TERAPI CAIRAN PARENTERAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Advertisements

Darwis Dosen Jurusan Gizi
TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS DAN BAYI/ANAK
Bab 5 Diare.
PARENTERAL & ENTERAL NUTRISI Oleh : Yonrizal Nurdin
INFUS INTRAVENUS AKFAR BANDA ACEH
KESEHATAN TENTANG DIARE.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
ACUTE DIARRHEA Prof. Dr. Agus Firmansyah Department of Child Health
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
Soal 1 Kebutuhan nutrisi seorang wanita berusia 58 tahun dengan BB 140 pon adl sbb: Asam amino 50,91 g/hari Lemak 40,77 g/hari Dektrose 185,07 g/hari.
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
Ns. Maria Imaculata Ose, S.Kep
BALANCE CAIRAN PADA ANAK
TEKHNIK TERAPI CAIRAN OLEH : NURUL CH,SKep,Ners. Teknik Terapi Cairan Jatmiko, AMD Kep &
Terapi cairan perioperatif oleh dr.Yose Wizano, SpAn.KAKV
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Penilaian Status Nutrisi dan Penatalaksanaan
Kebutuhan cairan dan elektrolit
CAIRAN DAN ELEKTROLIT Oleh Dewi Puspitaningrum,SSiT,M.Kes
Terapi Cairan Maintenance
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
SISTIM ENDOKRIN , NUTRISI DAN METABOLIK
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
Pemeriksaan Faal Ginjal
DIETETIK PADA PRE& POST OPERASI
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
PERHITUNGAN OSMOLARITAS DAN VISKOSITAS SECARA SEDERHANA
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS DAN BAYI/ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Fisiologi Cairan Tubuh
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
DIETETIK PADA PRE& POST OPERASI
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
Makanan parenteral Infeksi & defisiensi 6.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
MARASMUS MATERI KULIAH.
Makanan parenteral Minggu ke V.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
Assalamua’laikum Wr.Wb
Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kes
Makanan enteral Infeksi & defisiensi 4.
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Asuhan keperawatan hipoglikemia
ENCEPHALITIS.
GLUKOSA 2 JPP SISILIA INTAN JUITA( ).
DEMAM.
ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Oleh Meili rianita Skep Ners
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
GIZI BURUK.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 13.
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
PENGGUNAAN CAIRAN INTRAVENA
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

TERAPI CAIRAN PARENTERAL

Air merupakan unsure vital untuk makhluk hidup. Kira-kira 55-60% dari berat badan orang dewasa terdiri atas air. Pada anak dan bayi lebih besar, yaitu 80% pada bayi dan 70% pada anak. Adanya gangguan keseimbangan air akan sangat mempengaruhi kondisi tubuh. Pada keadaan sehat tubuh memiliki mekanisme keseimbangan atau homoeostatis yang mengatur asupan dan pengeluaran air. Misal : sehabis O.R kita merasa haus → minum Pada keadaan tertentu dimana asupan air sangat kurang atau kehilangan air sangat banyak, tubuh tidak bisa melakukan kompensasi dengan adekuat → dehidrasi Pada diare berat dan muntaber, bisa terjadi dehidrasi akut yang berat dan mengancam jiwa, maka perlu penambahan air dan elektrolit. Untuk pasien yang sakit dan dirawat inap karena diare kronis, asupan minum/makan kurang atau ada demam tinggi, disamping kekurangan air dan elektrolit juga kekurangan zat gizi sehingga perlu diberikan infus yang mengandung asa amino dan karbohidrat.

Terapi cairan Terapi cairan adalah suatu tindakan pemberian air dan elektrolit dengan atau tanpa gizi kepada pasien-pasien yang mengalami dehidrasi dan tidak bisa dipenuhi oleh asupan oral biasa melalui minum atau makanan.

Terapi cairan resusitasi Terapi cairan resusitasi adalah pemberian cairan untuk menyelamatkan jiwa pasien yang mengalami syok karena dehidrasi akut dan berat atau perdarahan. Di sini cairan infus diberikan dengan cepat dan dalam jumlah cairan yang besar sesuai dengan derajat dehidrasi atau perdarahan yang terjadi.

Terapi cairan rumatan Terapi cairan rumatan bertujuan mengganti kehilangan air normal harian pada pasien rawat inap. Seringkali pasien rawat-inap karena kondisi sakitnya tidak bisa mengkonsumsi air dan elektrolit dalam jumlah cukup melalui minum, sehingga memerlukan dukungan infuse untuk memenuhi kebutuhan hariannya agar tidak jatuh dalam gangguan keseimbangan air dan elektrolit yang bisa mengancam jiwa. Jenis dan jumlah dan kecepatan cairan rumatan yang diberikan kepada pasien berbeda dengan cairan resusitasi.

Nutrisi Parenteral Nutrisi parenteral adalah pemberian infus zat gizi (bisa asam amino, karbohidrat dan lipid) ke dalam pembuluh balik atau vena. Nutrisi parenteral ini diberikan pada pasien yang kekurangan gizi atau asupan gizi melalui oral   diperkirakan akan terhambat oleh kondisi penyakit pasien.

Jenis-jenis larutan

Larutan Karbohidrat : D5 Martos 10 Larutan elektrolit : NaCl 3 % Sederhana NaCl 0,9 % Larutan elektrolit : lar 1:1 Sederhana lar 2A Karbohidrat lar 1:2 lar 1:4 lar 1:5 larutan elektrolit : RL komplek

larutan elektrolit : Potacol-R kompleks + Darraw Glukosa karbohidrat lar 3 A larutan maintenance : a. KaEN 1 B b. KAEN 3 A c. KAEN 3 B KAEN MG 3 larutan pengganti plasma a. Dekstran 6% Dekstran 10% Diuresis osmotik : manitol 20%

Larutan asam amino Panamin G. Aminovel 600 Amiparen Larutan karbohidrat kombinasi Triparen no.1 Triparen no. 2

Indikasi NaCl: resusitasi kehilangan Na > Cl, misal : diare Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan Natrium RL / Ringer asetat Mengatasi kehilangan cairan ekstrasel yang akut Pada syok, dehidrasi → diguyur

Dextran Resusitasi Pengganti plasma pada luka bakar Peningkatan sirkulasi kapiler. Misal : infark hemoragih Ka EN Tidak mengandung kalium Digunakan sebagai ”initial solution” untuk suplai air dan elektrolit Ka EN 3 A dan 3 B Larutan standar untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan K (larutan rumatan)

Ka EN MG3 Larutan rumatan dengan glukosa 10% Suplai air dan elektrolit pada pasien dengan asupan oral terbatas Pan Amin 6 Tifoid Nutrisi dini post operatif Katabolik ringan Dosis : dewasa : 500 ml selama 60-100 menit Kecepatan : sebagai asam amino, 10 g dalam 60 menit Martos 10 Suplai air dan karbohidrat secara parerental pada penderita diabetik Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stress berat, dan defisiensi protein Dosis : 0,3/kgBB/jam (BB 50 kg, diberikan 500 ml larutan 10% dalam 4 jam atau lebih

Aminovel 600 Nutrisi tambahan pada gangguan saluran gastrointestinal, mis : Short Bowel syndrome, anoreksia, dan kelainan gastro- intestinal berat Penderita gastro intestinal yang dipuasakan, misal Enterokutan fistula Kebutuhan metabolik yang meningkat, misal Luka bakar, trauma, dan pasca operasi Katabolik sedang Dosis : 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit) Manitol Gagal ginjal akut : diperlukan test dose 0,2 g/kg, diberikan dalam 3-5 menit. Respon memadai jika volume urin 40 ml/jam (diukur dalam 2-3 jam). Jika ada respon dosis dilanjutkan 100 g, diberikan dalam 90 menit sampai beberapa jam. Jika tidak ada respon, pemberian tidak dilanjutkan

Amiparen Luka bakar Infeksi berat Kwashiokor Post operatif Katabolik berat Total Parenteral Nutrition (TPN) Dosis : dewasa normal : 100 ml selama 60 menit Kecepatan : sebagai asam amino, 10 g dalam 60 menit Meylon Asidosis, karena defisit bikarbonat Penyakit meniere dan ”motion sickness.” Dosis : BE x 30% x BB Biasanya diberikan 50% dari jumlah yang dihitung

Triparen Suplai air, elektrolit, kalori melalui vena sentral dimana intake oral maupun enteral tidak cukup atau tidak dimungkinkan Dosis : 1800 m/24 jam melalui vena sentral Indikasi Mg SO4 20% / 40% Mengontrol dan mencegah kejang pada pre eklampsi dan eklampsi Dosis : Pre eklampsi : 10 ml (4 g) MgSO4 40%, IM, dapat diulang 4 g tiap 6 jam Eklampsi : dosis initial : 8 g dalam larutan 40%, IM, selanjutnya 4 g/6 jam

Menghitung Tetesan Infus Infuset Makro : Jumlah cairan 15 Tetes/ ml Waktu X 4 20 Tetes/ ml Waktu X 3 Infuset Mikro : Jumlah cairan 60 Tetes/ ml Waktu

Soal Berapa tetes/menit yang dibutuhkan untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh sebanyak 500 ml selama 8 jam, jika cairan itu memberi 15 tetes/ml ? Berapa tetes/menit harus dipertahankan untuk memberi infus NaCl sebanyak 1 lt selama 12 jam bila 1 ml mengandung 15 tetes ?

3. Berapa tetes permenit harus kita berikan larutan yang mengandung lignocain 1000 mg dalam 500 ml larutan agar pasien mendapat 3 mg/menit bila 1 ml larutan itu mengandung 60 tetes ? 4. Berapa tetes per menit dibutuhkan untuk memberi aminofilin sebanyak 1mg/menit bila 1 ml mengandung 15 tetes ? Larutan infus yang tersedia mengandung 250 mg aminofilin dalam 500 ml 5. Berapa ml yg harus diambil bila dibutuhkan 10 g MgSO4 ? Obat yang tersedia inj MgSO4 40%