TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

Media untuk Kultur Jaringan Tanaman
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh
Kesuburan Tanah (5) FOSFOS (P) & KALIUM (K) Semester Genap 2006/2007
REAKSI TANAH (pH).
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
PEMBENTUKAN TANAH.
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
Unsur Hara Mikro: Kation & Anion
MATERI-1 PERSIAPAN LAHAN (Sunarto Ismunandar + Sugeng Prijono)
Kredit : 3 SKS (2 + 1) Dosen : Kasiono SP
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor Abiotik.
PENGELOLAAN TANAH PROF.DR.IR. SUNTORTO WONGSOATMOJO. MS.
KLASSIFIKASI TANAH, SURVAI TANAH, DAN PEMETAAN TANAH
Unur Yang diperlukan Oleh Tumbuhan
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
KLASIFIKASI TANAH (Sistem U S D A) Materi Kuliah DASAR ILMU TANAH
LINGKUNGAN VEGETASI BERLAKU aSAS/HUKUM 1. HOLOCOENOTIK
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP PENDAHULUAN Tanah secara umum dipahami sebagai bagian.
Kebutuhan Hara Tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian
DIAGNOSIS DEFISIENSI DAN TOKSISITAS HARA MINERAL PADA TANAMAN
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
Kesuburan Tanah.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
MK. AGROSTOLOGI (Staf pengajar Nyimas Popi Indriani)
EVALUASI LAHAN KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH (FCC)
Kesuburan Tanah.
PENDAHULUAN Definisi tanah Profil Tanah
SIFAT KIMIA TANAH : reaksi tanah
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kesuburan Tanah (2) Unsur Hara Semester Genap 2006/2007
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Evaluasi Kesuburan Tanah
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SIFAT KIMIA TANAH Muhammad Rozadi
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
Dasar-dasar Ilmu Tanah (PTN 101)
Dr. Ir.Sutarman Gafur, MSc. (K3)
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
BAHAN PENYUSUN TANAH.
Tanah dan Keberlangsungannya
Kredit : 3 (2+1) SKS By: KASIONO, SP
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
DOSEN ARIF SHOLAHUDDIN, S.Pd., M.Pd.
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
BAB II. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
BOT BAHAN ORGANIK TANAH MK. Dasar Ilmu Tanah
Oleh: Dr. Ir. KASIFAH, M.P. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Wednesday, September 19, 2018 IV. Sifat Kimia Tanah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
OLEH : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019 Kelompok 3 Kimia tanah.
NUTRISI TANAMAN Unsur Hara Esensial
KETERSEDIAAN UNSUR HARA DALAM TANAH
Transcript presentasi:

TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN BAB 3 TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN TANAH DAN KEMAMPUANNYA TANAMAN DAN LINGKUNGAN

TANAH DAN KEMAMPUANNYA 1. PENGERTIAN TANAH Ahli pertanian : Tanah merupakan medium tempat tumbuhnya tanaman Tanah umum : suatu benda alam dipermukaan bumi, hasil pelapukan batuan yang tersusun dalam horison-horison terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara serta merupakan media tumbuh tanaman

BAHAN PENYUSUN TANAH 2. Bahan organik (sisa-sisa makluk hidup) 1. Bahan mineral (pasir, debu, liat, unsur hara) 2. Bahan organik (sisa-sisa makluk hidup) 3. Jasad hidup (organisme tanah) 4. Air (larutan dalam tanah yang mengandung unsur hara) 5. Udara ( O2, CO2, Nitrogen, dll)

Fungsi tanah bagi kehidupan tanaman Tempat tegak tanaman dan media perakaran Tempat persediaan unsur hara dan medium pertukaran unsur hara bagi tanaman Tempat penyediaan dan gudang air bagi tanaman

Profil tanah mineral tersusun : horison O = lapisan organik, A = lapisan tanah atas (top soil) B = lapisan tanah bawah (sub soil) C = bahan induk (regolit) dan R= batuan keras/ batuan induk Solum : lapisan tanah atas dan lapisan tanah bawah (horizon A dan B)

Profil tanah : penampang vertikal dari tanah

Proses Pembentukan tanah BATUAN INDUK BAHAN INDUK TANAH Mengalami pelapukan atau penghancuran

Pelapukan dibagi 3 yaitu : Pelapukan secara fisik. akibat temperatur, air, angin, es Pelapukan secara kimia. reaksi kimia  oksidasi, reduksi, hidratasi dan karbonasi Pelapukan secara biologi : eksudat akar tanaman dan aktivitas mikroorganisme

Faktor pembentuk tanah S = f (i, o, b, t, w) Iklim : curah hujan & suhu Organisme : flora & fauna (makro & mikro) Bahan induk : sifat fisik & kimia bahan induk Topografi : kecuraman dan panjang lereng Waktu : umur tanah atau tingkat perkembangan tanah ( tanah muda, dewasa & tua)

2. KLASIFIKASI TANAH Menunjukan Kemampuan tanah sebagai unit agronomi Kemampuan tanah didapat dari survei tanah Survei detail memberikan banyak informasi Informasi tanah dibuat dalam bentuk peta tanah dan peta dayaguna tanah Deskripsi tanah untuk agronomi harus memperhatikan : kedalaman topsoil, warna topsoil, tekstur & struktur tanah, kandungan bahan organik, kandungan oksida-oksida

Klasifikasi Tanah menurut USDA 10 ordo tanah Entisol  tanah awal : profil belum berkembang Vertisol  tanah terbalik : tanah pecah-pecah Inseptisol  tanah muda : profil baru berkembang Aridisol  tanah kering : lahan kering & BO rendah Mollisol  tanah lunak : Tanah kaya bahan organik Spodosol  tanah abu : akumulasi mineral amorf Alfisol  pedalfer : mengandung Al dan Fe Ultisol Terakhir: penimbunan liat, KTK rendah Oxisol  Oksida : mengandung oksida Fe & Al Histosol  Jaringan : bahan organik tinggi

Kemampuan Lahan (land capability) Dibagi 8 Kelas (I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII)  berdasarkan banyaknya faktor pembatas penggunaan lahan Kelas I (warna hijau) : sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian (tidak mempunyai faktor penghambat) Kelas II (kuning), …..… Kelas VIII (putih) Subkelas : Erosi (e); drainase (w); solum (s) dan iklim ( c ) Tugas … (membuat uraian 1. Kelas & subkelas Kemampuan lahan, 2. Kelas kesesuaian lahan)

2. KESUBURAN TANAH Kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman Tanah subur : dapat menyediakan unsur hara, air dan udara dalam jumlah yang cukup dan seimbang Kesuburan tanah dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia dan biologi tanah Tingkat kesuburan kimiawi : kandungan unsur hara esensial, pH tanah, KTK, Kejenuhan basa (KB), kandungan bahan organik (C/N)  petunjuk pemupukan, adanya unsur bersifat racun bagi tanaman

a. Unsur hara esensial Unsur hara makro (dibutuhkan jumlah banyak) Nitrogen (N)  NH4; NO-3; Phosphor (P)  H2PO-4; HPO=4; PO=4 Kalium (K)  K+ Calsium (Ca)  Ca++ Magnesium (Mg)  Mg++ Sulphur (S)  SO=4;  karbon (C ), oksigen (O2), hidrogen (H)  diperoleh dari udara

Unsur hara mikro (dibutuhkan jumlah sedikit) Besi (Fe)  Fe++; Fe+++ Mangan (Mn)  Mn++; Mn+++ Boron (B)  BO-3 Tembaga (Cu)  Cu++; Cu+ Seng (Zn)  Zn++ Molibdenun (Mo)  MoO=4 Clorine (Cl)  Cl-

b. Pergerakan Hara ke Akar Tanaman Pertukaran kontak = pertukaran langsung antara akar tanaman dengan unsur hara Difusi ion dalam larutan tanah = pergerakan ion dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (P dan K) Aliran massa = unsur hara bergerak bersama gerakan air (Ca, Mg, NO3)

TANAMAN DAN LINGKUNGAN Peningkata hasil  peningkatan pertumbuhan relatif, hasil bersih asimilasi, ratio luas daun, hasil fotosintesa daun Pertumbuhan relatif & hasil fotosintesa perunit daun  jumlah populasi tanaman per luas lahan  penangkapan & pengikatan energi surya, ketersediaan unsur hara & air Pertumbuhan optimum tercapai bila luas daun per unit area (leaf area index/LAI) pada kondisi maksimum LAI  kerapatan tanaman atau jumlah populasi/ tanaman per unit area

1. Kerapatan Tanaman Jarak tanam  jumlah populasi/tanaman Jumlah populasi = luas lahan : jarak tanam Kerapatan tinggi dapat menurunkan produksi karena terjadi persaingan dalam penggunaan energy surya, unsur hara dan air Jarak tanaman rapat  jumlah tunas berkurang, bertambahnya serangan hama penyakit, gabah hampa meningkat, produksi menurun

2. Tumpang Sari Pertanaman dua atau lebih jenis tanaman secara bersama-sama atau dengan interval waktu yang singkat pada sebidang lahan yang sama Tujun : untuk memanfaatkan lingkungan (energy surya, unsur hara, dan air) sebaik-baiknya agar diperoleh produksi maksimum Sistim tumpang sari diatur berdasarkan : (1) sifat-sifat akar, dan (2) waktu penanaman

3. Adaptasi Proses tanaman berubah fungsi atau bentuk menjadi lebih baik pada lingkungan yang baru diterimanya Terjadi perubahan fisiologis dan morfologis secara berangsur-angsur Untuk kelangsungan proses metabolismenya tanaman berusaha mengubah organ-organnya ke arah yang menguntungkan

Proses adaptasi berlangsung 2 cara : Adaptasi fisiologis : perubahan fisiologi tanaman secara perlahan-lahan ke arah lebih baik dan sesuai dengan lingkungan baru yang kritis. (ketahanan terhadap hama penyakit, kekeringan, miskin hara, dll) Adaptasi morfologis : perubahan bentuk luar tanaman secara perlahan-lahan ke arah yang sesuai dengan lingkungan barunya. (perubahan bentuk kanopi/tajuk, batang, dll)

Tahapan dalam proses adaptasi tanaman Tahap Aklimatisasi : tanaman berusaha untuk dapat hidup di tempat baru dengan mengubah kemampuan fisiologis atau morfologis dalam menyesuaikan diri dengan faktor iklim Tahap Naturalisasi : tanaman telah mampu menyesuaikan dirinya dengan faktor lingkungan dan berusaha lagi untuk menyempurnakan proses fisiologisnya ke arah reproduktif Tahap domestikasi : tanaman sudah sangat serasi dengan lingkungan baru dan dapat memenuhi siklus hidupnya, telah dapat berkembang biak