MORFOLOGI
NAMA Martin Saliman 1313041052
MORFOFONEMIK
ABSTRAK Bahasa Jawa memiliki banyak perubahan bunyi atau perubahan fonem sebagai akibat dari adanya proses morfologi, baik proses afiksasi, proses reduplikasi, maupun proses komposisi. Perubahan tersebut kerap kali menyebabkan kebingungan dalam pengucapan atau penulisan bahasa Jawa. misalnya, pada dasar kata pie akan muncul bunyi /y/, yang dalam penulisannya tidak dituliskan, tetapi dalam ucapan dituliskan. pie menjadi piye [bagaimana] Oleh karena itu, makalah ini mengangkat tema morfofonemik, baik pengertian, jenis-jenis perubahan bunyi, morfofonemik dalam pembentukan kata bahasa Jawa.
PENGERTIAN MORFOFONEMIK Menurut Chaer (2008: 43), morfofonemik disebut juga sebagai morfonologi atau morfofonologi. adalah kajian mengenai terjadinya perubahan bunyi atau perubahan fonem sebagai akibat dari adanya proses morfologi, baik proses afiksasi, proses reduplikasi, maupun proses komposisi.
JENIS PERUBAHAN pemunculan fonem pelesapan fonem peluluhan fonem perubahan fonem pergeseran fonem
PEMUNCULAN FONEM Munculnya fonem atau bunyi dalam proses morfologi yang pada mulanya tidak ada. pi + e piye
Pelesapan Fonem Hilangnya fonem dalam suatu proses morfologi. Misalnya, dalam proses pengimbuhan prefiks ber- pada dasar rambut, maka bunyi /r/ yang ada pada prefiks ber- dilesapkan. ber + rambut berambut
PELULUHAN FONEM Luluhnya sebuah fonem serta disenyawakan dengan fonem lain dalam suatu proses morfologi. Contoh: - me + sapu menyapu - pe + sapu penyapu
PERUBAHAN FONEM Berubahnya sebuah fonem atau sebuah bunyi, sebagai akibat terjadinya proses morfologi. ber + ajar belajar
PERGESERAN FONEM Berubahnya posisi sebuah fonem dari satu suku kata ke dalam suku kata yang lainnya.
PREFIKSASI BER- Menurut Chaer (2008: 46), morfofonemik dalam proses pengimbuhan prefiks ber- berupa: (a) pelepasan fonem /r/ pada prefiks ber-, (b) perubahan fonem /r/ pada prefiks ber- menjadi fonem /l/, dan (c) pengekalan fonem /r/ pada prefiks ber-
PELEPASAN FONEM /R/ PADA PREFIKS BER- Terjadi apabila didampingi kata dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau suku pertama bentuk dasarnya berbunyi [er]. Misalnya: ber + ranting beranting ber +serta beserta ber +rambut berambut
HASIL WAWANCARA Tiboke (Jatuhkan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan –k, jadi pengucapannya tibokke “Rendi Tibokke gelas” rendi menjatuhkan gelas Surgo (surga) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan fonem a (suargo) “Iwan wes neng Suargo, koe ikhlasin yo” iwan sudah di surga, kamu ikhlasin ya
Dienggone Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan e (dinggone) “Palu iku, urong dienggone” palu itu belum digunakan Koe (kamu) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf w (kowe) “kowe wes madang urong?” kamu sudah makan belum?
5. Melaku (berjalan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan fonem e (mlaku) “kowe iku mau mlaku neng endi?” kamu itu mau berjalan kemana? 6. Merene (kesini) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan fonem e (mrene) “Agus mrene , mangan disek” agus kesini, makan dulu
7. Dilakokne (dilakukan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan fonem e ke fonem o (dilakokno) “seng bunuh dilakokne karo 2 uwong” pembunuhan itu dilakukan dengan 2 orang 8. Kepie (bagaimana) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf y (kepiye) “Kepiye iki yo?” bagaimana ini ya?
9. Minggatto (pergilah) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan fonem t (minggat o) “kowe minggat’o teko kene” kamu pergilah dari sini 10. Gowokne (bawakan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan k (gowone) “Gowone barabg iki” bawakan barang ini
11. Duit (uang) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan w (duwit) “Duwit neng ngisor kasur” uang dibawah kasur 12. Isor (Bawah) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan fonem ng (Ngisor)
13. Tukune (belikan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan fonem k (tukukne) “tukukne udut telung ewu” belikan rokok tiga ribu 14. Neng arep (didepan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan ne (ngarep) “eneng Adi ngarep” ada Adi didepan
15. Saiki (sekarang) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf k (saikki) “saikki kowe mandi yo” sekarang kamu mandi ya 16. Mbiyen (kemarin) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf e dan y (embiyen) “mbiyen eneng gempa neng Liwa” kemarin ada gempa di liwa
17. Emboan (barangkali) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf k (embokan) “embokan ejek kesel” mungkin dia sedang lelah 18. Dibedone (dibedakan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf k (dibedokne) “dia pengen dibedokne” dia ingin dibedakan
19. Golene (carikan) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik penambahan huruf k (golekne) “golekne kayu neng hutan yo” carikan kayu neng hutan yo 20. Tekokne (datangnya) Kata ini termasuk ke dalam morfofonemik peluluhan k (tekone) “Kowe tekone telat” kamu datangnya telat