DIARE Diare akut  keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare  episode keluarnya tinja cair.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disentri amoeba dan basiler
Advertisements

Bab 7 Gizi Buruk.
Bab 5 Diare.
Paskalis Lukimon (Ners)
Gangguan sistem Reproduksi
KESEHATAN TENTANG DIARE.
DIARE Diare akut keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare episode keluarnya tinja cair sebanyak.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
ACUTE DIARRHEA Prof. Dr. Agus Firmansyah Department of Child Health
DIARE (MENCRET).
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
DIARE KELOMPOK I.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
TYPOID PADA ANAK.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
MARASMUS MATERI KULIAH.
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
TYPOID PADA ANAK.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
From PSC with love.... Ridlo MemeL Widhi AB3 Anietah Apingx
Portofolio Rawat Inap: Gastroenteritis Disusun oleh: dr. Rouven Sylviano Pendamping: dr. Epriana.
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE
MENCRET dr. Ni Made Nova Andari K.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
PATOFISIOLOGI INFEKSI OPORTUNISTIK
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
DEMAM.
ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Swamedikasi pada Diare
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN DAN MANAJEMEN ASUHAN PADA KASUS DIARE
‘’DIARE PADA ANAK DAN DEWASA’’
Diare Kelompok 1.
Diare Pada Anak.
GIZI BURUK.
INTOLERANSI MAKANAN JUWITA CINDI A DEFINISI Keadaan dimana saat seseorang mengkonsumsi suatu makanan tertentu dapat timbul gejala yang tidak.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
REHIDRASI DIARE & FARMAKOEPIDEMIOLOGI Maftuchah Rochmanti, dr., M.Kes
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
DIARE OLEH : dr. Ida Yulianti.  Nama: Armuni  Alamat: Jl. Sekumpul Gg. Penghulu No.19C RT. 3 Martapura Biodata.
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

DIARE Diare akut  keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare  episode keluarnya tinja cair sebanyak 3x/ lebih, atau lebih dari 1x keluarnya tinja cair yg berlendir atau berdarah dalam 1 hari (Shahid NS) Faktor2 yang mempengaruhi kejadian diare: Lingkungan  kebersihan lingkungan & perorangan Gizi  pemberian makanan Kependudukan  insiden diare pd daerah kota yg padat/ kumuh lebih  Pendidikan  pengetahuan ibu Perilaku masyarakat  kebiasaan2 Sosial ekonomi

ETIOLOGI DIARE 1.Faktor infeksi a. Infeksi enteral  infeksi pada GIT (penyebab utama) Bakteri : Vibrio cholerae, Salmonella spp, E. coli dll Virus : Rotavirus (40-60%), Coronavirus, Calcivirus dll Parasit: Cacing (Ascaris, Oxyuris,dll), Protozoa (Entamoba histolica,Giardia Lambia, dll) Jamur (Candida Albicans) b. Infeksi parenteral  infeksi di luar GIT (OMA, BP, Ensefalitis,dll) 2.Faktor malabsorbsi : KH, Lemak, P 3.Faktor makanan : basi/ beracun, alergi 4.Faktor psikologis : takut dan cemas

PATOFISIOLOGI VIRUS masuk  enterosit (sel epitel usus halus)  infeksi & kerusakan fili usus halus Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru (kuboid/ sel epitel gepeng yg blm matang)  fungsi blm baik Fili usus atropi  tdk dpt mengabsorbsi makanan & cairan dgn baik Tek Koloid Osmotik   motilitas   DIARE BAKTERI NON INFASIF (Vibrio cholerae, E. coli patogen) masuk  lambung  duodenum  berkembang biak  mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lap lendir)  bakteri masuk ke membran  mengeluarkan subunit A & B  mengeluarkan (cAMP)  meransang sekresi cairan usus, menghambat absobsi tampa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut  volume usus   dinding usus teregang  DIARE

BAKTERI INFASIF (Salmonella spp, Shigella spp, E. coli infasif, Champylobacter)  prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus  reaksi sistemik (demam, kram perut) dan dapat sampai terdapat darah Toksin Shigella masuk ke serabut saraf otak  kejang BERDASARKAN PATOFISIOLOGI Diare osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh lumen usus  hiperosmoler  hiperperistalsis Diare sekretorik : terjadi akibat stimulasi primer dari enterotoksin atau oleh neoplasma Diare akibat gangguan motilitas usus : gangguan pada kontrol otonomik

KOMPLIKASI Kehilangan air dan elektrolit  Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik Gangguan sirkulasi darah  Syok hipovolemik Gangguan gizi  Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein, Intolerasi laktosa sekunder PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI Berdasarkan BB Ringan  pe ↓ BB < 5 % Sedang  pe ↓ BB 5 – 10 % Berat  pe ↓ BB > 10 % Menurut Haroen Noerasid (modifikasi) Ringan  Rasa haus & Oliguria ringan Sedang  Tanda diatas + turgor kulit ↓, ubun2 & mata cekung Berat  Tanda diatas + somnolen, sopor, koma, syok, nafas kussmaul

Berdasarkan ketonusan cairan Dehidrasi Isotonis Kehilangan air dan Na dalam proporsi yang sama Merupakan dehidrasi yang terjadi karena diare Tanda  sangat cepat, haus ekstremitas dingin dan berkeringat, kesadaran menurun dan muncul gejala syok hipovolemik Dehidrasi Hipertonis Terdapat kekurangan cairan air dan Na tetapi proporsi kehilangan air lebih banyak (Na >150 mmol/L) Tanda  anak sangat haus,iritabel Dehidrasi Hipotonis Terdapat kekurangan cairan air dan Na tetapi proporsi kehilangan Na lebih banyak (Na >130 mmol/L) Tanda  anak letargi, kejang

PENGKAJIAN KEPERAWATAN Riwayat Jumlah dan konsistensi tinja Muntah Rasa haus Episode diare Pemeriksaan Fisik Keadaan umum klien  gelisah, mudah marah, lemah, kesadaran Tanda–tanda vital BB Status hidrasi  CRT, kecekungan ubun-ubun, Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak mata, Air mata Tanda2 hipokalemi  Bising usus, distensi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi otot Pola pernafasan  Pernafasan Kussmaul

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis Ph dan kadar gula dalam tinja Kultur dan uji resistensi Pemeriksaan keseimbangan asam basa  AGD Urinalisis : Bj, endapan Pemeriksaan kadar ureum kreatinin  faal ginjal Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit  Hb-Ht, Na, K, Ca dan F Pemeriksaan intubasi duodenum EKG  menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)

MASALAH KEPERAWATAN Defisit volume cairan Resiko tinggi gangguan keseimbangan asam basa Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan Resiko tinggi gangguan integritas kulit Resiko tinggi injuri : kejang Kurang pengetahuan orang tua  SESUAIKAN DENGAN KONDISI KLIEN

Berikan cairan sesuai indikasi Jumlah Syok cc/kgBB (guyur dan boleh diulang s.d 3X sampai teratasi), jika teratasi Untuk 1 st 24 jam hitung cairan sesuai kebutuhan, 50% diberikan 8 jam dikurangi waktu pemberian inisial, 50% diberikan pada waktu sisa Dehidrasi Berat cc/kgBB (2-4 jam) cc/kgBB (20-22 jam) Dehidrasi Sedang cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB cc ( 24 bulan) Dehidrasi Ringan cc/kgBB (2-4 jam) Setiap BAB cc ( 24 bulan) INTERVENSI KEPERAWATAN

Pilihan Cairan Beri Rl (utama) atau NaCl Jika pasiennya tidak dapat makan diberi Dekstros dan RL Jika muntah2 maka berikan Dekstros dan NaCl, tetapi jika pasien muntah + diare utamakan RL Oralit Cara Pemberian IV  Untuk dehidrasi berat Enteral  Untuk dehidrasi ringan, sedang tetapi anak tidak mau/ tidak dapat minum atau jika kesadaran menurun Oral  Bila kesadaran anak baik, anak mau minum, biasanya diberikan untuk dehidrasi ringan dan sedang Observasi kondisi fisik klien terutama status hidrasi Kolaborasi Pemeriksaan labolaturium Medikasi : antibiotik, antiparasitik Penkes Pemberian Cairan Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan  Menjaga kebersihan payudara

Terus menyusui bayi ketika sedang sakit maupun ketika sehat Cara menjaga ASI supaya tetap baik dikonsumsi bayi jika Ibu bekerja Jenis dan jumlah cairan yang dapat diberikan kepada anak jika anak diare, DLL Diet Berikan makanan tambahan sesuai dengan usia anak Berikan diet secara bervariasi Cara memasak dan menyajian makanan yang sehat (misal: menggunakan cangkir daripada botol, wadah harus bersih, makanan hangat, DLL) Penggunaan air Air yang digunakan untuk makan/ minum harus direbus matang Sumber air dan jamban yang layak Perilaku sehat Cuci tangan