METODE PEMAHAMAN HADIS TEKSTUAL KONTEKSTUAL TEMATIK KOMPROMI NASIKH MANSUKH
TEKSTUAL KONTEKSTUAL Pemahaman terhadap sebuah hadis bisa dilakukan dengan pendekatan tekstual (berdasarkan teks yang tertulis) dan kontekstual (mengacu kepada konteksnya). Contohnya: Hadis tentang larangan wanita menjadi pemimpin. Jika hadis tersebut dipahami secara tekstual, maka wanita tidak dibolehkan menjadi pemimpin/presiden. Tapi jika dipahami secara kontekstual, maka pemahamannya adalah ada saatnya wanita dilarang jadi pemimpin, ada kalanya wanita dibolehkan jadi pemimpin.
NASIKH MANSUKH Nasikh mansukh artinya dihapus dan menghapus. Jadi maksudnya di sini adalah ada hadis yang dihapus kan dan ada hadis yang menghapus. Contohnya: Hadis tentang ziarah kubur. Hadis pertama melarang orang untuk ziarah kubur (hadis yang dihapus) . Kemudian datang hadis kedua yang membolehkan orang untuk ziarah kubur (hadis yang menghapus). Dari dua hadis tersebut, maka yang diamalkan adalah hadis yang membolehkan.
TEMATIK Pemahaman hadis dengan metode tematik lebih menfokuskan pada kesamaan tema antara beberapa hadis. Contohnya: Hadis tentang memanjangkan celana atau sarung melebihi mata kaki. Hadis tersebut berjumlah sekitar 6 sampai 8 hadis. Sebagian memang berisi larangan melebihkan sarung atau celana melebihi mata kaki. Sebagian lagi menyatakan yang sebaliknya. Sebagiannya lagi menyebutkan larangan tapi diikuti dengan sikap sombong. Dengan pemahaman tematik, maka larangan tersebut bukanlah bersifat mutlak, tapi tergantung sikapnya.