Kebangkitan Shinto dan Agama baru
Kuil Shinto
Ciri khas Shinto sebagai Minzoku Shukyo: Lahir dan berkembang secara alami Tidak ada tokoh tertentu yang dianggap sebagai pendirinya Lebih mementingkan upacara ritual daripada doktrin keagamaan Yang menjadi pemimpin keagamaannya sekaligus penguasa pemerintahan Lebih memprioritaskan keuntungan yang bersifat kebersamaan ketimbang pribadi
Shinto bukan merupakan prinsip moral atau doktrin filosofi melainkan merupakan suatu sistem pemujan yang muncul secara alami dengan penekanan pada upacara ritual agama (matsuri) yang bersumber dari kehidupan pertanian masyarakat Jepang
Berbagai matsuri yang tergolong dalam ajaran Shinto Matsuri yang diadakan di Jinja/ kuil Upacara keagamaan yang diadakan di istana kaisar Upacara ritual yang dilakukan oleh rakyat biasa
新宗教/Sekte/Agama baru Lahir setelah PD II akibat adanya kebijakan pemerintah yang memisahkan Shinto dengan negara dan memberikan kebebasan beragama kepada seluruh warganya Lahir akibat kuatnya tradisi “Sinkretisme” atau pengkristalan/penyatuan dalam kehidupan keagamaan di Jepang
Lahir akibat perkembangan dari kepercayaan rakyat yang berpadu dengan Budha, Konfusianisme, pemujaan leluhur, kepercayaan terhadap gunung dsb Lahir akibat dinamika perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dalam konteks modernisasi
Shinto Matsuri Gion Matsuri Tsukuba Matsuri
Budha Matsuri