Rebranding Concept & Example Aldi Prima Putra Ami Kusuma Handayani Deby Setiyowati Putri Ayu Ningtyas

Rebranding Concept Dimensi Rebranding: Evolutionary Rebranding : perubahan konstan secara terus menerus Revolutionary Rebranding : perubahan yang signifikan seperti penggantian nama, atribut fisik, nilai emosional, dll Dua Faktor Krusial: Karyawan Simbol

Rebranding Concept Proses rebranding dapat pula dilakukan sebagai tindakan emergency terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau sebagai reaksi dinamis atas restukturisasi perusahaan. Beberapa hal yang dapat menjadi alasan dilakukannya rebranding menurut Arzia (2007:10), antara lain adalah : 1. Terjadi merger, akuisisi, divestasi yang memungkinkan merek, logo atau slogan tidak lagi sesuai. 2. Pergeseran pasar yang dikarenakan tindakan pesaing, munculnya pesaing baru, maupun perubahan kondisi ekonomi dan hukum. 3. Citra yang sudah kadaluarsa atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan pasar. 4. Munculnya fokus dan visi baru bagi perusahaan. 5. Menjauhi perusahaan dari lingkup sosial dan moral dan untuk menampilkan citra yang lebih bertanggung jawab sosial.

Rebranding Lativi -> TvOne

Lativi -> TvOne tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal dari penggunaan nama Lativi, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV. Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise ResultLtd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R Widarmana.

Alasan Lativi Rebranding Lativi sempat memperoleh kecaman publik saat menayangkan program gulat SmackDown pada jam tayang yang dapat ditonton anak-anak, saat seorang anak berusia 9 tahun tewas setelah menirukan adegan dari program gulat tersebut. Lativi sempat mengubah jam tayang program namun memutuskan untuk menghentikan penayangan setelah memperoleh peringatan. Program Lativi lain yang berbau pornografi dan kriminalitas seperti “Komedi Tengah Malam” jdan “Tikam” uga kerap kali mendapat teguran dari KPI dan terancam dilaporkan ke polisi “Kami tidak hanya mengubah logo dan program tetapi target pasar juga berubah. Kami berharap konsep berita dan olahraga dari dalam dan luar negeri serta hiburan yang terseleksi dapat membuat masyarakat Indonesia semakin cerdas” - Erick Tohir

Thank You