Bab IV Konsep Ketuhanan Dalam Islam
Kelompok 4 1.Adhiyasa Dwi (01) 2.Berlian Dwi D. (06) 3.Inna Rochmawati (11) 4.Sabila Ika Putri U.(19)
Konsep Ketuhanan Dalam Islam A. Pendahuluan B. Pengertian Aqidah, Tauhid dan Iman C. Aqidah Kebutuhan Manusia D. Cara Menanamkan Aqidah E. Problematika Syirik F. Syahadat Ucapan dan Tindakan G. Bukti Tauhid yang Benar H. Makna Syahadat Rasul I. Aktualisasi Sifat Rasul dalam Masyarakat Profesional J. Kesimpulan
A.Pendahuluan Tauhid merupakan suatu prinsip lengkap (dasar) yang menembus seluruh dimensi serts mengatur seluruh aktivitas manusia (QS. At-Taubah:109) Kita berasal dari Allah dan menuju Allah (QS. Al Baqarah:256) Allah menggambarkan keimanan (tauhid) dengan pohon yang baik, yang akan memberi manfaat pada lingkungan (QS. Ibrahim:24-26) D 3 T L 1 F
B.Pengertian Aqidah, Tauhid dan Iman Aqidah Tauhid Iman D 3 T L 1 F
Secara etimologi berarti simpul, ikatan, perjanjian yang kokoh. Secara terminologis berarti beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannnya oleh hati, yang mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Aqidah biasanya merujuk kepada rukun iman dan syahadat. Contoh: a.Ada aqad nikah (mengikat janji laki- laki dan wanita melalui pernikahan) b.Ada aqad jual beli (penyerahan barang dan penerimaan)
Tauhid adalah ilmu yang digunakan untuk mengesankan Allah. Dalam realitas, istilah Tauhid merujuk kepada Kalimat Syahadat pertama
Iman adalah suatu keyakinan kepada Allah yang Esa dalam hati, diikrarkan di lesan dan dibuktikan melalui tinakan atau dalam bahasa yang lain iman adalah menggantungkan diri kepada Allah yang Esa. Dalam realitas, istilah Iman biasanya merujuk pada rukun iman.
C.Aqidah Kebutuhan Manusia Dalam kehidupan manusia, aqidah merupakan dasar hidup (fondasi) untuk mendirikan bangunan (beramal). Semakin tinggi bangunan yang akan didirikan, semakin kokoh pula fondasi yang dibuat. Kalau fondasinya lemah, bangunan akan cepat ambruk. Dan akhirnya tidak ada bangunan tanpa fondasi (QS. Ibrahim:24-27) Karena aqidah adalah fonasi, maka aqidah merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melurusjkan fitrah serta mengaktualisasikan misi kemanusiaan. Manusia tanpa iman akan kehilangan harkat dan martabatnya sebagai makhluk yang mulia. Bahkan menurut Al Quran, manusia yang demikian akan kehilangan eksistensi dasar nilai kemanusiaan (iman dan amal shaleh) D 3 T L 1 F
D.Cara Menanamkan Aqidah Menurut Imam Al Ghazali bahwa penanaman aqidah itu dilakukan secara bertahap, berangsur-angsur dari segi yang paling ringan hingga yang berat sesuai dengan tingkat pemahaman. 1.Dimulai dengan hafalan 2.Diajari pemahaman bacaan Al-Qur’an 3.Diharapkan sudah sampai ke tingkat mempercayai adanya Allah dan semua rukun iman. Untuk memanfaatkan hafalan, pemahaman dan kepercayaan itu menurut Al Ghazali ialah dengan tiga cara: a.Membaca Al Qur’an beserta sifatnya b.Membaca Hadist beserta tafsirnya c.Menunaikan ibadah dengan baik dan khusu’ D 3 T L 1 F
Menurut Al Ghazali ada 4 macam pergaulan yang baik. 1)Bergaul dengan orang yang berakal, cerdik, dan pandai 2)Bergaul dengan orang memiliki akhlak dan sopan santunnya yang baik 3)Hendaknya bergaul dengan orang yang beriman baik 4)Tidak menyukai bid’ah Adapun faktor pembinaan iman selanjutnya adalah. a)Faktor ilmue) Adanya keridhaan Allah b)Amal shaleh f) Memakmurkan Masjid c)Jihadg) Kesediaan membaca dan mendengar Al Qur’an d)Tawakkal kepada Allahh) Adanya pengembangan dzikir dan pikir D 3 T L 1 F
E.Problematika Syirik Secara istilah, syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah dalam melakukan sesuatu perbuatan yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah (hak Allah). Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa syirik itu ada dua macam, yaitu: 1.Syirik Formal (besar)Syirik Formal (besar) 2.Syirik Non FormalSyirik Non Formal D 3 T L 1 F
Syirik formal (besar) adalah menganggap Allah dengan benda-benda yang lain. Seperti benda-benda (alam dan manusia) dijadikan Tuhan.
Syirik non formal (kecil) adalah secara formal tidak syirik akan tetapi substansinya syirik, hal ini bisa dilihat dari tujuan seseorang. Misalnya, berbuat karena pamrih, ingin dipuji orang, dll. Jadi tujuannya tidak jelas, tidak karena Allah semata (ikhlas)
Adapun dampak syirik adalah: 1.Tidak ada kemerdekaan rohani, bertindak diktator, otoriter, dan bertentangan dengan prinsip hak-hak asasi manusia. 2.Menjadi pribadi ganda, karena tujuannya tidak jelas, tidak ikhlas. 3.Mereka akan lupa kepada Allah bahkan lupa dengan hakekat dirinya. 4.Mereka selalu sesat seperti binatang bahkan lebih sesat dari binatang 5.Mereka tidak peduli dengan haram, jadi mereka hanya mencari kepuasan saja sama seperti binatang 6.Orang-orang yang tidak beriman itu akan selalu tertipu oleh keduniaan. 7.Orang yang tidak beriman itu selalu ditemani syetan 8.Mereka mudah ketakutan, keragu-raguan dan kebingungan D 3 T L 1 F
F.Syahadat Ucapan dan Tindakan Adapun gerak dan implikasi nilai tauhid yang bersifat universal dan fundamental adalah sebagai berikut: a.Kemerdekaan manusia b.Sikap egaliter menuju ukhuwah islamiyah (persaudaraan) c.Keadilan sosial d.Sikap ikhlas D 3 T L 1 F
G.Bukti Tauhid yang Benar 1.Mampu berkomunikasi kepada Allah dengan mengenal sifat- sifat Allah, baik dalam Al Qur’an, Sunnah Rasul dan Sunnatullah (hukum alam) 2.Berserah diri kepada hukum Allah dengan ikhlas, baik yang tertulis (Al Qur’an dan Sunnah Rasul) maupun Sunnatullah (hukum alam) 3.Tidak tergiur oleh harta dan hawa nafsu 4.Menumbuhkan rasa tinggi diri (izzah) terhadap selain Allah 5.Menganggap ringan segala bentuk kemewahan 6.Apabila disebut Asma Allah, bergetar hatinya dan bertambah imannya D 3 T L 1 F
H.Makna Syahadat Rasul Untuk memahami Allah yang Maha Esa dan ajaran- Nya, manusia harus berpegang kepada Al Qur’an dengan terlebih dahulu mempercayai Kerasulan Muhammad SAW. Al Qur’an dan Sunnahnya menjelaskan bahwa kehadiran Rasullah ke dunia ini adalah untuk 2 misi yaitu: 1.Memberi rahmat bagi kehidupan 2.Membangun akhlak D 3 T L 1 F
I.Aktualisasi Sifat Rasul dalam Masyarakat Profesional Adapun sifat-sifat Rasulullah SAW yang perlu difahami dan diaktualisasikan dalam pengembangan masyarakat profesionalis, adalah: 1.As-Shidqu 2.Al-Amanah 3.At-Tabligh 4.Al-Fathonah D 3 T L 1 F
J.Kesimpulan Prinsip akan memancarkan nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Nilai ikhlas, kemerdekaan, egaliter, demokratis, dan keadilan merupakan nilai universal. Perwujudan nilai tersebut akan berhasil bila disemangati oleh iman dan ketaqwaan yang kuat, dalam membangun diri dan menata tata kehidupa bermasyarakat. Konsekuensi seorang muslim adalah harus mencintai, mentaati, dan meneladani Rasulullah dengn jalan melaksanakan nilai-nilai Al Qur’an dan Sunnahnya. D 3 T L 1 F