Sistem Gerak bismillah SMA N 1 PADANG
Sistem Gerak Rangka tubuh manusia
Fungsi rangka * Memberi bentuk dan ukuran tubuh * Membentuk persendian yang berfungsi untuk gerakan * Tempat pelekatan otot rangka * Bekerja sebagai pengungkit * Sebagai penyokong berat badan * Melindungi organ-organ yang lunak seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru * Tempat pembentukan sel-sel darah (hemopoesis) dan sel-sel imunitas di sumsum tulang * Penyimpan kalsium
Tulang Jenis tulang Bentuk tulang Sistem Gerak Tulang rawan Tulang sejati Tulang pipa Tulang pipih Tulang pendek
Bentuk tulang pada manusia Bagian-bagian tulang pipa Tulang pipa Tulang pipih Epifise Cakraepifise Diafise Tulang tidak beraturan Tulang pendek Epifise
Tulang Keras Osteoblas : sel induk tulang yg berasal dari fibroblas : Menghasilkan sel tulang keras (osteosit) mensekresikan zat interseluler yg tersusun dari serabut kolagen yang membentuk matriks tempat kalsium ditumpuk. Kalsium fosfat dan karbonat diperoleh dari darah. Osteoklas : sel ukuran besar dengan inti 6-50 menghasilkan enzim kolagenase dan proteolitik ; Merombak tulang , mengatur bentuk tulang. Reabsorpsi osteosit mati beserta matriksnya Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi 2 : tulang kompak dan tulang spons
Tulang Keras Sistem Gerak Struktur tulang Kanalikuli Saluran Havers Osteosit Lakuna Trabekula Penyusun tulang spons bentuk spt Kumpulan Jarum atau lempengan Periosteum Pembuluh darah Periosteum Tulang kompak Tulang spons Struktur tulang Tulang kompak
OSIFIKASI Rangka embrio tersusun atas tulang rawan hialin, sebagian akan berkembang menjadi tulang keras Proses osifikasi (penulangan) Pembuluh darah masuk ke perikondrium pada bagian diafisis, merangsang sel perikondrium menjadi osteoblas dan memproduksi tulang keras Tulang yang sedang berkembang dibungkus dengan periosteum Pusat osifikasi pada bagian tengah tulang, terisi pembuluh darah dan osteoklas, matriks kartilago mulai terisi kalsium dan fosfat yang terbawa oleh darah Osteoklas membuat bagian tengah tulang mengalami pengikisan, membentuk rongga sumsum Tulang rawan terus tumbuh memanjang, yang kemudian digantikan oleh tulang spons
Jaringan tulang rawan hialin tulang rawan fibroblas (serat) Mengandung serat kolagen yg padat, kasar, dan letak sejajar. jumlah sel sedikit. Matriks keruh dan gelap Paling kuat dan kaku Fungsi : pelindung dan penyokong Menahan guncangan Terdapat : pada hubungan antar tulang belakang dan tendon Mengandung serat kolagen halus, putih kebiruan. Matriks jernih transparan Paling banyak dalam tubuh Fungsi : Kuatkan sal pernafasan Gerak sendi Terdapat : Rangka embrio, Cakra epifisis, Persendian, ujung tulang rusuk, hidung, laring, Trakea dan bronkus. Jaringan tulang rawan elastis Mengandung serabut elastis dan kolagen bentuk jala Matriks keruh kekuningan Fungsi : Fleksibilitas (lentur) Utk menyokong jaringan Terdapat : Embrio, daun telinga, Saluran eustachius, Epiglotis, laring dan bronkiolus
Sistem Gerak Rangka manusia Rangka aksial Rangka apendikular Tulang tengkorak Tulang dada Tulang anggota gerak atas Tulang anggota gerak bawah Tulang belakang Tulang rusuk
Tulang tengkorak manusia Sistem Gerak Tulang tengkorak manusia Kranium (22 buah tulang) : 1. Neurokranium (pelindung otak) 2. Splanknokranium (pembentuk wajah) Tulang ubun-ubun (parietal) Tulang dahi (frontal) Tulang baji (sphenoid) Tulang air mata (lakrimal) Tulang hidung (nasal) Tulang kepala belakang (osipital) Rahang atas (maksila) Rahang bawah (mandibula) Tulang pelipis (temporal) Tulang pipi (zigomatik)
Tulang dada dan tulang rusuk manusia Tulang belakang manusia
Hulu (manubrium sterni) Sistem Gerak Tulang dada (Sternum) dan tulang rusuk (Kostae/iga) Tulang belakang manusia (26 ruas) Hulu (manubrium sterni) Tulang atlas 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis) Badan (korpus sterni) Tulang rusuk sejati Taju pedang (xiphoid prosesus) Tulang Kelangkang (sakrum) Tulang rusuk palsu 12 ruas tulang Punggung (vertebra - dorsalis) Tulang ekor (koksi) Tulang rusuk melayang 5 ruas tulang pinggang (vertebral umbalis) Tulang kelangkang dan tulang ekor
Sistem Gerak Gelang bahu Tampak belakang Tampak depan
Gelang bahu / Singulum Torakalis Skeleton apendikuler Gelang bahu / Singulum Torakalis Tulang selangka (klavikula) Tulang selangka Tulang belikat (skapula) Tulang belikat Tampak depan Tampak belakang Tulang bahu manusia
Gelang panggul / Singulum pelvikalis Skeleton apendikuler Gelang panggul / Singulum pelvikalis Tulang usus (ilium) Asetabulum Pelekukan, tempat melekatnya Tulang paha Tulang duduk (iscium) Tulang kemaluan (pubis)
Skeleton apendikuler EKSTREMITAS Tulang anggota gerak bawah Tulang anggota gerak atas Tulang paha (femur) Tulang lengan atas (humerus) Tulang tempurung lutut (patela) Tulang pengumpil (radius) Tulang hasta (hasta) Tulang betis (fibula) Tulang kering (tibia) Tulang pergelangan tangan (karpus) Tulang telapak tangan (metakarpus) Tulang jari tangan (falanges) Tulang pergelangan kaki (tarsus) Tulang telapak kaki (netatarsus) Tulang jari kaki (falanges) EKSTREMITAS
Menutupi kedua ujung tulang Bagian-bagian persendian Periosteum Tulang yang membentuk persendian Kapsul sendi Membran sinovial Ruang Sinovial Berisi cairan sinovial Ligamen Tulang rawan hialin Menutupi kedua ujung tulang
KERANGKA MANUSIA a) Kerangka mamalia dibentuk oleh lebih dari 200 tulang sejati, beberapa di antaranya menyatu, sedangkan yang lain dihubungkan pada persendian oleh ligamen yang memungkinkan kebebasan bergerak. b) Macam-macam persendian.
Sistem Gerak Persendian sinartrosis Sinartrosis sinfibrosis Sendi peluru (endartrosis) Segala arah Persendian sinartrosis Sinartrosis sinfibrosis (sendi sutura/mati) dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat (fibrosa) cth : hubungan antar tulang tengkorak Sendi putar rotasi Sendi pelana Dua arah Sinartrosis sinkondrosis dihubungkan oleh kartilago hialin cth : 1. Hubungan antar ruas tulang belakang 2. Hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada Sendi engsel Satu arah Sendi luncur Persendian diartrosis
Gangguan pada sistem rangka Fraktura (patah tulang) Fisura (retak tulang) Rakhitis kelainan sejak lahir, kaki menyerupai huruf X atau O Mikrosefalus (kepala ukuran kecil) Osteoporosis Nekrosis (matinya sel-sel tulang) Tuberkulosis tulang dan kanker tulang Layuh semu rusaknya cakraepifisis akibat infeksi sifilis sejak dalam kandungan Gangguan tulang belakang, kebiasaan posisi tubuh yang salah pada waktu yang lama pada masa pertumbuhan (skoliosis, kifosis, lordosis, subluksasi)
Sistem Gerak Gangguan pada rangka Tulang normal Fraktura Rakhitis Tulang yang mengalami osteoporosis
Sistem Gerak Gangguan pada rangka Skoliosis Kifosis Lordosis
Gangguan persendian Dislokasi pergeseran tulang penyusun sendi akibat jaringan ligamen sobek atau tertarik Terkilir (keseleo) terteriknya ligamen sendi akibat gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan Ankilosis tidak berfungsinya persendian Artritis (peradangan sendi) 1. Artritis eksudatif (peradangan pada selaput sendi) 2. Artritis sika (kekurangan minyak sinovial) 3. Rhematoid (pengapuran tulang rawan pada persendian) 4. Osteoartritis (Penipisan tulang rawan pada persendian) 5. Gautartritis (Penimbunan asam urat pada persendian)
Sistem Gerak OTOT MANUSIA
FUNGSI OTOT Pendukung keseluruhan gerak vertebrata Alat gerak aktif Gerak pindah tempat (lokomosi) Otot penggerak rangka = otot rangka = daging Daging, 40 % berat badan manusia, 600 jenis otot Gerak alat-alat dalam tubuh Otot penggerak makanan dalam saluran pencernaan dan aliran darah dalam pembuluh darah = otot polos Otot pemompa darah = otot jantung Penyimpan cadangan makanan (glikogen=gula otot) Memberikan bentuk luar tubuh, bersama-sama rangka Pelindung tubuh dari benturan
Karakteristik kerja otot Kontraktibilitas Kemampuan otot untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula Ekstensibiltas Kemampuan otot untuk berelaksasi/memanjang dari ukuran semula Elastisitas Kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau ekstensi Pada saat kembali pada ukuran semula, otot dikatakan dalam keadaan relaksasi
Macam-macam jaringan otot Jaringan rangka Jaringan otot polos Jaringan otot jantung
Jaringan Otot Sistem Gerak Bentuk spt gelendong Inti satu di tengah Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung Bentuk spt gelendong Inti satu di tengah Bekerja tidak sadar (involunter) Kontraksi lambat, cukup lama, tidak cepat lelah. Terdapat pada saluran : pernafasan, pencernaan, reproduksi. Pembuluh darah dan getah bening Bentuk serabut/silinder Terdapat garis gelap-terang (otot serat lintang) Inti banyak ditepi Bekerja secara sadar (volunter) kontraksi cepat, kuat, tetapi cepat lelah. Terdapat : melekat pada rangka. Bentuk serabut lurik bercabang-cabang (bersinsitium) Inti satu ditengah Bekerja involunter Kontraksi kuat, berirama (ritmis), terus menerus. Tidak cepat lelah Terdapat hanya pada jantung
Sistem Gerak ORIGO Ujung otot yang Melekat pada tulang Yang tidak bergerak INSERSIO yang bergerak Origo dari ulang belikat Origo dari tulang belikat dan hasta Trisep Bisep Empal/ventrikel Insersi di tulang hasta Tendon Insersi di tulang pengumpil Bagian-bagian otot rangka
CARA KERJA OTOT Gerak antagonis Gerak sinergis Otot-otot yang menimbulkan arah gerak berlawanan : EKSTENSOR (lurus) X FLEKSOR (bengkok) ABDUKTOR (jauhi badan) X ADDUKTOR (dekati) DEPRESOR (turun) X ELEVATOR (naik) SUPINASI (menengadah) X PRONASI (menelungkup) Gerak sinergis Otot-otot yang menimbulkan gerak yang sama dan saling memperkuat : Otot antar tulang rusuk bekerja sama saat inspirasi dan ekspirasi Otot pronator teres dan otot pronator kuadratus pada lengan bawah, bekerja sama saat menengadah dan menelungkup tangan
OTOT RANGKA fasia superfisialis ventrikel Otot rangka berupa sel-sel otot berbentuk serabut-serabut halus panjang ( miofibril ) Sel-sel serabut otot bersatu membentuk fasikuli Berkas-berkas otot diliputi oleh selaput (fasia) yang disebut fasia propria Setiap otot dibungkus lagi oleh selaput (fasia) yang disebut fasia superfisialis Gabungan otot membentuk kumparan yang menggembung pada bagian tengah yang disebut ventrikel atau empal Gerak otot rangka, gerak yang dilakukan tangan dan kaki (gerak sadar) Otot rangka, berdasarkan mioglobin : otot merah dan otot putih fasia propria fasikuli miofibril
Sistem Gerak Struktur otot rangka Tropomiosin Monomer aktin Filamen aktin Troponin Filamen miosin Tendon Otot rangka Serabut otot rangka Ventrikel Nukleus Sarkolema Pita I Garis Z Satu sarkomer Zona H Pita A Garis Z Garis Z Struktur otot rangka Pita A Zona H
STRUKTUR OTOT RANGKA Otot rangka tersusun dari sejumlah berkas otot yang dibungkus oleh selaput fasia superfisialis. Berkas otot tersusun atas serabut otot yang terbentuk oleh sel-sel otot yang panjang. sel-sel otot secara mikroskopis tampak seperti kain lurik, hal ini karena didalam sel otot terdapat benang-benang fibril, berupa protein aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal). Susunan filamen tebal dan filamen tipis terlihat sebagai pita terang dan gelap yang berselang-seling ketika otot lurik diamati di bawah mikroskop.
Sarkomer Unit fungsional dalam Kontraksi otot Terdapat diantara 2 garis Z Filamen aktin Melekat pd garis Z dan Mengarah ke bagian Tengah sarkomer Filamen miosin Di tengah sarkomer Pita A /Anisotropik Miosin dan aktin yang Saling tumpah tindih Pita A terbagi 2 oleh Daerah terang = Pita H,Hanya miosin saja di tengah Pita I / Isotropik Hanya aktin saja
Otot memiliki kemampuan kontraksi dan relaksasi Saat otot kontraksi, panjang tiap sarkomer berkurang (jarak dari satu garis Z ke garis Z berikutnya menjadi lebih pendek) Panjang pita A tidak berubah Pita I memendek dan zona H menghilang Model geseran (luncuran) filamen kontraksi otot Filamen halus dan kasar tidak mengalami perubahan panjang selama kontraksi Filamen halus dan kasar saling bergabung membentuk aktomiosin Kontraksi otot Bagian filamen yang tumpah tindih banyak Pita I dan H memendek
Sistem Gerak Kontraksi otot rangka Tropomiosin Aktin Sisi ikatan Ca2+ Troponin Ca2+ Ca2+ Ca2+ Ca2+ Kontraksi otot rangka
SIKLUS INTERAKSI ANTARA MIOSIN DAN AKTIN PADA KONTRAKSI OTOT Energi untuk menggerakan kepala miosin diperoleh dari ATP. Kepala miosin yang telah berenergi berikatan dengan aktin, yang membentuk titian silang. Pembengkokan kepala miosin akan menarik filamen tipis (aktin) ke arah bagian pusat sarkomer, yang menghasilkan kontraksi otot. ATP siap memulai siklus baru ketika berikatan dengan kepala miosin yang melepaskan filamen tipis tersebut.
Sistem produksi energi Sumber energi untuk kontraksi yang siap pakai ATP, diproduksi oleh mitokondria Energi diperoleh dari pemecahan glukosa dalam proses respirasi seluler Tahapan respirasi seluler 1. Glikolisis di sitosol Glukosa asam piruvat 2. Siklus krebs di mitokondria Asam piruvat diubah menjadi energi ( 38 ATP) Sel otot kekurangan oksigen, akan berlangsung respirasi anaerob (fermentasi asam laktat) Asam piruvat asam laktat/lelah/susu + 2 ATP
Gangguan pada sistem otot Atropi mengecilnya otot karena tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh atau serangan virus polio Hipertropi otot yang berkembang (lebih besar dan kuat) Hernia abdominalis sobeknya dinding otot perut (abdominal) sehingga usus melorot kebawah Tetanus kejang otot karena terus kontraksi tanpa relaksasi, akibat racun bakteri Clostridium tetani Distrofi otot cacat genetik yang menyebabkan gangguan gerak Miasterni gravis otot yang melemah akibat tidak berfungsi secara normal, hormon tiroid dan sistem imunitas Gangguan karena kesalahan aktivitas kaku leher (stiff), kram, atropi.
Sistem Gerak Gerak pada Hewan Burung dan katak bergerak dengan menggunakan rangka dan otot Septa Otot sirkuler Otot longitudinal Kompartemen berisi cairan Cacing tanah memiliki rangka hidrostatik yang memungkinkan terjadinya gerakan peristalsis.
ALHAMDULILLAH