PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka Septiawan Novi Zahrani Delia Sri Yufikasari Cindy Dwi Astuti Yola Dwi Jayanti
Pengertian Protein Istilah protein berasal dari bahasa Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan Diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Protein adalah bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Fungsi Protein Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara susunan/struktur tubuh dari sel, jaringan hingga ke organ-organ tubuh. Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan zat-zat dari luar atau asing yang masuk di dalam tubuh.
Fungsi Protein Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karna protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan). Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai enzim artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi kimia. Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi penting seperti halnya hormon, enzim, antibodi dan kromosom.
Klasifikasi Protein Protein serabut Protein Konjugasi Protein globular
Protein Serabut Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehngga menyerupa batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh. Kolagen, elastin, keratin dan miosin
Protein Globular Protein Globular dalam globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larutan garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Albumin, globulin, histon dan protamin
Protein Konjugasi Protein Konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan nonasam amino. Gugus non asam amino ini dinamakan gugus prostetik nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein, hemoprotein dan flavoprotein
Jenis-Jenis Protein Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya - Protein Sempurna, asam amino lengkap, c/ protein hewani - Protein Kurang Sempurna, asam amino lengkap tapi jumlah beberapa aa kurang, c/ protein pada kacang2an - Protein Tidak Sempurna, asam amino kurang atau tidak ada, c/ protein pada jagung
Lanjutan … b. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya - Protein Sederhana (Simple Protein), hasil hidrolisa berupa campuran berbagai asam amino - Protein Kompleks (Complex Protein), hasil hidrolisa berupa campuran berbagai asam amino dan komponen lain - Protein Derivat (Protein derivative), intermediate produk, ikatan hasil dari hidrolisa protein
STRUKTUR PROTEIN Struktur Primer Struktur Sekunder Struktur Tersier Struktur Kuartener
Informasi Genetik DNA dan RNA Setiap makhluk hidup berbeda dalam bentuk protein yang membentuknya, begitupun tubuh setiap orang. Perbedaan ini terletak pada susunan dan urut- urutan asam amino yang membentuknya. Petunjuk pembuatan tiap jenis protein dalam tubuh seseorang dilakukan melalui informasi genetik yang diterima seseorang pada tahap pembuahan.
Informasi Genetik DNA dan RNA Informasi ini tersimpan dalam DNA (deoxyribonucleic acid) yang berada dalam inti tiap sel. Spesifikasi suatu protein, jenis, dan urut-urutan asam amino yang membentuknya kemudian disampaikan oleh pesuruh RNA (ribonucleic acid) kepada mesin pembuat protein yang terdiri atas DNA dan suatu protein di dalam sel. Asam amino yang dibutuhkan kemudian dibawa oleh RNA lain yang dinamakan alat angkut RNA ke tempat yang membutuhkan.
Mutu Protein Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan. Semua protein hewani kecuali gelatin, merupakan protein komplit. Gelatin kurang dalam asam amino triptofan.
Mutu Protein Dua jenis protein yang terbatas dalam asam amino yang berbeda, bila dimakan secara bersamaan di dalam tubuh dapat menjadi susunan protein komplet. Misalnya, bila nasi yang terbatas dalam lisin dicampur dengan tempe yang terbatas dalam metionin, didapatkan campuran yang memungkinkan pertumbuhan
Asam Amino Protein adalah molekul makro yang mempunya berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan nitrogen. Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino dan gugus asam
Jenis-jenis Asam Amino Protein Tidak esensial Esensial
Jenis-jenis Asam Amino Essensial : Leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, histidin Non esensial : Asam glutamat, alanin, asam aspartat, glutamin, asparagin
Fungsi Biologis Asam Amino Bahan utama penyusun protein. Pertumbuhan Pemeliharaan tubuh Beberapa asam amino bertindak sebagai neurotransmitter dan beberapa bertindak sebagai awal bahan untuk biosintesis neurotransmitter, hormon, dan senyawa biokimia penting lainnya. Asam amino dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energi setelah cadangan karbohidrat dan lemak habis.
Sumber protein Sumber Protein Nabati : kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang hijau, kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu. Sumber Protein Hewani : daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu.
Angka Kecukupan Protein Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energi yang berasal dari protein lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat. Sebagai dasar perhitungan, kecukupan protein = 10-15 % dari total suplai kalori. Misalnya 10% dari kecukupan energi = 210 kalori = 52,5 gram protein, (1 kalori = 4 gram protein)
Akibat Kekurangan Protein Kwashiorkor : Kwashiorkor adalah bagi gejala yang sangat ekstrem yang diderita oleh bayi dan anak-anak kecil akibat kekurangan konsumsi protein yang parah meskipun konsumsi energi atau kalori telah mencukupi kebutuhan. Marasmus: istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein.
Akibat Kelebihan Protein Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam
Terima Kasih