GENDER DAN KEMISKINAN BAB 7 Oleh

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA
Advertisements

Latar Belakang Bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-undang.
KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai Salah Satu Bentuk Penyimpangan Sosial
PENANGANAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK
Urgensi Perlindungan PRT di dalam & di luar Negeri
Gloria Trotman, PhD Pdt.Jansen Trotman Divisi Inter Amerika
HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
Penanganan korban dalam Kasus-Kasus Pilihan oleh LPSK
BAHAYA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA KHUSUS “PERDAGANGAN ORANG”
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Kasus Hak Azasi Manusia Dan Rule Of Law “Human Trafficking”
Akademi Berbagi Pekanbaru 22 Desember 2013
Pengertian PERDAGANGAN (TRAFFICKING) PEREMPUAN dan ANAK
HUMAN TRAFFICKING.
DAMPAK PSIKOLOGIS PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL OLEH AYAH TIRI NAMA : IIS SUMARNAH.
A. Syarat Materil : B. Syarat Formil Materil Umum/Absolut
KELOMPOK 3 Dahlia Agustina ( )
HUKUM PERLINDUNGAN ANAK
Peran Anggota Legislatif dalam Penghapusan Kemiskinan Perempuan
Pendidikan Kewarganegaraan
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Selamat ... bertemu ....
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
PEREMPUAN & ANAK korban kekerasan
KAMPUS FHUI 21 FEBRUARI 2004 Pelatihan, Simulasi dan Penyuluhan Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual dalam Keluarga Maupun Lingkungan Sekitar.
Latihan Kasus.
BAB 7 GENDER DAN KEMISKINAN Oleh Dr. Tin Herawati, SP., M.Si.
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN MASALAH SOSIAL YANG KRONIS
By Sjafiatul Mardliyah, S.Sos., M.A.
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
Wanita dan Hukum Seks dan Gender.
HUKUM PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
HAK ASASI MANUSIA di INDONESIA
SCHOOL BULLYING.
BIODATA NAMA. : Drs. Subagyo. MA Tempat/
ANAK SEBAGAI KORBAN DARI TINDAK PIDANA
KASUS PELANGGARAN HAM RINGAN KASUS PELANGGARAN HAM BERAT
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KALANGAN REMAJA
Kedudukan Anak Beserta Hak-hak Anak.
GENDER DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
UNIT PPA SAT RESKRIM POLRES KOTA DEPOK 31 MEI 2011.
(Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan)
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK MENURUT QANUN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM BAGI HAK-HAK ANAK DI ACEH.
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN)
Relasi Gender dalam Masyarakat Indonesia
Kelompok 12 Desebri F R C Rita Septiana Mahendra Yudha N
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
Hukum dan Gender di Indonesia.
MIDDLE CLASS SEBAGAI TRANFORMATOR PERILAKU SEKSUAL DAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (COMMUNITY BASED RESEARCH PADA TOKOH ADAT, TOKOH AGAMA, DAN TOKOH.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT )
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) disampaikan oleh : MARLINA INDRIANINGRUM, SKM,M.kes DISPERMADES P3a KABUPATEN KEBUMEN.
Oleh Kelompok 6: Andini Novela C. (o3) Barkah Miladina (05) Emilda Ayuliana (15) Nur Andini Eka P. (33) Rofika Dewi M. (37)
PENERAPAN UNDANG-UNDANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (PKDRT)
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.  KDRT adalah salah satu bentuk kekerasan berdasar asumsi yang bias gender tentang relasi laki-laki dan perempuan,  KDRT.
PEMBANGUNAN YANG MENINGGALKAN PENCEGAHAN
STOP KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK Untuk Anak Indonesia.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
Kekerasan terhadap Perempuan
Sejarah Perjuangan HAM Di Indonesia
PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 35 TAHUN 2014 UPAYA Oleh: MARCIANA D. JONE, S.H KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM & HAM KANWIL KEMENTERIAN HUKUM & HAM SULAWESI UTARA.
Transcript presentasi:

GENDER DAN KEMISKINAN BAB 7 Oleh Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.

LATAR BELAKANG Penduduk Miskin Lapangan Pekerjaan Pertambahan Jumlah Penduduk Lapangan Pekerjaan Penduduk Miskin

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia No Tahun Jumlah Penduduk Miskin Orang Persentase 1 2005* 36.100.000 16,0 2 2006 39.300.000 17,8 3 2007 37.170.000 16,6 4 2008 34.963.300 15,4 5 2009 32.530.000 14,2 6 2010 31.023.400 13,3 7 2011 30.018.930 12,5 Sumber: Menkesra, 2004. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional. TKP3KPK. Jakarta; BPS 2007; BPS 2011

Indeks Kedalaman dan Keparahan Tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK) Indeks Keparahan Kemiskinan (IkpK) Kota Desa Total 2005 2,05 3,34 2,78 0,60 0,89 0,76 2006 2,61 4,22 3,43 0,77 1,22 1,00 2007 2,15 3,78 2,99 0,57 1,09 0,84 2008 2,07 3,42 2,77 0,56 0,95 2009 1,91 3,05 2,50 0,52 0,82 0,68 2010 1,57 2,80 2,21 0,40 0,75 0,58 2011 1,52 2,63 2,08 0,39 0,70 0,55 Sumber : BPS 2007; BPS 2011.

Permasalahan Gender di Indonesia Rendahnya pertisipasi dan akses perempuan Kesenjangan partisipasi politik perempuan Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan Tingginya kekerasan terhadap perempuan Rendahnya GDI GEM Program dan kegiatan yang bias gender

Batas Garis Kemiskinan, Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Tahun Batas Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/bulan) Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Kota Desa 2005 150.799 117.259 11,68 19,98 12,40 22,70 2006 174.290 130.584 13,47 21,81 14,49 24,81 2007 187.942 146.837 12,52 20.37 13,56 23,61 2008 204.896 161.831 11,65 18,93 12,77 22,19 2009 222.123 179.835 10.72 17,35 11,91 20,62 2010 232.989 192.354 9,87 16,56 11,10 19,93 2011 253.016 213.395 9,23 15,72 11,05 18,97 Hasil Susenas Desember 1998; BPS 1998; Susenas Agustus 2011

Pengangguran Terbuka L P Golongan Umur Tahun 2010 (orang) Februari Agustus L P 15-19 1.107.706 717.941 1.236.900 908.568 1.319.477 1.047.217 20-24 1.372.532 1.048.167 1.293.887 883.709 1.513.157 1.042.424 25-29 895.952 683.472 782.024 649.366 751.869 535.580 30-34 504.481 415.082 381.661 405.416 362.678 301.375 35-39 295.854 308.874 209.080 284.381 173.546 184.846 40-44 239.425 222.543 164.467 206.871 160.260 144.641 45-49 186.351 168.498 116.165 157.420 138.372 110.411 50-54 137.626 90.490 90.997 112.078 98.261 67.098 55-59 100.623 44.940 65.826 96.852 79.533 31.093 60+ 33.574 18.359 78.533 195.578 39.466 16.327 Jumlah 4.874.124 3.718.366 4.419.540 3.900.239 4.366.619 3.481.012

Belum pernah sekolah/ belum tamat SD Pengangguran Terbuka Tahun/ Jenjang Pendidikan Tidak/ Belum pernah sekolah/ belum tamat SD SD SMP SMA/ SMK Diploma I/II/ Akademi Univer-sitas Total 2004 1.004.296 2.275.281 2.690.912 3.695.504 237.251 348.107 10.251.351 2005 937.985 2.729.915 3.151.231 5.106.915 308.522 395.538 12.630.106 2006 781.920 2.589.699 2.730.045 4.156.708 278.074 395.554 10.932.000 2007 532.820 2.179.792 2.264.198 4.070.553 397.191 566.588 10.011.142 2008 547.038 2.099.968 1.973.986 3.812.522 362.683 598.318 9.394.515 2009 637.901 1.531.671 1.770.823 3.879.471 441.100 701.651 8.962.490 2010 757.807 1.402.858 1.661.449 3.344.315 443.222 710.128 8.319.779 2011 877.265 1.120.090 1.890.755 3.074.946 244.687 492.343 7.700.086 Sumber: BPS 2011

Kontribusi Perempuan Status Perempuan Kontribusi Ekonomi Tenaga Kerja di Industri Sandang Di Propinsi Bali7.1. Kontribusi terhadap pendapatan keluarga adalah sebesar 29,55% untuk bordir, 35,70% untuk konveksi dan 34,85% untuk tenun. Pedagang usaha warung makan di lingkar kampus IPB Branangsiang dan Dramaga, Bogor7.2. Kontribusi sebesar 66,2% terhadap pendapatan keluarga. Pedagang Pasar Tradisional di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam7.3. Kontribusi sebesar 61,2 % terhadap pendapatan keluarga.

Kontribusi Perempuan Status Perempuan Kontribusi Ekonomi Pengolah usaha perikanan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Jawa Tengah7.4. Kontribusi sebesar 38,14 %-43,47% terhadap pendapatan keluarga. Petani , pedagang dan usaha di bidang pertanian7.5. Kontribusi sebesar 46,56 % terhadap pendapatan total keluarga.

Kontribusi Perempuan Status Perempuan Kontribusi Ekonomi Pembuat dan pengolah makanan 7.6. Rata-rata curahan jam kerja sebesar 4,27 jam per hari dengan nilai Rp.3.594,00 per jam. Apabila dibandingkan dengan produktivitas berdasarkan UMR kota Denpasar sebesar Rp.3.118,00 per jam, maka produktivitas responden termasuk dalam kategori produktif. Petani dan peternak di Ikwuano Local Government Area of Abia State, Nigeria7.7. Perempuan menyumbang 66,56 persen dari total kebutuhan tenaga kerja peternakan-usaha pertanian keluarga.

TERIMA KASIH

BAB 8 GENDER DAN MASALAH SOSIAL KEHIDUPAN KELUARGA DI INDONESIA Oleh Dr. Ir. Tin Herawati, SP., M.Si.

Masalah Kekerasan dalam Rumahtangga Kesulitan Ekonomi Keluarga Kesenjangan Gender Eksploitasi Perempuan dan Anak Deklarasi Penghapusan Diskriminasi

Deklarasi PBB Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (1967): Pasal 1: Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakhir atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di ranah publik atau dalam kehidupan pribadi. Kekerasan terhadap perempuan melanggar dan menghalangi, atau meniadakan kemungkinan perempuan menikmati hak-hak azasi manusia.

Deklarasi PBB Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan (1967): Pasal 2 Kekerasan terhadap perempuan harus dipahami mencakup, tetapi tidak hanya terbatas pada: tindak kekerasan secara fisik, seksual, dan psikologis yang terjadi dalam keluarga dan di masyarakat, termasuk pemukulan, penyalahgunaan seksual atas perempuan kanak-kanak, kekerasan yang berhubungan dengan maskawin, perkosaan dalam perkawinan (marital rape), pengrusakan alat kelamin perempuan dan praktek-praktek kekejaman tradisional lain terhadap perempuan, kekerasan di luar hubungan suami istri dan kekerasan yang berhubungan dengan eksploitasi perempuan, perkosaan, penyalahgunaan seksual, pelecehan dan ancaman seksual di tempat kerja, dalam lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya, perdagangan perempuan dan pelacuran paksa.

Bentuk-bentuk Kekerasan menurut UU PKDRT Nomor 23 tahun 2004 Kekerasan Fisik Perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat Kekerasan Psikis Mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri dan kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, penderitaan psikis Kekerasan Seksual Pemaksaan hubungan seksual Pelantaran Rumahtangga Tidak memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan

Bentuk-bentuk Kekerasan Kekerasan dalam Area Domestik Pelaku dan korbannya memiliki hubungan keluarga/hubungan kedekatan lain Kekerasan dalam Area Publik Kekerasan yang terjadi di luar hubungan keluarga atau hubungan personal lain Kekerasan dalam Lingkup Negara Kekerasan secara fisik, seksual, psikologis yang dilakukan, dibenarkan, atau didiamkan oleh negara dimanapun terjadinya

Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga Kasus KDRT di Indonesia pada tahun 2006 berjumlah 16.709 kasus, tahun 2007 mencapai sekitar 22.517 kasus, tahun 2008 mengalami peningkatan hingga mencapai 35.398 kasus, dan di tahun 2009 meningkat kembali menjadi 56.000 kasus.

Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga Kekerasan pada anak tahun 2003 terdapat 481 kasus menjadi 547 kasus (221 kekerasan seksual, 80 kekerasan psikis, 140 kekerasan fisik, 106 kekerasan lainnya) di tahun 2004. Pergantian tahun 2004-2005; 1) kekerasan fisik, meningkat sebesar (60%), dari 140 kasus menjadi 233 kasus, 2) kekerasan seksual meningkat sebesar (67.58%), dari 221 kasus menjadi 327 kasus, 3) kekerasan psikis, meningkat sebesar (45.45%), dari 80 kasus menjadi 176 kasus. Sepanjang tahun 2009 Komisi Nasional Perlindungan Anak menerima pengaduan sebanyak 1.998 kasus (tahun 2008: 1.736 kasus.

Data Kasus Kekerasan dalam Rumahtangga Tahun Perkosaan Pencabulan KDRT Trafficking Jumlah 2005 10 1 37 48 2006 3 20 23 2007 4 25 33 2008 19 2009 2010 42 7 53 56 21 249 333 Sumber: Database Kasus KBG SPEK-HAM

Persentase Rata-rata Kasus Jenis KDRT di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010 No. Jenis KDRT Kabupaten (%) % Rata- rata Kota Sleman Bantul GK KP 1. Kekerasan Fisik 20,125 20,375 20,156 21 20,656 20,462 2. Kekerasan Psikis 20,423 22,154 21,462 22,615 21,415 3. Kekerasan Seksual 20,867 21,5 20,767 21,127 4. Kekerasan Ekonomi 20,167 21,667 20,333 22,333 21,917 21,283 % Rata-rata 20,396 21,424 20,478 21,391 21,672 21,072 Sumber : Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta 2010 Keterangan: GK= Gunung Kidul; KP= Kulon Progo

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan fisik (n=30). (1) (2) (3) (4) Modus (2)-(4) % Suami memukul tanpa menggunakan benda tertentu. 30.0 26.7 36.7 6.7 70.0 Suami memukul dengan menggunakan benda tertentu seperti bambu, ikat pinggang, rotan, dll. 86.7 3.3 13.3 Suami mencubit. 76.7 23.3 0.0 Suami mencakar. 73.3 Suami menampar. 43.3 33.3 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan fisik (n=30). (1) (2) (3) (4) Modus (2)-(4) % Suami menyiram air (keterangan panas/dingin). 83.3 6.7 10.0 0.0 16.7 Suami menganiaya dengan menggunakan benda tertentu seperti rokok, setrika, bensin, dll. 93.3 Suami melempar barang. 46.7 30.0 53.3 Suami menarik/menjambak rambut. 60.0 20.0 40.0 Suami menusukan benda tajam pada bagian badan. 3.3 Suami mendorong hingga terjatuh. 36.7 23.3 63.3 Suami menendang. 13.3 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan psikis (n=30). (1) (2) (3) (4) Modus (2)-(4) % Suami mengusir/ menyuruh minggat. 63.3 16.7 20.0 0.0 36.7 Suami mengatakan bahwa Anda bukanlah wanita yang diinginkan untuk menjadi pendampingnya (isteri). 66.7 13.3 33.3 Suami mengatai Anda dengan menggunakan sebutan yang tidak menyenangkan seperti bodoh, tolol, jelek, dll. 26.7 23.3 Suami menyalahkan Anda atas segala masalah yang ada dalam keluarga. 40.0 3.3 (2) & (3) 83.3 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan psikis (n=30). (1) (2) (3) (4) (2)-(4) % Suami mengatai Anda sebagai isteri yang tidak becus mengurus rumahtangga dan anak. 43.3 23.3 30.0 3.3 56.7 Suami mengeritik dengan pedas tanpa perasaan. 20.0 13.3 50.0 16.7 80.0 Suami mengancam akan disiksa/dibunuh. 66.7 26.7 6.7 0.0 33.3 Suami mengurung. 83.3 Suami mengatai Anda sebagai isteri yang tidak berguna/sialan. 10.0 Suami mengatai Anda sebagai manusia rendah/miskin. 70.0 Suami mengatai Anda untuk mati saja. Suami tidak menegur dalam waktu yang cukup lama. 40.0 90.0 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan seksual (n=30). (1) (2) (3) (4) (2)-(4) % Suami meraba-raba/ menyentuh bagian sensitive secara paksa hingga terluka. 86.7 6.7 3.3 13.3 Suami memaksa untuk melakukan hubungan seksual ketika sedang datang bulan. 66.7 20.0 0.0 33.3 Suami melakukan kekerasan pada saat berhubungan intim hingga Anda merasa kesakitan. Suami memaksa Anda untuk menjadi orang lain pada saat berhubungan intim. 96.7 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi kekerasan sosial (n=30). (1) (2) (3) (4) (2)-(4) % Suami mengucilkan Anda. 53.3 26.7 16.7 3.3 46.5 Suami mengasingkan Anda dari keluarga besar. 80.0 6.7 20.0 Suami memaksa Anda untuk melakukan sesuatu demi kepentingan ekonomi. misal mengemis, mencuri, Dll. 96.7 0.0 Suami tidak menafkahi. 30.0 13.3 43.3 70.0 (1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan (4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan

Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Ringan 1 Sedih 8.6 91.4 2 Merasa malu/ rendah diri 25.7 74.3 3 Takut untuk keluar rumah 37.1 62.9 4 Merasa Biasa-biasa saja 94.3 5.7 5 Merasa ingin dapat pertolongan 51.4 48.6 6 Pendiam 28.6 71.4 7 Minat sekolah memudar 8 Anda tidak berani mengungkapkan apa yang Anda pikirkan dan Anda rasakan 14.3 85.7 9 Merasa teraniaya 22.9 77.1

Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Sedang 10 Merasa tertekan/ takut/ selalu paranoid 11.4 88.6 11 Merasa terancam 8.6 91.4 12 Merasa bersalah terhadap diri sendiri 37.1 62.9 13 Sensitif (mudah marah, menagis, dll) 17.1 82.9 14 Ingin pergi dari rumah/ minggat 80.0 20.0 15 Anda suka berbohong untuk melindungi diri Anda 40.0 60.0 16 Cenderung menghindar dari kegiatan sosial 22.9 77.1 17 Menarik diri dari lingkungan 31.4 68.6 18 Selalu teringat perilaku kekerasan yang dilakukan pelaku 28.6 71.4

Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Berat 19 Menggunakan Narkotika dan obat-obatan terlarang 97.1 2.9 20 Perilaku seks yang menyimpang 88.6 11.4 21 Merasa dendam/ benci 22 Merasa ingin bunuh diri saja 23 Merasa hidup tidak berguna 65.7 34.3 24 Ingin membunuh si pelaku 80.0 20.0

Data contoh kasus anak korban kekerasan Usia (th) JK (L/P) Pendidikan Pelaku (siapa, usia, JK) Keadaan Korban Proses Pengaduan Waktu Terjadi 17 P Tidak Sekolah Tetangga korban, 45 th, L. Disetubuhi hingga hamil Kakak korban curiga dengan keadaan perut korban yang semakin membesar, setelah diketahui bahwa korban hamil dan mengetahui siapa pelakunya, keluarga dibantu dengan tetangga melapor ke kepolisian. Korban lupa persis waktu kejadian karena seringnya perbuatan tersebut dilakkukan pelaku

Data contoh kasus anak korban kekerasan Usia (th) JK (L/P) Pendidikan Pelaku (siapa, usia, JK) Keadaan Korban Proses Pengaduan Waktu Terjadi 11 P Tamat SD Tetangga korban, 33 th, L. Dicabuli, hingga menggalami luka di kemaluan. Korban yang merasa dibohongi oleh pelaku, setelah terjadinya 4 kali dicabuli merasa kesal dan membicarakan kejadian ini kepada orangtua. Orangtua melapor kepada aparat setempat, kemudian ke kepolisian. Oktober 2009

Data contoh kasus anak korban kekerasan Usia (th) JK (L/P) Pendidikan Pelaku (siapa, usia, JK) Keadaan Korban Proses Pengaduan Waktu Terjadi 9 P SD (Kelas 4) Tetangga korban, 33 th, L. Dicabuli, hingga menggalami luka di kemaluan. Ketika kejadian pencabulan pada korban terjadi untuk ketiga kalinya, ibu dan kakak korban merasa heran dengan korban yang pulang sore-sore beda dengan biasanya. Akhirnya korban ditanya oleh keluarga dan menjelaskan semua apa yang terjadi. Ayah korban yang berprofesi sebagai polisi mendatangi rumah pelaku dan memproses kejadian ini Oktober 2009

Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan pelaku kekerasan Pertanyaaan n % Siapakah yang melakukan kekerasan? 1. Orangtua kandung 5 14,3 2. Orangtua tiri 3 8,6 3. Saudara 1 2,9 4. Pacar 5. 5. Teman 4 11,4 6. 6. Tetangga 12 34,3 7. Guru 8. Majikan 9. Orang tidak dikenal

Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan pelaku kekerasan Pertanyaaan n % Apakah Anda mengenali pelaku yang melakukan kekerasan pada Anda? 1. Tidak 3 8,6 2. Ya 32 91,4 Apakah usia pelaku kekerasan lebih tua dari Anda 1 2,9 34 97,1 Jenis kelamin pelaku kekerasan? 1. Laki-laki 27 77,1 2. Perempuan 8 22,9

Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kekerasan fisik yang diterima Pernyataan 1 2 3 4 2-4 % Dipukul oleh pelaku tanpa menggunakan benda ttt 80,0 8,6 0,0 11,4 20,0 Dipukul oleh pelaku dengan menggunakan benda tertentu, amboo amboo, ikat pinggang, rotan, dll 88,6 2,9 5,7 Dicubit 94,3 Ditampar Dicakar Didorong hingga jatuh 74,3 Ditendang Disiram air (keterangan panas/ dingin) 100,0 Dianiaya oleh pelaku dengan menggunakan benda, misalnya rokok, setrika, bensin, dll 97,1 Dilempar barang Ditarik rambutnya/ dijambak 91,4 Ditusuk benda tajam

Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kekerasan psikis yang diterima Pertanyaan 1 2 3 4 2-4 % Diusir/ disuruh minggat 85,7 2,9 5,7 14,3 Mengatakan bahwa Anda anak yang tidak diinginkan 94,3 0,0 5,8 Disalahkan atas segala masalah yang ada dalam keluarga Mengatai dengan menggunakan sebutan yang tidak menyenangkan, seperti bodoh, tolol, jelek, tidak berguna, dll 82,9 8,6 17,1 Mengatai anak nakal/ anak tidak tahu adat 80,0 20,0 Dikritik dengan pedas tanpa perasaan 68,6 31,4 Diancam untuk disiksa/dibunuh 74,3 25,7 Dikurung Dibiarkan melihat tayangan porno Dibiarkan melihat atau menggunakan Narkoba Mengatai malas Mengatai anda sebagai manusia haram/ manusia sundel/terkutuk/sialan 97,1 Mengatai manusia rendah/ tidak berguna Mengatai anda mati saja 100,0

Jenis Kekerasan Seksual Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan jenis kekerasan seksual yang diterima Jenis Kekerasan Seksual n % Pemerkosaan, Sodomi, Cabul 24 65,7 Incest 2,9 Prostitusi 4 11,4 Total 28 80,0

Sebaran contoh kasus korban anak yang mengalami kekerasan seksual Pertanyaan 1 2 3 4 2-4 % Pelaku meraba-raba bagian sensitif secara paksa (kemaluan, payudara) 20,0 28,6 2,9 48,6 80,0 Pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual 34,3 25,7 37,1 65,7 Pelaku memperlihatkan gambar porno 74,3 0,0 Melibatkan Anda dalam pembicaraan berbau porno 11,4 51,4 Pelaku memperlihatkan alat kelamin 62,9 Melibatkan Anda dalam prostitusi (menjual Anda untuk dijadikan pekerja seks komersial) 82,9 8,6 17,1 Dicium/ dicumbu daerah-daerah yang sensitif 22,9 5,7 48,8 77,1 Dipaksa untuk memegang alat kelamin si pelaku 40,0 60,0 Ditindih dengan badan pelaku 52,9 1= Tidak Pernah 3= Kadang-kadang (2-4 kali/bulan) 2=Jarang (1 kali/bulan) 4= Sering (> 4 kali/bulan)

Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kombinasi jenis kekerasan % Fisik 2 5.7 Seksual 10 28.6 Psikis-Seksual Psikis-Sosial 3 8.6 Seksual-Sosial Fisik-Psikis-Seksual Fisik-Seksual-Sosial 1 2.9 Psikis-Seksual-Sosial 9 25.7 Fisik-Psikis-Sosial Fisik-Psikis-Seksual-Sosial Total 35 100,0

Data kasus kekerasan pada anak Tahun 2005-2009 di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor Jumlah Total 2005 2006 2007 2008 2009 L P Fisik 2 3 1 6 8 12 20 Psikis 4 5 13 Seksual 14 15 21 60 61 Sosial 7 19 32 11 81 100 9 38

Data kasus kekerasan pada anak Tahun 2005-2009 di Kota Bogor Total 2005 2006 2007 2008 2009 Fisik 1 Psikis Seksual 14 17 29 27 31 108 Ekonomi 30 109

Data kasus kekerasan seksual terhadap Perempuan Tahun 1998-2010 (Komnas Perempuan, 2011

Tindakan Pidana Perdagangan Orang atau Trafficking Perdagangan Orang (Traffiking In persons) adalah perekrutan segala tindakan pelaku traffiking yang mengandung salah satu atau lebih tindakan perekrutan, pengangkutan antar daerah dan antar negara, pemmindahtanganan, pemberangkatan, penerimaan dan penampungan sementara atau di tempat tujuan; Dengan cara ancaman, penggunaan kekerasan verbal, intimidasi dan/atau fisik, penculikan, penipuan, tipu muslihat, memanfaatkan posisi kerentanan (misalnya ketika seseorang tidak memiliki pilihan lain, terisolasi, ketergantunga obat, jebakan hutang dan lain-lain), memberikan atau menerima pembayaran atau keuntungan; Digunakan untuk tujuan, pelacuran dan eksploitasi seksual (termasuk phedofili), buruh migran legal maupun ilegal, adopsi anak, pekerja jermal, pengantin pesanan, pembantu rumahtangga, pengemis, industri pornografi, pengedar obat terlarang, dan penjual organ tubuh, serta bentuk-bentuk eksploitasi lainnya.

Tindakan Pidana Perdagangan Orang atau Trafficking Menurut PBB (2000) perdagangan orang adalah perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi (Protokol PBB tahun 2000 untuk Mencegah, Menganggulangi dan Menghukum Perdagangan orang, khususnya penipuan dan anak-anak, Suplemen Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Batas Negara).

Tujuan trafficking ke Luar Negeri dan Dalam Negeri Kategori Tujuan Negara Frekuensi Kasus % Cross Border 81.01% Malaysia 2.859 92.40 Saudi Arabia 68 2.20 Singapore 29 0.94 Japan 27 0.87 Kuwait 21 0.68 Internal Trafficking 18.99% Riau Islands 226 31.00 DKI Jakarta 140 19.20 East Java 87 11.93 North Sumatra 77 10.56 South sulawesi 67 9.19

Jumlah Kasus Trafficking Tahun 2006-2010 No Tahun Jumlah Kasus Korban Dewasa Korban Anak Pelaku 1 2006 84 494 129 155 2 2007 177 334 240 3 2008 199 519 88 291 4 2009 142 208 67 163 5 2010 105 86 57 123

Jumlah kasus trafficking berdasarkan kewarganegaraan (sampai dengan Juni 2011 Nationality Total % Indonesian 3.909 99,14 Myanmar 13 0,33 Uzbekistan 9 0,23 Ukrain 5 0,13 Colombia 4 0,10 Moldova 1 0,03 Cambodian 2 0,05 3.943 100

Jumlah kasus trafficking berdasarkan asal provinsi (sampai dengan Juni 2011). Total % Jawa Barat 920 23,33 Kalimantan Barat 722 18,31 Jawa timur 478 12,12 Jawa Tengah 445 11,29 Sumatra Utara 256 6,49 Nusa Tenggara Barat Lampung 194 4,92 Nusa Tenggara Timur 168 4,26

Realisasi penempatan TKI ke luar negeri dari Jawa Barat menurut daerah tujuan dan jenis kelamin Tahun 2009 Negara Laki-laki Perempuan Total Asia Pasifik Malaysia 60 157 217 Singapura 34 Hongkong 37 Taiwan 1 72 73 Timur Tengah Saudi Arabia 236 5.148 5.384 Uni emirat Arab 14 Kuwait Qatar 59 Oman 120 Yordania 76 Abu Dhabi 540 297 8.317 6.614

Pendapatan dari trafficking dibandingkan dengan kejahatan lain Jenis Kejahatan Pendapatan Per Tahun (Rp triliun) Pelacuran 29,7 Illegal Logging 15,4 Narkoba 12 Trafficking 26-32

Data gugat cerai, itsbat nikah dan akta kelahiran dari PEKKA Wilayah Gugat Cerai Tot ISTBAT NIKAH AKTE KELA-HIRAN Prodeo SID. Keliling SID.Keliling Ya Td Jabar 66 - 936 46 980 2 982 735 Sultra 8 21 235 NTT 392 17 408 1 409 616 NAD 25 96 6 NTB 123 473 206 Kalbar 5 79 64 Jateng 14 Total 241 1999 63 2059 3 2026 1862

Persentase penguasaan aset berdasarkan jenis kelamin Perempuan (%) Laki-laki (%) Daerah Perkotaan 14,3 76,9 Daerah Pinggiran 17,4 67,4 Daerah Perdesaan 20,4 66,7

TERIMA KASIH