DINAMIKA SOSIAL 7 Gerakan Feminisme dan Pengarus-Utamaan Gender (PUG)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
Advertisements

PENERAPAN KEBIJAKAN ENERGI, APAKAH BIAS GENDER?
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
TEORI FEMINISME : SEJARAH PERKEMBANGAN
Telaah Kritis Menuju Kehidupan
BAB I PENDAHULUAN   Para pendiri negeri ini, sungguh sangat arif dalam menyusun UUD 1945 menghargai peranan wanita pada masa silam dan mengantisipasi pada.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
VISI Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS GENDER
Anggaran Responsif Gender
KETIDAKADILAN GENDER Masruchah
KONSEP DAN PEMAHAMAN GENDER DALAM PENDIDIKAN
GOOD GOVERNANCE.
Pengertian Sex dan Gender
Feminis Sosial Kontemporer
Problematika Gender dalam Islam
“Strategi PUG dan Manfaatnya“
feminisme - joice c.siagian.
KESETARAAN PEREMPUAN – LAKI-LAKI
AKSI SOSIAL (SOCIAL ACTION)
Pengaruh Lingkungan luar terhadap Perubahan (2)
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
KERAGAMAN DAN KESETARAAN
Gender dan Kesetaraan Oleh : Shinta Maharani Koordinator Divisi Gender Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. Jurnalis Tempo.
PERUBAHAN IKLIM & Perubahan Kualitas Hidup Perempuan
Selamat ... bertemu ....
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK:
Good Governance Etika Bisnis.
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
GERAKAN FEMINIS By Sjafiatul Mardliyah, S.Sos., M.A.
SISTEMEKONOMI INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Pendidikan kewarganegaraan
REFORMASI ADM DAN GOOD GOVERNANCE, AKUNTABILITAS
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI & KB BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST.
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER
GENDER OLEH : YESI MARINCE, M.Si.
Nama Kelompok: Wulan Styaningsih P. Mohammad Iqbal Yusuf
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) Disebut juga.
Konsep-Konsep Dasar Feminisme
GERAKAN SOSIAL DALAM PERUBAHAN SOSIAL (bagian II)
Feminisme Marxis dan Sosialis
Mar’atul Makhmudah, S.IP, M.Si Mata Kuliah Politik Dan Gender
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
POLITIK & STRATEGI KEAMANAN NASIONAL
Arahan Deputi Pelatihan dan Pengembangan pada kegiatan
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
KOMUNITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI UNTUK PEREMPUAN (KomPEP - FE Unpas) FE - Universitas Pasundan (The Community of Economic Empowerment for Women)
ASSALAMU’ALAIKUM. ASSALAMU’ALAIKUM BAGAIMANA WANITA DAN PERANANNYA? DO YOU KNOW? BAGAIMANA WANITA DAN PERANANNYA?
Apa dan Mengapa Demokrasi?
Disampaikan Oleh : Dr.Ir.Harsuko Riniwati,MP
Feminisme Oleh kelompok 12: Agata Safira
Teori feminisme Public Relations Theory Assignment
GENDER DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
Hukum dan Gender di Indonesia.
INSTRUMEN HAM INDONESIA
Keadilan dan Kesetaraan Gender di Kampung Burungayun Banyuresmi-Garut
GENDER DAN KAJIAN TENTANG PEREMPUAN
Eko Subhan (kapita selekta)
MASALAH SOSIAL : GENDER
Pengarusutamaan Gender
Aliran-aliran Feminisme
Mengkreasi Cara Berpikir dan Bertindak Setara
OLEH: DRA, HJ. FATMAWATY HARAHAP, MAP
17. Pembangunan Sosial Ekonomi 17. Pembangunan Sosial Ekonomi
Perkembangan Perencanaan
PERKEMBANGAN IDEOLOGI BESAR DUNIA
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
Transcript presentasi:

DINAMIKA SOSIAL 7 Gerakan Feminisme dan Pengarus-Utamaan Gender (PUG) Eko Subhan

Dinamika Sosial dalam Kacamata Gerakan Feminisme dan PUG Geliat Sosial secara horizontal melihat bahwa ada ketidakadilan dan ada proses diskriminatif secara sosial Peradaban Manusia telah menjadi saksi adanya tekanan yang luar biasa terhadap keseimbangan gender Feminisme mengajak untuk kenal dasar-dasar feminisme serta memahami istilah seks (kodrat) dan gender. Pemahaman dasar mengenai perbedaan fungsi-fungsi organ tubuh (seks) dengan pembagian peran (gender) merupakan pemahaman fundamental.

Konteks Perbedaan Kelamin dan Pembagian Peran dalam Masyarakat Sejak manusia diciptakan keseimbangan pembagian peran sudah diciptakan dalam sebuah bangunan yang setimbang Tokoh perempuan sejak jaman awal Maria Magnalena, Fatimah Az-Zahra, dan R.A Kartini; semua menceritakan bagaimana kelompok perempuan mengalami tekanan yang mendalam tatkala kepercayaan diberikan padanya

Sejarah Munculnya Gerakan Feminisme Dipelopori Lady Mary W. Montagu (USA) & Marquis de Condorcet (Fr); Gelombang 1: mengakhiri masa pemasungan kebebasan perempuan; sosial, pekerjaan, pendidikan & politik, fundamentalisme agama Tahun 1830-1840 hak2 perempuan mulai diperhatikan, perbaikan jam kerja & gaji perempuan , kesempatan pendidikan, & hak pilih. Menjelang abad 19, feminisme lahir, mereka memperjuangkan universal sisterhood. Gelombang 2: 1960an perempuan mendapat hak pilih & ikut ranah politik kenegaraan. Pelopor Helene Cixous dan Julia Kristeva. Gelombang 3: menekan dominasi pria dalam setiap aspek kehidupan untuk mendapatkan kesetimbangan baru Gelombang Postfeminisme: gerakan yang mengikuti contoh yang dibentuk oleh feminisme gelombang kedua; perempuan untuk politik

Aliran dalam Feminisme Feminisme Liberal: perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Feminisme Radikal: penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki; tubuh perempuan adl objek utama penindasan kekuasaan laki-laki. Feminisme Post Modern: anti absolut & anti otoritas, gagalnya modernitas & semua partialis (non universal), gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial. Feminisme Anarkisme; suatu paham politik masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.

Feminisme Marxis: penindasan perempuan berasal dr eksploitasi kelas dan cara produksi yg laki2 mengontrol produksi untuk exchange dan konsekuensinya ada dominasi hubungan sosial. Sistem produksi yang berorientasi profit mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakat—borjuis dan proletar Feminisme Sosialis: menghapus sistem pemilikan; perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan. Feminisme Post Kolonial: pengalaman perempuan negara dunia III berbeda dengan perempuan berlatar belakang dunia maju; jugun ianfu, kampung pelacuran : Doli, Saritem, Km10, dsb Feminisme Nordic; kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.

Isu Gender dalam Pembangunan: Pengarus-Utamaan Gender - PUG Desakan lebih besar dari Gelombang III adalah besarnya kekuatan mendorong PUG dalam setiap kebijakan pembangunan Inpres No. 9 Tahun 2000 Membentuk mekanisme untuk formulasi program dan kebijakan yang responsive gender. Memberikan perhatian khusus kepada kelompok yang mengalami dampak dari bias gender Memberikan pemahaman kepada semua pihak (pemerintah maupun non pemerintah) agar mau melakukan tindakan yang responsive gender di bidangnya masing-masing. Sasaran Pengarusutamaan Gender (PUG): lembaga pemerintah dengan segala kewenangan yang dimiliki dan SDM yang tersedia di tingkat pusat sampai lini lapangan, terutama yang berperan dalam membuat kebijakan, program dan kegiatan, serta para perencana program yang terlibat dalam PUG

Mengapa PUG diperlukan Pemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektif memproduksi kebijakan2 publik yang adil dan responsif gender kepada rakyatnya perempuan & laki-laki Kebijakan & pelayanan publik, program & perundang2an yang adil & responsif gender akan membuahkan manfaat yang adil bagi semua rakyat PUG merupakan upaya menegakkan hak2 perempuan & laki2 atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat PUG mengantar pencapaian KKG & meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya. Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial politik, Ekonomi. Dengan PUG kita memperoleh akses sama pada resource pembangunan, partisipasi yang sama, pengambilan keputusan dan memperoleh manfaat yang sama dari hasil pembangunan.

Pembangunan Berkelanjutan dan PUG Rincian Konvensi Wanita 1995: perubahan sosial budaya, ekonomi & politik harus terjadi pada semua bidang kehidupan & kegiatan. Budaya & ideologi patriarki menciptakan ketimpangan & ketidakadilan gender, hubungan dl keluarga, tehnologi, kewarisan, ekonomi & lainnya. Konvensi Penghapusan Segala bentuk Diskriminasi terhadap Wanita sudah diratifikasi dengan UU 7/1984. Pemerintah menerapkan prinsip2 Konvensi Wanita; prinsip persamaan substantif, non diskriminasi dan prinsip kewajiban harmonisasi dalam sistem hukum negara sesuai azas kesetaraan dan keadilan gender.

Perubahan sosial menuju ke mitra sejajar gender; di awali proses industrialisasi & kemajuan TI. Perempuan lebih banyak berpartisipasi dalam pembangunan. Penerapan dan penegakan hukum belum di laksanakan secara benar sesuai perUU yang berlaku Peran yurisprudensi yang sudah mempertimbangkan kesetaraan dan keadilan gender kurang disosialisasikan

Intervensi Gerakan Wanita Pada Pembangunan Efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan gerakan dan mengusung konsep PUG dalam setiap intervensi kegiatan (lokal maupun global) Sistem advokasi (dari aturan hingga penuntutan dan penjalanan hukuman) yang menyeluruh & didukung oleh semua lini dengan menggunakan potensi yang tersedia Penguasaan lini media massa sebagai pasukan pemukul gerak cepat yang efektif dan efisien Gerakan Feminisme dan Isue Gender akan membawa dunia pada kontelasi yang sangat berbeda; sebuah gabungan antara pesona dan kekuatan yang luar biasa dan kuantitas yang tak terbantahkan