PERAWATAN CAT DINDING PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH Disusun oleh : Ahmad Irfan (4.11.17.0.03) Soniadora Candrasari (4.11.17.0.22) Viviana Armadita (4.11.17.0.24) PROGRAM STUDI D4-PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2017/2018
Pendahuluan Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan yang menyatu dengan tempat kedudukannya yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, dan sebagainya. Mengingat bahwa pengecatan adalah hal yang berpengaruh di dalam suatu bangunan yang akan memberikan keindahan pada bangunan itu sendiri. Pengecatan juga dapat meningkatkan nilai tambah dari suatu bangunan dengan melapisi permukaan bangunan tersebut membuat bangunan gedung terlihat indah, nyaman serta aman. Ketika keindahan tersebut mulai hilang, luntur, dan mengelupas akan berdampak buruk pada keindahan bangunan tersebut. Perawatan cat pada gedung perpustakaan daerah Semarang membuat cat yang ada pada dinding menjadi lebih baik dan tahan lama sehingga keindahan pada gedung dapat tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakaan dalam jangka waktu pendek. Maka dari itu diperlukan pengecekan ataupun perawatan berkala guna memnfaatkan cat sebaik mungkin,.
Pembahasan 2.1 Perpustakaan Daerah Semarang Perpustakaan daerah Semarang merupakan perpustakaan yang mewakili seluruh perputakaan yang berada di seluruh kota Semarang. Perputakaan ini beralamatkan pada Gedung Pandanaran, Jl. Pemuda No 175 Semarang dengan jam buka setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00 - 18.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB yang terbuka untuk umum. (Gambar 2.1 Perpustakaan Daerah Semarang)
2.2 Perawatan dan Perbaikan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umun Nomor : 24/PRT/M/2008 tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan gedung disebutkan bahwa, pemeliharaan bangunan gedung merupakan kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarana agar bangunan gedung salalu layak fungsi (preventive maintenance) sedangkan perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan atau prasarana dan sarana agar bagunan gednung tetap layak fungsi (curative maintenance). Berbagai jenis bangunan gedung banyak muncul di kota kota besar dengan beragam model kelengkapan fasilitasnya. Tak kala juga beragam material juga menempel erat menghiasi seluruh sisi bangunan sehingga nampak indah. Keindahaan sangat berarti bagi para perancang bangunan satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu bagaimana merawat bangunan tersebut. Berdasarkan meningkatnya keragaman bentuk jenis material tersebut kiranya penting dipikirkan bagaimanakah cara merawat sehingga setelah habis umur ekonomis bangunan tersebut pemenuhan spesifikasi masih dapat tercapai. (Ervianto, 2007) Pemeliharaan gedung merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik atau gedung untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna gedung. Pemeliharaan merupakan faktor terpenting guna menjaga keberlanjutan gedung dikemudian hari. Dalam membuat sistem manajemen pemeliharaan gedung adalah penting untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada gedung tersebut terlebih dahulu. (Hardiman, Zakaria, 2009) Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan finishing pada bangunan gedung. Hampir semua bangunan gedung dalam pekerjaan finishing masih mengandalkan cat untuk memberikan warna agar arsitektur yang ingin disampaikan dapat tercapai.
2.3 Perbedaan Cat Interior Dan Eksterior Cat eksterior (bagian luar rumah) adalah cat yang digunakan sebagai perlindungan terhadap hujan dan sinar matahari, sedangkan cat interior (bagian dalam rumah) adalah cat yang lebih menonjolkan aspek estetikanya. Bentuk cat dapat dibagi menjadi dua bentuk 1. Cat cair (lequid paint) Cat yang dilarutkan dengan pengecer dan proses aplikasinya pada substrate dilakukan dengan menggunakan kuas atau di semprot. Proses pengeringannya dengan pengeringan udara atau penguapan solvent. 2. Powder coating Cat yang proses aplikasinya dilakukan dalam bentuk bubuk, disemprotkan secara merata pada permukaan substrante kemudian dipanaskan dalam oven dengan suhu tinggi. Cat powder biasanya diaplikasikan pada substrante logam, namun dengan kemajuan teknologi cat powder untuk kayu sudah mulai dikembangkan.
Formulasi/bahan dasar cat terdiri dari lima komponen utama/dasar, dimana kelima komponen tersebut memiliki fungsi atau kegunaan masing-masing, yaitu : 1. Binder 2. Pigment 3. Pewarna Dyes 4. Pengencer / Thinner (Solvent) 5. Aditif
2.4 Informasi Pengelola Menentukan informasi yang dibutuhkan pengelola bangunan gedung perlu melakukan identifikasi kebutuhan untuk membuat Sistem Informasi Manajemen. Pada Perpustakaan Daerah Semarang agar dapat menentukan informasi yang dibutuhkan oleh pengelola bangunan gedung, khususnya informasi perawatan cat gedung. Berikut identifikasi kebutuhan informasi pengelola pada Perpustakaan Daerah. 1. Informasi Cat 2. Informasi Karyawan 3. Informasi Pelaksanaan Perawatan Cat 4. Informasi Pelaksanaan Perbaikan Cat
2.5 Standar Opersional Prosedur Standar Operasional Prosedur (SOP) ini digunakan dalam pelaksanaan perawatan cat gedung Perpustakaan Daerah Semarang. Standar Operasional Produsedur gedung Perpustakaan Daerah Semarang untuk perawatan cat dinding. 1. Sebelum pekerjaan dimulai dengan menyediakan peralatan kerja selengkapanya, yaitu : tangga, rakbol, ember, kain, majun, stick mop, deterjen, tapas, spogen, dan kape, persiapkanlah semua alat-alat tersebut dalam keadaan kering dan bersih. 2. Membersihkan debu yang melekat pada dinding dengan menggunakan kain majun, untuk bagian atas bisa gunakan tangga atau rakbol. Pembersihan ini untuk daily maintenance. Membersikan noda (spot dan kotoran) yang terdapat pada dinding, gunakan campuran deterjen dengan air secukupnya sapukan merata, mengerjakan harus teliti, jangan sampai merusak permukaan cat karena terlalu banyak menggunakan air. 3. Caranya hilangkan noda secara bertahap, tunggu kering dahulu baru diulang kembali, gunakan sponge dan langsung keringkan dengan kain majun. Setelah itu bersikan sisa larutan yang jatuh kelantai gunakan stick mop. Pembersihan ini dilakukan secara prodik bulanan.
Tabel 2.5. SOP Pelaksanaan Perbaikan Cat Gedung 4. Membersihkan noda (spot dan kotoran) yang terdapat pada dinding bercat minyak (water seal), gunakan larutan washing compound digosok dengan sponge, kemudian bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan biarkan dinding sampai kering kembali. Lalu, sisa larutan yang jatuh kelantai dibersihkan menggunakan stick mop. Pembersihan ini dilakukan secara prodik bulanan. Beberapa kerusakan yang dialami oleh cat luar gedung Perpustakaan Daerah Semarang dan perawatan cat berdasarkan Standar Operasional Produser (SOP) perbaikan cat. Tabel 2.5. SOP Pelaksanaan Perbaikan Cat Gedung 1 Menggelembung (blestering) 1) Pengecatan pada permukaan yang belum kering. 2) Pengecatan terkena trik matahari langsung. 3) Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran. 4) Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak. 5) Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi apabila 6) Permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air. 1) Keroklah lapisan cat yang menggembung dan haluskan permukaannya dengan kertas ampelas 2) Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata 3) Keroklah lapisan yang mengelupas dan membersikan denga kertas ampelas hingga permukaan rata, halus dan kering 4) Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.
2 Berbintik (bittiness) 1) Debu atau kotoran dari udara atau kuas / alat penyemprotan tidak kering sempurna. 2) Adanya bagian-bagian cairan yang sudah mengering ikut tercampur / teraduk. 1) Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna 2) Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas ampelas halus dan bersihkan 3) Beri lapisan cat baru (yang sudah disaring) sampai permukaan cukup rata. 3 Perubahan warna (discoloration) 1) Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan trik matahari 2)Adanya bahan pengikat (binder) bereaksi dengan garam-garam alkali. 1) Pililah jenis cat lain. 2) Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat dasar tanah alkali.
2.6 Cara Mengecat yang Baik dan Benar Keindahan bangunan yang paling berpengaruh selain bentuk atau uniknya bangunan tersebut juga ada pada warna atau cat yang dipakai pada bangunan tersebut, sehingga kitapun perlu memerhatikan bagaimana cara pengecatan yang baik dan tepat, pemilihan cat, serta pengecatan pada tipe-tipe dinding tertentu pada bangunan seperti berikut. Dinding baru Bangunan yang baru selsai dibuat memiliki struktur yang baru, maka dari itu pengecatan pada dinding baru selalu memiliki langkahnya tersendiri, yaitu. Menyiapkan alat dan bahan, seperti kuas, kuas roll, lap kering/kompresor, ember dan cat. Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecatan, yaitu memastikan dinding yang akan dicat dalam kondisi kering. Sebab dinding yang masih baru dan masih basah mengandung kadar alkali semen yang masih tinggi apabila langsung dicat akan beresiko dinding menjadi lembab sehingga dapat mempengaruhi cat menjadi berjamur bahkan rontok. Kerontokan cat dinding disebabkan karena dinding yang masih basah yang berakibat cat tidak dapat menempel dengan baik pada dinding. Membersihkan permukaan dinding yang sudah kering dari kotoran yang menempel, dapat menggunakan lap atau kompresor untuk membersihkannya.
Setelah proses pembersihan selesai, dapat dilakukan pengecatan dinding dengan cat dasar untuk dinding interior maupun eksterior. Sehingga dapat menetralisir derajat keasaman semen agar sesuai dengan PH cat. Selain itu, cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna aslinya.Sekaligus meratakan permukaan dinding yang bergelombang dengan cat dasar tersebut. Hasil pengecatan yang sempurna, diperlukan adukan cat yang tidak terlalu kental dan terlalu encer. Pengenceranpun dapat diukur dengan penggunaan air maksimal 5% dari total berat cat. Pengecatan dapat diulang sebanyak dua sampai tiga lapis untuk mendapatkan lapisan cat yang kuat dan warna yang jelas dengan waktu pengeringan tiap lapis pengecatan adalah 1 sampai 2 jam. Dinding lama Dinding lama yang jelas telah mengalami perubahan strukturpun mempengaruhi cat yang lama ataupun cat yang baru, sehingga diperlukan lang-langkah sebagai berikut. Pengecatan dinding yang sudah pernah dilapisi cat sebelumnya diperlukan teknik yang berbeda dengan mengecat dinding yang masih baru seperti sebelum melakukan pengecatan ulang, harus diperiksa dulu kondisi dinding eksisting dalam keadaan baik atau tidak. Kondisi dinding memiliki kondisi yang baik apabila dinding tersebut tidak mengelupas, tidak berjamur, tidak berkapur ataupun menggelembung. Permukaan dinding yang baik hanya perlu dibersihkan dari debu dan minyak untuk perawatannya dengan menggunakan amplas/sikat baja.
Lapisan plamir dan cat lama masih kuat melekat atau tidaknya dapat dilakukan pengecekan dengan cara menguaskan air pada permukaan dinding tersebut yang ditunggu beberapa saat. Bila permukaan dinding nampak mengelupas dan bergelembung-gelembung maka permukaan dinding harus disekrap terlebih dahulu hingga bersih agar lapisan cat yang baru dapat melekat dengan kuat. Cara ini berlaku untuk dinding interior maupun eksterior. Mengamplas permukaan yang sudah diperiksa tadi untuk membersihkan dan menghilangkan semua bagian cat yang terkelupas, berdebu, maupun kotoran lain yang ada sebelum melakukan pengecatan yang baru. Adanya penjamuran pada dinding itu lebih baik untuk mencari penyebabnya terlebih dahulu. Jika akibat rembesan air karena retakan dinding maka retakan dinding tersebut harus diperbaiki dahulu dan diaci kembali. Jika jamur masih nampak bisa disiasati dengan menguaskan cat minyak pada permukaan dinding yang berjamur tersebut agar jamur mati sebelum dicat dengan cat tembok nantinya. Pengecatanpun siap dimulai dengan mengikuti langkah-langkah yang ada pada dinding baru. Jika dinding lama tersebut sebelumnya dicat dengan cat tembok dengan warna yang tua maka pastikan lapisan demi lapisan cat tembok yang baru teraplikasi dengan baik dan merata agar tidak nampak bayangan warna dari cat dinding lama.
Cara Perawatan Cat Bangunan yang telah usai dicat masih memiliki tahapan selanjutnya berupa perawatan pada cat dinding untuk memaksimalkan fungsi cat dengan baik, yaitu. Cat yang dapat bertahan lama dan tidak terkelupas memerlukan perhatian pada teknik pengecatan yang baik, karena teknik pengecatan yang baik akan mendapatkan cat yang bertahan lama dan melindungi dinding secara maksimal. Jika cat terkena noda, maka segeralah dibersihkan sebelum noda itu mengering dan sulit untuk dibersihkan. Jika ada atap bocor, segera perbaiki agar air yang mengalir ke tembok tidak meninggalkan noda. Untuk membersihkan noda yang ringan cukup dengan di lap dengan kain biasa, jika noda agak menempel air yang digunakan harus ditambah dengan detergen, perbandingan 1 ember kecil air dengan 1 sendok teh detergen, usap menggunakan sikat dengan perlahan Cat tidak memiliki sifat permanen, maka dari itu diperlukan pembaharuan setiap 3 tahun sekali.
Kesimpulan Berdasarkan analisis di atas kami dapat menyimpulkan beberapa hal tersebut dalam sebuah data berikut. 1. Dibutuhkannya karyawan yang khusus bertugas untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan cat secara berkala pada gedung Perpustakaan Daerah Semarang. 2. Cat yang telah mengalami kerusakan harus segera ditangani agar tidak menambah kerusakan ataupun memperburuk sudut keindahan yang ada pada gedung perpustakaan daerah semarang. 3. Berdasarkan kerusakan yang dialami sebelumnya kami menyarankan untuk penggunaan cat eksterior pada dinding luar gedung dengan menggunakan cat anti air yang dapat bertahan lama akan lebih baik cat baru yang digunakan adalah cat dulux weathershield pro exterior dengan harga Rp.1.287.000,- satuan 20 liter.