KEANEKARAGAMAN / DIVERSITAS TAKSONOMI / SISTEMATIKA TUMBUHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
Advertisements

BAHAN AJAR BIOLOGI KELAS X KEANEKARAGAMAN HAYATI ( biodipersity)
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
ACTINOMYCETES - Syaikhudin (H ) - Tangguh Prakoso (H )
BAKTERI Kelompok 3 Satrio Mundhi S H Shufiyati Muniroh H
MIKROBIOLOGI DASAR Dr Velma Buntuan,Mkes.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
NOMENCLATUR DAN KLASIFIKASI   Binomial nomenclature : Sistem penamaan mahkluk hidup dengan nama yang terdiri dari dua bagian.
Keanekaragaman Hayati
KEHIDUPAN DI LAUT
Apakah klasifikasi itu ?
Apakah klasifikasi itu ?
Pengantar Taksonomi Di Indonesia Megadiversitas Keanekaragaman tinggi
BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PENGELOMPOKAN Makhluk Hidup.
MIKROORGANISME Standar Kompetensi :
II.1. Pengertian Taksonomi, klassifikasi dan Identifikasi
IDENTIFIKASI DAN TATA NAMA TUMBUHAN
II.1. Pengertian Taksonomi, klassifikasi dan Identifikasi
PROKARIOTIK Disusun : JOHNY, S. Si. Kelas X Semester Ganjil
B A K T E R I Oleh: KELOMPOK 2 ANDING OKTAVIANI AJENG HANDAYANI UTAMI
BACTERIA  Dewi Sundari  Diana Ayundira
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
TAKSONOMI TUMBUHAN.
Klasifikasi Mahluk Hidup
Klasifikasi Mahluk Hidup
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KEANEKARAGAM MAHLUK HIDUP
KEANEKARAGAM MAHLUK HIDUP
Oleh : SUTANA, S. Pd, M. Pd NIP
Klasifikasi Mahluk Hidup
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
EUBACTERIA & ARCHAEBACTERIA
BIOLOGI UMUM KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP YOGI PRATAMA Prodi Matematika
I. TAKSONOMI TUMBUHAN (Sistematika Tumbuhan)
Klasifikasi Makhluk Hidup
SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR.
Archaebacteria dan Eubacteria
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI
Mamie E. Pellondo’u, S.Hut., M.Sc
TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT (KINGDOM PLANTAE) Drs. Amir Fatah
BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Beggiatoa Klasifikasi ilmiah Species
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd.
Sistematika tumbuhan Kode MK : Semester : IV Tahun Ajaran : 2010/2011
Keaneka Ragaman dan Klasifikasi Organisme
Nama : Anwari Adi Nugroho, M.Pd.
HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR.
Hesti Weningtyas, S.Tp STIKES Holistic Purwakarta
AHMAD RIZKY DIVA PRAYOGA M . IQBAL
Terdiri dari : Bakteri Alga biru (Cyanophyta)
BOTANI TUMBUHAN TINGGI
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Keanekaragaman Organisme (Makhluk Hidup) dan Pengorganisasiannya
Klasifikasi Tumbuhan Oleh : Anggun Saraswati Ida Putri Rahayu
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
TAKSONOMI TUMBUHAN PENDAHULUAN Mahluk Hidup: - Jumlahnya sangat banyak
Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si
Keanekaragaman Hayati
Apakah klasifikasi itu ?
TUGAS BIOLOGI BAB VII TUMBUHAN Disusun Oleh: kelompok 5 Dinda Feiya Syabani Sua Redita Nurma Yunita Nawang Maruf Iswana Dewi Mia Safitri Dara Sinta.
Botani Tumbuhan Rendah (PBIO 4233) 2 SKS Oleh: Natalia Kristiani Lase, M.Pd.
Untuk SMP Kelas VII Di bumi keanekaragaman makhluk hidup sangat beranekaragam dan semakin lama bertambah banyak, tentu saja keanekaragaman juga bertambah.
Biologi MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU SMA, SMK DAN SLB Siti Rahmalaili S.Pd SMAN 1 Bayan Verifikator : Rita Wahyuningsih,
Transcript presentasi:

KEANEKARAGAMAN / DIVERSITAS TAKSONOMI / SISTEMATIKA TUMBUHAN Ukuran Bentuk dan Struktur Habitus/Perawakan Umur/Lama Tumbuh KEANEKARAGAMAN / DIVERSITAS TAKSONOMI / SISTEMATIKA TUMBUHAN Cabang biologi yang mempelajari penamaan dan pengelompokan (identifikasi & klasifikasi) tumbuhan Fungsi dan tujuan: Pengenalan, Pertelaan/pemahaman, Penggolongan, dan Pengkajian kekerabatan serta keanekaragaman

SISTEM KLASIFIKASI TUMBUHAN Buatan: Berdasarkan satu atau beberapa sifat morfologi Alami: Berdasarkan atas kekerabatan dengan beberapa persamaan bentuk Filogenetik: Berdasarkan atas filogen yang mengikutsertakan teori evolusi

PERIODE KLASIFIKASI TUMBUHAN Periode Sistem Numerik: Carolus Linnaeus, Peter Kalm Periode Sistem Habitus: Theophrastus, Albertus Magnus, Andrea Cecalpino, Jean Bauhin, John Ray Periode Sistem Alam: Lamarck, De Jussieu Periode Sistem Filogenetik: August Wilhelm Eichler, Adolph Engler

ORGANISME UNISELULER DAN MULTISELULER ORGANISME TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT TINGGI ORGANISME AUTOTROF DAN HETEROTROF TUMBUHAN VASKULER DAN NONVASKULER TUMBUHAN AKUATIK DAN TERESTRIAL

Karl von Linne (1707-1778) Botanist bangsa Swedia Mengembangkan skema klasifikasi binomial pd tanaman Menggunakan dua kata latin yg mengindikasi genus dan spesies Mengubah namanya ke nama Latin → Carolus Linnaeus

INTERNATIONAL CODE of BOTANICAL NOMENCLATUR (ICBN) TATANAMA TUMBUHAN INTERNATIONAL CODE of BOTANICAL NOMENCLATUR (ICBN) (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan/KITT) Sekali tumbuhan diidentifikasi, nama yang benar harus diberikan Nama tumbuhan didasarkan pada bahasa latin Nama diberikan untuk satu kelompok tumbuhan

PERBEDAAN NAMA ILMIAH DAN NAMA BIASA (AWAM) Diatur dalam KITT Dalam bahasa latin Berlaku Internasional Kadang sukar dilafalkan Nama mengindikasi takson dengan jelas Untuk setiap takson hanya ada satu nama yang benar (correct) NAMA AWAM Tidak beraturan Dalam bahasa lokal Berlaku lokal Mudah dilafalkan Nama tidak jelas untuk kategori takson yang mana Satu takson dapat mempunyai lebih dari satu nama

? = Gedang (jawa) Gedang (sunda) Diperlukan standarisasi penamaan

TINGKATAN TAKSON Nama Divisio Bahasa Latin Regnum Plantarum Divisio Classis Ordo Familia Genus Species Bahasa Indonesia Dunia Tumbuhan Divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis Nama Divisio Diambil /dibentuk berdasar ciri khas divisio (nama deskriptif) ditambah akhiran PHYTA, kecuali divisio fungi berakhiran MYCOTA

TINGKATAN TAKSON LENGKAP Regnum Plantarum (Kingdom) Divisio (Phylum) Subdivisio (Subphylum) Classis (Class) Subclassis (Subclass) Ordo (Order) Subordo (Suborder) Familia (Family) Subfamilia (Subfamily) Tribe Subtribe Genus Species

Nama sub Divisi Dibentuk berdasar ciri yang sama dengan divisio ditambah dengan akhiran PHYTINA, kecuali sub divisio Fungi ditambah akhiran MYCOTINA Nama Classis Dibentuk dengan cara sama ditambah akhiran: PHYCEAE untuk Algae, MYCETES untuk Fungi, dan OPSIDA untuk Cormophyta Nama Sub Classis Cara sama ditambah akhiran: PHYCIDAE untuk Algae, MYCETIDAE untuk Fungi, dan IDEA untuk Cormophyta

Nama Familia Nama Ordo Nama Sub Ordo Berdasarkan nama pangkal familia ditambah akhiran ALES, Contoh: Fucales, Perietales Nama Sub Ordo Berdasarkan nama pangkal familia ditambah akhiran INAE, CONTOH: Malvinae Nama Familia Adalah kata sifat berbentuk jamak, dipakai sebagai kata benda Dibentuk dari pokok kata pada salah satu genus yang termasuk familia tadi ditambah akhiran ACEAE, Contoh : Rosaceae

Nama Subfamilia NAMA GENUS Adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda Dibentuk dari pokok kata pada salah satu genus yang termasuk dalam familia tadi ditambah akhiran OIDEA, Contoh: Rosaidea NAMA GENUS Merupakan kata benda berbentuk jamak atau kata yang diperlakukan demikian Kata dapat diambil dari sumber manapun dan disusun dalam cara sembarang Nama genus tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan dalam morfologi

NAMA SPECIES NAMA SUB GENUS Merupakan kombinasi nama genus ditambah penunjuk takson yang bersangkutan dihubungkan dengan suatu istilah, Contoh: Sub Genus → Subg, Dibawah Sub Genus, Contoh : Section → Sect NAMA SPECIES Merupakan suatu kombinasi ganda yang terdiri nama genus diikuti penunjuk species. Bila penunjuk species terdiri atas 2 (dua) kata harus diberi tanda penghubung Contoh: Hibiscus rosa-sinensis Atropa bella - donna

Nama penemu (outhor) dicantumankan dibelakang nama ilmiah NAMA TAKSON DIBAWAH SPECIES Disebut intraspecifik takson Merupakan kombinasi nama spesies dan merupakan penunjuk intraspesifik, Contoh : Saxifraga aizon sub forma sterculosa Engler Irnetohei Nama penemu (outhor) dicantumankan dibelakang nama ilmiah Orang yang pertama mempublikasikan nama takson dan harus valid Nama penemu tumbuhan dapat disingkat, kecuali nama relatif singkat/pendek Contoh : L. (Linnaeus), Bertol. (Bertoloni), dan Fr. (Elias Magnees Friers)

PEMBAGIAN ALAM TUMBUHAN Divisio I. SCHYZOPHYTA: TB.BELAH II. THALLOPHYTA: TB.THALUS III. BRYOPHYTA: TB. LUMUT IV. PTERIDOPHYTA: TB. PAKU V. SPERMATOPHYTA: TB. BIJI

I. DIVISIO SCHYZOPHYTA CIRI KHAS: - Uniseluler Terdiri atas dua klasis - Berkembang biak dengan membelah - Inti belum nyata (prokaryotik) - Hidup di air Terdiri atas dua klasis 1. BAKTERI → SCHIZOMYCETES 2. GANGGANG: GG. BIRU → CYANOPHYCEAE GG. BELAH → SCHIZOPHYCEAE GG. LENDIR → MYXOPHYCEAE

Klasis BAKTERI Karakteristik: Uniseluler Ukuran 0,1 – 100 μ Dinding mengandung pektin dan hemiselulose Prokaryotik dan tidak memiliki plastida Bentuk: kokus → Nitrosococcus nitrosus adalah bakteri tanah yang mengoksidasi amonia menjadi nitrit basillus → Eschericia coli Corynebactrium diphtheriae Mycobacterium tuberculosis

Bacillus Spirillum Strepto Diplo Staphylo

Ukuran Sel bakteri Sel binatang 1 micron 10 microns

Struktur Cara hidup: heterotrof→ sebagai saprofit atau parasit autotrof → khemoautotrof: - bakteri nitrit: Nitrosomonas javanica - bakteri nitrat: Nitrobacter agile - bakteri belerang: Begiatoa alba

Azotobacter chroococcum → menambat N2 → fotoautotrof: Thiorodaceae: bakteri belerang yang memiliki zat warna (bakteri sulfur hijau dan ungu) CO2+2H2S→ (CH2O)+H2O+2S Bakteri bermanfaat: Azotobacter chroococcum → menambat N2 Rhizobium radicicola → mutualis dengan Leguminosae (bintil akar) Streptomyces griseus → penghasil streptomisin sebagai antibiotik TBC

Azotobacter sebagai biofertilizer Rhizobium Streptomyces Streptomycine

Bakteri merugikan (sebagai patogen): - Mycobacterium tuberculosis: penyebab TBC - Vibrio cholerae: penyebab kolera (muntaber)

- Bacillus anthracis: bakteri patogen pada ternak & manusia - Pseudomonas solanacearum: bakteri patogen pada tanaman lombok, tomat, terung, tembakau.