Sejarah Perkembangan Sistem Silvikultur Endah Wahyuningsih,S.Hut,MP
Perkembangan Silvikultur dan Peranannya bagi Kehutanan di Indonesia Perkembangan ilmu silvikultur di dunia,dpt digolongkan menjadi tiga mazhab (aliran) silvikultur yaitu : Mazhab Silvikultur Klasik Mazhab Silvikultur Modern Mazhab Silvikultur Terbaru
Mazhab Silvikultur Klasik Ciri –ciri Mazhab Silvikultur Klasik: Tegakan murni (monokultur) Umurnya sama (even age forest) Permudaan buatan (artificial regeneration) Penebangan tebang habis (clear cutting methods) Penjarangan rendah (Low thinning)
Dlm aliran silvikultur klasik lebih mementingkan ekonomi shg cenderung mengabaikan susunan alami. Konsep aliran ini dibuat sebelum abad ke 19, aliran silvikultur klasik ini dibuat atau disusun oleh Hartig dan Cotta. Mazhab silvikultur klasik hanya bertahan sampai abad 20, karena banyak kelemahan pd metode tsb a.l : byk terkena hama penyakit,miskin hara dll
Mazhab Silvikultur Modern Mazhab ini adalah kembali ke alam,jdi ciri keadaan hutan/tegakannya adalah kebalikan dr mazhab silvikultur klasik. Aliran silvikultur modern didukung oleh ilmu tanah,ekologi dan Pedologi yg menjdi dasar dr mazhab silvikultur modern. Pd dsrnya hutan bkn sekedar kumpulan pohon-pohon ttpi asosiasi biologis dimana semua faktor lingk penting u.berlangsungnya keseimbangan biologis
Mazhab silvikultur modern ini banyak dianut di Eropa dan salah satu penganut dr mazhab silvikultur ini adalah MAYER Mazhab silvikultur ini melakukan selective improvement by control, krn pemikiran modern diterapkan
Mazhab Silvikultur Terbaru Mazhab silvikultur terbaru muncul krn kebutuhan hasil hutan (terutama kayu) yg makin meningkat dan lahan hutan terbatas luas dan kesuburannya serta perkembangan ilmu seleksi Mazhab silvikultur terbaru ini dikenala jg dgn sebutan silvikultur intensif yaitu memadukan pemulian jenis, manipulasi lingkungan & pengendalian hama penyakit
Silvikultur intensif ini menggunakan konsep Accelerated Optimal Growth (AOG) yaitu bertujuan meningkatkan kualitas hutan dgn menggunakan bibit pohon yg genetik unggul pd kondisi tempat tumbuh (lingkungan) yg dibuat optimal serta pengendalian hama penyakit terpadu Bibit pohon genetik unggul diperoleh dr usaha pemuliaan pohon Manipulasi lingkungan diperoleh dgn cara melakukan tindakan pemeliharaan tan/tegakan htn scr intensif.
Salah seorg pemrakarsa AOG adalah Hanover (Amerika Serikat) yg memulai dgn kegiatan persemaian (1977). Di Ind pemuliaan pohon mulai berkembang pd thn 1932 yi dgn dilakukannya percobaan ras iklim thd Tectona grandis oleh COSTER dgn mendatangkan biji-biji jati dr berbagai tempat asal atau penyebaran dlm rangka pembuatan kebun benih.
Dgn bertambahnya jumlah penduduk,kepadatan penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan kayu mk secara tdk langsung, kegiatan pemuliaan pohon semakin berkembang untuk mendapatkan jenis pohon yang berkualitas u.memenuhi kebutuhan. Kebun benih terdapat di Sempolan Jember,Batu raden Jateng dll
Klasifikasi Hutan Definisi Pohon Pohon (Dengler): Tumbuhan yg mempunyai akar,batang dan tajuk yg jelas dgn tinggi min 5 m Pohon (Baker) : Tumbuhan berkayu yg memp satu btg pokok yg jls serta tajuk yg jls pula & tinggi min 8 feet (2,5m)
Definisi Hutan dan Tegakan Suatu asosiasi tumb yg didominasi pohon yg menempati luas areal ttt dan memiliki iklim mikro dan ekologi yg berbeda dgn iklim di luarnya. Tegakan : Suatu kelompok pohon yg tdpt pd suatu wil ttt yg ckp seragam didlm susunan species,susunan umur dan dibedakan dgn kel.pohon yg tdpt didekatnya
Klasifikasi Pohon atas dasar kedudukan Tajuk dlm Hutan Pohon Dominan Pohon Co Dominan Pohon Intermediet (pertengahan) Pohon Tertekan Pohon Mati
Klasifikasi Hutan Klasifikasi Hutan berdasarkan asal cara pembentukannya dibedakan 3 klas yi : High forest yi hutan yg terbentuk atau berasal dr pembiakan biji Low Forest yi hutan yg terbentuk dr trubusan atau pembiakan vegetatif Middle Forest (Coppice with standard forest) yi hutan yg terbentuk bersal dari kombinasi keduanya
Klasifikasi Hutan berdasar asli tidaknya yi Hutan Primer (Virgin Forest) : Hutan alam yg masih asli dimana penebangan belum pernah dilakukan shg pohon dan keseluruhannya msh utuh,jd ciri pohonnya besar,umur ckp tua & rapat Hutan Sekunder : Hutan yg tegakannya lebih muda,pohon2nya lebih kecil dan sdh mengalami penebangan2
Klasifikasi Hutan berdasarkan Komposisi speciesnya Hutan murni (monoculture)atau Pure Forest yi jika penyusun hutannya terdiri atas satu jenis species. Hutan campur (Mixed Forest) yi jika penyusun hutannya terdiri atas banyak species Hutan murni maupun campur dpt terjadi secara alam.
Hutan murni yg sempurna sgt sulit dijumpai oki,batasan murni yaitu jika 90% atau lebih tajuknya itu disusun drspecies utama sisanya disusun dr species lainnya
KLasifikasi Hutan berdasarkan susunan umur Hutan seumur : hutan yg terdiri dr tegakan yg tersusun dr pohon-pohon yg umurnya sama, terbentuk dr trubusan atau perkecambahan yg selisish umurnya tdk lebih dr satu thn atau ditanam dlm thn yg sama
Hutan tdk seumur : Hutan yg terdiri dr tegakan yg tersusun dr pohon-pohon yg beraneka umurnya,dr pohon yg muda sampai pohon yg tua , hutan tsb terbentuk dr anakan pohon yg tumbuh sepanjang tahun
Klasifikasi hutan berdasarkan Fungsi/Tujuan Pengelolaan Hutan Produksi (Comercial Forest) yi hutan dgn tujuan menghasilkan kayu atau hasil hutan ikutan lainnya Hutan Lindung (Protection Forest) yi Hutan dgn tujuan utama sbg dilindungi krn keadaan alamnya mis u.mencegah erosi,banjir atau u.menjaga tata air Hutan serbaguna (multiple use forest) yi
Wilayah /kawasan hutan yg ditujukan u Wilayah /kawasan hutan yg ditujukan u.mendptkan lebih dr tujuan pengelolaan mis selain sbg hutan produksi jg berfungsi sbg hutan wisata
SILVIKULTUR ADULT