PENDANAAN JANGKA PANJANG PERTEMUAN KE VI
KARAKTERISTIK PENDANAAN JANGKA PANJANG Pendanaan jangka panjang adalah pendanaan dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Salah satu bentuk pendanaan jangka panjang yang penting adalah hutang jangka panjang. Hutang jangka panjang dapat menggunakan istilah ‘Loan” yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi (bond). Proses penjualan obligasi sama seperti penjualan saham yang pada umumnya menggunakan jasa bank investasi (investment bankers). Hutang jangka panjang suatu perusahaan biasanya memiliki jatuh tempo antara 5 tahun sampai 20 tahun.
KETENTUAN STANDAR HUTANG Pihak peminjam diwajibkan untuk mempertahankan pencatatan akuntansi yang baik berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku Pihak peminjam diwajibkan menyediakan/menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada kreditor/pemberi pinjaman yang digunakan untuk mengawasi perusahaan dan menegakkan perjanjian hutang Pihak peminjam diwajibkan untuk membayar pajak dan kewajiban lain pada saat jatuh tempo Pihak peminjam diwajibkan untuk mempertahankan seluruh fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik
INSTRUMEN PENDANAAN JANGKA PANJANG Pendanaan Jangka panjang terdiri dari 3 macam 1. Debt ( hutang ) yang meliputi : a. Kredit jangka panjang ( Long term loan ) b. Obligasi ( bond ) 2. Saham Preferen ( prefered stock ) 3. Saham Biasa ( common stock )
PINJAMAN JANGKA PANJANG (LONG TERM LOAN) Pinjaman berjangka (long term loan) diberikan untuk keperluan antara lain: membiayai kebutuhan modal kerja permanen, untuk membeli mesin dan perlengkapan, dan untuk melikuidasi pinjaman yang lain Lembaga keuangan utama yang memberikan pinjaman berjangka kepada perusahaan adalah: Bank komersial Perusahaan asuransi Lembaga dana pensiun Perusahaan pengembangan regional Lembaga pembiayaan usaha kecil Perusahaan investasi usaha kecil Perusahaan keuangan komersial
KARAKTERISTIK LONG TERM LOAN Perjanjian pinjaman berjangka yang aktual merupakan dokumen kontrak resmi yang berisi hanya beberapa halaman sampai beratus-ratus halaman. Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah: Jumlah dan jatuh tempo pinjaman Tanggal pembayaran Tingkat bunga Ketentuan standar dan pembatas Tujuan pinjaman Tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian
OBLIGASI ( BOND ) Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan berjanji untuk membayar/melunasi pada waktu yang akan datang dalam kondisi yang Telah disepakati/ditetapkan. Istilah-istilah Dasar Obligasi : a. Nilai Nominal b. Tingkat bunga kupon c. Waktu Jatuh Tempo
JENIS OBLIGASI Debentur ( debenture ) Obligasi tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik. Debentur subordinat (subordinate debenture) Pemegang oblgasi ini baru menerima pembayaran likuidasi jika pemegang obligasi yang lebih senior telah memperoleh pembayarannya. Obligasi Hipotek (mortgage bond) Obligasi yg dijamin oleh sejumlah aktiva tetap seperti bangunan Obligasi pendapatan (income bond) Obligasi yg membayar bunga kepada pemegangnya hanya jika perusahaan emiten memperoleh laba
JENIS OBLIGASI Obligasi kupon nol (zero coupon bond) Obligasi tanpa bunga kupon (bunga kupon nol) atau memberikan bunga kupon yg sangat rendah dan dijual dengan diskon dari nilai parinya. Obligasi Beresiko (junk bond) Obligasi berperingkat rendah sehingga mempunyai resiko tinggi Obligasi kurs mengambang (floating rate bond) Obligasi yg memberikan bunga kupon sesuai dengan tingkat inflasi. Obligasi terlunasi (putable bond) Obligasi yang dapat dilunasi sesuai dengan pilihan pemegangnya
JENIS OBLIGASI Obligasi tertukaran (convertible bond) Obligasi yg dapat diubah menjadi saham biasa. Surat Utang Negara (SUN) Obligasi yang diterbitkan untuk membiayai defisit APBN; Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Obligasi yang diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel; Surat Berharga Syariah Negara (obligasi syariah atau obligasi sukuk) adalah obligasi yang diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
OPSI PENDANAAN KEMBALI OBLIGASI Suatu perusahaan yang ingin melunasi seluruh obligasi yang beredar sebelum jatuh tempo memiliki 2 opsi. 1. Penerbitan berseri. Debitur/pihak yang menerima pinjaman/obligor dapat menerbitkan obligasi seri yaitu suatu penerbitan obligasi dimana setiap proporsi tertentu obligasi tersebut harus dilunasi secara bertahap setiap tahun. Suatu perusahaan yang menerbitkan obligasi seri, maka perusahaan tersebut harus membuat skema yang menunjukkan tingkat bunga yang berbeda yang harus dibayarkan untuk setiap proporsi obligasi yang dilunasi setiap tahun. ika suatu perusahaan menerbitkan obligasi yang bernilai nilai Rp 100 milyar dengan jangka waktu 10 tahun, maka proporsi obligasi yang harus dilunasi setiap tahun adalah:
OPSI PENDANAAN KEMBALI OBLIGASI Nilai Obligasi Pelunasan obligasi = Setiap tahun Jangka Waktu Obligasi = 100 Milyar 10 tahun = 10 Milyar per tahun
OPSI PENDANAAN KEMBALI OBLIGASI 2. Pendanaan kembali dengan penebusan Jika tingkat bunga di pasar menurun, maka perusahaan dapat melakukan pendanaan kembali melalui penggantian hutang lama dengan hutang yang baru yang memberikan tingkat bunga yang lebih rendah. Jika perusahaan memasukkan ketentuan penebusan dalam perjanjian penerbitan obligasi, maka penerbit obligasi dapat dengan mudah menebus kembali obligasi yang beredar sebelum jatuh tempo. Keputusan pendanan kembali obligasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut: Penentuan investasi awal Penentuan penghematan aliran kas tahunan (annual cash flow saving) Menggunakan biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt) untuk menentukan nilai sekarang bersih (net present value) dengan mengurangkan investasi awal terhadap nilai sekarang dari penghematan aliran kas tahunan (present value of annual cash flow savings). Jika NPV bernilai lebih besar dari nol, maka usulan pendanaan kembali dapat dilaksanakan dan sebaliknya.
SAHAM PREFEREN Saham preferen sebagian seperti saham biasa dan sebagian lagi seperti hutang. Disebut preferred (istimewa) karena saham itu memberikan keistimewaan tertentu kepada pemegangnya jiImbal hka dibandingkan dengan pemegang saham biasa antara lain memperoleh : a. Imbal hasil tetap (dalam bentuk presentase atau nominal) secara berkala b. Prioritas jika ada likuidasi c. Penggantian pembayaran dividen untuk tahun sebelumnya (jika pada tahun yang lalu perusahaan merugi dan tidak membayar dividen)
ISTILAH PENTING DALAM SAHAM PREFEREN Kumulatif dan non kumulatif saham preferen yang mengakumulasikan dividen yang tidak terbayar pada tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya, untuk saham preferen yang tergolong non kumulatif, tidak ada akumulasi dividen yang tak terbayar pada tahun-tahun sebelumnya. Conversion feature Sebagaimana pemegang obligasi, pemegang saham preferen dapat menukarkan sahamnya dengan sejumlah saham biasa.
SAHAM BIASA Pemegang saham biasa pada dasarnya adalah pemilik perusahaan. Saham biasa kerap disebut pendapatan sisa (residual income) karena hanya akan memberikan pendapatan kepada para pemegangnya bilamana perusahaan mengalami keuntungan. Bila dibandingkan dengan pemegang saham preferen pemengang saham biasa menanggung resiko paling besar.