REDAKSI AYAT إلا الذين تابوا وأصلحوا وبينوا فأولئك أتوب عليهم وأنا التواب الرحيم ,160 فمن تاب من بعد ظلمه وأصلح فإن الله يتوب عليه إن الله غفور رحيم ,39 وإذا جاءك الذين يؤمنون بآياتنا فقل سلام عليكم كتب ربكم على نفسه الرحمة أنه من عمل منكم سوءا بجهالة ثم تاب من بعده وأصلح فأنه غفور رحيم ,54 والذين عملوا السيئات ثم تابوا من بعدها وآمنوا إن ربك من بعدها لغفور رحيم ,153
TERJEMAHAN AYAT Kecuali mereka yang Telah Taubat dan mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang. (al-baqarah: 160) Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Maidah: 39)
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: "Salaamun alaikum[476]. Tuhanmu Telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang[477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan[478], Kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-An’am: 54) Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, Kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; Sesungguhnya Tuhan kamu sesudah Taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-A’raf: 153)
PENAFSIRAN AYAT - Taubat dapat dijadikan sebagai salah satu terapi, jika dilakukan secara benar. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu: menyesal, mohon ampun, berjanji tidak akan mengulangi, melakukan banyak amal kebaikan. - Kata taubat dalam ayat di atas selalu diawali oleh kata “zalamu, amalus syu’ atau syayyiat” dan diikuti oleh kata “aslahu”. Hal ini mengandung makna bahwa setiap manusia pasti pernah salah, dan setiap kesalahan pasti bisa diperbaiki.
- Seorang yang merasa diri banyak dosa, sehingga hampir putus asa, maka Allah telah menunjukan solusinya yaitu taubat, karena Allah Maha Pengampun. - Jika seseorang ingin kembali pada jalan kebenaran dan tidak putus asa, maka dia harus kembali pada Allah dengan taubat. Taubat harus dilakukan sesuai dengan syaratnya. - Salah satu bukti dari taubat adalah ‘aslahu” yaitu selalu ada keinginan untuk memperbaiki diri dengan banyak berbuat baik. Jika ini dilakukan, maka seseorang akan menemukan kembali ketenangan hidupnya.
Pada ayat ketiga ada makna khusus yang dijelaskan bahwa setiap kesalahan yang dilakukan seseorang pasti merupakan akibat dari kebodohan atau kelalaiannya. Karena tidak ada orang yang mau melakukan kesalahan, jika tahu bahwa itu salah, kecuali karena kebodohan atau kelalaian. Karena itulah Allah memberikan rahmat-Nya dengan janji keselamatan (salamun) dan pengampunan (ghafur). Untuk itulah setiap kesalahan harus segera disadari dan mohon ampun serta berjanji tidak akan mengulangi dan menggantinya dengan aamal kebaikan.
- Dalam ayat ke empat semakin mempertegas bahwa tidak ada kesalahan atau dosa yang kekal abadi jika senantiasa diikuti dengan kesadaran untuk bertaubat. Jadi manusia yang berdosa selalu dihimbau oleh Allah untuk bertaubat sebelum terlambat. - Terapi melalui taubat sangat besar perannya dalam mengembalikan kehidupan seseorang yang berdosa kepada hidup yang tenang. Tentu saja terapi itu harus dilakukan dengan cara yang baik. Dalam bahasa al-Qur’an dengan penuh rahmah (persuasif, akomodatif, tidak menggurui, penuh penghargaan).