Konsep Dasar Ergonomi Kerja Suryaman Andika Latifola Hardianti Asyik Ulfah Ervita
Pengertian Ergonomi Kerja Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
Ruang Lingkup Ergonomi Kerja LINGKUNGAN FISIK ORGANISASI KOGNITIF
Tujuan Ergonomi Kerja Tujuan penerapan ergonomi adalah: Angka cedera dan kesakitan dalam melakukan pekerjaan tidak ada/terkurangi. Biaya terhadap penanganan kecelakaan atau kesakitan menjadi berkurang. Kunjungan untuk berobat bisa berkurang. Tingkat absentisme/ketidakhadiran bisa berkurang. Produktivitas /kualitas dan keselamatan kerja meningkat. Pekerja merasa nyaman dalam bekerja.
Prinsip Ergonomi Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut: Bekerja dalam posisi atau postur normal. Mengurangi beban berlebihan. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
Lanjutan.. Minimalisasi gerakan statis. Minimalisasikan titik beban. Mencakup jarak ruang. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.
Metode-metode Ergonomi di Tempat Kerja Metode-metode penerapan ergonomi di tempat kerja, antara lain: - Diagnosis - Treatment - Follow-up
Permasalahan Ergonomi di Tempat Kerja dan Penyelesaiannya Ketidaktepatan kursi kerja dapat menyebabkan keluhan kepala, leher, bahu, pinggang, bokong, lengan, tangan, lutut, kaki, dan paha.
Lanjutan.. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara: Kesehatan mental dan fisik harus diperhatikan untuk diperbaiki sehinggga didapatkan tenaga kerja yang sehat fisik, rohani dan sosial yang memungkinkan mereka hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi
Lanjutan.. 2. Melakukan pemeriksaan antropometri, lingkup gerak sendi dan kekuatan otot. 3. Memberikan ruang gerak secukupnya bagi tubuh dan anggota badan 4. Menimbulkan rasa aman dan tidak menimbulkan stres lingkungan 5. Memperhatikan sikap tubuh pekerja dalam bekerja
PERTANYAAN Bagaimana penerapan metode yang digunakan, apakah digunakan secara sistematik atau tidak? Kalau tidak, yang mana paling sering digunakan? (ASTI) Bagaimana penerapan ergonomi kerja di Indonesia? (MIFTA) Bagaimana peran pemerintah dalam ergonomi? Apakah ada regulasi ? (UMMU)