حَاجَةُ اْلإِنْسَانِ إِلَى الرَّسُوْلِ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Iman Kepada Rasul Allah SWT
Advertisements

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Agama Islam Pertemuan ke-3.
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH
KELOMPOK 2 ANISA KHAFIDA MADINATUL MUNAWAROH NURUL HASANAH
SUMBER AGAMA DAN AJARAN ISLAM
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahli Sunnah wal Jama’ah
MA’RIFATUSY SYAHADATAIN
KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM AKIDAH (TAUHID)
AGAMA Agama merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan.
BAB 5 K e r u k u n a n Antar Umat Beragama.
AQIDAH UNIT 9 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB IX KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Studi Islam 2 Wujudullah Tahun Akademik 2015
Oleh : Achmad Farisi Aziz, M.Pd.I
SUMBER HUKUM ISLAM.
Pertemuan Kedua MANUSIA DAN AGAMA.
AQIDAH UNIT 5 Kelas Bimbingan Dewasa.
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Islam Sebagai Way of Life Disusun oleh :  M. Asnun Munir  Ellyn  Zulfa Wafiroh  Disusun oleh :  M. Asnun Munir
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Qodho’ dan Qodar Pengertian Dalil Jenis Kisah Hikmah.
IMAN KEPADA RASUL ALLAH
Iman Kepada Qodho’ dan Qodar
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Pertemuan Ke-4.
Materi I AQIDAH Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Pertemuan Ke-4.
IKHLAS DALAM BERIBADAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
Kontribusi Agama dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Riset
Sayid Sabiq Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo
Azaria Cahyarani Muhammad Dicky Niea Ardella Wahyu Sada
Sumber Hukum Islam.
TUHAN YANG MAHA ESA dan KETUHANAN
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Pertemuan Kedua MANUSIA DAN AGAMA.
Konsep ketuhanan dalam Islam
Kesempurnaan Ajaran Islam
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
3.
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Iman Kepada Qada dan Qadar
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
نوا قض الايمان Yang Membatalkan Keimanan
PENDIDIKAN ISLAM HADITH RASULULLAH S.A.W. TINGKATAN SATU.
AKIDAH DAN APLIKASINYA Oleh: Tia Agusta Wira Mahardika Wicaksana Herdin Yosha Mauser Mahedra
BAB 1 DASAR-DASAR PENCARIAN KEBENARAN
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
PELAJARAN 15 ASAS AKIDAH ISLAM
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
PERSATUAN DALAM IBADAH
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
IMAN, ISLAM DAN IKHSAN Oleh : Kelompok 1 DESY AFIANTI RATI PRATIWI SANTI AGUSTINA UMI AMALIA M.AKMAL RYAN MUTTAQIEN OSA SANDAR DIEGO FITRA YOGA ALDO MULIA.
Pendidikan Agama Islam
Banjar, 1 April Pembicaraan 1. Latar Belakang Isra Mi’raj 2. Kedudukan Isra Mi’raj 3. Hasil Isra Mi’raj 4. Hikmah Isra Mi’raj.
AKIDAH ISLAM. 1.Pengertian secara Bahasa Akidah diambil dari kata al ‘aqdu yang merupakan bentuk infinitive (masdar) darai kata ‘aqoda ya’qidu yang berarti.
Toleransi, Kerukunan dan Menghindari Tindak Kekerasan Kelompok 1.
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT. DENGAN MEMBACA Y  N  Y  QW  Y  W  N  WQ  Y  TPV  Y  TN Y 
Transcript presentasi:

حَاجَةُ اْلإِنْسَانِ إِلَى الرَّسُوْلِ Kebutuhan Manusia terhadap Rasul

TUJUAN UMUM MADAH Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang mungkin mengotorinya

TUJUAN KOGNITIF Memahami bahwa fitrah manusia memerlukan keyakinan tentang Pencipta, beribadah kepadaNya dan memiliki kehidupan yang teratur. Memahami bahawa petunjuk Rasul adalah satu- satunya jalan untuk mencapai Iman. Memahami sifat-sifat dasar yang mesti dimiliki setiap Rasul dan dapat menunjukkan contoh setiap sifat tersebut pada pribadi Nabi SAW. Memahami keagungan akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai pribadi qur’ani dari hasil tarbiyah rabbaniyah

أدبني ربي وأحسن تأديبي " . ولا يعرف له إسناد ثابت ، لكن المعنى صحيح ، كما قال ابن تيمية في " المجموع " ( 18/375 )

TUJUAN AFEKTIF Beribadah shohihah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw Menyadari bahwa Nabi SAW adalah uswatun hasanah bagi ummatnya.

TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH Menjelaskan bahwa fitrah mengakui kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan yang teratur. Menjelaskan bahwa fitrah manusia perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al-Qur’an (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan panduan sunnah (sabda Nabi dan perbuatannya). Menjelaskan bahwa untuk mengaplikasikan semua tuntunan Allah memerlukan petunjuk dari Rasul khususnya dalam mengenal pencipta dan sebagai panduan kehidupan manusia

Muwashafat Mengimani rukun iman يؤمن بأركان الإيمان عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّه صلى الله عليه وسلم كَانَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ يَمْشِي فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا الإِيمَانُ قَالَ الإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَلِقَائِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الآخِرِ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا الإِسْلاَمُ قَالَ الإِسْلاَمُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ ، وَلاَ تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا الإِحْسَانُ قَالَ الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ /ب كتاب بدء الوحي

هِدَايَةُ الرَّسُوْلِ حَاجَةُ اْلإِنْسَانِ إِلَى الرَّسُوْلِ مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ وُجُوْدُ الْخَالِق اَلْعِبَادَةُ اَلصَّحِيْحَةُ هِدَايَةُ الرَّسُوْلِ عِبَادَةُ الْخَالِقِ اَلْفِطْرَةُ اَلإِنْسَانُ مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ اَلْحَيَاةُ اَلْمُنَظَّمَةُ

Manusia Pertama Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan tidak boleh menikah dengan kembarannya Qabil Habil Kembarannya Kembarannya

Perkembangan Manusia Manusia kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai tempat Mereka bersuku-suku dan berkabilah-kabilah Mereka hidup tanpa petunjuk, sehingga menyimpang dari kebenaran Allah SWT mengutus RasulNya untuk mengembalikan mereka ke jalan kebenaran Rasul yang diutus biasanya berasal dari kaum mereka sendiri RASM

Fitrah Manusia (اَلْفِطْرَةُ) Allah SWT telah menanamkan fitrah (Islam) kedalam setiap janin yang sudah ditiupkan ruh Saat itulah Allah mengambil perjanjian kepada manusia dengan sebuah pertanyaan, “Apakah Aku ini Rabb kalian?” Maka semuanya membenarkannya dan menjadi saksi (7:172) Karena itulah, peradaban apapun yang berlaku pada manusia, purba ataupun modern, ada yang tidak dapat dihilangkan dari diri manusia Apa itu? RASM

Mengakui Eksistensi Pencipta (وُجُوْدُ الْخَالِق) Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam menyebut dan mensifatinya

Sang Pencipta Keterbatasan akal manusia menyebabkan kesalahan dalam menggambarkan Sang Pencipta Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan pemeliharanya sendiri-sendiri Bhrahma: dewa pencipta alam Shiva: dewi perusak alam Menyembah perusak lebih disukai dari pada pencipta, sehingga patung dewi Shiva yang lebih banyak disembah

Bangsa Arab Bangsa Arab berasal dari keturunan Ismail AS Mereka pertama kali mendapat bimbingan dari Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS Sepeninggal Ismail AS tidak ada lagi Rasul yang diutus kepadanya sehingga terjadi banyak penyimpangan Mereka mengakui dengan pasti akan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam, tetapi mereka mensekutukannya dengan lainnya (29:61, 63)

لَـيَقُولُـنَّ الله Kepastian Jawaban Jika ditanya: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" لَـيَقُولُـنَّ الله LAM taukid (untuk memberi penekanan) NUN taukid (untuk memberi penekanan) Diapit oleh dua Penekanan  suatu KEPASTIAN RASM

Beribadah kepada Pencipta (عِبَادَةُ الْخَالِقِ) Setelah mengenal Pencipta, maka mereka pun menyembahnya Akan tetapi, terjadi berbagai macam cara penyembahan Semuanya tidak lepas dari berbagai kemusyrikan yang menyertai penyembahan kepada Sang Pencipta Menyembah berbagai dewa-dewi, binatang, arwah, bintang, matahari, malaikat yang dianggap anak perempuan Allah (kepercayaan kafir Quraisy), berhala-berhala (27:24, 39:2) Mengadakan berbagai sesaji dan korban untuk “tuhan-tuhan” itu

Naluri Menyembah Fitrah itulah yang mendorong manusia memiliki naluri untuk menghormati, mengagumi, mensucikan, mengkultuskan Dzat yang dianggap Tertinggi Selanjutnya di hadapan Dzat atau berbagai Dzat itu mereka menundukkan diri, menghinakan diri, ruku’, sujud Sejarah manusia dalam setiap masa selalu ada tempat-tempat ibadah atau pemujaan RASM

Hidup yang Tertata (اَلْحَيَاةُ اَلْمُنَظَّمَةُ) Fitrah juga mendorong manusia hidup secara teratur Mereka hidup berkelompok-kelompok (49:13) Mereka menunjuk satu orang sebagai pemimpin mereka Mereka mentaati aturan yang disepakati bersama atau yang ditentukan oleh sang pemimpin Hanya saja, karena ketiadaan petunjuk akhirnya mereka merasa lebih tinggi (superior) dibanding lainnya  terjadi penindasan, peperangan, penjajahan, perbudakan

Ashabiyah (Fanatisme Bangsa) Sejarah mencatat berbagai bentuk fanatisme suku atau bangsa Banga Arya merasa dirinya bangsa suci, tinggi Begitu pula bangsa Yahudi, bangsa kulit putih, bangsa Arab di masa sekarang Paham nasionalisme yang semula baik, kemudian berkembang menjadi chauvinisme (nasionalisme sempit dan berlebihan) Antar-suku Arab Quraisy sering terjadi perang karena masalah yang sepele Arab Madinah dibantu oleh Yahudi terlibat Perang Bu’ats selama 40 tahun sebelum Islam masuk

Kekacauan Ketiadaan petunjuk menyebabkan terjadinya berbagai macam kekacauan Kacau dalam mempersepsikan Sang Pencipta Kacau dalam peribadatan Kacau dalam fanatisme dan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa Eropa berabad-abad hidup dalam kegelapan sebelum kedatangan Islam kesana Arab adalah bangsa yang tidak diperhitungkan dalam percaturan dunia sebelum kedatangan Islam RASM

Petunjuk Rasul (هِدَايَةُ الرَّسُوْلِ) Untuk mengatasi dan menyelesaikan berbagai kekacauan itu, maka Allah mengirim para rasul untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia 42:52-53 وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus) Petunjuk itu berupa WAHYU yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul, di antaranya berupa shuhuf (87:18-19) dan kitab-kitab (2:2) RASM

Mengenal Pencipta (مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ) Dengan petunjuk itulah manusia dikenal oleh para rasul tentang Pencipta satu-satunya alam semesta ini, yaitu ALLAH SWT 6:102 Rabb kalian adalah ALLAH (ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ) Tidak ada ilah kecuali Dia (لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ) Pencipta segala sesuatu (خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ) Sembahlah Dia (فَاعْبُدُوهُ) Dia adalah Pemelihara segala sesuatu (وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ)

Hakikat Tuhan-tuhan Lain Tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat (13:16, 21:66, 26:73) Dibantu bukan membantu (21:68) Tidak dapat mendengar doa (26:72) Nama-nama yang diada-adakan sendiri bukan tuhan yang menentukan namanya (53:23, 12:40) RASM

Pedoman Hidup (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ) Para rasul juga memberi petunjuk tentang aturan- aturan yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, bukan aturan-aturan yang dibuat mereka Pedomana hidup itu seharusnya mampu mengarahkan manusia pada jalan yang lurus (shiratul mustaqim) bukan jalan yang menyimpang dan sesat Pedoman hidup itu adalah ISLAM (6:153) inilah yang mesti diikuti dan jangan mengikuti pedoman yang lain karena akan menyimpangkan dari jalur yang benar

Contoh Pelaksanaan Para rasul tidak sekedar menjelaskan pedoman hidup secara teoritis saja, tetapi mereka menerapkan secara langsung dalam kehidupan mereka Mereka adalah contoh hidup (نَمُوْذَجُ حَيٍّ) dari pelaksanaan pedoman hidup itu 60:4 kita disuruh mencontoh kepada Nabi Ibrahim dan orang-orang yang mengikutinya, termasuk Rasulullah SAW 33:21 Rasulullah SAW adalah teladan yang baik Dikatakan bahwa Rasulullah adalah Al-Qur’an yang berjalan karena akhlaknya adalah al-Qur’an (كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ) HR. Ahmad RASM

Beribadah dengan Benar (اَلْعِبَادَةُ اَلصَّحِيْحَةُ) Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati Dengan begitu, manusia akhirnya dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar 21:25  sembahlah AKU saja 98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan RASM