Pengangguran (Unemployment) Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec
Definisi Pengangguran Apakah orang yang tidak (mau) bekerja disebut pengangguran?
Tidak. Seseorang dapat dikatakan pengangguran ketika ia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namun tidak mendapatkannya. Dalam ilmu demografi, orang yang mencari kerja masuk dalam kelompok penduduk yang disebut angkatan kerja. Berdasarkan kategori usia, usia angkatan kerja adalah 15-64 tahun.
Lalu, apakah seluruh penduduk berusia 15-64 tahun dihitung sebagai angkatan kerja?
Tidak. Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun dan sedang mencari kerja. Sedangkan yang tidak mencari kerja, entah karena mengurus keluarga, sekolah dan lainnya, tidak masuk dalam angkatan kerja.
Tingkat Pengangguran Klasifikasi Pengangguran: Pendekatan angkatan kerja (Labor Force Approach) Pendekatan ini mendefinisikanpengangguran sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Unemployment Rate = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒓 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 x 100%
2. Pendekatan Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labor Utilization Approach) Ada tiga kelompok: Menganggur (unemployed) Mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut open unemployment (pengangguran terbuka). Setengah menganggur (undermployed) Mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Dalam seminggu kurang dari 35 jam (part time). Berkerja penuh (employed) Orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam perminggu.
Jenis-jenis Pengangguran Frictional Structural Cyclical Seasonal
Frictional Unemployment Pengangguran yang bersifat sementara yang terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dengan lowongan kerja. Kesenjangan ini dapat berupa waktu, informasi atau kondisi geografis antara pencari kerja dan lowongan kerja. Pengangguran jenis ini bukan akibat dari ketidakmampuan memperoleh pekerjaan, melainkan akibat dari keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Dalam proses tersebut, ada kalanya mereka harus menganggur.
2. Structural Unemployment Disebut struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Pengangguran jenis ini lebih sulit diatasi dibanding friksional, karena solusinya adalah dengan membenahi SDM yang memerlukan waktu yang lama.
3. Cyclical Unemployment Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat perekonomian. Perekonomian melemah –> pemangkasan faktor produksi. Apabila perusahaan kunjung tidak dapat menyerap kembali tenaga kerja, maka pengangguran jenis ini akan bertambah serius. Solusi -> pertumbuhan ekonomi dan penyediaan kesempatan kerja baru.
4. Seasonal Unemployment Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi ekonomi jangka pendek. Contoh: 1. Petani menganggur ketika sedang tidak musim tanam dan panen. 2. Petugas haji/penyedia jasa haji yang tidak bekerja ketika bukan musim haji.
Biaya Sosial dari Pengangguran Terganggunya Stabilitas Perekonomian -- melemahnya permintaan agregat untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia harus bekerja. Apabila jumlah pengangguran tinggi dan bersifat struktural, maka data beli akan menurun dan perminaan agregatpun menurun.
-- melemahnya penawaran agregat tingginya pengangguran akan menurunkan penawaran agregat, bila dilihat dari peranan tenaga kerja sebagai faktor produksi utama. Makin sedikit tenaga kerja, makin sedikit penawaran agregat.
2. Terganggunya Stabilitas Sosial Politik Dampak pengangguran juga terjadi pada keadaan sosial politik suatu negara. Pengangguran tinggi berhubungan dengan tingginya tingkat kriminalitas dan kegiatan ilegal lainnya.
Solusi-solusi Dana pinjaman untuk rakyat miskin dengan bunga kecil atau tanpa agunan. TKI Luar Negeri Hubungan industri Peraturan ketenagakerjaan (Baca suplementary article)
Inflasi dan Pengangguran Phillips Curve Menunjukkan hubungan non-linier antara kenaikan tingkat upah/inflasi tingkat upah dengan pengangguran.
Jika pengangguran ingin dikurangi dari U2 -> U1, maka tingkat upah naik dari W2 ke W1 (berarti terjadi inflasi). Sebaliknya, apabila ingin menurunkan inflasi, tingkat upah harus diturunkan dari W2 ke W3, namun harga yang diharus dibayar adalah meningkatnya pengangguran (U2 -> U3).
Adopsi Kaum Keynesian (Short Run Phillips Curve) Hasil temuan Prof. Phillips diadopsi oleh ekonom Keynesian untuk menjelaskan adanya trade off antara inflasi dan pengangguran dengan menggunakan kurva AD AS. Jika ingin mengurangi pengangguran, trade off nya inflasi. Jika ingin mengurangi inflasi, trade off nya pengangguran.
Dalam jangka pendek, faktor produksi umumnya bersifat tetap Dalam jangka pendek, faktor produksi umumnya bersifat tetap. Karena itu pertumbuhan AS tidak bisa secepat pertumbuhan AD. Tenaga kerja merupakan input tetap, maka dalam jangka pendek jumlahnya tidak mudah ditambah.
Adopsi Kaum Klasik (Long Rung Phillips Curve) Kaum klasik berpendapat dalam jangka panjang tidak ada trade off antara inflasi dan pengangguran. Dalam jangka panjang, ekonomi akan berada dalam keadaan full employment. Maka, peningkatan AD hanya akan menyebabkan inflasi sedangkan outputnya tidak bertambah.
End of Session