TUGAS KELOMPOK 4 Usma Aulia Marhamah Fadhillah Yunita Arieski Siti Hajar Risma Nawira Riri Agusma Nepi Haekal Almer Lucky Aldin Marzuki Dina Khairani Valerie Yovita Edward
EKOLOGI Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup dan lingkungannya.
A.RUANG LINGKUP EKOLOGI Individu Individu adalah satuan makhluk hidup dari satu jenis (spesies) tertentu. Misalnya satu tumbuhan rumput, seekor belalang, seekor burung puyuh, atau seekor ular. Populasi Populasi adalah sekelompok individu sejenis pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya populasi rumput, populasi belalang, populasi puyuh atau populasi ular. Komunitas Komunitas adalah sekelompok makhluk hidup yang terdiri atas berbagai populasi yang saling berinteraksi sesamanya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya: 1.Komunitas padang rumput meliputi populasi rumput, populasi belalang, populasi burung puyuh, populasi ular. 2.Komunitas kolam meliputi populasi ganggang, populasi siput, populasi ikan tertentu. A.RUANG LINGKUP EKOLOGI
Ekosistem Ekosistem adalah suatu kondisi hubungan interaksi (timbal balik) atau interdepensi (saling ketergantungan) baik di dalam lingkungan biotik (komunitas) maupun antara komunitas dan lingkungan abiotiknya (fisik dan kimiawi) pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya ekosistem kolam, ekosistem pantai, ekosistem hutan rawa gambut. Biosfer Biosfer adalahtingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua kehidupan dibumi dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan. Habitat Habitat adalah Tempat hidup suatu organisme. Ada dua macam habitat organisme, yaitu: Habitat daratan atau ekosistem darat (terestrial) Habitat perairan atau ekosistem perairan (aquatik)
CABANG-CABANG ILMU EKOLOGI Berikut adalah cabang-cabang ilmu ekologi : 1.Ekologi antariksa : cabang ilmu ekologi yang mempelajari tentang pengembangan suatu ekosistem yang dapat melakukan regenerasi secara keseluruhan atau sebagian dengan tujuan untuk menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa. 2.Ekologi bahasa : penyelidikan tentang interaksi antara bahasa dan lingkungannya, seperti yang terdapat dalam etnolinguistik dan sosiolinguistik. 3.Ekologi ekosistem: cabang ekologi yang berhubungan dengan analisa ekosistem jika dipandang dari sudut struktural dan fungsional. 4.Ekologi produksi : cabang ekologi yang berhubungan dengan produksi kasar dan produksi bersih berbagai macam ekosistem sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimum.
5.Ekologi habitat : cabang ilmu ekologi yang lebih menitik berat pembahasannya pada sifat dari suatu habitat. 6.Ekologi hewan : cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hewan sebagai organisme hidup dan mengabaikan tumbuhan dan manusia. 7.Ekologi manusia : cabang ilmu ekologi yang membahas tentang keadaan lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan manusia. 8.Ekologi pelestarian : cabang ekologi yang berkaitan dengan pengelolaan wajar dari sumber daya alam, misal, air, tanah, dan laut untuk kesejahteraan manusia.
9.Ekologi purbakala : cabang ekologi yang berhubungan dengan makhluk purbakala dan membantu melacak lubang-lubang garis evolusi dan asal- usul (tempat dan waktu) kelompok tumbuhan dan hewan. 10.Ekologi radiasi: cabang ekologi yang berhubungan dengan bahan radioaktif, radiasi, dan lingkungan. 11.Ekologi serangga : cabang ilmu ekologi tentang hubungan antara kehidupan serangga dan lingkungannya. 12.Ekologi sosial : cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hubungan penduduk dengan lingkungan alam, teknologi, dan masyarakat manusia.
13.Ekologi populasi : cabang ekologi yang menitikberatkan hubungan antara kelompok makhluk, jumlah individu, dan faktor penentuan besar populasi dan penyebarannya. 14Ekologi taksonomi : cabang ilmu ekologi menurut golongan taksonomi, misal ekologi serangga dan ekologi mikrob. 15.Ekologi tumbuhan : cabang ilmu ekologi yang membahas tentang tumbuhan sebagai organisme hidup dan mengabaikan hewan dan manusia. 16.Ekologi tumbuhan pengganggu : cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hubungan timbal balik antara tumbuhan pengganggu dengan lingkungannya.
B.DISTRIBUSI ORGANISME Tidak ada spesies hewan yang terdapat secara beragam di seluruh penjuru dunia, tetapi masing – masing di batasi dengan kisaran tertentu, atau area distribusi. llmu yang mempelajari distribusi hewan dan faktor yang mengendalikanya di kenal dengan zoogeografi. Distribusi geografis menyangkut hubungan sepasial, penghalang dan kesempatan pembubaran, dan sejarah semula, sedangkan distribusi ekologi di tentukan terutama oleh faktor lain yang di jelaskan sebelumnya. B.DISTRIBUSI ORGANISME
Faktor yang mengatur distribusi Faktor lain seperti kommpetisi, musuh, penyakit , kekurangan makanan, cuaca musiman yang tidak cocok, dan penurunan jumlah tempat berlindung yang tersedia menyebabkan pengurangan populasi. Faktor luar yang membatasi distribusi disebut penghalang. Hal ini termasuk penghalang fisik, penghalang iklim dan penghalang biologis. Metode distribusi Distribusi hewan sekarang ini merupakan hasil penggabungan dari penghalang yang ada dan kondisi lingkungan di masa lalu.
SARANA DAN PENGHAMBAT PERSEBARAN 1. Sarana Persebaran a. Udara, dalam hal ini digunakan oleh hewan untuk terbang. Sedangkan hewan menggunakan tekanannya dalam bentuk perpindahan benih dari satu tempat ke tempat yang lain. b. Air, kemampuan hewan dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut. c. Tanah, sudah jelas. Hewan dan tumbuhan membutuhkan tanah untuk persebaran. d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan tumbuhan dan hewan. Seperti tikus yang terperangkap di dalam tas seseorang, atau mungkin benih kembang sepatu yang melengket si baju seseorang.
2. Hambatan Persebaran a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan. b. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran tumbuhan dan hewan seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. d.Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat tumbuhan dan hewan dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
WILAYAH PERSEBARAN Wilayah neartik Wilayah Neartik meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan seluruh Greenland. Greenland hampir seluruhnya tertutup oleh salju, sedang bagian timur Amerika Utara merupakan hutan gugur dan bagian tengah merupakan padang rumput. Hewan khas daerah ini antara lain Bison, Muskox, Burung Kalkun, Caribau, Kambing Gunung, Tikus Berkantung, Puma,
Wilayah neotropik Wilayah Neotropik meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian tengah dan Amerika Selatan. Keadaan lingkungannya umumnya beriklim tropis, tetapi sebgain arah selatan termasuk beriklim sedang Di wilayah Neotropik banyak terdapat gunung dan pegunungan. Faunanya beraneka ragam dengan bentuk spesies endemik burung dan mamalia. Di wilayah ini tidak ditemukan orang utan dan siamang, serta sangat sedikit kelelawar. Sedangkan insektivora yang ada berupa trenggiling (Giant anteater) dan go,ongan ungulata (seperti menjangan, babi, antilop, kuda, dan tapir). Khusus tapir berbeda dengan yang ada di Asia. Diperkirakan wilayah Neotropik memiliki 155 famili vertebrata darat.
Wilayah Australia Meliputi Australia, Selandia Baru, Irian dan pulau-pulau di sekitar daerah Samudera Pasifik. Wilayah Indonesia bagian timur seperti Irian dan Maluku, termasuk juga wilayah Australia. Sebagian besar wilayahnya beriklim tropis dan sebagian kecilnya beriklim sedang. Di wilayah ini tidak ada mamalia berplasenta, ammalia yang spesifik adalah mamalia berkantong misalnya kanguru. Mamalia yang lain adalah trenggiling dan koala, sedang burung yang speifik kasuari, cendrawasih dan kiwi. Hewan lain yang ada adalah kura-kura, buaya, dan katak yang jumlahnya tidak begitu banyak. Mamalia di wilayah ini berasal dari daerah Eurasia yang menyebar ke Australia sewaktu Australia bersatu dengan Asia. Tikus dan kelelawar di kemudian hari menyebar dengan berbagai cara.
Wilayah oriental Meliputi benua Asia dengan pulau dan kepulauan yang dekat seperti Sumatra, Sulawesi, Ceylon, Kepulauan Formosa dan Filipina. Kondisi fisiknya bervariasi dengan pulau-pulau, sebagian beriklim tropis. Di wilayah ini banyak terdapat hutan hujan tropis yang kaya akan jenis tumbuhan dan aneka hewan sehingga merupakan gudang sumber alam hayati dan sumber plasma nutfah. Wilayah ini kaya akan jenis ikan tawar, sedang amphibi dan reptilia tidak mempunyai kekhususan. Salamandernya sedikti serta burung- burung dan mamalianya mempunyai hubungan spesies dengan fauna yang sama di wilayah Ethiopia. Hewan yang spesifik adalah harimau, gajah, gibo, orang utan, badak bercula satu atau dua, mejangan, antilop dan tapir. Pada jaman Miosin dan Pliosin wilayah oriental menyatu dengan wilayah Ethiopia sehinga hewan dan tumbuhan kedua wilayah ini banyak persamaannya. Samudera dan padang pasir memisahkan keduanya sampai saat ini.
Wilayah paleartik Wilayah paleartik meliputi daerah Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungannya bervariasi, memiliki perbedaan suhu yang tinggi, memiliki perbedaan curah hujan dan dilihat dari permukann tanahnya mempunyai diversitas yang tinggi. Hewannya bervariasi, di daerah pegunungan hewannya berkurang, dan reptilnya berhubungan dekat dengan reptilia wolayah Afrika dan Oriental. Tikus air dari famili Desmaniaceae merupakan hewan khas wilayah Paleartik. Hewan lain wilayah Paleartik adalah bison dan kucing kutub.
Wilayah Ethiopia Wilayah ethiopia meliputi Afrika sebelah selatan, madagaskar dan Arabia bagian selatan. Keadaan lingkungan hidupnya seragam, bagian utara berupa gurun Sahara yang merupakan padang pasir terluas di dunia dan merupakan pembatas efektif wilayah Ethiopia dengan Paleartik hewan yang bersifat endemmik adalah ikan, kelas amphibia dan sedikit dari kelas aves. Hewan yang tidak terdapat di wilayah ethiopia adalah menjagan, berang, salamander dan katak pohon.
C.KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini meliputi keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem (Convention on Biological Diversity, 1993).
Tingkatan Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a. Keanekaragaman spesies Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler). b. Keanekaragaman genetik Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam satu spesies baik di antara populasi-populasi yang terpisah secara geografik maupun di antara individu-individu dalam satu populasi c. Keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman ekosistem merupakan komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing
Timbulnya keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh faktor lingkungan dipengaruhi oleh: Iklim Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan. Faktor Relif Tanah Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Faktor Tanah Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.
Jenis-jenis upaya konservasi hayati: Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara keseburan tanah. Hutan lindung bisa dalam bentuk cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, hutan wisata, dan wanawisata. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perikanan Lautan adalah daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. Contoh Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. Kebun Raya Kebun raya merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan yang ditanam hidup di suatu tempat yang berasal dari berbagai daerah. Keberadaan kebun raya bertujuan untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, konservasi lahan, dan sekaligus sebagai objek wisata. Contoh Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur.
^_^ TERIMAKASIH ^_^