BAB 1 SISTEM KOORDINAT Disadur dari Magdy Iskander, Electromagnetic fields and waves.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. Sistem koordinat Silinder pada Integral Lipat Tiga
Advertisements

KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK
BAB 1 ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
INTEGRAL PERMUKAAN.
. Penerapan Integral lipat Tiga pada :
Bab 1 Analisa Vektor.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
Analisis Vektor.
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
GERAK PARABOLA Coba kalian amati gerak setengah parabola yang di alami oleh benda di samping ini!
Diferensial Vektor TKS 4007 Matematika III (Pertemuan II) Dr. AZ
Elektromagnetika 1 Pertemuan ke-5
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
Deret taylor dan mac laurin fungsi dua perubah
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
TEOREMA GREEN; STOKES DAN DIVERGENSI
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
11. MOMENTUM SUDUT.
5.10 Turunan fungsi hiperbolik
Dasar-Dasar Kalkulus Vektor untuk Medan dan Gelombang EM
INTEGRAL PERMUKAAN.
FLUKS LISTRIK HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
QUIZ Diketahui vektor a, b, dan c:
1 Matakuliah: K0272/Fisika Dasar III Tahun: 2007 Versi: 0/2 Materi yang dibahas : 1. Analisa vektor 2.Hukum Coulomb dan Definisi medan listrik 3. Intensitas.
Penggambaran Fungsi Kuadrat dan Fungsi Kubik
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
PERTEMUAN TGL LUAS BIDANG dx dy cos ds k . n  cos 
1. Sistem koordinat Silinder pada Integral Lipat Tiga
VEKTOR 2.1.
BAB 1 Vektor.
Tri Rahajoeningroem,MT T. Elektro - UNIKOM
ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Analisa Vektor sistem koordinat
SISTEM KOORDINAT VEKTOR
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN
INTENSITAS MEDAN LISTRIK
BAB 4 : ENERGI DAN POTENSIAL
FLUX LISTRIK HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
BAB. 3 (Skalar, Vektor) 5/22/
MEDAN ELEKTROMAGNETIK TF 2204
KERAPATAN FLUKS LISTRIK, HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
 L( x, y) dx PERTEMUAN TGL n
SISTEM KOORDINAT SILINDER
Konvesi Geomekanik Untuk Tegangan dan Regangan
INTEGRAL PERMUKAAN.
Latihan Soal Besaran dan Vektor
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
Pertemuan 2 Aritmatika Vektor.
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
BAB I ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
Analisis Gerak Secara Vektor
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
VEKTOR.
FISIKA UMUM MEKANIKA FLUIDA TERMODINAMIKA LISTRIK MAGNET GELOMBANG
BAB 2 VEKTOR 2.1.
PTE 1207 Listrik & Magnetika 3 SKS Pendahuluan.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Transformasi Geometri 2 Dimensi
PENGGUNAAN DIFERENSIAL
MODUL-3 VEKTOR dan SKALAR
Komponen vektor merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat
Transcript presentasi:

BAB 1 SISTEM KOORDINAT Disadur dari Magdy Iskander, Electromagnetic fields and waves

Sistem koordinat Sebuah titik ditentukan oleh perpotongan 3 buah bidang yang saling tegak lurus Suatu vektor pada sistem koordinat dinyatakan dalam komponen-komponen yang arahnya searah dengan vektor satuan Vektor satuan adalah vektor dengan magnitude 1 dan arahnya tegak lurus terhadap bidang koordinat konstant

Sistem koordinat Cartesian (1) Sebuah titik P dinyatakan oleh P(x, y, z)

Sistem koordinat Cartesian (2) Sebuah vektor P dinyatakan dengan :

Sistem koordinat Cartesian (3) P1(x, y, z) P2(x + x, y + y, z + z) Panjang differensial dl dl = dx ax + dy ay + dz az Luas differensial dsx = dy dz ax dsy = dx dz ay dsz = dx dy az Volume differensial dv = dx dy dz

Sistem koordinat silinder (1) Sebuah titik P dinyatakan oleh P(r, , z)

Sistem koordinat silinder (2) Sebuah vektor P dinyatakan dengan :

Sistem koordinat silinder (3) Perhatikan arah vektor satuan yang berubah di tiap titik

Sistem koordinat silinder (4) P1(, , z) P2( + ,  + , z + z) Panjang differensial dl dl = d a +  d a + dz az Luas differensial ds =  d dz a ds = d dz a dsz =  d d az Volume differensial dv =  d d dz

Sistem koordinat bola (1) Sebuah titik P dinyatakan oleh P(r, , )

Sistem koordinat bola (2) Sebuah vektor P dinyatakan dengan :

Sistem koordinat bola (3) P1(r, , ) P2(r + r,  + ,  + ) Panjang differensial dl dl = dr ar + r d a + r sin  d a Luas differensial dsr = r2 sin  d d ar ds = r sin  dr d a ds = r dr d a Volume differensial dv = r2 sin  dr d d

Transformasi Cartesian ke Silinder (2) A = Ax ax + Ay ay + Az az A = A a + A a + Az az ??? A = A . a = (Ax ax + Ay ay + Az az) . a = Ax ax . a + Ay ay . a A = A . a = (Ax ax + Ay ay + Az az) . a = Ax ax . a + Ay ay . a

Transformasi Cartesian ke Silinder (1) Silinder ke Car Silinder Car ke Silinder

Transformasi Cartesian ke Silinder (3) az ax . cos  - sin  ay . sin  az . 1

Transformasi Cartesian ke Bola (1) Bola ke Car Car ke Bola

Transformasi Cartesian ke Bola (2) A = Ax ax + Ay ay + Az az A = Ar ar + A a + A a ??? Ar = A . ar = Ax ax . ar + Ay ay . ar + Az az . ar A = A . a = Ax ax . a + Ay ay . a + Az az . a A = A . a = Ax ax . a + Ay ay . a + Az az . a

Transformasi Cartesian ke Bola (3) ax . sin  cos  cos  cos  - sin  ay . sin  sin  cos  sin  cos  az . cos  - sin 