Welcome in Our Presentation

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
Advertisements

Q.S. At-Tahrim Ayat 8.
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
BAB 4 BERPERILAKU TERPUJI
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
“Adab berprilaku istri kpd suami”
ADAB TERHADAP ORANG TUA
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
Welcome in Our Presentation
Akhlaq Kepada Allah.
SIFAT-SIFAT TERPUJI RAJA’ DAN TAUBAT.
Akhlak Materi -11.
Berperilaku Sifat Sifat yang Terpuji
Kelompok 2 Aditya Anantama Akbar Santosa Dimas Al-Rasyid.
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
BAB. III MENUNTUT ILMU Pengertian Ilmu: Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ILM yang berarti: pengetahuan/kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata JAHL.
PERILAKU TERPUJI CREATED BY : Adhi Satrio, Khairini Wijaya & Andri Respati.
BERFIKIR KRITIS….. Disusun Oleh : 1. Andi Salahudin Akbar
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
IMAN KEPADA RASUL.
Akhlaq terhadap Allah Swt.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
Perkara yang akan dipelajari:
AKHLAK TERPUJI.
Islam Sebagai Way of Life Disusun oleh :  M. Asnun Munir  Ellyn  Zulfa Wafiroh  Disusun oleh :  M. Asnun Munir
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
STANDAR KOMPETENSI Membiasakan perilaku terpuji
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
Akhlak Materi -7.
TA’RIF (DEFINISI) TARBIYAH ISLAMIYAH Tarbiyah Islamiyah adalah: “Cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa.
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
DOA HARIAN RAMADHAN.
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Kewajiban Menuntut Ilmu
Azaria Cahyarani Muhammad Dicky Niea Ardella Wahyu Sada
Al-Fath (Lari Dari Perang)
ISLAMIC FUNDAMENTALS ON PATIENT MANAGEMENT
MIN MUQOWIMAT AL-NAFSIYYAH AL-ISLAMIYYAH
Kewajiban Terhadap Allah SWT
MATA KULIAH AGAMA ISLAM
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
Hutang adalah memberikan sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dimana pengembalian di kemudian hari dengan jumlah yang sama sesuai.
2.Akmalda Wisnu Satriaji
Menghormati ulama dan majelis ilmu
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
KHUTBAH, DAKWAH, DAN TABLIGH
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
Kaidah – kaidah dalil asma’ wa sifat
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Iman Kepada Qada dan Qadar
AQIDAH UNIT 8 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB VII Menjaga Sikap Istiqamah.
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
Disusun oleh : Irfan Nur Azhari( ) Wahyu Utomo Budi Prasetyo( ) Eko Suryo Utomo( )
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
Transcript presentasi:

Welcome in Our Presentation GOOD BEHAVIOR (Akhlak Terpuji) – Taubat dan Raja’ Group 2

Edo Maulana Taris PUTERA Member in Group 2: Edo Maulana Taris PUTERA MulIA ASRI HASTARI Arbi Rifaul Khusna Lukman Nulhakim Valian Fil Ahli

Taubat dan Raja’ Pengertian Taubat TAUBAT Taubat secara etimologis/bahasa dari kata taba (fi’il madhi), yatubu (fi’il mudhari’), taubatan (mashdar) yang berarti “kembali” atau “pulang”. Adapun secara terminologis/menurut makna syari’ taubat berarti kembali dari dosa. Dengan kata lain: Taubat adalah meminta ampun kepada Allah atas segala perbuatan tercela/dosa yang telah dilakukan dan berupaya sekuat hati untuk tidak akan mengulangi perbuatan tercela tersebut.

Macam-macam taubat Antara lain: Taubat umum adalah taubat dari maksiat, yaitu taubat orang-orang yang bermaksiat. Taubat khusus adalah taubat dari taubat umum, taubat ini adalah taubatnya para Nabi terdahulu. Taubat paling khusus adalah taubat dari perhatian terhadap selain Allah swt, ini adalah taubatnya Rasulullah saw dan Ahlul bait (sa).

Syarat-syarat taubat Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Karena tidak ada artinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan. Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama hayat dikandung badan, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang fana ini.

Syarat diterimanya Taubat Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya. Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya. Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya. Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).

Kriteria Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya Tobat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat diterima Tobat nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni- murninya. Tobat semacam inilah yang dinilai paling tinggi. Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut : 1) Harus menghentikan perbuatan dosanya 2) Harus menyesalai perbuatannya 3) Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.

3 Tahapan Taubat Tahapan Taubat Dalam bertaubat, ada tiga tahapan, yaitu: Tahap pertama yaitu berpaling dari dosa karena takut kepada Allah SWT. Tahapan seperti ini merupakan tahapan orang mukmin biasa. Kedua yaitu inabat, yaitu taubat karena ingin mendapat balasan atau pahala dari Allah SWT, Inabat merupakan tahapan para wali dan yang diridhai Allah SWT. Ketiga yaitu aubat, aubat adalah taubat karena mematuhi perintah allah SWT, bukan karena menginginkan pahala atau takut kepada Allah SWT. Aubat merupakan tahapan para nabi dan rasul.

Hukum taubat adalah wajib bagi setip muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan berakal). Allah SWT berfirman: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman. Supaya kamu beruntung”. (QS. An-nur 24:31) Adapun hikmah dan manfaat yang diperoleh dari taubat itu antara lain: dosanya diampuni, memperolah rahmat Allah, dan bimbingan untuk masuk surga. Allah  SWT berfirman: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ يَوْمَ لاَ يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga”.  (Q.S At-Tahrim, 66 : 8)

Dari sini dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa taubat merupakan perintah Allah yang menjadi kewajiban seluruh kaum muslimin, meskipun mereka tidak berbuat maksiat, apalagi yang telah berbuat maksiat kepada Allah. Karena ternyata Allah SWT memberikan predikat dzolim, kepada mereka yang tidak mau bertaubat, sebagaimana yang Allah firmankan, وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ "Dan barang siapa yang tidak mau bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzolim" (QS. Al-Hujurat/ 49: 11).

Raja’ Pengertian Raja’ Raja’ berarti harapan. Maksudnya adalah mengharap ridha Allah SWT. Raja’ termasuk akhlak yang terpuji yaitu suatu akhlak yang dapat berguna untuk mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan kata lain: Raja' berarti mengharapkan sesuatu dari Allah SWT. Ketika berdo’a maka kita harus penuh harap bahwa do’a kita akan dikabul oleh Allah SWT.

Peranan raja’ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Ketahuilah sesungguhnya penggerak hati menuju Allah 'azza wa jalla ada tiga: Al-Mahabbah (cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Rajaa' (harap). Yang terkuat di antara ketiganya adalah mahabbah. Sebab rasa cinta itulah yang menjadi tujuan sebenarnya. Hal itu dikarenakan kecintaan adalah sesuatu yang diharapkan terus ada ketika di dunia maupun di akhirat. Berbeda dengan takut. Rasa takut itu nanti akan lenyap di akhirat (bagi orang yang masuk surga, pent). Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada rasa takut dan sedih yang akan menyertai mereka." (QS. Yunus: 62) Sedangkan rasa takut yang diharapkan adalah yang bisa menahan dan mencegah supaya (hamba) tidak melenceng dari jalan kebenaran.

Ciri-ciri Raja’ Dalam berusaha (ikhtiar) seseorang akan mengawali dengan niat yang baik, yaitu karena Allah swt Senantiasa berpikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa usahanya akan berhasil, serta berani menghadapi resiko yang menghadang Munculnya sifat ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan sehingga akan menjadikannya mampu berpikir kritis Selalu bertawakal kepada Allah setelah usaha yang dilakukan. Ia sadar bahwa kewajiban manusia hanya berusaha dari Allah yang menentukan Tidak lekas merasa puas atas apa yang diraih dan selalu berusaha meningkatkan diri Jika ia menjadi orang yang berhasil, akan menyadari bahwa segala keberhasilannya berkat karunia Allah, ia tidak lupa untuk menafkahkan sebagian hasil jerih payahnya untuk beramal dan membantu mereka yang membutuhkan

Seorang yang beriman kepada Allah SWT tentunya memiliki sifat raja’ Seorang yang beriman kepada Allah SWT tentunya memiliki sifat raja’. Dengan sifat raja’ tersebut maka akan tercermin suatu sikap yang khusnudzon, berhaluan maju, dan berpikir yang islami. Khusnudzon adalah sifat yang terpuji yaitu sifat yang menunjukkan prasangka yang baik. Seseorang yang bersifat raja’ akan selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT, selalu optimis dalam hidup guna meningkatkan kualitas hidup, berusaha sekuat tenaga untuk meraih yang diinginkan, masalah hasil diserahkan kepada Allah SWT Berhaluan maju artinya dalam hidup dan kehidupan seorang muslim selalu dinamis, terus menerus dan sungguh-sungguh dalam meningkatkan dan mengaktualkan kualitas diri. Kebalikan dari sifat berhaluan maju ialah berhaluan mundur yaitu suatu sifat yang tercela dan menghambat dalam kemajuan dan sangat merugikan. Seseorang yang berhaluan mundur tidak kompetitif, sehingga yang ada adalah kemalasan yang menyebabkan tidak berkualitas.

Alloh SWT telah berfirman di dalam surat Al-Mu'min ayat : 60 : Berfikir yang Islami adalah suatu sifat yang sehat dan terpuji, tajam dalam analisa dan berusaha untuk menunjukkan kesalahan dan kekurangannya sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah. Dengan berpikir yang islami maka akan sangat terjauhkan dari hal-hal yang bersifat kasar, menyakitkan hati, tempramen, mendengki dan bermusuh-musuhan. Alloh SWT telah berfirman di dalam surat Al-Mu'min ayat : 60 :  وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  Dan alloh berfirman "Berdo'alah kepadaku, niscaya akan kuperkenankan bagimu semua"

Contoh Prilaku Raja’ Bekerja dengan mengharap rida Allah atas penghasilan yang ia dapat Bersedekah dengan mengharap rida Allah Membantu orang lain tanpa pamrih dan hanya mengharap rida Allah

Manfaat dan Hikmah Memperoleh keridaan Allah Terhindar dari perbuatan dosa Mendapatkan kepuasan hidup Mendekatkan diri kita pada Allah S.W.T Sarana penyelesaian persoalan hidup Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

Daftar Pustaka Al-Qur’an https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/13/pengertian-taubat-dan-raja http://paismansammbvii.blogspot.com/2010/07/membiasakan-perilaku-terpuji- taubat-dan.html http://hbis.wordpress.com/2007/11/23/tobat-dan-raja%E2%80%99/ http://pai-smansa.blogspot.com/2011/09/taubat-raja.html http://www.slideshare.net/AnggitaLestari/taubat-dan-raja http://rikzamaulan.blogspot.com/2009/05/senantiasa-memperbaharuii- taubat.html http://izinkanakumemenuhipanggilanmu.blogspot.com/2012/07/doa-itu-bukan- permohonan-namun-unkapan.html

KETERANGAN Edo Maulana Taris PUTERA - Editor MulIA ASRI HASTARI – Pencari Sumber Arbi Rifaul Khusna – PeNCARI SUMBER Lukman Nulhakim – PENCARI SUMBER Valian Fil Ahli - EDITOR