Budaya (Populer) media massa & sistem Tanda Komunikasi Visual Oleh: Antasari Bandjar, M.I.kom.
Apa yang kita pahami tentang budaya (populer)? Dapat dikatakan bahwa BUDAYA adalah tentang keberbedaan (distinctiveness) kelompok-kelompok sosial yang memberikan mereka identitas. MEDIA (massa) merupakan alat representasi identitas yang signifikan dalam kehidupan manusia modern. Secara umum dipahami istilah media mencakup sarana komunikasi seperti pers, media penyiaran (broadcasting) dan film. Namun, pada prakteknya media memiliki rentan pengertian yang luas mencakup pelbagai jenis hiburan (entertainment) dan informasi yang ditujukan untuk audiens yang besar – majalah dan industri musik. Dengan demikian, media merujuk pada pelbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan audiens yang besar.
Alert: Media memang memediasi! Media merekonstruksi materi sumber mereka (ke dalam berbagai sistem tanda) dengan pelbagai cara, untuk pelbagai alasan. Di sinilah media berperan sebagai alat REPRESENTASI.
Konsep-konsep kunci REPRESENTASI IDENTITAS PRODUKSI KONSUMSI REGULASI (Paul du Gay, 1997)
Representasi: dikaitkan dengan budaya populer merujuk pada cara-cara media memberikan makna terhadap kelompok- kelompok budaya, mengkonstruksi identitasnya, dan mengenakan pelbagai makna kepada produk-produk yang digunakan oleh kelompok tersebut. Identitas: konsep ini merujuk pada pemahaman tentang citra diri dan kepemilikan kelompok yang dianut oleh anggota budaya dan yang ditingkatkan oleh konsumsi produk-produk budaya dan representasi melalui media.
Produksi (kebudayaan): konsep ini merujuk pada ide bahwa dalam era produk massa, budaya adalah benda yang dimanufaktur (diproduksi) atau setidaknya menggunakan produk-produk yang dimanufaktur melalui representasi. Konsumsi: merujuk pada proses penggunaan produk kebudayaan. Produk budaya adalah sebuah komoditas. Regulasi: merujuk pada pelbagai mekanisme yang memodifikasi distribusi dan penggunaan produk-produk kebudayaan.
Beberapa istilah lain: Praktik sosial: konsep ini mengacu pada perilaku dan aktivitas sosial dalam suatu budaya dan kepada makna yang dikenakan kepada perilaku tersebut Ideologi dan kekuasaan: beberapa teoritikus berpendapat bahwa pemasaran dan promosi produk-produk kebudayaan membawa tujuan dan nilai tersembunyi (ideologi). Karena itulah produk budaya tidaklah bebas nilai. Signifikansi dan produksi makna: konsep ini merujuk pada makna-makna tertentu yang diambil dari makna-makna yang mungkin ada dalam sebuah produk kebudayaan. Hal inilah yang membuat produk budaya, dalam kajian semiotika, dianggap sebagai sebuah TEKS.
Komunikasi, makna & tanda Dalam kajian semiotika komunikasi dipersepsikan sebagai sebuah proses pembangkitan makna (the generation of meaning). Istilah-istilah seperti tanda, pertandaan, ikon, indeks, denotasi, konotasi dsb mengacu pada berbagai cara menciptakan makna. Fokus perhatian dalam kajian ini adalah analisis serangkaian relasi terstruktur yang memungkinkan sebuah pesan menandai sesuatu.
Tiga bidang kajian semiotika Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri dari studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Karena itu, semiotika memfokuskan perhatiannya terutama pada TEKS.
TANDA & MAKNA semua model makna memiliki bentuk yang secara luas mirip. Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam setiap studi tentang makna: Tanda: sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra. Tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda Pengguna tanda