TAKSONOMI Zia Nurul Hikmah

1.Arti dan Letak Taksonomi dalam Pendidikan 2.Taksonomi Bloom 3.Lain-Lain Taksonomi Taksonomi

Sejak lahirnya kurikulum PSPP yang kemudian disusul oleh lahirnya kurikulum tahun 1975, telah mulai tertanam kesadaran pada para guru bahwa tujuan pelajaran harus dirumuskan sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, yaitu: tujuan umum pendidikan, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional. Sejak lahirnya kurikulum PSPP yang kemudian disusul oleh lahirnya kurikulum tahun 1975, telah mulai tertanam kesadaran pada para guru bahwa tujuan pelajaran harus dirumuskan sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, yaitu: tujuan umum pendidikan, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional. Arti dan Letak Taksonomi Pendidikan

Prinsip-prinsip dasar yang digunakan oleh Bloom dan Krathwohl ada 4 buah, yaitu: a. Prinsip metadologis. b. Prinsip psikologis. c. Prinsip logis. d. Prinsip tujuan. Taksonomi Bloom

A. Prinsip Metodologis Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksikan kepada cara-cara guru dalam mengajar. B. Prinsip Logis Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiawaan yang ada sekarang C. Prinsip Konsisren Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsisten. D. Prinsip Tujuan Tingkatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai- nilai. Tiap-tiap jenis tujuan pendidikan hendaknya menggambarkan corak yang netral. Prinsip Dasar

Secara garis besar, Bloom bersama teman-teman merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada 3 tingkatan: a. kategori tingkah laku yang masih verbal. b. perluasan kategori yang menjadi sederetan tujuan. c. tingkah laku konkret yang terdiri dari tugas- tugas dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai ujian dan butir-butir soal.

Terdapat 3 ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan kedua yang selanjutnya disebut taksonomi, yaitu: – Ranah kognitif – Ranah afektif – Ranah psikomotor

Ranah Kognitif Mengenal (recognition) Pemahaman (comprehension) Penerapan atau aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi

Ranah Afektif Pandangan atau pendapat Contoh: “Bagaimanakah pendapat Anda tentang keputusan yang diambil oleh Bapak Lurah dalam situasi di atas? Bagaimana tindakan Anda jika seandainya yang menjadi Lurah itu adalah Anda?” Sikap atau nilai Contoh: “Bagaiamanakah pendapat Anda jika semua penjahat yang merugikan negara dan masyarakat, baik yang proletar maupun yang elite diberikan hukuman mati saja? Mengapa pendapat Anda demikian?”

Ranah Psikomotor Perkataan psikomotor berhubungan dengan kata “motor, sensory-motor atau perceptual-motor”. Jadi, ranah psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagian lainnya.

Lain-Lain Taksonomi McGuire (1963), Klickmann (1963), telah menyusun taksonomi untuk bidang Biologi, Wood (1968) untuk Matematika, Leuis (1965) untuk IPA. Guilford telah menciptakan pola yang menggambarkan struktur intelek dalam bentuk kubus. Gagne dan Merrill juga mengemukakan taksonomi lain. Gagne menyebutkan adanya 8 buah kategori, yang oleh Merrill (1971) ditambah dua kategori lagi. De Block mengemukakan model taksonomi yang didasarkan pada tujuan-tujuan mengajar.