Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

2. FAKTOR MANUSIA Sistem komputer terdiri atas tiga aspek yaitu :
Gambar Teknik Gambar  salah satu informasi visual
K3.
DASAR-DASAR DESAIN.
Interaksi Manusia dan Komputer - part 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng.
FAKTOR MANUSIA.
RAMBU LALU LINTAS Adhi Muhtadi.
KOMBINASI WARNA oleh: Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes.
ZISWAF ANANG SAPUTRA FAISAL SUWANDI ADE KURNIAWAN
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Perancangan Grafis dan Tipografi
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
2 Kompetensi Dasar Indikator
Aspek Ergonomi Dalam IMK
31 July 2006copyright kamil and erry 1 HOW TO DRIVE A CAR KAMIL & ERRY.
11 JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI SISTEM PENGENDALIAN:
VISION VISION Pertemuan 6 Matakuliah: L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun: 2009/2010.
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
Pertemuan 6 Proses Pembentukan Benda dan Proyeksi Benda
Pengenalan desain grafis 2
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
Basic Design Principles
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti.
Prinsip Dasar Desain Web
Interaksi Manusia & Komputer
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
WARNA.
Interaksi Manusia & Komputer Faktor Manusia
REKAYASA TRANSPORTASI
Anna Dara Andriana S.Kom.,M.Kom
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
ERGONOMI.
JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI
Sketsa Ide/Image Store Pertemuan 22-24
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
PANDUAN PEMBUATAN PRESENTASI
Aspek Ergonomi dalam IMK
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI.
Alat Ukur dan Instrumentasi
Komponen / Elemen Desain Grafis
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
Nilai & Warna, Ruang, Gerakan
Faktor Manusia.
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
POLARISASI Gelombang cahaya adalah gelombang transversal dengan medan magnet B dan medan listrik E yang saling tegak lurus. Gelombang cahaya yang merupakan.
DESAIN GRAFIS IMK 2015 Laseri, S.Kom.
Kamera Foto dan Editing Teknik Dasar Fotografi 1.
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
Komponen / Elemen Desain Grafis
OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
KELOMPOK 9 perpaduan warna
Ergonomi kompleksitas sedang (lanjutan) OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
Faktor Manusia.
Faktor Manusia.
REKA BENTUK VISUAL.
Komponen / Elemen Desain Grafis
REKA BENTUK VISUAL.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
Desain Tempat Kerja Rahmi Lubis,S.Psi.,M.Psi..
PENUNJUKKAN UKURAN.
Transcript presentasi:

Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. PERTEMUAN 7 OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs. DESAIN PRODUK - FDIK

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-740 nanometer dengan pembagian warna sebagai berikut : Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta Warna Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-740 nanometer dengan pembagian warna sebagai berikut :

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Keuntungan penggunaan warna yang baik adalah: - Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan. - Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pekerja. (Moekijat 2002)

Symbol Alat-alat kontrol yang ada digambarkan secara symbol. Display simbol tersebut harus disesain menurut prinsip-prinsip berupa : gambar, sederhana, umum dan mudah dimengerti. Contoh yang paling lugas adalah di indikator panel mobil atau dashboard. Disitu dpt terlihat banyak symbol mengenai fungsi sebuah indikator.

Kemampuan penglihatan manusia selain ditentukan oleh ketajaman penglihatannya juga ditentukan oleh kondisi dari luar, diantaranya : - Kontras pencahayaan - Terangnya pencahayaan - Lamanya melihat obyek - Perbandingan pencahayaan - Gerakan - Cahaya yang menyilaukan Perancangan panel instrumen sebuah mobil harus memperhatikan faktor-faktor tersebut agar kenyamanan pengendara dapat terpenuhi, tentunya juga memperhatikan faktor pendukung yang lain seperti estetika, pemilihan bahan, dan sebagainya. Pada Dashboard mobil terdapat berbagai instrumen penting seperti : Speedometer, Tachometer, Odometer, Trimpmeter, pengukur temperatur mesin dan pengukur bahan bakar. Selain itu juga ditempatkan sistem ventilasi dan perlengkapan tambahan yang lain.

Untuk mempermudah pengamatan panel instrumen tersebut, maka instrumen-instrumen pada panel tersebut disusun pada satu kelompok tempat di bawah posisi roda kemudi. Ukuran instrumen tersebut dibuat lebih kecil dari diameter roda kemudi. Penentuan letak panel instrumen terhadap kedudukan garis pandangan horisontal pengemudi adalah sekitar 350 derajat. hal ini didasarkan pada harga optimal sudut rotasi mata, terutama antara melihat depan dengan melihat ke panel instrumen. Antropometri ergonomi dashboard

- Speedometer dan Tachometer Kedua instrumen ini dapat menggunakan dua jenis penunjuk yaitu : 1. Penunjuk analog (skala tetap - jarum bergerak) 2. penunjuk digital Dalam hal ketepatan penunjukan, jenis digital tentunya lebih unggul, akan tetapi bila nilai yang ditunjukkannya berubah secara cepat, maka akan menyulitkan pembacanan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu persyaratan-persyaratan lain, yaitu bentuk dan ukuran huruf relatif besar serta berwarna cerah (misalnya kuning), tetapi tidak boleh menyilaukan.

Dengan menggunakan penunjuk analog, maka dapat lebih memudahkan pembacaan, karena pengemudi dapat memperkirakan penunjukan berdasarkan pada sudut penyimpangan jarum. Tentunya arah putaran jarum penunjuk juga harus diperhatikan. Arah putaran yang dikehendaki adalah searah jarum jam (putar kanan). Kesederhanaan skala pada penunjuk analog juga akan memudahkan pembacaan. Pemilihan huruf dan angka yang tepat pada instrumen memang harus dipertimbangkan agar dapat terbaca dengan jelas. Hal-hal yang dapat jadi pertimbangan : 1. Latar belakang huruf dan angka 2. Besar huruf dan angka 3. Cahaya penyinaran 4. Jarak pembacaan

Typography Dalam ergonomi pemilihan typography harus disesuaikan deng fungsinya. Dalam panel instrument kendaraan, pemilihan huruf dan angka yang tepat pada instrumen memang harus dipertimbangkan agar dapat terbaca dengan jelas. Hal-hal yang dapat jadi pertimbangan : 1. Latar belakang huruf dan angka 2. Besar huruf dan angka 3. Cahaya penyinaran 4. Jarak pembacaan Supaya huruf dapat berfungsi dengan baik, aturannya sebagai berikut: lebar huruf = 2/3 tinggi tebal huruf = 1/6 tinggi jarak 2 huruf = 1/5 tinggi jarak 2 kata = 2/3 tinggi. Pemasangannya disesuaikan dengan sudut pandang subjek, jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

Biasanya menggunakan huruf jenis San-Serif Letter Biasanya menggunakan huruf jenis San-Serif Letter. Karena bentuknya yang kaku dan berdiri sendiri hingga mudah terbaca seperti Arial, Vutura, Helvetica dan Vardana. Helvetica font style

- Pengukuran Panas Mesin Pada bagian ini dinyatakan pada 3 keadaan, yaitu : keadaan di bawah normal (ditandai dengan “C” kependekan dari “COLD” ), normal dan berbahaya (ditandai dengan “H” atau “HOT”). Desain pengukurnya tidak perlu mendetail, tetapi terdapat pembagian yang jelas bagian-bagian tersebut. Jenis yang dipakai dapat berupa skala tetap jarum bergerak. Pada skala pengukur ini perlu disertakan warna-warna yang tujuannya untuk memberikan kesan yang kuat pada saat pengemudi melihatnya dan memberikan tindakan yang tepat jika diperlukan. - Pengukur Isi Bahan Bakar Keadaan pengukur isi bahan bakar hampir sama dengan pengukur panas mesin. Oleh karena itu kedua pengukur tersebut dapat dikelompokkan menjadi satu dalam panel instrumen. Alternatif lain yaitu dengan memakai sistem elektronik dengan sebaris lampu/LED yang berwarna. Hal ini juga diterapkan pada pengukur panas mesin.

- Lampu-Lampu Indikator Hal yang perlu diperhatikan untuk lampu indikator seperti indikator tekanan oli, rem tangan, pengisian aki, choke, dan sebagainya adalah : bentuk symbol yang sederhana, umum dan mudah dimengerti, warna yang menarik perhatian, serta semua lampu indikator dikelompokkan pada satu tempat. Kecepatan reaksi terhadap warna lampu indikator menurut yang paling cepat hingga paling lambat adalah : merah, hijau, kuning dan putih. Hal ini terutama bila antara symbol terhadap latar belakang tidak terdapat perbedaan kontras yang menyolok. Oleh karena itu untuk indikator digunakan lampu berwarna merah.

Safety Prinsip utama ergonomi yakni “fit the job / task to the man” yang artinya menyesuaikan kerja agar sesuai dengan manusia yang melakukan kerja itu. Jika kesehatan adalah kondisi kerja yang telah sesuai dengan manusia maka keselamatan adalah proses penyesuaian atau proses penjaminan kesesuaian tersebut. Penyesuaian atau kesesuaian itu tidak hanya dalam hal fisik seperti antropometri dsb namun juga hal non fisik seperti psikologi, psikometri dsb.

Jika kerja tersebut sudah terjamin sesuai dengan manusia yang melakukan kerja itu dalam arti terjamin sesuai dengan kebutuhan, kelebihan, keterbatasan, dan segala atribut yang melekat pada manusia itu secara fisik dan non fisik (kondisi selamat) maka semua aspek dalam manusia tersebut dapat berfungsi dengan baik dan lebih optimal serta kerja tersebut menjadi lebih “dimudahkan” (kondisi sehat). Hasilnya selain selamat dan sehat, performa atau produktivitas juga akan naik dan pada akhirnya kerja tersebut menjadi lebih unggul baik dari segi kualitas atau kuantitas.