Oleh : Hendri.Y.Chaniago AL UMMAH Oleh : Hendri.Y.Chaniago Disampaikan pada Dauroh Marhalah 2 KAMMI DAERAH JAMBI 12 November 2014
UMMAH Tinjauan Al-Quran : "Kalau sekiranya Tuhanmu berkeinginan, (tentu) Dia akan menjadikan manusia ini satu ummah (saja)", Q.S. Hūd (11): 118. UMMAH "Pada mulanya manusia adalah ummah yang satu", Q.S. Al-Baqarah (2): 213. "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu". Q.S. Al-An'ām (6): 38.
كان الناس أمة واحدة فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين وأنزل معهم الكتاب بالحق ليحكم بين الناس فيما اختلفوا فيه وما اختلف فيه إلا الذين أوتوه من بعد ما جاءتهم البينات بغيا بينهم فهدى الله الذين آمنوا لما اختلفوا فيه من الحق بإذنه والله يهدي من يشاء إلى صراط مستقيم عن ابن عباس : ( كان الناس أمة واحدة ) يقول : كانوا كفارا ، ( فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين )
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم منهم المؤمنون وأكثرهم الفاسقون روى سعيد بن جبير عن ابن عباس رضي الله عنهما ( كنتم خير أمة أخرجت للناس ) الذين هاجروا مع النبي صلى الله عليه وسلم إلى المدينة ، وقالجويبر عن الضحاك : هم أصحاب محم د صلى الله
وَلتَكُن مِنكُم أُمَّةٌ يَدعُونَ إلَى الخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعرُوف وً يَنهَونَ عَنِ المُنكَر وَألئكَ هُم المُفلِحُونَ
DEFENISI UMMAH Perkumpulan yang terbentuk karena sesuatu hal (kullu jamā'ah yajma'uhum amr mā). Perkumpulan itu terbentuk karena kesamaan kepercayaan, waktu, tempat dan lain-lain
Konsep al-ummah dalam Al-Qur'an mengacu kepada hal-hal yang bisa memberi gambaran adanya penyatuan dari berbagai aspek yang dianggap berbeda yang muncul atau paling tidak terkesan dalam satu masyarakat. Konsep Al-Qur'an tentang umat yang terbaik adalah masyarakat yang menerima perbedaan, serta berusaha mencari titik yang bisa mempersamakan satu dengan yang lain.
Kondisi Umat islam sangat lemah Ekonomi Finansial-Perbankan Pertanian Iptek Riset Politik Inter dan antar bangsa Militer Alutista 8
Dua Problematika Umat Secara garis besar, problematika umat dibagi menjadi dua: Problematika yang terus-menerus ada di setiap masa Problematika kontemporer Kedua problem tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
PROBLEMATIKA SEPANJANG ZAMAN Problematika ini senantiasa ada karena berkaitan dengan dua hal Sifat dan keadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Ini yang paling besar peranannya terhadap munculnya berbagai problem manusia Garis perjalanan umat yang telah dinubuwwahkan oleh Rasulullah pasti terjadinya. Umat Islam sesuai dengan hadits Rasul SAW akan mengalami pasang-surut-pasang. Dan saat ini adalah masanya surut
Jiwa Manusia Jiwa manusia itu dipengaruhi oleh fujur dan taqwa (91:8) Allah telah tanamkan dalam jiwa manusia Kecenderungan Watak Keinginan Naluri Kita akan senantiasa berhadapan dengan manusia yang memiliki semua itu yang berbeda-beda
Periode Penyimpangan (اِنْحِرَافُ العُصُوْرِ) Sudah digariskan oleh Allah, bahwa umat Islam akan mengalami masa-masa suram setelah masa terbaik di zaman kenabian Problematika umat pada masa ini lebih beragam Akan tetapi, sebagai umat yang satu masih tetap terjaga di bawah bendera khilafah Islamiyah Perluasan kekuasaan Islam pun masih terus berlangsung Kelemahan umat Islam mulai terasa di awal abad ke-20 hingga akhirnya jatuhlah sistem khilafah pada 1924
Hadits tentang Periodisasi Umat Islam فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
"Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendakinya untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah 'ala minhajin Nubuwwah, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menggigit (Mulkan Adhon), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyah), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah, kemudian beliau diam."
Datangnya Masa Suram حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu 'anhu beliau berkata : "Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku" Aku bertanya : "Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?" Beliau berkata : "Ya" Aku bertanya : "Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?" Beliau menjawab : "Ya, tetapi didalamnya ada asap". Aku bertanya : "Apa asapnya itu ?" Beliau menjawab : "Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya" Aku bertanya : "Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?" Beliau menjawab :"Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka" Aku bertanya : "Ya Rasulullah, sebutkan cirri-ciri mereka kepada kami ?" Beliau menjawab : "Mereka dari golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita" Aku bertanya : "Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini" Beliau menjawab : "Pegang erat-erat jama'ah kaum muslimin dan imam mereka" Aku bertanya : "Bagaimana jika tidak imam dan jama'ah kaum muslimin?" Beliau menjawab :"Tinggalkan semua kelompok-kelompok itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu"
Umat Islam Bodoh terhadap Islam Akibat semua problematika tersebut, umat Islam kemudian bodoh terhadap Islamnya sendiri Ini seperti dalam hadits: بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ Awal mulanya Islam itu aneh, dan akan kembali seperti awal mulanya. Maka berbahagialah bagi orang yang dianggap aneh (HR Muslim) Penyakit ini sebenarnya penyakitnya orang Yahudi 2:78 “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.”
PROBLEMATIKA KONTEMPORER Di samping problematika yang akan terus kita hadapi sepanjang zaman, ada juga problematika yang baru terjadi di zaman modern ini Problematika ini disebabkan oleh dua hal Akibat penjajahan Kekuatan internasional Sebenarnya, problematika kontemporer ini juga disebabkan oleh kelemahan internal umat Islam Sementara, Barat mulai bangkit sejak bersentuhan dengan peradaban Islam melalui kekhalifahan Islam di Andalusia dan Perang Salib Terjadilah kondisi yang tidak seimbang: Umat Islam yang lemah (bodoh) vs Barat yang kuat
Penyakit-penyakit Akibat Penjajahan (أَمْرَاضُ الاِسْتِعْمَارِ) Sebagian besar negara Islam pada awal abad ke-20 hidup di bawah penajajahan Barat Kristen/Katolik Perjanjian Saragossa (Zaragoza) berisi: Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku. Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda selama 350 tahun
Akibat Penjajahan Munculnya berbagai institusi-institusi non-Muslim di negara-negara Islam (al-mu’assasat al-kafirah) Sekolah didirikan oleh Belanda Gereja Kemunduran perbadaban (at-takhalluf al-madani) Gaptek (gagap teknologi) Sistem berpikir yang salah (tarkiban fikriyyan khothi’an) Tidak tahu skala prioritas: bisa beli TV tapi SPP selalu nunggak Sistem kejiwaan yang salah (tarkiban nafsiyyan khothi’an) Menampilkan keislaman malu Bangga dengan budaya barat
Peralihan Kekuasaan Akhirnya beralihlah kekusaan ke tangan para musuh Islam (اِنْتِقَالُ السُّلْطَةِ إِلَى الأَعْدَاءِ) Secara politik: Pemerintahan Penjajah Secara ekonomi: sumber-sumber alam dikuasai Penjajah Secara budaya: dominasi budaya barat Secara keamanan: dicekam ketakutan Secara sosial: menjadi masyarakat kelas bawah
Kekuatan Internasional Kekuatan-kekuatan internasional yang terus memusuhi Islam Zionisme internasional Komunisme internasional Salibisme internasional Bahkan PBB pun di bawah kendali Barat Umat Islam dikepung dari berbagai penjuru Kekuatan-kekuatan tersebut bergerak dengan Perencanaan (takhthith) yang matang Pengorganisasian (tanzhim) yang baik Sarana-sarana (wasail) yang lengkap Akibatnya umat Islam berada dalam kebodohan yang sistemik (al-jahilyyah al-munazhzhamah)
BUIH Semua problematika itu menyebabkan umat Islam laksana BUIH di tengah arus banjir Terombang-ambing tanpa arah Arahnya mengikuti arus orang lain Terbentur dalam melangkah Sabda Rasul: يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?” Nabi s.a.w. menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah wahan itu hai Rasulullah?” Nabi kita menjawab, “Cinta pada dunia dan takut pada mati.”
Mengekor Yahudi dan Nasrani لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)
SOLUSI Solusinya adalah JIHAD yang menyeluruh JIHAD = kesungguhan + berkesinambungan Jihad tulisan (al-jihad al-qalami) Jihad harta (al-jihad al-mali) Jihad lisan (al-jihad al-lisani) Jihad tangan (al-jihad al-yadi) Jihad politik (al-jihad as-siyasi) Semua jihad itu dalam rangka Syaksiyah Islamiyah