HADITS IJTIMA’I.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Membangun Pribadi Pantang Menyerah
Advertisements

ADAB TERHADAP ORANG TUA
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
HADITS KEtigapuluh sembilan
Berbagai Perilaku Tercela
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
Fiqih Kelas VIII Semester 2
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
BAB. III MENUNTUT ILMU Pengertian Ilmu: Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ILM yang berarti: pengetahuan/kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata JAHL.
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Konsep kerukunan dalam islam
HADITS KEsepuluh.
KEDUDUKAN DAN HIKMAH SHALAT OLEH: SMKN 22 JAKARTA
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
BAB IX KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
Perkara yang akan dipelajari:
ETOS KERJA.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Qodho’ dan Qodar Pengertian Dalil Jenis Kisah Hikmah.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Islam dan Dasar-Dasar Ekonomi
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
HASUD, RIYA, ANIAYA, DAN DISKRIMINASI
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Menemani Rasulullah di Surga
Kewajiban Terhadap Allah SWT
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
by: bayuajilinuwih.wordpress.com
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Menghormati ulama dan majelis ilmu
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
PENGENDALIAN DIRI, HUSNUDHAN, UKHUWAH
Cinta yang membawa ke surga
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
KBM 1 FIQH ISLAMI BAB 2 : SOLAT DALAM ISLAM
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
Cinta yang membawa ke surga
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Modul ke: Fakultas Program Studi Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Islam Dian Febrianingsih, M.S.I 08 PSIKOLOGI Psikologi.
ETOS KERJA DALAM ISLAM 1. keutamaan kerja 2. karakter Rasul dalam bekerja 3.syarat-syarat mendapatkan syurga dalam bekerja 4.norma-norma etika dalam bekerja.
Transcript presentasi:

HADITS IJTIMA’I

ETOS KERJA ETOS KERJA

ETOS Segi bahasa atau etimologi: Etos berasal dari bahasa yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Segi istilah atau terminologi: Etos berarti semangat yang timbul yang sangat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.

ETOS Kebiasaan Pengaruh Budaya Sistem Nilai

ETOS HARAPAN Imam al-Qusairi mengartikan harapan sebagai keterpautan hati kepada yang diinginkanya terjadi di masa yang akan datang.

HARAPAN TABAH PANTANG MENYERAH Mereka tidak gampang atau berganti haluan dari arah yang telah diyakininya karena mereka meyakini firman Allah, وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ “Dan, janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali…” (an-Nahl: 92).

قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ HARAPAN HIDUP PENUH MAKNA Allah SWT menyeru kita untuk memiliki harapan dan menggolongkan mereka yang berputus asa ke dalam golongan orang-orang yang sesat, sebagaimana firman-Nya, قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhanya kecuali orang yang sesat.” (al-Hijr: 56)

Adapun orang yang berputus asa termasuk dalam kelompok kufur, sebagaimana Allah berfirman, يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Yusuf: 87)

KERJA Bekerja adalah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan di dalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT.

BEKERJA IBADAH Bukti pengabdian dan rasa syukurnya untuk mengolah dan memenuhi panggilan Ilahi agar mampu menjadi yang terbaik, إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik amalnya.” (al-Kahfi: 7)

BEKERJA FITRAH IDENTITAS MANUSIA Bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja menunjukan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai “abdullah (hamba Allah)”, yang mengelola seluruh alam sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri kenikmatan dari Allah Rabbul ‘Alamin

Di dalam pekerjaan terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi secara nalar, yaitu: Aktifitasnya dilakukan karena ada dorongan tanggung jawab (motivasi). Apa yang dia lakukan tersebut dilakukan karena kesengajaan, sesuatu yang direncanakan. Adanya suatu arah dan tujuan.

Larangan Meminta-Minta Agama Islam memberikan motivasi kepada setiap orang yang beriman agar menjauhi sikap-sikap yang menunjukan kelemahan, budaya pengemis, bermentalkan kemalasan yang merupakan kehinaan dan pelecehan terhadap sabda Rasul yang mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. “Seandainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan di atas punggungnya, hal itu lebih baik daripada kalau ia meminta-minta pada seseorang yang kadang-kadang diberi, kadang-kadang ditolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Bila seorang muslim menaburkan benih atau menanam tanaman lalu ada burung atau manusia atau binatang yang memakan sebagian darinya niscaya hal itu akan dinilai sebagai sedekah baginya.” (HR Imam Bukhari)   “Janganlah sekali-kali di antara kalian ada yang duduk-duduk enggan mencari karunia Allah, sambil berdoa, ‘Ya Allah, limpahkanlah karunia kepadaku,’ padahal ia telah mengetahui bahwa langit tidak pernah menurunkan hujan emas dan perak.” (HR Bukhari)

BEKERJA Diriwayatkan dari Ka’ab bin Umrah yang artinya: FISABILILLAH Diriwayatkan dari Ka’ab bin Umrah yang artinya: “Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah S.A.W bahwa orang itu sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata: “Ya Rasulullah, andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan fisabilillah, alangkah baiknya”. Maka Rasulullah bersabda: “Kalau ia bekerja itu hendak menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, ia adalah fosabilillah, kalau ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah lanjut usianya, ia itu fisabilillah. Kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, ia adalah fisabilillah…”. (HR Tabrani)

MENGHILANGKAN DOSA ETOS KERJA مَنْ أَمْسَى كَالاًّ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ أَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ رواه الطبراني “Barang siapa yang di waktu sorenya merasakan kelelahan karena bekerja, berkarya dengan tangannya sendiri, maka diwaktu sore itu pulalah ia terampuni dosa-dosanya”. (HR Tabrani dan Baihaqi)