SARAN PEMECAHAN STUDI KASUS EXCELLENCE THROUGH PEOPLE 2020 STRATEGIES SitesToGo InternetLAB
ORGANISASI PEMBAHASAN STUDI KASUS EXCELLENCE THROUGH PEOPLE – 2020 STRATEGIES SitesToGo InternetLAB PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PEMBAHASAN / ANALISIS KESIMPULAN REKOMENDASI / SARAN
PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG Setiap Perusahaan dipastikan akan menghadapi tantangan bisnis yang semakin berat/ketat dalam era kompetisi yang penuh ketidakpastian pada abad XXI dan di-masa2 datang. Perusahaan yang dapat survive dan punya kemampuan daya saing kuat (competitive advantage) adalah apabila perusahaan tersebut mempunyai SDM yang qualified, yaitu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut harus dapat diakses/diperoleh secepat dan semudah mungkin agar perusahaan dapat memenangkan persaingan. Dewasa ini, hampir semua informasi termasuk informasi yang berkenaan dengan aspek bisnis dapat diakses melalui internet, email, dan website. Pada tahun 2007 suatu perusahaan website Sites ToGo mengakuisi perusahaan Kildare Competitor InternetLAB, yang selanjutnya berubah nama menjadi SitesToGo InternetLAB (STGIL).
STGIL, melalui 2020 strategies, merupakan perusahaan penyedia jasa teknologi informasi melalui websites, yang senantiasa mengalami update dalam bidang online marketing, solusi bisnis, dan evaluasi terhadap website itu sendiri. STGIL mengingingkan competitive advantage tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi jauh lebih penting adalah dari sisi pengembangan SDM. Strategi semacam ini diyakini akan memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang mempunyai daya saing tinggi, khususnya di Irlandia, dan bahkan dapat dikembangkan ke Belanda dan Inggris. Pengembangan kompetensi SDM fokus pada : highly skilled, flexible (multitasking), and creative employee. -----o0o-----
PERMASALAHAN Apakah perusahaan SitesToGo InternetLAB (STGIL) mampu memenuhi kebutuhan teknologi informasi kepada Klien nya melalui website secara efisien dan efektif ? Apakah STGIL mampu bersaing dengan para pesaingnya untuk menarik para klien nya ? Bagaimana STGIL mempersiapkan diri untuk tumbuh dan berkembang (sustainability growth) ? -----o0o-----
PEMBAHASAN / ANALISIS Kebutuhan dunia usaha akan informasi yang tekait dengan pengembangan bisnis merupakan hal yang mendesak, dan oleh karenanya dibutuhkan suatu perusahaan yang mampu menyediakan jasa informasi dimaksud secara efisien dan efektif. Perusahaan yang punya kemampuan untuk menyediakan jasa informasi tersebut adalah perusahaan yang mempunyai keunggulan dan memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut adalah SitesToGo InternetLAB yang mempunyai keunggulan, baik secara teknis maupun ekonomis.
STGIL dengan strategy 2020 nya mampu mengembangkan software untuk solusi bisnis yang inovatif yang dimanfaatkan oleh lebih dari 600 websites perusahaan-perusahaan di Irlandia, Belanda, dan Inggris. Biaya atas pemanfaatan websites oleh perusahaan-2 tersebut adalah cukup murah dibandingkan dengan “dot com” yang pada saat itu telah mencapai tingkat harga yang tertinggi. STGIL mempunyai falsafah yang dapat memposisikan dirinya sebagai perusahaan kompetitif : “teknologi kita mungkin sudah baik, tetapi SDM kita ternyata benar-benar unggul dan menjadi faktor yang jauh lebih menentukan tingkat keberhasilan”.
Tekad dan kesungguhan STGIL dalam pengembangan SDM, antara lain tercermin dari program-program yang dijalankan, meliputi: Effective communication and people involvement Leadership and people management Planning of learning and development Training and life-long learning Review of learning Recruitment and selection, and employee well-being STGIL juga menjalankan program penting diluar SDM, yaitu business planning dan quality improvement
STGIL melakukan serangkaian langkah-langkah strategies sebagai berikut : Pengembangan teknologinya difokuskan kepada kebutuhan pelanggan (customer needs) dan praktik-2 terbaik yang dilakukan oleh perusahaan yang berhasil (best practice). Tingkat layanan (service level) kepada klien merupakan hal kritis yang menjadi perhatiannya. STGIL melakukan evaluasi 360 derajat kepada para karyawan dalam setiap tahun. Sistem retensi karyawan yang sedemikian baiknya telah membuahkan hasil zero turnover rate. STGIL melaksanakan pembelajaran yang berkesinambungan (constant learning), khususnya e-business training kepada para karyawannya. Langkah-langkah STGIL dalam mengembangkan SDM nya telah mengantarkan STGIL memperoleh Award 2007, yaitu penghargaan “excellence through people standard” (ETPS). STGIL dipandang telah menjadi pelopor perubahan dan inovasi, dan diakui sebagai perusahaan yang berani melakukan investasi besar dalam pengembangan SDM.
KESIMPULAN STGIL berhasil menjadi perusahaan penyedia jasa teknologi informasi terkemuka di Irlandia, dan kemudian meluas ke Belanda dan Inggris. Dalam memenangkan persaingan, STGIL tidak hanya memperhatikan pengembangan teknologi, tetapi juga pengembangan SDM yang diarahkan menjadi SDM unggul. Visi Organisasi tentang kesungguhannya di dalam strategi pengembangan SDM, antara lain diwujudkan dalam belanja waktu training untuk semua karyawannya sebesar 5% dari total waktu kerja, serta belanja biaya training sebesar 2% dari total biaya perusahaan. Implikasi dari kebijakan strategi pengembangan SDM tersebut adalah STGIL mempunyai kemampuan daya saing tinggi karena SDM STGIL bercirikan : highly skilled, flexible (multitasking), and creative employees. -----o0o-----
REKOMENDASI / SARAN Keberhasilan STGIL dalam bisnis websites dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan dalam strategi pengembangan SDM yang tentunya perlu dipertahankan dan terus dikembangkan. Award ETPS 2007 yang diterima hendaknya tidak menjadikan STGIL berpuas diri, namun perlu terus diikuti langkah-langkah strategis dengan melakukan benchmark terhadap pesaing, mis : google, yahoo, dan lain-2. Langkah-2 tersebut perlu diselaraskan mulai dari visi dan misi, strategi perusahaan, dan strategi pengembangan SDM nya. Dalam srategi SDM, khususnya yang menyangkut komitment penyediaan budget untuk training sebesar 5% dari seluruh waktu kerja perlu dimonitor apakah telah memadai. Demikian pula dengan budget keuangan training sebesar 2% dari total cost, tentunya juga perlu dibuat lebih efisien dan efektif. Komitmen ini perlu dievaluasi, yaitu membandingkan dengan profile industri sejenis. -----o0o-----