“Sosiologi Perkotaan”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Masyarakat dan Kebudayaan
Advertisements

MASYARAKAT PERKOTAAN dan INDUSTRI
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Apakah Desa itu? Merupakan satu bentuk pemukiman di daerah yang berada di luar batas perkotaan. (Sugihen, 1996). Sedangkan pedesaan adalah tempat dimana.
Bab 3 INTERAKSI DESA DENGAN KOTA
MODERNISASI Mencakup suatu proses transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknologis serta organisasi sosial.
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DENGAN SUB- DISIPLIN LAINNYA
Struktur sosial masyarakat
STRATIFIKASI SOSIAL Konsep Stratifikasi
SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI EKONOMI.
STRATIFIKASI SOSIAL Konsep Stratifikasi
Mobilitas Sosial Kelompok 1 : Bagus Imam S. (13.004)
PERSPEKTIF TEORI PERUBAHAN SOSIAL: TEORI SIKLUS
TEORI SOSIOLOGI KONFLIK KLASIK
Sejarah Kota Pertemuan 1
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL PERTEMUAN 10
PERINTIS & TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
BATASAN TEORI SOSIOLOGI PERDESAAN
STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI.
Stratifikasi Sosial Muhammad noor hidayat.
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
SISTEM SOSIAL INDONESIA
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
STRATIFIKASI SOSIAL Muhammad Noor Hidayat Ilmu Komunikasi
Dasar-Dasar Perubahan Sosial
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
PERUBAHAN SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI.
09 SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan
Sejarah sosiologi: kelahiran dan perkembangannya Awan jeminy putra e
Kelompok 9 Dananggana Satria Tama ( ) Fitria Nur Sarah Berliana P ( ) Hafidh Lukmam S ( ) M. Nursalim ( ) Syilvia.
Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi :
Oleh : Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
Ilmu Sosial Budaya Dasar Tipe-Tipe Kelompok Sosial
KOTA.
PENDUDUK Penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah.
KONSEP DAN KARAKTERISTIK KOTA SERTA PROSES PEMBENTUKANNYA
Pardomuan B.M. Sianipar MOBILITAS.
Pendidikan dan Kehidupan Sosial
Dasar-Dasar Perubahan Sosial
Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik
Struktur sosial masyarakat
URBANISASI.
Perubahan Sosial Modrenisasi.
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Dinamika Pembangunan Desa
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
GLOBALISASI, APA ITU ? Fakta dan proses, bukan produk akhir
Social Change.
MUNCULNYA NEGARA MODEREN
PERUBAHAN SOSIAL MATERI SOSPEND.
STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
SUDUT PANDANG KOMPARATIF
Struktur sosial masyarakat
Iklim dan Lama Terjadinya Perubahan
Uang dalam perekonomian modern
Struktur Sosial.
PERBEDAAN DESA DAN KOTA
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
Konsep dan pendekatan sosiologi
Pendalaman Materi Sosiologi
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)
Dra. Indah Meitasari M.Si
Dra. Indah Meitasari M.Si
URBANISASI DAN PENYIMPANGAN PERILAKU
Transcript presentasi:

“Sosiologi Perkotaan” LUTFIANA SAFITRI ZELA

Sosiologi Perkotaan Sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah metropolitan.

Ruang Lingkup Sosiologi Perkotaan Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam : Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografisnya di daerah desa. Berbeda dengan di daerah perkotaan Pekerjaan atau Mata Pencaharian : mata pencaharian cenderung ,menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.

lanjutan . . . Ukuran Komunitas : Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan. Kepadatan Penduduk : Penduduk desa kepadatan penduduknya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk perkotaan Homogenitas dan Heterogenita : penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur, kesenangan, kebudayaan dan mata pencaharian.

lanjutan . . . Diferensiasi Sosial : Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi di dalam diferensiasi social Pelapisan Sosial : pada masyarakat kota jarak antara kelas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar Mobilitas Sosial : Mobilitas sosial berkaitan dengan perpindahan atau pergerakkan suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya

lanjutan . . . Interaksi Sosial : Tipe interaksi sosial di kota dengan di desa perbedaannya sangat kontras, baik aspek kualitasnya maupun kuantitasnya. Pengawasan Sosial : Di kota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi, kurang “terkena” aturan yang ditegakkan Pola Kepemimpinan : Menentukan kepemimpinan di pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota

Lanjutan . . . Standar Kehidupan : Di kota, dengan konsentrasi dan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitas-fasilitas yang membahagiakan kehidupan Kesetiakawanan Sosial : pada masyarakat perkotaan hubungan pribadinya bersifat kontrak sosial atau perjanjian Nilai dan Sistem Nilai : Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda, dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan norma yang berlaku

Berdasarkan sejarah pertumbuhannya Pertumbuhan Kota Berdasarkan sejarah pertumbuhannya Kota yang berawal dari pusat perdagangan Kota yang berawal dari pusat perkebunan Kota yang berawal dari pusat pertambangan Kota yang berawal dari pusat administrasi pemerintah

Berdasarkan jumlah penduduk Lanjutan . . . Berdasarkan jumlah penduduk Megapolitan Metropolitan Kota besar Kota sedang Kota kecil

Berdasarkan tingkat perkembangannya Lanjutan . . . Berdasarkan tingkat perkembangannya Tingkat Eopolis Tingkat Polis Tingkat Metropolis Tingkat Megalopolis Tingkat Tryanopolis Tingkat Nekropolis

Berdasarkan fungsinya Lanjutan . . . Berdasarkan fungsinya Kota pusat produksi Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce) Kota pusat pemerintahan (Political Capital) Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre)

George Simmel Dalam analisisnya, Simmel melihat bahwa interaksi yang terjadi dikota modern lebih menekankan pada kebudayaan yang objektif dan menurunnya kebudayaan individu. Situasi dan kondisi ini sebagai dampak ekonomi uang yang mengakibatkan hubungan antar manusia mengalami penurunan dan relasi sosial cenderung didominasi oleh sikap acuh dan tak peduli. Perasan dan emosionalitas pada masyarakat kota modern ditandai dengan adanya kalkulabilitas yang dibutuhkan ekonomi uang.

Max Weber Weber melihat keterkaitan antara kapitalisme dan birokrasi dalam proses rasionalisasi. Pemikirannya terpusat pada struktur dan institusi sosial seperti birokrasi, stratifikasi, hukum, kota, agama, politik dan ekonomi. Weber membagi kota dalam 5 tipologi, yaitu: Kota-kota kuno di Timur Tengah Kota-kota kuno di Asia Kota-kota di Eropa Kota-kota kuno Eropa di abad pertengahan Kota-kota modern di dunia barat

Ibnu Khaldun Ibnu Khaldun membangun teorinya dari premis yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia memerlukan oragnisasi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oraganisasi sosial yang kompleks sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing melahirkan sebuah masyarakat “kota”. Kenyataan membuktikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta mempertahankan hidupnya, manusia harus menjalin interaksi dengan orang lain. Interaksi dan persekutuan antar manusia ini selanjutnya mengharuskan kehadiran seseorang yang dipercaya untuk menjadi pemimpin, penguasa atau raja. Pemimpin inilah yang memobilisasi kemampuan bersama dan bersumber daya bersama untuk mengusahakan kesejahteraan dan melindungi dari kehancuran dan musuh.

Durkheim Dalam karyanya The Division of Labour menjelaskan tentang pembagian kerja dalam masyrakat yang mengarah pada fenomena perkotaan. Pembagian kerja dalam masyarakat tidak muncul secara tiba-tiba, hal ini terkait dengan fenomena yang terjadi pada saat itu, yaitu meningkatnya industri modern. Pembagian kerja ini mempunyai kecenderungan bahwa seseorang harus mempunyai keahlian khusus dalam suatu tugas atau pekerjaan. Seseorang dituntut untuk mempunyai keahlian khusus dalam satu bidang dari pada dia memahami berbagai hal tapi tidak menguasainya.