Teori Kognitif Jean Piaget (1896-1980). Teori kognitif Piaget menjelaskan bahwa anak dapat membangun pemahaman mengenai dunia mereka secara aktif, dan melalui empat tahap perkembangan kognitif (Santrock 2007)
Teori Kognitif : Berfokus pada proses berpikir dan perilaku Meliputi Teori Organismik dan Teori Mekanisme
Sudut pandang kognitif (cognitive perspective), : Tahapan kognitif Piaget. Perkembangan kognitif Vigotsky. Pendekatan Pemrosesan Informasi dan Neo Piagetian
Teori tahapan kognitif Piaget Penekanannya pada proses mental. Mengambil sudut pandang organismik Perkembangan kognitif sebagai hasil upaya anak-anak untuk memahami dan bertindak di dunia mereka. Setiap tahapan muncul melalui tiga proses yang saling terkait: organisasi, adaptasi dan equilibrasi
Piaget mengunakan metode klinis dalam penelitian terhadap tahap- tahap perkembangannya. Mengabungkan pengamatan dengan pertanyaan yang fleksibel Perkembangan kognitif dimulai dari kemampuan bayi beradaptasi dengan lingkungan seperti mencari puting susu.
Pertumbuhan kogintif Piaget: Organisasi Organisasi adalah kecenderungan untuk menciptakan struktur kognitif yang kompleks, yang mengikut sertakan banyak citra kenyataan yang akurat atau 'skema‘ Skema Pola perilaku yang teratur yang digunakan untuk berpikir dan bertindak dalam situasi. Seiring perkembangan skema menjadi complex Contoh Bayi menghisap putting susu, botol dan jempol
Pertumbuhan kogintif Piaget: Adaptasi Adaptasi merupakan : cara anak menangani informasi baru dengan mempertimbangkan hal-hal yang sudah mereka ketahui. Adaptasi muncul dalam 2 proses: Asimilasi Akomodasi
. Asimilasi: memasukkan informasi-informasi baru dan mengabungkan ke struktur kognitif yang sudah ada
. Akomodasi : Merubah struktur kognitif seorg agar sesuai dengan informasi baru - Tahap asimilasi dan akomodasi harus seimbang (balanced). Upaya untuk seimbang dan stabil ( Equalibration)
Tahap Perkembangan kognitif Piaget Tahap sensorimotor (Sensori motor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun
Teori kognitif sosial-Budaya. Vygotsky Lev Vygotsky (Psikolog, Rusia (1896-1934): Menekankan interaksi aktif anak dengan lingkungan sosial Anak secara aktif akan menciptakan pengetahuannya sendiri Zona proximity development Scaffolding
Vygotsky: anak akan jauh lebih berkembang jika ZONE PERKEMBANGAN PROKSIMAL Vygotsky: anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. ZPD menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial yang akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat.
KONSEP SCAFFOLDING Scaffolding, yakni suatu proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Pendekatan Proses Informasi Berusaha menjelaskan perkembangan kognitif dengan menganalisis berbagai proses yang tercakup dalam persepsi dan penanganan informasi. (persepsi, storage, dan retrieval) Membantu anak menyadari berbagai proses mentalnya, dalam peningkatan strategi Digunakan untuk menguji, mendiagnosis, dan menyelesaikan masalah belajar.
Pendekatan Proses Informasi: Teori Neo-Piagetian Menanggapi kritik terhadap teori Piaget Fokus pada konsep tertentu, strategi, dan keterampilan yang spesifik
Pendekatan Proses Informasi: Computer-Based Models Menyimpulkan apa yang terjadi antara rangsangan dan respon Sering menggunakan bagan alur untuk menentukan langkah- langkah pengolahan yang harus digunakan
Pendekatan Kontekstual Perkembangan dapat dipahami hanya dalam konteks sosial Memandang individu sebagai entitas yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan.
Urie Bronfenbrenner: Menjelaskan berbagai pengaruh interaksi yang mempengaruhi perkembangan seseorg Mengidentifikasi konteks yang mendorong pertumbuhan atau perkembangan (rumah, kelas, lingkungan)
Mikrosistem (microsystem) Mesosistem (mososystem) Urie Bronfenbrenner ( biological Theory). Menjelaskan berbagai cakupan yang saling berinteraksi dan saling memengaruhi. 5 sistem kontekstual menurut Bronfenbrenner: Mikrosistem (microsystem) Mesosistem (mososystem) Ekosistem (exosystem) Makrosistem (macrosystem) Kronosistem (Chronosystem)
Berbagai desain penelitian perkembangan Penelitian longitudinal ( longitudinal study); peneliti melakukan penelitian pada orang atau kelompok yang sama, lebih dari sekali dan berlangsung pada waktu yang lama. Penelitian crosectional; data dikumpulkan dari orang – orang dengan usia yang berbeda, pada waktu yang sama Penelitian sequential : data dikumpukan dari sampel cross sectional atau longitudinal
Kode Etik Penelitian Tiga prinsip dasar dalam etika penelitian Kemanfaatan (beneficence)Berorientasi pada kepentingan anak (subjek penelitian) dan meminimalkan bahaya Peneliti harus menghormati kemandirian subjek penelitian. Anak menentukan apakah ia bersedia untuk menjadi subjek penelitian atau tidak. Prinsip keadilan ,penyertaan kelompok yang beragam, dengan kesensitifan terhadap dampak apapun yang mungkin diakibatkan oleh penelitian.