2 1 3 Are you ready? Bioteknologi Kelompok 4 Dinda Nurazizah Gumiwang Purwa Nafisa Ristiatami Renaldi Dwi Ridha Fauziah
Loading… Please wait… Click Here
MENU Peta Konsep Pengertian Bioteknologi Pertanian Sejarah Bioteknologi Kedokteran Penggunaan Mikroorganisme Bioteknologi Peternakan Bioteknologi Lingkungan Kultur Jaringan Manfaat, Bahaya, & upaya pencegahan Rekayasa Genetika Produk Biologi Tradisional
Pengertian Bioteknologi
Upaya pemanfaatan Makhluk Hidup dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk menghasilkan produk atau jasa yang berguna bagi manusia.
Alasan digunakan makhluk hidup dalam bioteknologi Makhluk hidup dapat berkembangbiak sehingga jumlahnya semakin banyak Dapat dikelona sehingga sifat tetap konstan Dapat diubah sifatnya sesuai keinginan manusia. Dapat menghasilkan berbagai produk atau jasa.
Macam-macam Bioteknologi
Bioteknologi Tradisional Modern
Apa sih bioteknologi Tradisional itu? Bioteknologi Tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Apa sih bioteknologi Modern itu? Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan.
Sejarah Bioteknologi
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Sebelum Masehi Bangsa Mesir Bangsa Romawi Bangsa Aztec 6000 SM 4000 SM 1500 SM Ribuan tahun yang lalu, Bangsa Mesir Kuno telah membuat Wine menggunakan ragi. Wine biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Sama dengan Bangsa Mesir Kuno, Bangsa Romawi juga telah menggunakan mikroorganisme untuk keperluan pangan, yaitu dalam pembuatan roti. Bangsa Aztec memanfaatkan ganggang sebagai sumber makanan sehari-hari mereka.
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Masehi Tahun 1500 Tahun 1928 1953 Penggunaan mikroba untuk menghasilkan aseton dan butanol Penemuan antibiotik oleh Alexander Fleming. Penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Masehi Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi antara lain mikrobiologi, genetika, biologi sel, teknik kimia, enzimologi, dan biokimia. Tahun 2000 Penemuan rekombinasi DNA di laboratorium
Penggunaan Mikroorganisme dalam Bioteknologi
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Penghasil makanan dan minuman Makanan dan minuman produk bioteknologi pada umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi;penguraian senyawa organik tanpa oksigen yang dilakukan oleh mikroorganisme C6h12o6 ragi c2h5oh + co2 + energi
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Penghasil protein sel tunggal Pst adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme, baik itu alga, jamur, maupun bakteri. PST digunakan sebagai sumber protein.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Penghasil zat organik Beberapa mikroorganisme juga dapat dipelihara dalam kondisi tertentu meskipun tidak dalam kondisi steril, dan dapat menghasilkan zat-zat organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, dan gliserol.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Penghasil Energi Salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini adalah biogas oleh mikroorganisme. Biogas adalah gas metana yang diproduksi oleh mikrooganisme di dalah media kotoran ternak pada suatu tangki pencerna.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Penghasil Obat Beberapa mikroorganisme juga bisa mematikan mikroorganisme lain, dengan mengeluarkan racun (sebagai antibiotik) ke lingkungannya. Racun itu dikeluarkan sebagai efek dari kompetisi antar mikroorganisme.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Pencerna Limbah Pengolahan limbah secara biologis, atau upl biologis, dilakukan dengan menggunakan bantuan bakteri untuk mencerna limbah tersebut
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI Pemisah logam dari bijihnya Dalam pemisahan logam dari bijih logam digunakan bakteri yang hidup dari zat-zat anorganik. Bakteri tersebut memperoleh energi dari pemecahan bahan kimia yang mereka gunakan.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel menjadi individu baru pada media khusus yang aseptik. Kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru disebut totipotensi. Kultur jaringan prinsipnya termasuk suatu teknik pengklonaan. Pengklonaan adalah suatu cara untuk menghasilkan keturunan yang identik satu sama lain melalui reproduksi aseksual. Sel-sel hewan tidak dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, kecuali pada fase embrio. Kultur Jaringan
Kegunakan Kultur Jaringan Hemat tempat dan waktu Keturunan yang dihasilkan identik Jumlah tak terbatas Bibit terhindar dari hama dan penyakit Media Kultur Jaringan Media kultur salah satunya adalah tabung suci hama(steril). Media tersebut dibuat dari agar-agar yang diberi nutrien yang diperlukan tanaman.
Kultur Jaringan Hewan Tumbuhan Kultur jaringan hewan hanya menghasilkan selapis sel yang dapat diklona terus menerus. Bagian yg akan dikultur disebut sbg eksplan. Eksplan mula-mula dicuci dengan alkohol 70% agar steril. Untuk menghasilkan individu hewan yang dikultur harus masih dalam tahap embrio, terutama dalam tahap morula dan blastula. Kultur embrio didalam tabung ini dikenal dengan kultur in virto. Sedangkan apabila didalan uterus hewan betina disebut kultur in vivo. Lalu dimasukan pada media & dihindar- kan dari kontaminasi mikroorganisme. Eksplan tadi sel-selnya akan berkembangbiak membentuk gumpalan sel yang belum berdiferensiasi yang disebut kalus. Sel tersebut dikultur dan akan membelah diri membentuk jutaan sel kalus yang baru.
Rekayasa Genetika Rekayasa Genetika Transplantasi Inti Teknologi Plasmid Fusi Sel Rekombinasi DNA
Rekayasa Genetika Suatu upaya memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat yang diinginkan, dengan cara menambah/mengurangi DNA. Menggabungkan dua DNA dari sumber yang berbeda dikenal rekombinasi DNA. Cara mengubah DNA: Transplantasi Inti Teknologi Plasmid Fusi Sel Rekombinasi DNA
Transplantasi Inti Memindahkan inti dari sel yang satu ke sel yang lain agar diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai dengan inti yang diterimanya. Misal, pada katak. Inti sel usus kecebong (2n) dimasukkan ke dalam ovum yang telah dihilangkan intinya. Lalu, ovum membelah secara mitosis berkali-kali menghasilkan bentukan seperti buah anggur (morula) dan berkembang menjadi blastula. Blastula itu diklonakan menjadi banyak sel. Inti tiap sel tersebut diambil, kemudian dimasukkan lagi ke dalam inti tanpa ovum, sehingga terbentuklah ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Tiap ovum tersebut dikultur secara in vitro sehingga berkembang menjadi individu baru. Individu yang terbentuk memiliki sifat yang sama dan berjenis kelamin sama. Jadi, individu-individu katak baru yang identik dan dalam jumlah besar dihasilkan dari teknik transplantasi inti dan pengklonaan. Peristiwa pembrntukan individu baru tanpa proses perkawinan dikenal sebagai reproduksi paraseksual.
Teknologi Plasmid Plasmid adalah molekull DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi. Sifat-sifat Plasmid, meliputi: Molekul DNA yang mengandung gen tertentu; ukurannya ±1/1.000 kali kromosom (DNA) bakteri Dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi Plasmid dapat dipindahkan ke sel bakteri lain Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan induknya Karena sifat itulah, plasmid digunakan sebagai vektor, yaitu alat untuk memasukkan gen ke dalam se target.
Fusi Sel Peleburan dua sel dari spesies yang sama atau berbeda agar terbentuk sel bastar yang disebut hibridoma. Fusi sel didahului oleh peleburan membran kedua sel, diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami), dan akhirnya terjadi peleburan inti sel (kariogami). Jika plasmogami tidakdiikuti oleh peleburan inti, akan terbentuk selberinti dua atau lebih (sel heterokariotik). Ketika inti melebur, terjadi kerusakan beberapa kromosom secara acak. Pada proses fusi sel buatan (in vitro), diperlukan sel wadah, sel sumber gen, dan zat pemicu fusi sel (fusigen).
Proses Fusi Sel Sel Wadah Sel Sumber Gen Fusigen Sel yang memiliki sifat membelah cepat , agar menghasilkan hibridoma yang dapat dikultur dan membelah dengan cepat. Biasanya yang digunakan sebagai sel wadah adalah sel mieloma;sel kanker, biasanya diambil dari tikus. Sel ini membelah dengan cepat dan tidak membahayakan manusia.. Sel yang memiliki sifat yang diinginkan, misalnya mampu memproduksi antibodi. Biasanya sel ini sulit dikultur, sehingga perlu difusikan dengan sel mieloma Zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel.zat yang tergolong fusi gen misalnya NaNO3, CsCl++, pH tinggi, polietilen glikol, medan listrik, dan virus.
Pembuatan antibodi monoklonal Pembentukan spesies baru Manfaat Fusi Sel Pemetaan Kromosom Pembuatan antibodi monoklonal Pembentukan spesies baru Dengan teknik ini , para ahli dapat memetakan kromosom, menunjukkan letak gen pada kromosom nomor tertentu. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang dihasilkan berasal dari pengklonaan satu sel hibridoma. Antibodi ini dapat terus dipanen dan diperjualbelikan, asalkan sel-sel hibridoma dikultur terus-menerus. Fusi sel dapat digunakan untuk membentuk spesies baru yang tidak dapat dilakukan melalui persilangan.
Rekombinasi DNA Dalam rekomendasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA. Proses pemotongan dan penyambungan itu menggunakan enzim pemotong(enzim restriksi endonuklease), dan enzim penyambung (enzim ligase). Transduksi : bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain dengan perantara virus. Transformasi : terjadi jika ada bakteri A yang memindahkan materi genetiknya ke bakteri B yang sejenis didekatnya. Alasan dilakukannya rekomendasi: Struktur DNA semua spesies sama DNA dapat disambung-sambung Ditemukan enzim pemotong dan penyambung Gen dapat terekspresi di sel apa pun
Komponen yang diperlukan Proses Rekomendasi DNA Contoh rekombinasi DNA merupakan peristiwa rekombinasi yang telah berhasil dilakukan oleh para pakar, yaitu rekomendasi gen insulin Sel target Vektor Enzim pemotong dan penyambung Metode mendapatkan gen Komponen yang diperlukan Proses Rekomendasi DNA Masa Depan Rekomendasi DNA ● Metode tembak langsung, metode transkripsi balik, metode sintesis gen ●Enzim pemotong secara alami dimiliki oleh sel pemotong DNA . Sedangkan ezim penyambung mengkatasllis ikatan fosfodiester antar dua rantai DNA ● Vektor bertugas sebagai ‘kendaraan’ bagi gen untuk mengangkut gen masuk ke dalam sel target. ● sel target yang biasa digunakan adalah bakteri e. coli Untuk menghadapi kekurangan bahan pangan di abad mendatang, para pakar melakukan berbagai penelitian untuk menyisipi sel bakteri dengan gen-gen yang diinginkan.
Bioteknologi dalam Berbagai Bidang
Bioteknologi Pertanian Ada dua faktor pokok yang menyebabkan produksi tanaman budi daya belum sesuai harapan, yaitu : Serangan hama yang menurunkan produksi tanaman Kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, terutama unsur nitrogen. Sementara itu telah diketahui bahwa pemupukan dengan nitrogen dapat mengakibatkan tanah menjadi asam dan dapat menimbulkan pencemaran. Untuk membantu mengatasi masalah hama dan ketersediaan unsur nitrogen bagi tanaman, dilakukan upaya melalui rekayasa genetika sehingga menghasilkan tanaman tahan hama dan diharapkan pula dapat dihasilkan tanaman penambat nitrogen.
Tanaman Tahan Hama Rekayasa genetika dapat menjawab tantangan terhadap proses pengendalian hama. Salah satunya adalah menghasilkan tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, terutama pada tanaman yang bernilai ekonomis. Teknik untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas melalui rekayasa genetika adalah dengan rekombinasi gen dan kultur jaringan. Contoh : asparagus, tomat, jeruk, kentang, tembakau dan wortel. 2. Tanaman Penambat Nitrogen Unsur N merupakan penyusun utama dari udara dalam bentuk gas N2 (nitrogen), dengan kandungan kira-kira 79%. Unsur N diperlukan oleh tumbuhan untuk menyusun protein dan senyawa-senyawa turunan protein, seperti enzim, klorofil, nukeloprotein, dan lipoprotein. Tumbuhan sangat tergantung pada persenyawaan N dari dalam tanah, dan mengambilnya dalam bentuk ion NO3 maupun NH4. Untuk membentuk persenyawaan yang mengandung ion NO3 dan NH4 dibutuhkan organisme penambat nitrogen.
Berdasarkan cara hidupnya, organisme penambat nitrogen dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Organisme penambat nitrogen yang hidup bebas (bakteri Azotobacter, Azospirillium, dan Clostridium pasteurianum) Organisme penambat nitrogen yang bersimbosis dengan akar tumbuhannya (Rhizobium yang bersimbiosis Leguminosae dan Anabaena azolle yang bersimbiosis dengan tumbuhan air Azolla pinnata).
pemberian pupuk yang berlebihan mengakibatkan pengurasan unsur mikro Pembatasan penggunaan pupuk nitrogen perlu dilakukan karena penggunaan pupuk ini telah menimbulkan dampak negatif, yaitu : terbentuknya senyawa nitrat diperairan yang dapat menyebabkan eutrofikasi atau penyuburan air sehingga dapat membunuh ikan-ikan dan hewan air lainnya. pemberian pupuk yang berlebihan mengakibatkan pengurasan unsur mikro pemberian pupuk yang berlebihan meningkatkan tekanan osmosis air tanah, sehingga justru mengakibatkan tanaman kering dan mati . pemberian pupuk mengakibatkan air tanah menjadi asam sehingga tanaman tidak dapat mengambil unsur Ca, K, dan Mg, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi unsur-unsur tersebut
Bioteknologi Kedokteran Obat-obatan Antibodi Monoklonal Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupakan teknik rekombinasi DNA yang memiliki prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contoh : produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan, protein ketebalan, antikanker dan zat antivirus yang disebut interferon. Selain antibodi monoklonal yang diproduksi untuk melawan gen dalam tubuh manusia, dapat pula diproduksi antibodi monoklonal yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit, mengisolasi molekul toksin, dan untuk tes diagnostik. Misalnya tes kehamilan.
Terapi Gen Manusia Pembuatan Vaksin Bioteknologi atau rekayasa genetika berpotensi tinggi untuk memperbaiki kelainan genetik individu. Perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen disebut dengan terapi gen. Penyakit yang diakibatkan oleh virus tidak dapat diobati sehingga dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin untuk melawan penyakit.
Bioteknologi Peternakan Bioteknologi melalui teknik rekombinasi DNA dapat digunakan dalam produk-produk peternakan. Misalnya, vaksin untuk mencegah penyakit hewan serta hormon pertumbuhan untuk merangsang pertumbuhan hewan ternak. Contohnya pada sapi perah yang disuntik BGH (Bovine Growth Hormone) yang dapat meningkatkan produksi susu dan juga daging. Hormon ini dibuat dengan menyisipkan gen somatotropin dari sel sapi kedalam plasmid bakteri Escherichia coli.
Rekomendasi DNA yang mengarah pada pembentukan organisme transgenik dapat dikembangkan dalam bidang peternakan. Organisme traansgenik adalah organisme hasil rekayasa genetika yang mengandung gen dari spesies lainnya.
Bioteknologi Lingkungan Mikroorganisme pengolah limbah Biogas Cacing Tanah Biogas merupakan gas metana penghasil energi yg bebas pencemaran. Biogas dengan memanfaatkan kotoran ternah, karena itu dapat mengurangi pencemaran oleh kotoran ternak, dan sisa-sisa biogas dapat dimanfaatan untuk pupuk. Memelihara cacing tanah dapat mengurangi pencemaran oleh sampah organik karena cacing tanah mencerna sisa-sisa bahan organik yang ada di dalam tanah, seperti sisa dedaunan, ranting, dan sampah organik lainnya. Kotoran cacing tanah kaya akan nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah. Di alam terdapat berbagai mikroorganisme yang dapat mencerna karbohidrat, lemak, protein, selulosa, minyak, dan plastik. Berbagai spesies mikroorganisme liar tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
Manfaat, Bahaya, dan Pencegahan Bioteknologi
penghasil bahan makanan dan minuman penghasil protein sel tunggal Manfaat Bioteknologi penghasil bahan makanan dan minuman penghasil protein sel tunggal penghasil zat organik penghasil energi Sebagai penghasil obat pencerna limbah pemisah logam dan bijihnya
Pencegahan bahaya bioteknologi Harus adanya perizinan untuk melakukan rekayasa genetika Melarang adanya pengklonaan manusia diseluruh negara (contohnya Amerika Serikat) Harus ditetapkan undang – undang peraturan pembuatan senjata biologi yang berlaku untuk semua negara di dunia Harus adanya pembatasan kemungkinan terjadinya dampak negatif prosedur kerja di laboratorium
Bahaya Bioteknologi Membuat senjata Biologis, digunakan melalui pemeliharaan bakteri dan virus yang mematikan Memunculkan Organisme Strain Jahat, misalnya menanamkan gen jahat pada suatu organisme agar organisme tersebut dapat menyerang pada lawan Mengganggu Keseimbangan Lingkungan, pengklonaan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru pada organisme yang belum pernah ada sebelumnya Hukum dan Nilai – nilai Masyarakat, seringkali masyarakat belum bisa menerima bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia
Produk Bioteknologi Tradisional
Pembuatan Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Tempe Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai
Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Dalam pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat. Bakteri ini berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat yang biasa digunakan adalah genus Lactobacillus dan Streptococcus. Lactobacillus sp. Streptococcus sp.
Langkah-Langkah Pembuatan Keju: Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Keju Langkah-Langkah Pembuatan Keju: 1. Susu terlebih dahulu dipanaskan 90o C atau dipasteurisasikan sebelum kultur bakteri asam laktat diinokulasi (ditanam). 2. Akibat aktivitas bakteri, pH menjadi turun dan mengakibatkan susu terpisah menjadi dadih padat. 3. Kemudian, enzim renin dari lambung sapi muda ditambahkan untuk menggumpalkan dadih. 4. Daduh yang terbentuk dipanaskan pada suhu 32-42oC sambil ditambah garam. 5. Setelah itu dadih ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.
Pembuatan Keju Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Mentega Roti Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Keju Dadih yang terbentuk ketika proses pembuatan keju Proses penyimpanan keju untuk menambah cita rasa
Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Yogurt Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kedelai. Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermophillus
Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Yogurt Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat.
Pembuatan Yogurt Susu merupakan bahan dasar pembuatan yogurt Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Yogurt Susu merupakan bahan dasar pembuatan yogurt Yogurt yang telah dikemas tersedia dalam berbagai varian rasa
Pembuatan Mentega Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman. Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu, kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan lemak mentega menghasilkan mentega yang siap disantap. Leuconostoc cremoris
Pembuatan Mentega Proses pembuatan mentega Pembuatan Keju Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Mentega Proses pembuatan mentega
Pembuatan Roti Saccharomyces cerevisiae Pembuatan Keju Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Roti Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk dijadikan tepung terigu. Terigu ditambah air untuk mengaktifkan enzim-enzim, misalnya amilase. Amilase kemudian menghidrolisis tepung menjadi maltosa, kemudian menjadi glukosa. Setelah itu ditambah khamir Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae
Gandum yang diubah menjadi tepung, sebagai bahan dasar pembuatan roti Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Roti Gandum yang diubah menjadi tepung, sebagai bahan dasar pembuatan roti Proses pembuatan roti
Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Tempe Tempe dibuat dengan cara memfermentasikan kedelai yang telah dihilangkan kulitnya dengan jamur. Miselium jamur akan mengikat keping-keping biji kedelai membentuk produk seperti roti. Jamur yang digunakan untuk fermentasi tempe: Rhizopus oryzae, R.oligosporus, R.arrhizus, R. formosentris, R. chlamydosporus. Rhizopus oryzae
Pembuatan Tempe Proses pembuatan tempe Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Tempe Proses pembuatan tempe
Pembuatan Tapai Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Tapai atau tape, adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya berupa umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp, Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp.
Klik disini untuk melihat contoh lainnya Pembuatan Mentega Pembuatan Tapai Tempe Roti Pembuatan Keju Pembuatan Yogurt Pembuatan Tapai Tapai yang terbuat dari singkong Klik disini untuk melihat contoh lainnya ?
Contoh lain produk Bioteknologi Tradisional Bahan Dasar Bakteri Kecap Kedelai Aspergillus orizae, A.soyae, A. wentii Oncom Neurospora sitophila Bir Bungkil tahu (kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu) Saccharomyces uvarum, S.cerevisae
Jenis-Jenis Mikroorganisme dan Produk Hasil Fermentasi No. Bahan Baku Jenis Mikroba Bahan Pangan Hasil Fermentasi 1 Susu sapi Streptococcus lactis kefir Lactobacillus bulgaricus Candida sp Susu domba Lactobacillus leichmannii kumis yoghurt Susu kuda 2 Kubis Leuconostoc mesenteriodes asinan kubis (sauerkraut) Lactobacillus plantarum Kubis dan sayuran lain Bakteri laktat kimchi 3 Kedelai Rhizopus oligosporus tempe Rhizopus oryzae Aspergillus oryzae Aspergillus soyae kecap Saccharomyces rouxii miso Lactobacillus delbrueckii Bungkil kedelai Neurospora crasa Kacang tanah Rhizopus oligasporus 4 Kopi Erwinia dissolvens Kopi aroma Saccharomyces sp. 5 Daging sapi Pediococcus serevisae sosis kering Mircococcus sp. 6 Tepung gandum Saccharomyces exiguus Roti adonan masaur Saccharomyces cerevisae
Sesi Tanya Jawab
Video Pembuatan Keju Pembuatan Roti Pembuatan Yogurt
Pembuatan Yogurt Pembuatan Keju Roti
Pembuatan Yogurt Pembuatan Keju Roti
Pembuatan Yogurt Pembuatan Keju Roti