Kelompok 12 Sinta Dwi Lestari Iftaturrohmah EJAAN Kelompok 12 Sinta Dwi Lestari Iftaturrohmah
Pengertian Ejaan Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandarisasikan. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu: Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad. Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis. Aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
Penggunaan Ejaan dalam tata Bahasa Indonesia 1. Pemenggalan Kata Atas Sukunya (Penyukuan) 1.Penyukuan Dua Konsonan Berurutan di Tengah Kata Makh – luk bukan mak – hluk 2. Penyukuan Tiga Konsonan atau lebih di Tengah Kata Ab – strak bukan abs – trak 3. Penyukuan Kata yang Berimbuhan dan berpartikel Santap – an bukan santa – pan 4. Penyukuan nama orang Robi Darwis bukan Robi Dar-wis
Huruf Kapital 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, sukubangsa, dan bahasa. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan , serta dokumen resmi
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) didalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan 13. Huruf kapital dipakai sebagai hurufpertama kata ganti Anda.
Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang disesuaikan ejaannya.
Pengulangan Kata Dasar Pengulangan Kata Berimbuhan Penulisan Kata Ulang Pengulangan Kata Dasar Pengulangan Kata Berimbuhan Pengulangan Gabungan Kata Pengulangan kata yang berubah bunyi
Penulisan Gabungan Kata Ada gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata. Misalnya: daripada matahari barangkali hulubalang Ada lagi gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh. nonteknis mahaguru amoral perilaku
Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus serangkai. Misalnya: pertanggungjawaban diujicobakan
Penulisan Kata Ganti Kata ganti ku dan kau dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya: ku, mu, dan nya dituliskan serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: kutulis Perhatikan aku tulis Kau selidiki engkau selidiki
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan dengan ukuran (panjang, luas, isi, berat) satuan waktu, nilai uang atau yang dipakai menandai nomor jalan, rumah, kamar pada alamat yang bukan pada dokumen resmi Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua kata dituliskan dengan angka. Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf. Kata bilangan yang mendapat akhiran –an penulisannya sebagai berikut. Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi, seperti aldta, kwitansi, wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekalian, agar tidak terjadi tindakan kriminal dari orang yang tidak bertanggungjawab. g. Penulisan kata bilangan
Pemakaian Tanda Baca Tanda Koma Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara berlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Tanda koma digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat. Tanda koma digunakan di belakang kata-kata seperti wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya. Tanda koma digunakan antara nama dan alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya.
Tanda koma digunakan untuk menggapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi Tanda koma tidak digunakan pada kalimat yang kalimatnya mengiringi induk kalimatnya.
Tanda Titik Koma Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat mejemuk sebagai pengganti kata penghubung. Tanda titik koma dapat digunakan pada rincian ke bawah yang unsur-unsurnya beberapa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat.
Tanda Titik Dua Titik dua digunakan pada kalimat lengkap yang diikuti rincian berupa, kata atau frase. Titik dua digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat.