3 Keterampilan Dasar Bertanya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Advertisements

DASAR-DASAR KOMUNIKASI
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MANAJEMEN KELAS Menciptakan suasana positif Menentukan tujuan bersama Menentukan prinsip, prosedur, dan aturan bersama Meningkatkan minat dan keyakinan.
HANDOUT 5 KETERAMPILAN BERTANYA
HANDOUT 7 KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI STIMULUS
KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar
KETERAMPILAN BERTANYA
METODE/TEKNIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
UPACARA PENGANTIN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR OLEH `
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Erwin Kurnia Wijaya, S.Pd
KETERAMPILAN MENJELASKAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
K ETERAMPILAN D ASAR M ENGAJAR DI T AMAN K ANAK - KANAK Martha Christianti, M.Pd.
KETERAMPILAN DASAR dalam MENGAJAR
KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (KDM)
KETERAMPILAN BERTANYA
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
KETERAMPILANMEMBERI PENGUATAN
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Pengertian Microteaching
Keterampilan Mengadakan Vareasi
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
Keterampilan Bertanya
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Variasi Stimulus
HANDOUT 6 KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
PEMBELAJARAN MICRO TEACHING
Keterampilan Dasar Guru
Konsep CBSA.
Keterampilan Memberikan Penguatan
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR
Micro Teaching Pengertian Urgensi Tujuan Materi Kegiatan MT
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Keterampilan Mengelola Kelas
TEKNIK DAN KETERAMPILAN BERTANYA
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN MENGAJAR (TEACHING SKILL)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar
PRAKTIK MENGAJAR MIKRO
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar Mengajar
Oleh: Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Dasar Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Mengadakan Variasi
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
TEKNOLOGI PENDIDIKAN drg Elizabeth Mailoa, SpPros.
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Program Pelatihan Pekerti – AA
Lilik Sri Hariani KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN PENGERTIAN TUJUAN PENGGUNAAN DI KELASKOMPONEN Pemberian respon dalam proses interaksi.
KETERAMPILAN MENGAJAR
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR Oleh : Marsianus Pendidikan Bahasa dan Sastra STKIP PK.
Transcript presentasi:

3 Keterampilan Dasar Bertanya

? Pengertian Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai.

Tujuan Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar Merangsang kemampuan berpikir siswa Membantu siswa dalam belajar Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan

Jenis Pertanyaan Menurut maksudnya: Pertanyaan permintaan, mengharapkan murid mematuhi perintah Pertanyaan retoris, akan dijawab guru karena bagian dari penjelasan. Pertanyaan mengarahkan, memberikan arahan pada murid dalam proses pemikiranya. Pertanyaan menggali, mendorong murid untuk lebih mendalami jawaban yang sebelumnya.

Menurut Taksonomi Bloom Pertanyaan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi. Menurut luas sempitnya sasaran Pertanyaan sempit, membutuhkan jawaban tertutup. Pertanyaan luas, jawaban bersifat terbuka.

Komponen Keterampilan a. Keterampilan dasar Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan dasar bertanya meliputi: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat Pemberian ucapan: supaya siswa dapat menjawab dengan tepat. Pemberian waktu berpikir; dalam mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri sesaat sebelum menunjuk siswa merespon pertanyaannya. Penyebaran pertanyaan; untuk maksud tertentu guru dapat melemparkan pertanyaan ke seluruh siswa atau menyebarkan respon siswa kepada siswa lain.

Pemusatan jawaban yang diminta; pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas (terbuka) yang kemudian mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit. Pertanyaan yang bersifat menggali, untuk mendapat jawaban yang lebih lanjut dan berkualitas dari siswa. Pemindahan giliran menjawab; dapat dilaksanakan dengan cara meminta siswa yang berada untuk menjawab pertanyaan yang sama. Teknik penguatan, akan menimbulkan sikap positif siswa

b. Keterampilan Lanjutan Pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa diperlukan pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan (ingatan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi) Urutan pertanyaan; pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis. Melacak; untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan. Melacak dapat dikerjakan dengan meminta siswa untuk memberikan alasan, memberikan contoh yang relevan dan sebagainya. Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa.

Hal-hal yang harus dihindari antara lain: Menjawab pertanyaan sendiri. Mengulang jawaban siswa. Mengulang-ulang pertanyaan sendiri. Mengajukan pertanyaan yang memberikan jawaban serentak.

Keterampilan Memberi Penguatan 4 Keterampilan Memberi Penguatan

Pengertian Memberikan penguatan diartikan dalam tingkah laku guru dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.

Tujuan Meningkatkan perhatian siswa Melancarkan atau memudahkan proses belajar Membangkitkan dan mempertahankan motivasi Mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu kearah tingkah laku belajar yang produktif Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam mengajar Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik/divergen dan inisiatif pribadi

Prinsip-prinsip penggunaan Penuh kehangatan dan keantusiasan Menghindari penggunaan respon negatif Bermakna bagi siswa Dapat bersifat pribadi atau kelompok

Waktu Pemberian Penguatan Perhatian kepada guru, kawan atau obyek diskusi Tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan di papan tulis Penyelesaian hasil pekerjaan (PR) Kualitas pekerjaan atau tugas (kerapian, keindahan) Perbaikan atau penyempurnaan tugas Tugas-tugas mandiri

Komponen Keterampilan a.Penguatan verbal Dapat berupa kata/kalimat yang diucapkan guru. Contoh “baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai pendapatmu”, b.Penguatan gestural Dalam bentuk mimik, gerakan wajah/ anggota badan yang dapat memberikan kesan kepada siswa. Misalnya, tersenyum, kerlingan mata, tepuk tangan. c.Penguatan ini dikerjakan dengan cara mendekati siswa Untuk menyatakan perhatian guru terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa. Sering guru mendekati siswa diberikan untuk memperkuat penguatan yang bersifat verbal.

d. Penguatan dengan sentuhan Guru dapat menyatakan penghargaan kepada siswa dengan menepuk pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa. e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan Penguatan ini dapat berupa meminta siswa membantu temannya bila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan tepat, siswa diminta memimpin kegiatan, dan lain-lain. f. Penguatan berupa tanda atau benda Menggunakan simbol penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa yang positif. antara lain: komentar tertulis pada buku pekerjaaan, pemberian perangko.

Cara menggunakan komponen Pengutan pada pribadi tertentu Penguatan kepada kelompok Dalam menggunakan komponen harus bervariasi Pemberian penguatan lebih baik dilakukan secara langsung dan segera Untuk keperluan tertentu penggunaan penguatan secara tidak penuh dapat diberikan, misalnya kepada siswa yang menjawab salah..

Keterampilan Menggunakan Variasi 5 Keterampilan Menggunakan Variasi

Pengertian Mengajukan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa senantiasa menunjukan ketekunan, keantusiasan serta berperan secara aktif.

Kegunaan di dalam kelas Memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aspek belajar Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses belajar mengajar. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah Kemungkinan dilayaninya siswa secara individual sehingga memberi kemudahan belajar Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik dan berguna dalam berbagai tingkat kognitif

Prinsip-prinsip yang perlu dipahami Relevan dengan tujuan pembelajaran dan menunjang tercapainya kompetensi dasar. Antusiasme dan kehangatan harus ditunjukan guru selama KBM Relevan dengan perkembangan peserta didik. Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan dirancangkan sebelumnya. Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan balikan siswa

Komponen Keterampilan a. Variasi dalam gaya mengajar guru Variasi suara: keras-lemah, cepat-lambat, tinggi-rendah, besar kecil suara. Pemusatan perhatian: pemusatan perhatian dapat dikerjakan secara verbal, isyarat, atau dengan menggunakan model. Kesenyapan: pada saat guru menerangkan sering diperlukan kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan macam ini bertujuan meminta perhatian siswa

Kontak pandang: untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan menghindakan hal-hal yang bersifat impersonal, maka kontak pandang perlu dikerjakan selama proses mengajarnya. Gerak badan dan milik: perubahan ekspresi wajah, gerakan kepala, badan, sangat penting dalam proses komunikasi. Rubahan posisi guru: perhatian siswa dapat ditingkatkan melalui perubahan posisi guru dalam proses interaksi komunikasi.

b. Variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran Media dan bahan pengajaran yang dapat didengar (oral) Media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat (visual) Media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, diraba, atau dimanipulasikan (media taktil) c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Rentangan interaksi dapat bergerak diantara dua kutub yang ekstrem, yakni guru sebagai pusat kegiatan dan siswa sebagai pusat kegiatan. Perubahan interaksi diantara kedua kutub tadi akan berakibat pada pola kegiatan yang dialami siswa.

Wassalam…..