Pertemuan 06 Permasalahan dalam Perancangan Arsitektur Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1 Pertemuan 06 Permasalahan dalam Perancangan Arsitektur
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan kompleksitas permasalahan arsitektur (C3) TIK-6
Outline Materi Interaksi dan interelasi dalam permasalahan arsitektur
Ruang terjadi karena ada “batasan-batasan” yang membentuk ruang tersebut. “Batasan-batasan” dapat berupa benda yang terlihat dan batasan yang tidak terlihat oleh mata tetapi oleh perasaan.
2.Ruang dengan batasan yang tidak terlihat oleh mata dinamakan Ruang Imajiner. Contoh ruang imajiner adalah seperti orang berdiri dibawah payung atau di bawah pohon.
3.Ruang dengan batas-batas yang nyata, dapat di bagi menjadi ruang dalam (interior) dan ruang luar (exterior). Ruang luar dapat dibatasi oleh massa bangunan, batu besar, pohon-pohon, pasar, bukit/ gundukan tanah dan sebagainya. Kenapa skala ruang luar lebih besar dari skala ruang dalam ?
Ditinjau dari kebutuhan ruang, maka ruang dapat dibagi menjadi ruang fisik dan ruang psikologis. Yang dimaksud dengan ruang fisik adalah luas ruang yang dibutuhkan untuk meletakkan suatu benda atau peralatan.
Sedangkan ruang psikologis adalah ruang yang terkecil yang dibutuhkan jika ada manusia yang bekerja atau dekat dengan benda atau peralatan yang tersebut diatas. Apakah menurut saudara ada rumus untuk mengukur besarnya ruang psikologis?
Ruang luar juga dapat dibagi menjadi ruang positip dan ruang negatif. Ruang luar positip adalah ruang yang untuk kegiatan menusia, sedangkan ruang luar negatip adalah ruang yang tidak mempunyai kegiatan khusus. Apakah menurut saudara, ruang luar positip dapat di gabung dengan ruang luar negatip?