Increased Risk of Dementia in Patients with Tension-TypeHeadache A Nationwide Retrospective Population-Based Cohort Study Peningkatan Risiko Demensia Pada Pasien dengan TTH Oleh: irine Karen oktaviani
Pendahuluan
Demensia merupakan penyakit neurodegenerative tersering dengan dampak yang signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang Sudah ada penelitian menghubungkan adanya hubungan antara nyeri kepala primer dengan terjadinya demensia Namun sampai sekarang, hubungan antara nyeri kepala primer dengan demensia masih kontroversial dan diperdebatkan Fokus penelitian terdahulu lebih kepada nyeri kepala migraine, padahal TTH merupakan jenis nyeri kepala primer yang paling sering dengan prevalensi 78% Hubungan TTH dan demensia masih belum diketahui
Tujuan Umum Tujuan Khusus Mengetahui adanya hubungan potensial antara TTH dengan demensia Tujuan Khusus Menganalisa faktor jenis kelamin, usia dan komorbid sebagai faktor risiko demensia
Metode Penelitian
METODE Tempat : Taiwan Waktu : 20002006 - 2011 Ruang Lingkup Penelitian observasional Pendekatan Kohort prospektif Jenis Penelitian Pasien terdaftar dalam subset LHID Taiwan National Health Insurance Research Database (NHIRD) Populasi International Classification of Diseases (ICD 9) Alat Ukur
kriteria Inklusi Eksklusi Berusia ≥ 20 tahun Terdaftar di LHID Telah didiagnosis Demensia sebelumnya, tidak ada informasi mengenai usia atau jenis kelamin
Responden dipilih dengan metode non probability Populasi Sampel= 69540 Responden dipilih dengan metode non probability TTH group= 13908 Non TTH group= 55632 TTH group baru terdiagnosa TTH (ICD 9) sejak1 Januari 2000 – 31 Desember -Non TTH group Setiap 1 pasien pada grup TTH, diambil 4 responden yang tidak didiagnosis TTH dengan frekuensi disesuaikan jenis kelamin dan umur (berjarak tiap 5 tahun)
Kovariat Penyakit komorbid Usia Jenis kelamin Dislipidemia Hipertensi Peny. Jantung iskemik Fibrilasi atrium Gagal jantung Stroke Depresi Cedera kepala Parkinson Migrain ppok Penyakit komorbid 20-44 45-64 ≥ 65 Usia Jenis kelamin
Observasi Outcome primer dalam penelitian ini adalah demensia Kedua grup TTH dan non-TTH akan diobservasi mulai dari index date hingga tanggal terdiagnosanya demensia, atau hingga akhir tahun 2011, yang mana saja yang terjadi lebih dulu. Demensia akan dibagi menjadi beberapa subtype: Vascular Dementia (VD) : ICD9-CM code 290.4 Non vascular Dementia (non-VD) Alzheimer disease (AD) :IC9-CM code 331.0
Hasil Grup TTH: 13908 Grup non-tth: 55632 Selama follow-up 8.14 tahun: 604 (4.34%) berkembang mengalami demensia Selama follow-up 8.14 tahun 1633 (2.94%) pasien non-TTH mengalami perkembangan menjadi demensia
Hasil Demensia lebih signifikan terjadi pada kelompok TTH disbanding non-TTH dengan perbandingan 5.30 : 3.68 per 1000 Risiko demensia 1.25 kali lebih tinggi pada perempuan di grup TTH Risiko demensia 1.13 kali lebih tinggi pada usia >65 tahun di grup TTH Setelah disamakan jenis kelamin, usia, dan komorbid antara kelompok TTH dan non-TTH, didapatkan grup TTH masih lebih signifikan berisiko berkembang menjadi demensia HR 1.21 kali lebih besar dibanding non-TTH Berdasarkan penyakit komorbid, secara multivariate hipertensi, stroke, depresi, cedera kepala, Parkinson, migraine, dan PPOK signifikan meningkatkan risiko demensia (p<0.001)
Pembahasan
1. TTH adalah penyakit yang memberi sensasi nyeri (pain disorder) Mekanisme patologis yang mendasari adanya hubungan antara TTH dan demensia yakni: Pain disorder menyebabkan perubahan morfometrik pada struktur otak terlibat memproses rasan nyeri; thalamus, korteks insular, korteks prefrontal,korteks cingulate anterior, korteks somatosensoris, ganglia basalis, sereblum, amigdala, hipokampus, dan area di dalam korteks parietal dan temporal Sebagian besar struktur diatas berhubungan juga dengan memory networks; korteks prefrontal, medial, temporal lateral, korteks cingulataanterior/retrosplenial/posterior, tempoparietal junction, korteks insular, cerebellum, thalamus, dan amigdala Neuroimaging substansi grisea mengalami penurunan
2. Hiperintensitas substansi alba Memicu penurunan kemampuan kognitif 3. TTH dipicu oleh stres dan ketegangan mental Demensia dapat berkembang oleh karena stres psikologis Hipotesis: aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal dan efek glukokortikoid pada otak
Populasi data dari NHIRD sangat representative terhadap populasi KEkuatan Kelemahan Studi dengan skala populasi nationwide dengan followup yang lama dan julah sampelyangbesarmemberikan nilai statistic yang kuat untuk mengeksplor hubungan TTH dan demensia Populasi data dari NHIRD sangat representative terhadap populasi Diagnosis dengan koding sangat reliabel Grup TTH hanya mencakup pasien yang berobatselama periode studi, sehingga tidakbegitu representatifterhadappopulasi TTH Tidak terdapat informasi tentang faktorperancu potensial seperti gaya hidup, BMI, gambar radiologi dan px. Lab Diagnosis TTH hanya berdasarkan interview tatap muka,sehingga informasi klinis lainnya seperti keparahan, durasi, frekuensi TTH, maupun tingkat demensia tidak tergali tidak dapat membedakan TTH kronisatau episodic Dignosis dengan koding tanpa imaging dan lab subtype non-VD lainnya tidak dapat didiagnosis
Kesimpulan Pasien dengan TTH memiliki risiko demensia pada masa yang akan datang.