ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

Patologi Manusia Dasar
Yetti Wira Citerawati Sy
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
Apa itu polio? Polio merupakan penyakit yang disebabkan virus polio yang tergolong dalam Picornavirus. Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun dapat.
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU
TBC.
IMUNISASI.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
.. SUSPEK TYPOID ...
LUKA BAKAR.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
Sistem Pertahanan Tubuh
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
DIFTERI Suharyo.
TYPOID PADA ANAK.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Kata malaria berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk. Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara.
Penyakit Menular Campak
Campak / measles / morbillie
IMUNISASI.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
YONI MAI PUTRI IIB.
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
DIFTERIa.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Terapi Jus & Diet (7.10): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
TYPOID PADA ANAK.
Sindrom Guillain–Barré
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
Dhf (Dengue hemoragic fever)
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
PENYAKIT RABIES.
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TRAUMA ABDOMEN.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
EPIDEMIOLOGI CHIKUNGUNYA Kelompok Chikungunya. Chikungunya Chikungunya dalah sejenis penyakit demam virus yang disebabkan alphavirus (virus chikungunya)
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI Oleh : Kelompok 13 Mega puspita 151153 Dinda kenya 151136 Rusydatul hasanah 151171

PENYAKIT TROPIS Penyakit yang lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. Istilah ini juga sering mengacu pada penyakit yang berkembang di wilayah panas berkondisi lembab, seperti malaria, demam berdarah dan kusta.

PENYAKIT INFEKSI Penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini. Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organism).

6 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DG MASALAH TROPIK & INFEKSI CAMPAK DIFTERI 1 CAMPAK MATERI PEMBELAJARAN 2 DIFTERI 3 TETANUS DHF 4 THYPOID 5 6 POLIO

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN CAMPAK

DEFINISI Campak adalah Penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 380c atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah. ( WHO )

ETIOLOGI Virus campak adalah anggota genus Morbillivirus dari family paramiksovirus. Penyakit pada anjing, rinderpest (plak ternak ), dan hewan pemamah biak peste des petiis adalah morbillovirus lain yang memberikan derajat keterkaitan imunologi yang jelas dengan campak, memberikesan adanya suatu jalur evolusi bersama lebih awal dalam hal kemunculannya pada pejamu yang spesifik ( anjing, ternak, kambing, manusia ).

PATOFISIOLOGI Penyebab campak adalah measles virus (MV), genus virus morbili, famili paramyxoviridae. Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH asam, ether, dan trypsin dan hanya bertahan kurang dari 2 jam di udara terbuka. Virus campak ditularkan lewat droplet, menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atas, juga kemungkinan melalui kelenjar air mata. Dua sampai tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.

Manifestasi Klinis 1. Inkubasi Biasanya tanpa gejala dan berlangsung 10-12 hari. 2. Prodromal Biasanya berlangsung 2-5 hari. Gejala yang utama muncul adalah demam, yang terus meningkat hingga mencapai puncaknya suhu 39,40– 40,60C pada hari ke- 4 atau 5, yaitu pada saat ruam muncul. Gejala lain yang juga bisa muncul batuk, pilek, farings merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. 3. Erupsi (Rash) Terjadinya eritema berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga kemudian menyebar dengan cepat pada seluruh muka, leher, lengan atas dan bagian atas dada pada sekitar 24 jam pertama. Selama 24 jam berikutnya ruam menyebar ke seluruh punggung, abdomen, seluruh lengan, dan paha

Erupsi (Rash)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Serologi Patologi anatomi Darah tepi Pemeriksaan antibody IgM anti campak. Pemeriksaan untuk komplikasi

PENCEGAHAN 1. Imunisasi Pasif (Imunoglobulin) 2. Imunisasi Aktif Indikasi : - Anak usia > 12 bulan dengan immunocompromised belum mendapat imunisasi, kontak dengan pasien campak, dan vaksin MMR merupakan kontraindikasi. - Bayi berusia < 2 bulan yang terpapar langsung dengan pasien campak mempunyai resiko yang tinggi untuk berkembangnya komplikasi penyakit ini, maka harus diberikan imunoglobulin sesegera mungkin dalam waktu 7 hari paparan. 2. Imunisasi Aktif Termasuk dalam Program Imunisasi Nasional. Dianjurkan pemberian vaksin campak dengan dosis 1000 TCID50 atau sebanyak 0,5 ml secara subkutan pada usia 9 bulan. Imunisasi ulangan diberikan pada usia 6-7 tahun melalui program BIAS.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien campak adalah sebagai berikut : Gangguan termoregulasi b/d penyakit yang dialami. Ketidak efektifan jalan napas: ketidak mampuan mengeluarkan secret b/d penumpukan secret pada nasofaring. Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili. Kekurangan volume cairan tubuh b/d demam, diare, muntah. Gangguan rasa aman dan nyaman b/d rasa gatal. Resiko terjadinya komplikasi: bronkopneumonia b/d keadaan umum anak kurang baik.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIFTERI

DEFINISI Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah menular dan yang diserang terutama saluran pernafasaan bagian atas dengan tanda khas timbulnya pseudo membran (Ngastiyah, 2005). Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah menular,sangat berbahaya pada anak –anak terutama menyerang saluran pernafasan bagian atas,penularannya melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat (Sulianti Suroso. 2004).

ETIOLOGI Penyebabnya adalah Corynebacterium diphteriae. Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Biasanya bakteri ini berkembangbiak pada atau disekitar selaput lender mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan.

PATOFISIOLOGI Kuman difteri masuk dan berkembang biak pada saluran nafas atas, dan dapat juga pada vulva, kulit, mata. Kuman membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin. Pseudomembran timbul lokal dan menjalar dari faring, laring, dan saluran nafas atas. Kelenjar getah bening akan tampak membengkak dan mengandung toksin. Bila eksotoksin mengenai otot jantung akan mengakibatkan terjadinya miokarditis dan timbul paralysis otot-otot pernafasan bila mengenai jaringan saraf. Sumbatan pada jalan nafas sering terjadi akibat dari pseudomembran pada laring dan trakea dan dapat menyebabkan kondisi yang fatal.

MANIFESTASI KLINIS Gejala umum. Demam tidak terlalu tinggi, lesu, pucat, nyeri kepala dan anoreksia sehingga pasien tampak lemah. Gejala lokal Nyeri menelan, bengkak pada leher karena pembengkakan pada area regional, sesa nafas, serak sampai dengan stridor jika penyakit sudah stadium lanjut.  Gejala akibat eksotoksin tergantung bagian yang terkena missal mengenaiotot jantung terjadi miokarditis, dan bila mengenai syaraf mnyebabkan kelumpuhan

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan darah terdapat penirinan kadar hemoglobin dan leukositosis Pemeriksaan bakteriologis mengambil bahan dari membrane atau bahnan di bawah membrane, dibiak dalam Loffler, Tellurite dan media blood. Lekosit dapat meningkat atau normal, kadang terkadi anemia karena hemolisis sel darah merah. Pada neuritis difteri, cairan serebrospinalis menunjukkan sedikit peningkatan protein.

PENCEGAHAN Isolasi penderita Pencegahan terhadap kontak Imunisasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pola nafas napas tidak efektif b/d edema laring. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia. Nyeri akut b/d proses inflamasi.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TETANUS

DEFINISI Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanisfestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot massater dan otot-otot rangka Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.

ETIOLOGI Spora bacterium clostridium tetani (C. Tetani). Kuman ini mengeluarkan toxin yang bersifat neurotoksik (tetanospasmin) yang menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. Clostridium tetani adalah kuman berbentuk batang, ramping, berukuran 2-5 x 0,4 – 0,5 milimikron yang berspora termasuk golongan gram positif dan hidupnya anaerob.

PATOFISIOLOGI Penyakit tetanus terjadi karena adanya luka pada tubuh seperti luka tertusuk paku, pecahan kaca, atau kaleng, luka tembak, luka baker, luka yang kotor dan pada bayi dapat melalui tali pusat. Organisme multiple membentuk dua toksin yaitu tetanuspasmin yang merupakan toksin kuat dan atau neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot, dan mempengaruhi sistem saraf pusatEksotoksin yang dihasilkan akan mencapai pada sistem saraf pusat dengan melewati akson neuron atau sistem vaskuler. Kuman ini menjadi terikat pada satu saraf atau jaringan saraf dan tidak dapat lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik. Namun toksin yang bebas dalam peredaran darah sangat mudah dinetralkan oleh antititoksin.

Manifestasi Klinis Masa inkubasi tetanus umumnya 3-21 hari, tetapi bisa lebih pendek (1 hari atau hingga beberapa bulan). Ada tiga bentuk tetanus yang dikenal secara klinis, yakni : (Tetanus umum) Masa inkubasi sekitar 7-21 hari, sebagian besar tergantung dari jarak luka dengan SSP. Penyakit ini biasanya memiliki pola yang desendens. Tanda pertama berupa trismus/lock jaw, diikuti dengan kekakuan pada leher, kesulitan menelan, dan spasme pada otot abdomen. 2. (Tetanus lokal) Mendahului tetanus umum tetapi dengan derajat yang lebih ringan. Hanya sekitar 1% kasus yang menyebabkan kematian. Tetanus lokal terjadi pada ektremitas dengan luka yangTetanus lokal terjadi pada ektremitas dengan luka yang terkontaminasi serta memiliki derajat yang bervariasi. 3. (Tetanus sefalik) Tetanus sefalik umumnya terjadi setelah trauma kepala atau terjadi setelah infeksi telinga tengah. Gejala terdiri dari disfungsi saraf kranialis motorik

PENCEGAHAN Imunisasi tetanus DPT vaksin pada bayi dan anak-anak Td vaksin digunakan pada booster untuk remaja dan dewasa. Ada juga yang menganjurkan dilakukan imunisasi setiap interval 5 tahun 2. Membersihkan semua jenis luka setelah injuri terjadi, sekecil apapun. 3. Melahirkan di tempat yang terjaga kebersihannya

Pemeriksaan Penunjang EKG serum 5-6 mg/ Pada tetanus kadar al atau 1,2- 1,5 mmol/L atau lebih rendah kadar fosfat dalam serum meningkat. Sinar X tulang tampak peningkatan denitas foto Rontgen pada jaringan subkutan

Diagnosa Keperawatan Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum pada trakea dan spame otot pernafasan. Gangguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme otot-otot pernafasan. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan efeks toksin (bakterimia) Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot pengunya. Risiko terjadi cedera berhubungan dengan sering kejang Risiko terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang kurang dan oliguria Hubungan interpersonal terganggu berhubungan dengan kesulitan bicara

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DHF

DEFINISI Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (Nursalam, dkk. 2008) Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Hidayat, 2006)

ETIOLOGI Dengue haemoragic Fever (DHF) disebabkan oleh arbovirus (Arthopodborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepthy. Virus Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada suhu 370 C.

Patofisiologi Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplement. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh

Pencegahan Manifestasi Klinis Demam, atau riwayat demam akut, berlangsung 2-7 hari kadang bifasik. Kecenderungan perdarahan, dibuktikan sedikitnya dengan satu hal berikut: Tes tournikt positif Petekie, ekimosis atau purpura Perdarahan dari mukosa, saluran gastrointestinal, tempat injeksi atau lokasi lain. Hematemesis dan melena 1. Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. 2. Bila memang sangat perlu untuk berada di tempat tersebut kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan kemeja lengan panjang misalnya. Gunakan cairan/krim anti nyamuk (mosquito repellant) yang banyak dijual di toko-toko, pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian.

Pemeriksaan Penunjang Diagnosa Keperawatan Pemeriksaan Penunjang Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia). Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah. Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif (pemasangan infus). Pemeriksaan darah Uji test tourniket (+)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THYPOID

DEFINISI Demam typoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kumanSalmonella thyposa yang menimbulkan infeksi pada usus halus dengan gejala demamyang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan serta lesu. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella.

Etiologi Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Samonella Thposa/Eberthela Thyposa yang merupakan kuman negative kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar hygiene dan sanitasiyang rendah makan makanan yang tidak bersih air minum yang tidakmemenuhi syarat kesehatan dan tidak dimasak mendidih

Patofisiologi Kuman masuk melalui mulut. Sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman masuk ke peredaran darah (bakterimia primer), dan mencapai sel-sel retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ-organ lainnya Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel- sel retikulo endotelial melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa, usus dan kandung empedu. Pada minggu pertama sakit, terjadi Hiperplasia plaks player. Ini terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi nekrosis dan pada minggu ke tiga terjadi Ulserasi plaks player. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan

Manifestasi Klinis Gejala pada anak: 9. Diare Inkubasi antara 5- 40 hari dengan rata- rata 10-14 hari. Demam meninggi sampai akhir minggu pertama Demam turun pada minggu ke empat, kecuali demam tidak tertangani akan menyebabkan shock, stupor dan koma. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari. Nyeri kepala Nyeri perut Kembung Mual, muntah 9. Diare 10. Konstipasi 11. Pusing 12. Nyeri otot 13. Batuk 14. Epistaksis 15. Bradikardi 16. Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta tremor) 17. Hepatomegaly 18. Splenomegaly 19. Meteroismus 20. Gangguan mental berupa somnolen

Pemeriksaan Penunjang Diagnosa Keperawatan Pemeriksaan Penunjang Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan (demam, berkeringat banyak). Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi Salmonella thypi. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada hati dan limpa. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen kelemahan umum Pemeriksaan leukosit Pemeriksaan SGOT dan SGPT Uji Widal Biakan darah

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN POLIO

DEFINISI Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit yang dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhanbahkan kematian dalam hitungan beberapa jam. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 2 tahun. Infeksi virus ini mulai timbul seperti demam yang disertai panas, muntah dan sakit otot.

Etiologi Penyakit Polio disebabkan oleh infeksi polio virus yang berasal dari genus Enterovirus dan family Picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran(feses) atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio masuk melalui ludah sehingga menyebabkan infeksi.

Patofisiologi Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Tidak semua neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringansekali dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam 3-4 minggu sesudah timbulgejala. Daerah yang biasanya terkena poliomyelitis ialah : Medula spinalis terutama kornu anterior Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial sertaformasio retikularis yang mengandung pusat vital Sereblum terutama inti-inti virmis Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nucleus rubra Talamus dan hipotalamus Palidum, dan Korteks serebri, hanya daerah motorik

Manifestasi Klinis Demam Rasa lelah Sakit kepala Muntah-muntah Rasa kaku pada leher Rasa sakit pada kaki atau tangan

Pemeriksaan Penunjang PENATALAKSANAAN Begitu penyakit mulai timbul, kelumpuhan sering kali tidak tertangani lagi karena ketidakadaan obat yang dapat menyembuhkannya. Antibiotika yang biasanya digunakan untuk membunuh virus juga tidak mampu berbuat banyak.Rasa sakit dapat diatasi dengan memberikan aspirin atau acetaminophen, dan mengompres dengan air hangat pada otot-otot yang sakit. Penyakit polio dapat didiagnosis dengan 3 cara yaitu : Viral Isolation Uji Serology Cerebrospinal Fluid ( CSF)

Diagnosa Keperawatan Perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, mual dan muntah. Hipertermi b/d proses infeksi resiko ketidakefektifan pola nafas dan ketidakefektifan jalan nafas b/d paralysis otot Nyeri b/d proses infeksi yang menyerang syaraf Gangguan mobilitas fisik b/d paralysis Kecemasan pada anak dan keluarga b/d kondisi penyakit.