Paragraf dalam Komunikasi Kuliah Kelima Oleh Abdul Gaffar Ruskhan agaffar_ruskhan@yahoo.com Istitut Bisnis dan Informatika Indonesia Jakarta
Pengertian Paragraf Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membentuk suatu unit gagasan. Paragraf harus mempunyai satu topik yang dinyatakan dalam kalimat topik serta mempunyai beberapa kalimat penjelas. Paragraf merupakan unit dasar wacana yang berisi informasi dalam suatu paket terorganisasi secara jelas dan memperlihatkan potongan-potongan informasi yang saling terkait.
Di dalam paragraf terdapat: Kalimat yang berisi topik sentral (kalimat topik) Kalimat lain berisi penjelasan atau keterangan topik sentral (kalimat penjelas).
Syarat paragraf Kesatuan paragraf: Setiap paragraf hanya memuat satu gagasan utama (topik) Gagasan utama menjadi auan gagasan penjelas. Gagasan penjelas yang menyimpang dari gagasan utama harus dibuang.
b. Kepaduan paragaf: Setiap kalimat penjelas memperlihatkan hubungan yang padu dengan kalimat topiknya. Kepaduan terlihat dari penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan/kata pengait antarkalimat. Kalimat sumbang harus dikeluarkan dari paagraf agar paragraf menjadi padu.
Pengait Paragaf Ungkapa/Kata Penghubung a. Hubungan tambahan: selanjutnya, lalu, di samping itu, lagi pula, begitu juga; b. Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu; c. Hubungan perbandingan: sama dengan itu, sehubungan dengan itu;
d. Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka; e. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu; f. Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, eengan kata lain, sebagai simpulan; g. Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian; h. Hubungan tempaat: berdekatan dengan itu.
2. Penggunaan kata ganti a. Kata ganti orang: saya, kami, kamu, mereka, dsb. b. Kata ganti lain/kata penunjuk: ini, itu, tadi begitu, demikian, hal ini, hal itu, di sana di sini 3. Pengulangan kata kunci: kata yang menjadi topik
Contoh Paragaf Paragraf Deduktif (1) (Kalimat topik) …………………….…………… (2) ……………………………………….(3) …….. ……………………….……………………………… (4) ……………………………………………… ……. (5) ..……………………………………… …………..(6) (Pengulangan kalimat topik).……… ………………………..……
2. Paragraf Induktif (1) ……………….. …………………………… (2) ……………………………………….(3) … ………………………………………………… (4) …………………..………………………… ……. (5) ..……………………………………… …………..(6) ………………………………….. …… (kalimat topik)
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Kalimat topik)…………………………….. …………………………… (2) ………..……… …………………….(3) ……………………….. ………………………………………………… …(4) …………………..………… ……………… ……. (5) ..……………………………………… …………..(6) ………………………………….. …… (kalimat topik)
Contoh Paragraf (1) Majalah dinding kelas banyak manfaatnya. (2) Melalui media itu siswa bebas berkreasi dan berinspirasi. (3) Bakat dan minat di dalam karang-mengarang dapat tersalurkan. (4) Bahkan, lukisan juga bisa dipajang di sana. (5) Karya-karya siswa dapat dibaca oleh teman-temannya. (6) Pujian dari teman tentu dapat membangkitkan semangat. (7) Kritik dari teman pun bermakna positif untuk pengembangan diri. (8) Nah, marilah berlomba-lomba menulis mading agar bermanfaat bagimu dan teman-temanmu.
Tugas Kembangkan topik ini menjadi paragraf yang efektif: Manfaat komputer dalam dunia kehumasan (paragraf deduktif) Peran humas dalam media massa (paragraf induktif). Bahasa Indonesia dalam kehumasan (paragraf deduktif-induktif).