Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi Bab 9 : Analisis Persediaan : Permintaan Independen (Bagian 4 : Mengendalikan Sistem Konversi) Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA Dosen : Dr. Muchdie, PhD in Economics Telp : 0812-826-3034
Model Umum Manajemen Operasi Random Fluctuations Planning Planning Conversion System Operations Strategis Product and Process Choices Opration Capacity Facility Location Layout Planning Schedulling Schedulling System Operation Schedulling Organising Job Design, Work Measurement Project Management Controlling Inventory Control Material Requirement Planning Maintenance Proses Konversi INPUTs OUTPUTs
Pokok Bahasan Pendahuluan Fungsi Persediaan Manajemen Persediaan Analisis ABC Model Persediaan Dependen Versus Independen Model Persediaan Independen Model EOQ, Model POQ, Model QD Model Probabilitas
Pendahuluan Persediaan mrpkan aset yang paling mahal (kira-kira 40% dari investasi) Manajer operasi menyadari pentingnya manajemen persediaan : Semakin besar persediaan semakin besar kebutuhan biaya Konsumen akan lari jika barang tidak tersedia Setiap organisasi mempunyai jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan Bank : persediaan cash; RS : persediaan darah dan obat-obatan Dalam hal produk fisik, pertanyaannya : apakah akan membeli atau membuat sendiri ? Dua hal penting dalan analisis persediaan : Berapa yang harus dipesan ? Kapan pemesanan dilakukan ?
Fungsi Persediaan Untuk memberikan stock barang agar memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul Untuk “memasangkan” produksi dengan distribusi Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah (pembelian dalam jumlah besar) Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga Untuk menghindari kekurangan stock Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik
Jenis Persediaan Persediaan Bahan Mentah : telah dibeli, belum diproses Persediaan Barang Dalam Proses : telah mengalami perubahan tapi masih belum selesai Persediaan MRO (maintance, repair & operation) : persediaan khusus karena waktu dan kebutuhan untuk pemeliharaan/perbaikan/ operasi dari peralatan tidak diketahui Persediaan Barang Jadi: selesai diproduksi, tapi masih menunggu untuk dikirim
Manajemen Persediaan Manajer operasi dapat menetapkan suatu sistem untuk mengelola persediaan : Bagaimana mengelompokkan produk-produk persediaan ? Bagaimana mempertahankan keakuratan persediaan yang ada ? Analisis ABC Penerapan prinsip persediaan Pareto yg menyatakan “ada beberapa yg penting dan banyak yg sepele” shg bgmana memfokuskan sumberdaya pada bagian yang terpenting yang sedikit itu; bukan pada yg banyak dan sepele. Membagi persediaan dalam 3 kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang Persediaan kelas A :volume uang persediaan tinggi 70-80%; kelas B : volume uang persediaan sedang 15-20%; kelas C : volume uang persediaan rendah kurang dari 5 %
Grafik Analisis ABC A 80 Persentas Pemakaian tahunan 40 20 B 10 C 10 30 40 50 60 70 80 90 100 Persentase dari keselurahan butir persediaan
Implikasi kebijakan Analisis ABC Perkembangan sumberdaya pembelian dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibanding butir C Butir persediaan A harus dikendalikan secara lebih ketat; ditempatkan di wilayah tertutup dan harus sering diverifikasi Meramalkan butir persediaan A harus lebih hati-hati dibanding yang lain Keakuratan Catatan Persediaan Perhitungan Siklus
Pengendalian Persediaan : Industri Jasa Pengendalian persediaan pada industri jasa tetap penting (jk tdk, 3% kerugian) Hal-hal yg dapat dilakukan : Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yg baik Pengendalian yg ketat atas kiriman barang yang datang Pengendalian yg efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas
Model Persediaan Dua pertanyaan penting : Kapan pemesanan dilakukan ? Berapa banyak yang akan dipesan ? Tiga Model Permintaan Independen Model Economic Order Quantity Model Production Order Quantity Model Quantity Discount
Model EOQ (Economic Order Quantity) Model paling tua dan paling terkenal, relatif mudah digunakan. Asumsi yang digunakan : Permintaan diketahui dan nilainya konstan Lead time (waktu antara pemesanan dan penerimaan) diketahui dan nilainya konstan Pesanan diterima dgn SEGERA Tidak ada DISKON Biaya hanya terdiri atas biaya pemesanan dan biaya penyimpanan Kehabisan stok dapat dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat
Model EOQ (Economic Order Quantity) Tingkat persediaan Persediaan maksimum Tingkat penggunaan Q Persediaan rata-rata= Q/2 waktu Persediaan minimum
Model EOQ (Economic Order Quantity) Biaya Biaya total Biaya total minimum Biaya penyimpanan Biaya pemesanan Q* Jumlah pesanan (Q) Jumlah pesanan optimum
Model EOQ (Economic Order Quantity) Q = jumlah barang setiap pemesanan Q*= jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ) D = Permintaan tahunan barang persediaan d = Permintaan per hari= D/(jumlah hari kerja per thn) L = lead time, waktu antara pemesanan dan penerimaan S = Biaya pemesanan H = Biaya penyimpanan N = Jumlah pemesanan per tahun T = Waktu antar pemesanan TC= Total Cost
Formula EOQ Q* = √(2DS/H) N = D/Q* T = (jumlah hari kerja per tahun) /N TC = (D/Q)S + (Q/2)H ROP = dL
Model EOQ (Economic Order Quantity) Contoh : Sebuah perusahaan ingin menurunkan biaya persediaan dengan cara menetapkan jumlah pemesanan optimal. Permintaan per tahun 1.000 unit, biaya pemesanan $10 per pesanan, biaya penyimpanan $ 0,50 per unit. Jika dalam 1 thn hari kerja adalah 250 hari, hitung : Jumlah pesanan yang optimum Jumlah pemesanan per tahun Waktu antar pemesanan Biaya total persediaan pada kondisi optimal Titik pemesanan ulang (Re-order point)
Model Production Order Quantity Model ini mengasumsikan bahwa penerimaan pesanan secara kontinu, tidak seketika Bagian dari siklus persediaan dimana produksi terjadi Tingkat persediaan Bagian permintaan dari siklus tanpa dilakukan produksi Persediaan maksimum waktu t
Model Production Order Quantity Q = Jumlah unit per pesanan H = Biaya penyimpanan per unit p = Tingkat produksi tahunan d = Tingkat permintaan harian t = Lama jalannya produksi, hari Q*p = √ (2DS)/[H(1-(d/p)]
Model Production Order Quantity Contoh : Sebuah perusahaan yg membuat dan menjual pelek mobil khusus untuk pasar sekunder eceran. Ramalan permintaan tahunan adalah 1.000 unit, dengan permintaan harian rata-rata 6 unit. Meskipun demikian, proses produksi paling efisien 8 unit per hari, tetapi konsumsi hanya 6 unit per hari. Jika hari kerja per tahun 167 hari, tentukan jumlah unit maksimum per pesanan. D= 1.000; S = $10; H= $0,50; p = 8; d = 6
Model Quantity Discount QD : pengurangan harga untuk barang yang dibeli dalam jumlah besar Jika : Q = jumlah unit yg dipesan D = Permintaan tahunan, unit S = Biaya pemesanan per pesanan P = Harga per unit ada diskon H = Biaya penyimpanan per unit TC = (D/Q)S + (QH/2) + PD
Model Quantity Discount Tahapan dlm penentuan jumlah pesanan yang akan meminimumkan biaya total dengan diskon Untuk setiap potongan harga, hitung Q* menggunakan Q*= √(2DS/IP) Untuk setiap potongan harga, bila jumlahnya tdk memenuhi syarat untuk mendapat potongan sesuaikan jumlah pesanan ke jumlah terendah yang memungkinkan memperoleh diskon Hitung biaya total untuk setiap Q* Pilih Q* dengan biaya total paling rendah
Model Quantity Discount A Discount Store, membuat stok untuk mobil balap mainan. Ada potongan harga jika membeli dalam jumlah tertentu. Biaya normal $5.00 per unit. Utk pesanan 1.000-1.999 biayanya $4.80 dan pesanan >2.000 biayanya $4,75. Biaya pemesanan $49 per pesanan, permintaan tahunan 5.000 unit, biaya penyimpanan 20% terhadap biaya. Berapa banyak jumlah pesanan yang dapat meminimumkan biaya persediaan total
Model Probabilistik Model-model EOQ, POQ dan QD mengasumsikan bahwa permintaan diketahui dan nilainya konstan. Model Probabilistik mengasumsikan bahwa permintaan bersifat probabilistik ROP = d x L, maka perlu ditambah stok pengaman ss, sehingga ROP menjadi, ROP= d x L x (ss) Ss = Zsd dimana : sd = standar deviasi dan Z= luas area dibawah kurva normal pada selang kepercayaan tertentu.