Populasi dan Sampel Pada penelitian kualitatif Angky Febriansyah, SE.,MM. NOTE: To change the image on this slide, select the picture and delete it. Then click the Pictures icon in the placeholder to insert your own image.
Populasi
Sampel Purposive Sampling Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yag lengkap maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Snowball Sampling Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut : Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi sehingga situasi itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. Mereka yang memunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasnnya” sendiri. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Contoh : Seorang peneliti ingin menemukan gaya belajar anak yang berbakat di SD. Berdasarkan hal tersebut, maka langkah-langkah penentuan sampel sumber data adalah sebagai berikut. Melakukan penjelajahan umum ke SD-SD untuk mencari adakah murid berbakat. Penjelajahan dengan memilih Kepala Sekolah dan guru, serta dokumen sebagai sumber data awal untuk mengetahui ada tidaknya anak berbakat pada SD yang dipimpinnya. (sampel sumber data dipilih Kepala Sekolah, guru, dokumen). Setelah ada informasi dari Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi nilai-nilai pelajaran, selanjutnya dapat diketahui jumlah anak berbakat pada setiap kelas, misalnya setiap kelas ditemukan ada dua murid yang berbakat. Dengan demikian untuk satu SD ada 12 murid yang berbakat ( 2x6 kelas). Di sini sampel sumber data Kepala Sekolah, guru dan dokumentasi. Berdasarkan 12 murid tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasikan nilai rapor dari berbagai pelajaran, ranking di kelas, penghargaan yang telah diperoleh, bakat spesifik yang dimiliki, latar belakang social dan ekonomi keluarga an orang tua murid (sumber data murid dan dokmentasi). Memulai melakukan penelitian terhadap murid-murid yang terpilih tersebut dengan sampel sumber data murid yang bersangkutan dalam aktivitasnya, guru-gurunya, orang tua dan teman- temannya. Pengumpulan dilakukan secara triangulasi.
Instrumen Dalam Penelitian Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kkita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannnya, melahirhirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitaif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.