ا PRINSIP EMPATI ا , ,
TERJEMAHAN AYAT Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
PENJELASAN AYAT Ayat ini menjadi contoh bagaimana Allah memperlihatkan empati-Nya terhadap hamba hamba-Nya yang sedang kesusahan. Allah mengajarkan bahwa jika ada diantara hamba-Nya yang butuh konsultasi, maka segeralah sampaikan kepada-Nya, karena Allah adalah konselor yang paling baik (…استعينوا). Cara yang diajarkan oleh Allah ada dua, yakni dengan shalat dan sabar (الصلاة و الصبر)
Shalat merupakan salah satu cara yang diajarkan oleh Allah untuk bisa berkomunikasi atau berkonsultasi dengan Allah. Ada alasan tersendiri mengapa shalat yang disuruh oleh Allah, bukan yang lain. Karena, di dalam shalat ada keterikatan jiwa yang utuh antara hamba dengan Khaliqnya (antara klien dengan Konselornya). Bukankah ketika seorang klien butuh solusi dari konselor, maka konselor harus berusaha sedekat mungkin dengan kliennya, bahkan untuk menentramkannya, konselor bisa saja memeluknya (………………….
Cara yang kedua yang diajarkan Allah adalah dengan sabar Cara yang kedua yang diajarkan Allah adalah dengan sabar. Bentuk empati Allah sangat jelas di sini, terlihat pada akhir ayat, Allah menyatakan: “sesungguhnya Aku bersama orang yang sabar”. “Mintalah (konsultasikanlah) kepada Allah segala masalah yang kamu hadapi dengan jalan tabah dan sabar”. Sikap sabar begitu pentingnya dalam kehidupan manusia. Orang yang tidak sabar dalam menjalani kehidupan ini, mungkin hidupnya tidak akan tentram, dia akan selalu diperbudak oleh nafsu dan dunia. Karena itulah, ayat itu ditutup oleh Allah dengan ungkapan “sesungguhnya dua hal itu berat bagi manusia kecuali bagi mereka yang khusyu’”.
Khusyu’ yang dimaksud di sini tidak terbatas hanya pada shalat semata, tapi juga pada hal yang lain. Karena yang dimaksud khusyu’ di sini adalah kesungguhnyan seseorang dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan dengan penuh keikhlasan. Orang yang mampu menekan kehendak nafsu, menolak rayuan dunia, mengusir godaan setan, itu adalah bagian dari khusyu’. Begitu juga sebaliknya. Jika ini bisa dilakukan maka secara perlahan hidup manusia akan menjadi baik.
Pernyataan Allah berikut ini semakin memperjelas prinsip empati dalam proses konseling. Allah mengatakan: jika hamba-Ku meminta (berkonsultasi) kepada-Ku tentang masalahnya, maka pasti akan Aku kabulkan (bantu mencarikan solusinya). Pernyataan “pasti akan Aku bantu” dalam ayat tersebut merupakan bentuk empati yang luar biasa dari Allah terhadap hamba-Nya yang membutuhkan pertolongan. Begitu jugalah seharusnya seorang konselor harus memiliki sikap empati, sehingga klien merasa tentram berada di dekatnya.
Bahkan dalam ayat terakhir, Allah mencontohkan cara berempati yang sangat baik, dengan ungkapan: “kami lebih dekat kepada hamba-hamba kami dari pada urat leher mereka sendiri”. Ungkapan ini jelas mengindikasikan bahwa seorang konselor harus mampu meyakinkan klien, bahwa dia tidak sendiri dalam menghadapi persoalan tersebut. Ada sahabat atau orang lain yang ikut merasakannya. Karena itu, jangan khawatir, kita akan cari solusinya bersama-sama. Dengan empati seperti ini, bisa dipastikan bahwa klien akan betah berada dekat konselor menyampaikan masalah hidupnya.