Kelompok 9 : Miftahul Jannah Siti Rechal Muhammad Khairunnas Eksistensialisme Kelompok 9 : Miftahul Jannah Siti Rechal Muhammad Khairunnas
eksistensialisme Eksistensialisme terkenal pada abad ke – 19, sebagai gerakan modern dan masyhur pada abad ke- 20. Terdapat berbagai definisi mengenai eksistensialisme : 1.Eksistensialisme adalah pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. 2. Eksistensialime adalah suatu protes terhadap rasionalisme Yunani /tradisi klasik dari filsafat ,khususnya spekulasi tentang manusia seperti pandangan plato dan Hugel. 3. Eksistensialisme adalah protes terhadap gerakan – gerakan totaliter , baik gerakan fasis, komunis/ lainnya yang condong untuk menghancurkan perorangan di dalam kolektif / massa. Eksistensialisme menekan pada keunikan dan kedudukan pertama eksistesialisme adalah pengalaman kesadaran yang dalam dan langsung.
Ciri – ciri eksistensialisme 1. selalu melihat cara manusia berada dan eksistensi sendiri diartikan secara dinamis menjadi suatu hal yang memiliki unsur. 2.Manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai serta didasari dari pengalaman yang konkret yang kita kenal. 3. manusia dipandang sebagai individu yang terbuka. Manusia adalah realitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk.
Eksistensi manusia Eksistensi adalah milik pribadi. Tidak ada dua individu yang identik. Oleh sebab itu, eksistensi adalah milik pribadi, yang keberadaannya tidak bisa disamakan satu sama lain. Dengan demikian eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Bereksistensi berarti muncul dalam suatu perbedaan, yang harus dilakukan tiap orang bagi dirinya sendiri.
Tokoh-tokoh eksistensialisme Soren Aabye Kiekegaard Søren Aabye Kierkegaard (lahir di Kopenhagen, Denmark, 5 Mei 1813 – meninggal di Kopenhagen, Denmark, 11 November 1855pada umur 42 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark. Dan sekarang ia dianggap sebagai bapaknya filsafat eksistensialisme. Inti pemikiran dari tokoh ini adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapi senantiasa menjadi, manusia selalu bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan, dari cita-cita menuju kenyataan hidup saat ini. Jadi ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang ia cita- citakan atau apa yang ia anggap kemungkinan
Friedrich Nietzsche Menurutnya manusia yang bereksistensi adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super (uebermensh) yang mempunyai mental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan penderitaan karena dengan menderita orang akan berfikir lebih aktif dan akan menemukan dirinya sendiri. Karl Jaspers Memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada dirinya sendiri. Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan dan mengatasi semua pengetahuan obyektif, sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri. Ada dua fokus pemikiran Jasper, yaitu eksistensi dan transendensi Martin Heidegger keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang berada diluar manusia selalu dikaitkan dengan manusia itu sendiri, dan benda- benda yang ada diluar manusia, baru mempunyai makna apabila dikaitkan dengan manusia karena benda-benda yang berada diluar itu selalu digunakan manusia pada setiap tindakan dan tujuan mereka.
Jean Paul Sartre “Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri”. Itu adalah salah satu statement dan mungkin bernilai teori yang terkenal darinya. Bagi satre, manusia memiliki kemerdekaan untuk membentuk dirinya, dengan kemauan dan tindakannya. Kehidupan manusia itu mungkin tidak mengandung arti dan bahkan mungkn tidak masuk akal, tetapi yang jelas manusia dapat hidup dengan aturan integritas, keluhuran budi, dan keberaniaan, dan dia dapat membentuk suatu masyarakat manusia.
Kesimpulan Filsafat ekstensialisme adalah filsafat yang muncul pada abad ke – 19 dan terkenal pada abad ke – 20. sebab kemunculan filsafat ini adalah diakibatkan ketidakpuasan para ekstensialis terhadap paham Materialisme, Idelisme juga di karenakan Eropa Barat pada saat itu. Paham eksentialisme ini muncul (hadir) sebagai jalan keluar dan penengah antara Materialisme dan Idealisme . Filsafat eksensialisme menyatakan bahwa manusia merupakan objek juga subjek. Bapak filsafat eksensialisme adalah Soren Aabye Kierkegaard, yang memberikan pengaruh besar terhadap munculnya filsafat ini pada abad ke – 20.
THANKS FOR YOUR PARTICIPATION