PEMBANGKIT LISTRIK DIESEL KONSEP TEKNOLOGI 2013
PEMBANGKIT LISTRIK DIESEL Kapasitas 10 - 2200 KVA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD) Pusat Listrik Tenaga Diesel cocok untuk: lokasi di mana pengeluaran bahan bakar rendah persediaan air terbatas minyak sangat murah dibanding dengan batubara dapat berfungsi dalam waktu yang singkat mesin pembangkit dalam kapasitas kecil Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk : Pusat pembangkit Cadangan (Stand by plant) Beban puncak Cadangan untuk keadaan darurat. (emergency)
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan pilihan yang sesuai untuk PLTD antara lain : Jarak dari beban dekat Pesediaan areal tanah dan air Pondasi Pengangkutan bahan bakar Kebisingan dan kesulitan lingkungan Bagian-bagian utama PLTD adalah mesin (motor) diesel dan generator. Mesin diesel berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator
Komponen-komponen penting mesin PLTD adalah : Mesin / motor Sistem bahan bakar Sistem udara masuk Sistem pembuangan gas Sistem pendinginan Sistem pelumasan Sistem penggerak mula
DATA TEKNIK SPESIFIKASI DARI BEBERAPA MESIN DIESEL DATA DAN ASPEK MESIN BUATAN MTU DEUTZ MWM CATER PILLAR NIGATA Daya (kW) Konsumsi bahan bakar (lt kWh) Konsumsi minyak pelumas (lt/J) 664 0,25 1,8 720 0,57 735 0,23 703 0,27 4 660 0,26 0,95
SPESIFIKASI DIESEL GENSET BEBERAPA MERK No. Merk/Tipe Mesin Daya (kVA) Bahan bakar (lt/kWh) Berat (ton) Volume (m3) Putaran (rpm) Caterpillar/3312 TA MAN-AEG/AVK 7 L 20/27 MWM-AEG/Siemens TBD 604 BV 8 MWM-AEG/Siemens TBD 604 BV 12 DETZ-AEG/Siemens/AVK BA 16 M 816 U Nigata 4 PA 5L 875 814 854 997 865 1000 0,278 0,247 0,231 0,227 0,286 0,252 9,55 8,50 5,30 8,00 16 21,90 9,30 12,45 24,36 13,26 22,30 1500
MESIN DIESEL Pada 1894, penemu Jerman Rudolph Diesel mengembangkan mesin diesel satu silinder pertama Mesin ini sukses diujikan pada 1897 Diesel meninggal pada 1913 secara misterius
MESIN DIESEL Internal Combustion Engine Tidak menggunakan busi 2-Strokes & 4-Strokes Berdasarkan siklus Diesel
Mesin Diesel vs Mesin Bensin Tidak menggunakan busi Menggunakan busi Pembakaran Spontan Pembakaran Tidak Spontan Rasio kompresi besar Rasio kompresi kecil Torsi Besar <> RPM Kecil Torsi Kecil <> RPM Besar Komposisi udara lebih banyak Komposisi bahan bakar lebih banyak Efisiensi Termal Lebih Tinggi Efisiensi Termal Lebih Rendah Siklus Diesel Siklus Otto
Prinsip Kerja Energi Panas Pembakaran -> Energi mekanik Kenaikkan tekanan gas bakar yang bekerja pada piston-> dirubah menjadi gerakan memutar crankshaft Bisa 2 atau 4 stroke 2-stroke: 1 power stroke per 1 crankshaft revolution 4-stroke: 1 power stroke per 2 crankshaft revolution
Prinsip Kerja Engine stroke 1 Stroke adalah 1 gerakan translasi piston (dari TDC ke BDC) 1 revolution of crankshaft = 2 strokes of piston
Two-Stroke Diesel Engine Exhaust Exhaust valve terbuka, inlet port terbuka Udara bertekanan masuk mengeluarkan gas buang Piston dekat BDC Kompresi Intake and exhaust valves tertutup Piston bergerak dari BDC ke TDC Temperatur dan tekanan udara meningkat Power stroke Bahan bakar diinjeksikan dan terjadi pembakaran Piston bergerak dari TDC ke BDC
Two-Stroke Diesel Engine Strokes Compression Power (Intake/Exhaust)
Two-Stroke Diesel Engine
Diesel Engine Intake Stroke: Piston bergerak dari TDC ke BDC menciptakan vacuum di dalam cylinder Intake valve terbuka memasukkan hanya udara kedalam cylinder dan exhaust valve tetap tertutup
Diesel Engine Compression Stroke Kedua valve tertutup Piston bergerak dari BDC ke TDC, Terjadi kenaikkan tekanan dan temperatur udara di dalam cylinder
Diesel Engine Power Stroke Kedua valve tertutup Ketika piston berada di akhir compression stroke (TDC) injector menyemprotkan kabut bahan bakar ke dalam cylinder Ketika udara panas dan bahan bakar tercampur di cylinder terjadi pembakaran spontan Ledakkan ini membuat piston bergerak dari TDC ke BDC
Diesel Engine Exhaust Stroke Piston bergerak dari BDC ke TDC Exhaust valve terbuka dan gas buang keluar Intake valve tetap tertutup
Diesel Engine Four Strokes of Diesel Engine
Four-Stroke Diesel Engine
Two vs. Four-Stroke Engines TDC BDC TDC BDC A : 2 LANGKAH B : 4 LANGKAH DIAGRAM INDIKATOR MESIN DIESEL
Two vs. Four-Stroke Engines Keunggulan Two-stroke Higher power to weight ratio Sistem lebih sederhana Keunggulan Four-stroke Proses pembakaran lebih efisien power-to-weight ratio sebanding dengan ukuran
The Combustion Cycle The four-stroke combustion cycle of the diesel engine is composed of the intake stroke, compression stroke, power stroke, and the exhaust stroke. The diesel engine operates through the motion of compression pistons in inside the cylinders of the engine. Pistons inside the cylinders are connected by rods to a crankshaft. As the pistons move up and down in their cylinders, they cause the crankshaft to rotate. The crankshaft’s rotational force is carried by a transmission to a drive shaft, which turns axles, causing the wheels to rotate. Teknologi dan Rekayasa
The Intake Stroke During the intake stroke, the intake valve opens as the piston moves down to allow air into the cylinder. The air is pushed by atmospheric pressure into the cylinder through the intake valve port. Teknologi dan Rekayasa
The Compression Stroke After the piston reaches its lower limit, it begins to move upward and as the piston moves up, the intake valve closes. The exhaust valve is also closed, so that at this point in the cycle, the cylinder is sealed. As the piston moves upward, the air is compressed and the compression of the air causes the pressure and the temperature of the cylinder to increase. Teknologi dan Rekayasa
The Power Stroke As the piston reaches maximum compression of the air, diesel fuel is injected to the combustion chamber filled with compressed air. The heat of the compressed air ignites the fuel spontaneously at the self-ignition temperature of the fuel. As the cylinder pressure increases, the piston is forced down into the cylinder. The power impulse is transmitted down through the piston, through the connecting rod, and to the crankshaft, which is rotated due to the force. Teknologi dan Rekayasa
The Exhaust Stroke As the piston reaches the bottom of its stroke, the exhaust valve opens. As the piston moves up on the exhaust stroke, it forces the burned gases out of the cylinder through the exhaust port. Then as the piston reaches the top of its stroke, the exhaust valve closes, and the intake valve opens. The cycle repeats again with the intake stroke. Teknologi dan Rekayasa
DIESEL COMPONENTS Teknologi dan Rekayasa
COMBUSTION CHAMBER TYPE ( DIRECT INJECTION ) Semi Spherical Type Spherical Type Multi Spherical Type Teknologi dan Rekayasa
INDIRECT INJECTION TYPE Glow Plug Nozzle Piston SWIRL CHAMBER TYPE PRECOMBUSTION CHAMBER TYPE ( AIR CELL ) Teknologi dan Rekayasa
IN – LINE INJECTION PUMP Feed Hole Control groove Driving face Teknologi dan Rekayasa
DISTRIBUTOR INJECTION PUMP ( VE ) VE : “ VERTEILER EINSPRITZ ) Teknologi dan Rekayasa
DISTRIBUTOR INJECTION PUMP ( VE ) ( SCEMATIC ) Teknologi dan Rekayasa
FUEL FILTER FUEL FILTER PARTS 1. Priming Pump 2. Filter 3. Water Sendimeter From Fuel Tank To Injection Pump Teknologi dan Rekayasa
NOZZLE Pressure spring Nozzle Needle Nozzle Body Adjusting Shim NOZZLE PARTS Pressure spring Nozzle Needle Nozzle Body Adjusting Shim Teknologi dan Rekayasa
PRE HEATING SYSTEM Teknologi dan Rekayasa