Sejarah Perkembangan Sistem Silvikultur

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OPTIMALISASI PERTUMBUHAN Tectona grandis
Advertisements

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
BAB IV UUPA SEBAGAI DASAR PEMBENTUKAN HK AGRARIA NASIONAL
PEMILIHAN JENIS POHON.
13 Oktober 2005call PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance II. UJI PROVENANCE Faktor kegagalan dalam program penanaman : - penggunaan benih.
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
SILVIKULTUR HUTAN MANGROVE
DINAMIKA POPULASI DAN KOMUNITAS
SUAKA MARGASATWA Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adl Hutan suaka alam yg ditetapkan sbg suatu tempat hidup margasatwa.
BAB IV PERAN ETIKA DAN KEWAJIBAN PROFESI
VI. PERBEDAAN HUTAN ALAM DENGAN HUTAN TANAMAN
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2008 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 1 C H A P T E R Pendahuluan Out comes Mahasiswa.
SUKSESI Rike Puspitasari Tamin, S.Hut., M.Si.
Dilema pendekatan thd perancangan kota
Prodi Agribisnis FP-UNS
DASAR BUDIDAYA TANAMAN
Bahan Tanam bagian tanaman yang hidup yang akan ditanam.
MG-5 MANAJEMEN HUTAN LESTARI
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
Daur/Rotasi /Periode Produksi
HUKUM LINGKUNGAN DAN PELAKSANAANNYA
PERLAKUAN ANTARA (INTERMEDIATE CUTTING)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE
EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)
SISTEM SILVIKULTUR DAN METODE REPRODUKSI
PENGANTAR SILVIKULTUR
Penegakan Hukum Lingkungan
Laboratorium Silvikultur dan Agroforestri Fak. Kehutanan UGM 2013
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
PERMUDAAN ALAM dan PERMUDAAN BUATAN
ARTI PERTANIAN DAN ILMU PERTANIAN
KLASIFIKASI POHON.
PERKEMBANGAN PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN (TE, TM, SF)
Sistem agroforestri.
Sistem Tebang Parsial & Tebang Habis
PERBENIHAN 1 Pengadaan benih tanaman hutan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam hutan. Kegiatan.
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
Konsep Kelestarian Hutan
MERAWAT TANAMAN SEBAGAI POHON INDUK
MENDESKRIPSIKAN PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH
PENGEMBANGAN KEHUTANAN LANSKAP
DORMANSI BIJI Adalah masa penundaan perkecambahan sampai waktu yg tidak ditentukan, dimana keadaan sekeliling & keadaan biji tersebut memungkinkan untuk.
Integrated Pest Management (IPM)
Dosen Pengasuh PEMULIAAN POHON Jumani, S.Hut., M.P. 5/9/2018
TEORI FIGURE/GROUND Teori2 figure/ground dipahami dr tata kota sbg hubungan tekstural antara bentuk yg dibangun (building mass) dan ruang terbuka (open.
HAMA BINATANG YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TANAMAN DAN MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMIS.
Pengertian Pertanian terpadu
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance
III. KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT
PRE TEST Populasi mikroorganisme udara yang cukup tinggi biasanya terdapat di lingkungan mana ? Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi vertikal.
BAB 5 PEMBIAKAN TANAMAN.
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Provenance
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
SUMBER DAYA HUTAN.
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
PEMULIAAN POHON HUTAN III. Seleksi Pohon Plus
PENANAMAN POHON. Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
HUTAN NORMAL Pengertian Hutan normal untuk hutan seumur
Dosen Pengasuh PEMULIAAN POHON Jumani, S.Hut., M.P.
KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
Produksi Benih dan Kebun Benih
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

Sejarah Perkembangan Sistem Silvikultur Endah Wahyuningsih,S.Hut,MP

Perkembangan Silvikultur dan Peranannya bagi Kehutanan di Indonesia Perkembangan ilmu silvikultur di dunia,dpt digolongkan menjadi tiga mazhab (aliran) silvikultur yaitu : Mazhab Silvikultur Klasik Mazhab Silvikultur Modern Mazhab Silvikultur Terbaru

Mazhab Silvikultur Klasik Ciri –ciri Mazhab Silvikultur Klasik: Tegakan murni (monokultur) Umurnya sama (even age forest) Permudaan buatan (artificial regeneration) Penebangan tebang habis (clear cutting methods) Penjarangan rendah (Low thinning)

Dlm aliran silvikultur klasik lebih mementingkan ekonomi shg cenderung mengabaikan susunan alami. Konsep aliran ini dibuat sebelum abad ke 19, aliran silvikultur klasik ini dibuat atau disusun oleh Hartig dan Cotta. Mazhab silvikultur klasik hanya bertahan sampai abad 20, karena banyak kelemahan pd metode tsb a.l : byk terkena hama penyakit,miskin hara dll

Mazhab Silvikultur Modern Mazhab ini adalah kembali ke alam,jdi ciri keadaan hutan/tegakannya adalah kebalikan dr mazhab silvikultur klasik. Aliran silvikultur modern didukung oleh ilmu tanah,ekologi dan Pedologi yg menjdi dasar dr mazhab silvikultur modern. Pd dsrnya hutan bkn sekedar kumpulan pohon-pohon ttpi asosiasi biologis dimana semua faktor lingk penting u.berlangsungnya keseimbangan biologis

Mazhab silvikultur modern ini banyak dianut di Eropa dan salah satu penganut dr mazhab silvikultur ini adalah MAYER Mazhab silvikultur ini melakukan selective improvement by control, krn pemikiran modern diterapkan

Mazhab Silvikultur Terbaru Mazhab silvikultur terbaru muncul krn kebutuhan hasil hutan (terutama kayu) yg makin meningkat dan lahan hutan terbatas luas dan kesuburannya serta perkembangan ilmu seleksi Mazhab silvikultur terbaru ini dikenala jg dgn sebutan silvikultur intensif yaitu memadukan pemulian jenis, manipulasi lingkungan & pengendalian hama penyakit

Silvikultur intensif ini menggunakan konsep Accelerated Optimal Growth (AOG) yaitu bertujuan meningkatkan kualitas hutan dgn menggunakan bibit pohon yg genetik unggul pd kondisi tempat tumbuh (lingkungan) yg dibuat optimal serta pengendalian hama penyakit terpadu Bibit pohon genetik unggul diperoleh dr usaha pemuliaan pohon Manipulasi lingkungan diperoleh dgn cara melakukan tindakan pemeliharaan tan/tegakan htn scr intensif.

Salah seorg pemrakarsa AOG adalah Hanover (Amerika Serikat) yg memulai dgn kegiatan persemaian (1977). Di Ind pemuliaan pohon mulai berkembang pd thn 1932 yi dgn dilakukannya percobaan ras iklim thd Tectona grandis oleh COSTER dgn mendatangkan biji-biji jati dr berbagai tempat asal atau penyebaran dlm rangka pembuatan kebun benih.

Dgn bertambahnya jumlah penduduk,kepadatan penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan kayu mk secara tdk langsung, kegiatan pemuliaan pohon semakin berkembang untuk mendapatkan jenis pohon yang berkualitas u.memenuhi kebutuhan. Kebun benih terdapat di Sempolan Jember,Batu raden Jateng dll

Klasifikasi Hutan Definisi Pohon Pohon (Dengler): Tumbuhan yg mempunyai akar,batang dan tajuk yg jelas dgn tinggi min 5 m Pohon (Baker) : Tumbuhan berkayu yg memp satu btg pokok yg jls serta tajuk yg jls pula & tinggi min 8 feet (2,5m)

Definisi Hutan dan Tegakan Suatu asosiasi tumb yg didominasi pohon yg menempati luas areal ttt dan memiliki iklim mikro dan ekologi yg berbeda dgn iklim di luarnya. Tegakan : Suatu kelompok pohon yg tdpt pd suatu wil ttt yg ckp seragam didlm susunan species,susunan umur dan dibedakan dgn kel.pohon yg tdpt didekatnya

Klasifikasi Pohon atas dasar kedudukan Tajuk dlm Hutan Pohon Dominan Pohon Co Dominan Pohon Intermediet (pertengahan) Pohon Tertekan Pohon Mati

Klasifikasi Hutan Klasifikasi Hutan berdasarkan asal cara pembentukannya dibedakan 3 klas yi : High forest yi hutan yg terbentuk atau berasal dr pembiakan biji Low Forest yi hutan yg terbentuk dr trubusan atau pembiakan vegetatif Middle Forest (Coppice with standard forest) yi hutan yg terbentuk bersal dari kombinasi keduanya

Klasifikasi Hutan berdasar asli tidaknya yi Hutan Primer (Virgin Forest) : Hutan alam yg masih asli dimana penebangan belum pernah dilakukan shg pohon dan keseluruhannya msh utuh,jd ciri pohonnya besar,umur ckp tua & rapat Hutan Sekunder : Hutan yg tegakannya lebih muda,pohon2nya lebih kecil dan sdh mengalami penebangan2

Klasifikasi Hutan berdasarkan Komposisi speciesnya Hutan murni (monoculture)atau Pure Forest yi jika penyusun hutannya terdiri atas satu jenis species. Hutan campur (Mixed Forest) yi jika penyusun hutannya terdiri atas banyak species Hutan murni maupun campur dpt terjadi secara alam.

Hutan murni yg sempurna sgt sulit dijumpai oki,batasan murni yaitu jika 90% atau lebih tajuknya itu disusun drspecies utama sisanya disusun dr species lainnya

KLasifikasi Hutan berdasarkan susunan umur Hutan seumur : hutan yg terdiri dr tegakan yg tersusun dr pohon-pohon yg umurnya sama, terbentuk dr trubusan atau perkecambahan yg selisish umurnya tdk lebih dr satu thn atau ditanam dlm thn yg sama

Hutan tdk seumur : Hutan yg terdiri dr tegakan yg tersusun dr pohon-pohon yg beraneka umurnya,dr pohon yg muda sampai pohon yg tua , hutan tsb terbentuk dr anakan pohon yg tumbuh sepanjang tahun

Klasifikasi hutan berdasarkan Fungsi/Tujuan Pengelolaan Hutan Produksi (Comercial Forest) yi hutan dgn tujuan menghasilkan kayu atau hasil hutan ikutan lainnya Hutan Lindung (Protection Forest) yi Hutan dgn tujuan utama sbg dilindungi krn keadaan alamnya mis u.mencegah erosi,banjir atau u.menjaga tata air Hutan serbaguna (multiple use forest) yi

Wilayah /kawasan hutan yg ditujukan u Wilayah /kawasan hutan yg ditujukan u.mendptkan lebih dr tujuan pengelolaan mis selain sbg hutan produksi jg berfungsi sbg hutan wisata

SILVIKULTUR ADULT