Hipotesis Dalam literatus penelitian, dibedakan pengertian Proposisi (Proposition) dengan Hipotesis (Hypothesis). Istilah proposisi berarti pernyataan tentang konsep yang diperkirakan sebagai kebenaran ataupun kesalahan suatu fenomena yang sedang diamati (observe) Proposi diformulasikan untuk pengujian yang bersifat empirik maka proposisi disebut hipotesis
Proposisi dan Hipotesis Merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena fenomena Hipotesis Menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris
Fungsi Hipotesis Hipotesis mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian kualitatif antara lain sebagai berikut Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu di uji secara empiris Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Pengembangan Hipotesis Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis atau literatur. Model sebagai parameter dalam menelaah literatur terdiri dari beberapa komponen, yaitu : Bagian pendahuluan telaah literatur berisi mengenai pengenalan pokok pembahasan dan sistematika pembahasannya. Telaah literatur mengenai variabel-variabel independen, jika terdapat lebih dari satu macam variabel independen. Telaah literatur yang berkaitan dengan variabel-variabel dependen. Telaah literatur yang berkaitan dengan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (variabel moderating variabel intervening jika ada ) Bagian akhir dari telaah literatur berupa rangkuman berupa penjelasan mengenai pokok bahasan yg penting dlm telaah literatur
Definisi hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Secara garis besar kegunaan hipotesis sebagai berikut : Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian Menyiagakan peneliti kepada fakta dan hubungan antar fakta Sebagai alat sederhana dalam memfokuskan fakta Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta
Jenis – Jenis Hipotesis Hipotesis Hubungan dan Perbedaan Pernyataan rekaan yang menyatakan tentang saling berhubungan antara dua variabel atau lebih, yang mendasari teknik korelasi atau regresi Hipotesis Kerja dan Hipotesis Nul Dengan melihat pada cara seorang peneliti menyusun pernyataan dalam hipotesisnya, hipotesis dapat dibedakan antara hipotesis kerja dan nul Hipotesis tentang ideal vs common sense Menyatakan terkaan tentang dalil dan pemikiran bersahaja dan common sense (akal sehat).
Proses Merumuskan Hipotesis
Format Hipotesis Format Pernyataan (if then statement) Contoh: Jika karyawan mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi 2. Format hipotesis nol (null hypotheses) Contoh : tidak ada perbedaan signifikan antara persepsi akuntan dan mahasiswa terhadap etika bisnis 3. Format hipotesis alternatif (alternative hypotheses) Contoh : ada perbedaan motivasi kerja yang signifikan antara pekerja pada perusahaan asing dengan perusahaan nasional
Syarat-syarat Hipotesis Menurut Ibnu Subiyanto suatu hipotesis dikatakan baik bila memenuhi 3 keadaan berikut: Pernyataan hipotesis mencakup suatu tujuan / maksud penelitian Hipotesis bersifat testable Harus lebih baik dari pesaingnya
Menurut Moh. Nasir dalam pandangan lain, Nasir mengatakan hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Hipotesis harus menyatakan hubungan Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan Hipotesis harus dapat diuji Hipotesis harus sederhana Hipotesis harus bisa menerangkan fakta.