Manajemen Terpadu Balita Sakit (2 bulan – 5 tahun)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

Kesehatan Bayi dan Balita, Serta Pencegahan dan Penyakit pada Anak
PENJELASAN DEFINISI OPERASIONAL PROGRAM KIA
Bab 7 Gizi Buruk.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
Bab 3 Bayi muda.
Bab 9 Masalah Bedah yang sering dijumpai
Bab 5 Diare.
Bab 6 Demam.
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
KESEHATAN TENTANG DIARE.
MTBS MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
DIARE (MENCRET).
EPIDEMIOLOGI ISPA M. Atoillah.
LUKA BAKAR.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
SUBDIT ISPA DITJEN PP&PL KEMENTERIAN KESEHATAN
ASUHAN BAYI BARU LAHIR dan NEONATUS di komunitas
Tubektomi atau Kontap Wanita Merupakan tindakan operasi Tuba falopi (saluran telur) yang menghubungkan indung telur dan rahim dipotong dan disumbat (rahim.
TUGAS TAMBAHAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Campak / measles / morbillie
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
Nama : LILI LESTARI Nim :
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Asuhan Neonatus,Bayi,Balita dan Pra Sekolah
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
Manajemen Terpadu Balita
DETEKSI DINI KELAINAN,KOMPLIKASI DAN PENYULIT MASA NIFAS
MASTITIS BY Tingkat IIIB Ayu Lestari.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
Assalamu’alaikum wr. wb
PENILAIAN PENDERITA.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SAAT BAYI LAHIR Oleh dr Retno Purwati Rahayu.
GIZI BURUK.
PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESSENSIAL
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
DIARE AKIBAT SANITASI YANG BURUK MERY PURWANTINI Puskesmas Samigaluh I.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN paraji
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Manajemen Terpadu Balita Sakit (2 bulan – 5 tahun) WINNIE TUNGGAL MUTIKA

Tujuan belajar Mhs mampu: Menanyakan pada ibu tentang masalah anak Memeriksa tanda bahaya umum Menanyakan pada ibu tentang 4 gejala umum : 1. batuk atau sukar bernafas 2. diare 3. demam 4. masalah telinga Ketika sebuah tanda utama muncul: 1. memeriksa anak lebih lanjut terkait dengan gejala utama 2. Mengklasifikasikan penyakit menurut tanda-tanda yang ada maupun tidak ada Memeriksa tanda-tanda malnutrisi dan anemia dan mengklasifikasikan status nutrisi anak Memeriksa status imunisasi dan memutuskan jika anak membutuhkan imunisasi hari itu Mengkaji masalah-masalah lain

Prosedur mengkaji anak sakit Langkah-langkah yang harus ditempuh: Menggali riwayat dan komunikasi dengan ibu/pengasuh anak tentang masalah anak Memeriksa tanda-tanda bahaya umum Memeriksa gejala-gejala utama Memeriksa malnutrisi Memeriksa anemia Mengkaji makan/menyusui dari sang anak Memeriksa status imunisasi Mengkaji masalah-masalah lain

1. Berkomunikasi dengan Ibu/pengasuh atau mengkaji riwayat Langkah-langkah komunikasi yang baik: Dengarkan dengan hati-hati apa yang dikatakan Ibu/pengasuh Gunakan kata-kata yang dipahami pengasuh/Ibu Beri waktu pada pengasuh untuk menjawab pertanyaan Tanyakan pertanyakan tambahan jika pengasuh tidak yakin dengan jawabannya

Komunikasi yang baik sangat penting karena: Untuk menjamin masalah umum atau tanda-tanda penyakit atau malnutrisi tidak terlupakan Meyakinkan Ibu/pengasuh bahwa anak mereka akan mendapatkan perawatan yang sesuai Kesuksesan perawatan di rumah sangat tergantung pada seberapa baik Ibu/pengasuh memahami cara pengobatan dan pentingnya tindakan itu.

2. Memeriksa tanda bahaya umum Periksa tanda-tanda bahaya umum pada semua anak sakit. Tanda-tanda bahaya umum adalah: Anak tidak bisa minum atau menetek Anak memuntahkan semuanya Anak kejang Anak letargis atau tidak sadar (lihat)

TANYA : Apakah anak bisa minum atau menyusu? Anak menunjukkan tanda "tidak bisa minum atau menyusu" jika anak terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap/ menelan apabila diberi minum atau disusui.

TANYA : Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? Anak yang sama sekali tidak dapat menelan apapun, mempunyai tanda "memuntahkan semuanya." Apa saja yang masuk (makanan, cairan) akan keluar lagi. Anak yang muntah beberapa kali namun masih dapat menelan sedikit cairan, tidak menunjukkan tanda bahaya umum.

TANYA : Apakah anak kejang? Pada saat kejang, lengan dan kaki anak menjadi kaku karena otot-ototnya berkontraksi. Tanyakan kepada ibu apakah anaknya kejang selama sakit ini. Gunakan kata kata yang dimengerti oleh ibu. Mungkin ibu mengungkapkan istilah kejang sebagai “step” atau "kaku" dan lain sebagainya.

LIHAT : Apakah anak letargis atau tidak sadar?. Anak yang letargis, sulit dibangunkan. Ia kelihatan mengantuk dan tidak punya perhatian akan apa yang terjadi di sekelilingnya.

LETARGIS Seringkali anak yang letargis tidak melihat kepada ibu atau memperhatikan wajah saudara pada waktu saudara bicara. Anak mungkin menatap hampa (pandangan yang kosong) dan terlihat bahwa ia tidak memperhatikan keadaan di sekitarnya.

Anak yang tidak sadar tidak dapat dibangunkan Anak yang tidak sadar tidak dapat dibangunkan. Ia tidak bereaksi ketika disentuh, digoyang atau diajak bicara.

3. Memeriksa gejala-gejala utama Gejala-gejala utama adalah: Batuk atau sukar bernafas Diare Demam Masalah telinga

3.1. a. Menilai batuk atau sukar bernafas Apakah anak batuk atau sukar bernafas? Anak yang batuk atau sukar bernafas dinilai untuk: Sudah berapa lama anak batuk atau sukar bernafas (tanyakan) Nafas cepat (lihat, dengar) Tarikan dinding dada ke dalam (lihat) Stridor pada anak yang tenang (dengar)

APAKAH ANAK MENDERITA BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS ? Hitung napas dalam 1 menit Perhatikan, adakah tarikan dinding dada ke dalam. Dengar adanya stridor ANAK HARUS TENANG

Stridor adalah bunyi yang kasar yang terdengar pada saat anak MENARIK napas. Stridor terjadi apabila ada pembengkakan pada laring, trakhea atau epiglottis, sehingga menyebabkan sumbatan yang menghalangi masuknya udara ke dalam paru dan dapat mengancam jiwa anak. Anak yang menderita Stridor pada saat tenang, menunjukkan suatu keadaan yang berbahaya.

Suara merintih Lembut, terdengar pendek-pendek pada saat bayi muda tersebut menghembuskan napas. Suara merintih terdapat pada bayi dengan kesulitan napas

3.1. b. Klasifikasi batuk atau sukar bernafas Gejala Klasifikasi Ada tanda bahaya umum atau Tarikan dinding dada ke dalam atau Stridor PNEUMONIA BERAT atau PENYAKIT SANGAT BERAT Nafas cepat PNEUMONIA Tidak ada tanda-tanda pneumonia atau penyakit sangat berat BATUK: BUKAN PNEUMONIA

Apabila saudara menggunakan tabel klasifikasi, mulailah dengan lajur paling atas. Dalam tiap tabel klasifikasi, anak hanya termasuk dalam satu klasifikasi. Jika anak menunjukkan tanda-tanda yang ada pada lebih dari satu lajur, pilih selalu klasifikasi yang lebih berat.

3.2. a. Penilaian diare Apakah anak menderita diare? Anak yang menderita diare dinilai dalam hal: Berapa lama anak menderita diare Adakah darah dalam tinja untuk menentukan apakah anak menderita disentri Adakah tanda-tanda dehidrasi (lihat dan raba) 1. KU anak : letargis atau tidak sadar? gelisah atau rewel? 2. lihat apakah matanya cekung? 3. beri anak minum, apakah tidak bisa minum atau malas minum atau haus dan minum dengan lahap? 4. cubit perut utk mengetahui turgor.

Anak menunjukkan tanda gelisah atau rewel jika selalu gelisah atau rewel tiap kali disentuh atau diperiksa. Jika bayi atau anak dalam keadaan tenang saat disusui tetapi menjadi gelisah atau rewel lagi jika berhenti diteteki, berarti menunjukkan tanda "gelisah atau rewel".

BERI anak minum. Apakah anak tidak bisa minum atau malas minum? minum dengan lahap, haus? Mintalah ibu untuk memberi air dari cangkir atau sendok. Perhatikan anak ketika minum. Anak tidak bisa minum jika ia tidak dapat memasukkan cairan ke dalam mulutnya dan menelannya, misalnya karena ia letargis atau tidak sadar. Anak itu mungkin tidak dapat mengisap atau menelan.

Anak malas minum jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantu Anak malas minum jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantu. Anak mungkin dapat menelan apabila cairan dimasukkan ke dalam mulutnya.

Anak menunjukkan minum dengan lahap, haus jika jelas bahwa anak itu berusaha meraih cangkir atau sendok ketika saudara memberi air kepadanya dan minum dengan rakus. Apabila air disingkirkan, amati apakah anak akan merajuk karena ingin minum lagi.

Minum dengan sangat bernafsu Minum dengan sangat bernafsu. Biasanya terjadi pada anak yang kehausan oleh karena tubuh kekurangan cairan. Anak akan merajuk kalau tiba-tiba minuman dihentikan

DEHIDRASI RINGAN/SEDANG 3.2.b. Klasifikasi diare Terdapat 2 tanda atau lebih: Letargis atau tidak sadar Mata cekung Tidak bisa atau malas minum Cubitan kulit perut kembalinya sgt lambat DEHIDRASI BERAT Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda; Gelisah, rewel/mudah marah Haus, minum dengan lahap Cubitan perut kembalinya lambat DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang TANPA DEHIDRASI

3.2.c. Klasifikasi diare persisten Jika anak menderita diare lebih 14 hari atau lebih mk anak diklasifikasikan diare persisten. Klasifikasi diare persisten ada 2 yaitu: Ada dehidrasi DIARE PERSISTEN BERAT Tanpa dehidrasi DIARE PERSISTEN

3.2.d. Klasifikasi Disentri Hanya ada satu klasifikasi untuk disentri, yaitu DISENTRI. Ada darah dalam tinja DISENTRI (beraknya bercampur darah)

3.3. a. Penilaian demam Seorang anak mempunyai gejala utama demam jika: Anak itu mempunyai riwayat demam atau Anak itu teraba panas atau Anak itu suhu aksilarnya 37,5 derajat Celcius atau lebih

Demam malaria Apakah anak demam? Tentukan risiko malaria: tinggi, rendah atau tanpa risiko malaria Jika pada daerah risiko rendah malaria atau tanpa risiko tanyakan: apakah anak pergi keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir? Kemana? Sudah berapa lama anak demam? Jika lebih dari 7hari, apakah demam terjadi setiap hari? Apakah anak pernah mendapat klorokuin dalam 2 minggu terakhir?

Pemeriksaan darah malaria secara cepat (RDT- Rapid Diagnostic Test). Pemeriksaan malaria dapat dilakukan dengan alat diagnotik cepat, praktis dan tepat. Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan metode imunokromatografi, dalam bentuk dipstik.

RDT yang digunakan saat ini dapat menentukan apakah penyebabnya Plasmodium falsiparum atau Vivax atau gabungan Tes ini digunakan sebagai alternatif pemeriksaan mikroskopik malaria, untuk tersangka penderita malaria di daerah endemis, kejadian luar biasa

Demam  campak Apakah anak sakit campak dalam 3 bulan terakhir Amati dan atau raba adanya kaku kuduk Amati adanya pilek Amati gejala ke arah campak: 1. ruam kemerahan yg menyeluruh 2. batuk, pilek atau mata merah Jika anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir: Amati apakah ada luka dalam mulut, luas atau dalam? Lihat apakah ada nanah keluar dari mata Cari kekeruhan pada kornea mata.

Demam  DBD Lakukan penilaian utk DBD hanya jika demam kurang dari 7 hari Apakah anak mengalami perdarahan Apakah anak pernah muntah bercampur darah atau berwarna hitam seperti kopi Apakah berak berwarna hitam Apakah anak pernah mengeluh nyeri ulu hati atau anak gelisah Periksa tanda-tanda syok : 1. ujung ekstremitas teraba dingin dan 2. nadi teraba lemah atau tak teraba Cari bintik perdarahan di kulit Jika ditemukan petekie tapi tidak banyak dan tdk ada tanda DBD lain lakukan uji tornikuet (Rumple leede)

3.3.b Klasifikasi Demam utk malaria Daerah resiko tinggi malaria Ada tanda bahaya umum atau Kaku kuduk PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM Demam (pd anamnesis atau pada perabaan atau suhu 37.5 C atau lebih) MALARIA

Demam  malaria Daerah Risiko Rendah Malaria Ada tanda bahaya umum atau Kaku kuduk PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM TIDAK ada pilek dan Tidak ada campak dan Tidak ada penyebab lain dari demam MALARIA Ada pilek atau Ada campak atau Ada penyebab lain dari demam DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARIA

Demam  Malaria Daerah tanpa risiko malaria dan tidak ada kunjungan ke daerah dengan risiko malaria Ada tanda bahaya umum atau Kaku kuduk PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM Tidak ada tanda bahaya umum dan tidak ada kaku kuduk DEMAM: BUKAN MALARIA

3.3.c Klasifikasi demam untuk campak Tiga kemungkinan untuk campak Ada tanda bahaya umum atau Kekeruhan pada kornea mata atau Luka di mulut yang dalam atau luas CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT Mata bernanah atau Luka di mulut CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT Terdapat campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir CAMPAK

3.3.d. Klasifikasi demam utk DBD Ada 3 kemungkinan klasifikasi DBD Ada tanda syok atau Muntah bercampur darah/seperti kopi atau Berak warna hitam atau Perdarahandari hidung atau gusi yg berat atau Bintik perdarahan di kulit dan uji tornikuet positif* atau Sering muntah, tanpa diare DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Nyeri ulu hati atau gelisah atau Bintik perdarahan di kulit dan uji torniket negatif MUNGKIN DBD Tidak ada satupun gejala di atas DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD

4. Penilaian dan klasifikasi masalah telinga Seorang anak dengan masalah telinga dinilai untuk: Nyeri telinga (tanyakan) Adanya nanah/cairan dari telinga (Lihat dan raba) Jika ada nanah, berapa lama telinga anak itu mengeluarkan nanah (tanyakan) Pembengkakan yang nyeri di belakang telinga sebagai tanda mastoiditis (lihat dan raba)

4. Klasifikasi masalah telinga Pembengkakan yang nyeri di belakang telinga MASTOIDITIS Tampak cairan/nanah keluar dari telinga dan telah terjadi kurang dari 14 hari atau Nyeri telinga INFEKSI TELINGA AKUT Tampak cairan/nanah keluar dari telinga dan telahterjadi selama 14 hari atau lebih KRONIS Tidak ada sakit telinga dan tidak ada nanah keluar dari telinga TIDAK ADA

5. Memeriksa status gizi dan anemia Semua anak sakit harus dinilai dan diklasifikasikan untuk status gizi dan anemia! Lihat apakah anak tampak sangat kurus Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan. Apakah: Sangat pucat? Agak pucat Lihat dan raba adanya pembengkakan pada kedua kaki Tentukan berat badan menurut umur (lihat KMS)

5. Klasifikasi status gizi Badan tampak sangat kurus atau Bengkak pada kedua punggung kaki atau BB/TB(PB) <-3SD Sangat Kurus/Odema Badan Kurus BB/PB (TB) ≤ -3SD - <-2 SD Kurus Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan gizi BB/PB(TB) <-2 SD- +2 SD Normal

5. Klasifikasi Anemia Telapak tangan sangat pucat Anemia Berat Telapak Tangan agak pucat Anemia Tidak ditemukan tanda-tanda kepucatan pada tangan Tidak anemia

6. Memeriksa status imunisasi anak Periksa status imunisasi pada semua anak yang sakit. Apakah mereka sudah mendapat semua imunisasi yang dianjurkan untuk umur mereka? Gunakan jadwal imunisasi nasional utk pelay kes tkt dasar pada bagan PENILAIAN DAN KLASIFIKASI. Tentukan apakah anak masih perlu mendapat imunisasi: PERIKSA umur anak TANYAKAN kepada ibu apakah anak mempunyai KMS

7. Memeriksa pemberian vitamin A PERIKSA pemberian vitamin A untuk SEMUA anak yang berumur 6 bulan – 5 tahun Gunakan jadwal pemberian vit A nasional dan periksa pemberian vit A anak itu. JADWAL PEMBERIAN VIT A Dosis pertama sebesar 100,000 IU pada umur 6 – 11 bulan Dosis berikutnya sebesar 200,000 IU diberikan setiap 6 bulan, pada umur 1 – 5 tahun, setiap Februari dan Agustus Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis.

8. Menilai masalah/keluhan lain Yang dinilai adalah masalah/keluhan yang disampaikan ibu kepada petugas. Contoh: misalnya infeksi kulit Periksa dan tangani sesuai pengetahuan dan pengalaman Saudara serta kebijakan yang ada. Jika anak dengan demam mempunyai klasifikasi Demam: Mungkin bukan Malaria atau Demam: Bukan Malaria atau Demam: Mungkin bukan DBD serta tidak ditemukan klasifikasi lain sebagai penyebab demam, cari lebih teliti kemungkinan adanya masalah lain, misal faringitis dll.

8. Keluhan Lain Mengingat banyak kasus TB, kita perlu curiga anak kemungkinan menderita TB jika: Terdapat kontak serumah dengan seorang penderita TB aktif Terdapat reaksi kemerahan setelah penyuntikan imunisasi BCG dalam 3 – 7 hari Demam lama’berulang tanpa sebab yang jelas Nafsu makan tidak ada atau BB turun atau tidak naik Batuk lebih dari 30 hari Terdapat beberapa benjolan di daerah leher

SISTEM RUJUKAN RUJUKAN UNTUK KLASIFIKASI BERAT Perhatikan klasifikasi berat pada buku bagan yaitu yang berwarna merah muda, meliputi : PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT DIARE DEHIDRASI BERAT DIARE PERSISTEN BERAT

PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT DEMAM BERDARAH DENGUE MASTOIDITIS SANGAT KURUS DAN/ ATAU EDEMA ANEMIA BERAT

TEMPAT RUJUKAN Tempat tersebut bisa puskesmas dengan rawat inap atau rumah sakit.

PASTIKAN BAHWA SETIAP ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM APAPUN HARUS DIRUJUK setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra-rujukan lainnya.

PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT Anak dengan klasifikasi PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT, benar-benar menderita sakit yang serius dan membutuhkan rujukan segera untuk tindakan seperti oksigen dan lain-lain. Sebelum anak dirujuk,

beri dosis pertama antibiotik yang sesuai, untuk membantu mencegah pneumonia berat menjadi lebih parah, serta membantu mengobati infeksi berat seperti sepsis atau meningitis (radang selaput otak).

Contoh Kasus Seorang anak usia 3 tahun, BB 16 kg, tinggal di Papua dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan panas, diare, dan batuk sejak 3 hari yang lalu, diare + 5 x/ hari. Anak tampak gelisah. Riwayat imunisasi lengkap. Belum pernah mendapatkan kapsul vitamin A sejak lahir Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100x/menit, RR 46x/ menit, T.ax = 38,6C, mata cekung, tidak ada tanda anemia, masih dapat minum biasa (tdk tampak haus). Tidak didapatkan stridor maupun retraksi dinding dada. Cubitan kulit lambat kembalinya. Tidak ada edema, uji torniquet (-).

Penatalaksanaan Kasus (lihat bagan untuk balita 2 bln- 5 thn) Memeriksa tanda bahaya umum Apakah anak bisa minum/ menetek? Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan? Apakah anak kejang? Apakah anak letargis/ tidak sadar? TIDAK ADA YA Tanyakan keluhan utama Apakah anak batuk/ sukar bernafas? Apakah anak menderita diare? Apakah anak demam? Apakah anak mempunyai masalah telinga? YA YA TIDAK BAIK Perlu tambahan Vit. A Periksa Status Gizi dan Anemia, Riwayat Imunisasi Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan

Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan -Diare Dehidrasi Ringan/Sedang Pneumonia Malaria Perlu supplementasi vitamin A (hal.7) DIARE Dehidrasi Ringan/ Sedang PNEUMONIA MALARIA Kapsul Vitamin A Rencana Terapi B (hal.13) Bila keadaan berat  Rujuk Nasihati ibu kpn kembali (hal.22) Kunjungan ulang 5 hari bila tdk ada perbaikan Antibiotika yang sesuai selama 5 hari (hal.8) Pereda batuk yg aman Nasihati ibu kpn kembali (hal. 22) Kunjungan ulang 2 hari - Antimalaria per oral (hal.9) - Parasetamol (hal. 9) Ambil sediaan darah Nasihati Ibu kpn kembali Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam Jika demam tiap hari selama 7 hari  Rujuk

MTBM

TUJUAN PEMBELAJARAN · Menentukan status imunisasi . Menanyakan kepada ibu mengenai masalah yang dihadapi bayi muda. - Memeriksa dan mengklasifikasikan untuk: - Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat. - Diare - Ikterus - Kemungkinan berat badan rendah - Masalah pemberian ASI. · Menentukan status imunisasi .

Menilai masalah/ keluhan lain pada bayi muda maupun ibu. · Menentukan tindakan dan memberi pengobatan . · Melakukan konseling bagi ibu. · Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda (dalam modul Tindak lanjut)

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI. DIARE. IKTERUS KEMUNGKINAN BERAT BADANRENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI. IMUNISASI

Tanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT. Tanyakan kepada ibu keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya.

Memeriksa Apakah Bayi Tidak Bisa Minum atau Memuntahkan Semuanya. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN UNTUK KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI. Memeriksa Apakah Bayi Tidak Bisa Minum atau Memuntahkan Semuanya. Memeriksa Gejala Kejang MEMERIKSA GEJALA GANGGUAN NAPAS

Hitung napas > 60 kali per menit, artinya bayi muda bernapas cepat. Hitung napas < 30 kali/menit, berarti bayi muda bernapas lambat. Adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat? Apakah bayi merintih?

Merintih adalah suara napas pendek-pendek dan halus yang terdengar saat bayi menghembuskan napas. Terdengar suara merintih menandakan bayi mengalami kesulitan bernapas.

MEMERIKSA GEJALA HIPOTERMIA Hipotermia Berat : suhu < 35,5°C Hipotermia sedang : suhu 35,5 - 36.5°C Demam : suhu ≥ 37.5°C

MEMERIKSA INFEKSI BAKTERI LOKAL Apakah ada pustul di kulit? Periksa seluruh badan bayi apakah ada tanda/gejala bercak merah atau benjolan berisi nanah di kulit. Pustul sering ditemukan pada daerah yang tertutup, misalnya lipatan leher dan ketiak.

Apakah mata bernanah? Mata bayi baru lahir yang bernanah merupakan tanda infeksi mata. Berat ringan infeksi tersebut dapat dilihat dari banyaknya produksi nanah dan bengkaknya mata bayi.

Apakah pusar kemerahan atau bernanah? Jika kemerahan, apakah meluas sampai ke kulit perut? Apakah pusar berbau busuk? Pusar yang infeksi, di daerah pangkal tali pusat bayi biasanya kemerahan, mengeluarkan nanah, atau pusar berbau. Jika warna kemerahan meluas ke kulit daerah perut (abdomen) berarti bayi mengalami infeksi berat. Biasanya tali pusat “lepas” ketika bayi umur 7 hari.

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN DIARE

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN IKTERUS Derajat ikterus menurut “Kramer”: Kramer 1 : Kuning pada daerah kepala dan leher. Kramer 2 : Kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas) Kramer 3 : Kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku. Kramer 4 : Kuning sampai pergelangan tangan dan kaki. Kramer 5 : Kuning sampai daerah tangan dan kaki.

Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI

MEMERIKSA STATUS/PENYUNTIKAN VITAMIN K1 Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna, maka semua bayi akan berisiko untuk mengalami perdarahan (HDN = Haemorrhagic Disease of the Newborn), tidak tergantung apakah bayi mendapat ASI atau susu formula.

Perdarahan bisa ringan atau menjadi sangat berat, berupa perdarahan pada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ataupun perdarahan intrakranial.

Mengapa imunisasi Hepatitis B (HB-0) harus diberikan pada bayi umur 0 – 7 hari? Sebagian ibu hamil merupakan “carrier” Hepatitis B. Hampir separuh bayi dapat tertular Hepatitis B pada saat lahir dari ibu pembawa virus. Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut menjadi Hepatitis menahun, yang kemudian dapat berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati primer

Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan melindungi sekitar 75% bayi dari penularan Hepatitis B.

MEMERIKSA MASALAH/KELUHAN LAIN Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir. Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi yang tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namun tidak dapat dilakukan segera. Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk, bahkan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal bila dikoreksi seperti bibir/langit-langit sumbing, talipes equinovarus (kaki pengkor).

MEMERIKSA MASALAH IBU Tanya kemungkinan permasalahan yang sering terjadi pada ibu pasca persalinan misalnya: perdarahan, demam, sakit kepala, pusing stres atau depresi

Waktu istirahat dan pola tidur ? Pola makan dan minum ? Kebiasaan buang air kecil atau buang air besar ?

Apakah merasa mulas. Apakah lokia berbau. Apakah Lokia berwarna gelap Apakah merasa mulas? Apakah lokia berbau? Apakah Lokia berwarna gelap? Apakah ada nyeri pada perineum? Apakah ASI keluar lancar? Apakah puting payudara rata? Apakah putting tertarik kedalam? Apakah puting lecet? Apakah payudara bengkak? Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam merawat bayi baru lahir?

Apakah ibu minum tablet tambah darah dan Vit A? Apakah ibu minum obat atau jamu? Apakah ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi?

TERIMA KASIH