Perbaikan Dinding pada Gedung Marba Semarang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

SEGI YANG PENTING DALAM PERANCANGAN GEDUNG PABRIK
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Oleh Drs.Muhammad Choliq
Oleh Drs. Muhammad Choliq
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
BAHAN DINDING DINDING merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang dengan ruang lainnya. Fungsi : 1. Pembatas ruang luar dengan ruang.
TITIK BERAT.
Cat dinding dekoratif Pengetahuan bahan bangunan II –week 10
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
#2.BETON RINGAN ((Lightweight Concrete)
Pertemuan 10 Pekerjaan Dinding Bata
PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Pertemuan 1 Pendahuluan dan Bestek
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Konstruksi Dinding. Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan dibahas tentang ikatan batu.
PENGENALAN JENIS LANTAI LUNAK, KERAS DAN KAYU Pertemuan 4
PROSES PENGECORAN.
KONSTRUKSI BATU BATA.
Pertemuan 1 Pendahuluan
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
PEMASANGAN RANGKA DAN PENUTUP DINDING DARI KAYU DAN PARTISI
MENENTUKAN PROSEDUR DAN HARGA PERBAIKAN
MELAKSANAKAN PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN
Konstruksi Rangka Atap
MEMBUAT GAMBAR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pembebanan Pada Struktur Beton Bertulang
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
MENGGUNAKAN PERALATAN TANGAN DAN MEK./LISTRIK PADA KONST. BATU & BETON
MELAKSANAKAN PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
PEMBANGUNAN RUMAH DAN PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS
MATERIAL WALLCOVERINGS
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Teknologi Dan Rekayasa
FASILITAS PELABUHAN.
Memasang perancah kayu
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG
MELAKSANAKAN PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN
JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
PERAWATAN CAT DINDING PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH
PERAWATAN JENDELA PADA RUANG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KONSTRUKSI
BAB 1 MORTAR Sep-18.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom, Balok, dan Plat Lantai
PONDASI BORED PILE.
MENGHITUNG VOLUME DAN MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
ARSITEKTUR DINDINGlTANGGA
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata
Pertemuan 11 Pekerjaan plesteran dinding
OLEH: AHMAD SAPRIN NIM. F1C
SISTEM STRUKTUR Bangunan
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
METODE PELAKSANAAN PONDASI BATU KALI & PONDASI TELAPAK KELOMPOK 9: TESSA N.H PAKPAHAN ( ) NURUL UTAMI ( ) NOVA SONIA ( )
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
Kerusakan/Penanganan Landasan Jembatan
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
PONDASI BATU KALI. Kompetensi Dasar (KD)  3.5 Menerapkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan pondasi  4.5 Melaksanakan pekerjaan pondasi.
OLEH : Wiwi Rahmadani Junaidi Reza DESIGN PELEDAKAN TEROWONGAN.
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

Perbaikan Dinding pada Gedung Marba Semarang  Kelompok : 1. Adela Nur Laili Yasmin (4.11.17.0.02) 2. Muhammad Ferrizal Ma’arif (4.11.17.0.15) 3. Suci Zulaikhah (4.11.17.0.23) Perawatan dan Perbaikan Gedung Teknik Sipil 2017/2018

ABSTRAK Gedung Marba terletak di salah satu sudut kota lama, seberang Taman Srigunting, tepatnya Jalan Let. Jend. Suprapto No. 33 Semarang. Dinding yang digunakan pada Gedung Marba yaitu dinding bangunan, dinding pembatas dan dinding penahan. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis struktur dinding yang terdapat pada Gedung Marba dan bagaimana cara merawatnya. Perbaikan yang dapat dilakukan pada dinding Gedung Marba adalah pemlesteran, pengacian dan pengecatan ulang. Kerusakan dinding yang terjadi pada gedung ini dikarenakan faktor cuaca dan usia bangunan pada lapisan plasteran awal.

PENDAHULUAN Gedung Marba terletak di salah satu sudut kota lama, seberang Taman Srigunting, tepatnya Jalan Let. Jend. Suprapto No. 33 Semarang dibangun pada pertengahan abad XIX, merupakan bangunan dua lantai dengan tebal dinding kurang lebih 20 cm. Pembangunan ini diketuai oleh Marta Badjunet, seorang saudagar kaya dari Yaman. Gedung ini awalnya digunakan sebagai kantor usaha pelayaran, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Selain sebagai kantor juga digunakan untuk toko yang modern pada saat itu. Gedung ini sekarang digunakan sebagai gudang.

Dinding yang digunakan pada Gedung Marba yaitu dinding bangunan, dinding pembatas dan dinding penahan. Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruang luar dengan ruang dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan sebagai pembatas ruangan satu dengan lainnya. Arrasyid memaparkan fungsi dinding secara umum, yaitu : Sebagai pemikul beban di atasnya, Sebagai pembatas ruang dan Perlindungan terhadap gangguan dari luar.

DINDING Pengertian Menurut Julistiono H (91:2003) dinding adalah bagian dari suatu bangunan yang keberadaannya vertikal dan memanjang serta berfungsi untuk membatasi suatu ruang atau bagian terhadap ruang atau bagian yang lain (nonstruktural), juga berfungsi sebagai pemikul beban (struktural).

Bahan pembuat dinding Kayu Beton Bertulang Julistiono H (92:2003) memaparkan dinding dari kayu berfungsi sebagai dinding pembatas dan tidak mampu menahan beban (nonstruktural). Batu batu kali atau gunung yang disusun dengan suatu perekat yang disebut dinding batu. Beton Bertulang Disebut dinding beton bertulang karena terbuat dari bahan beton bertulang, berupa struktural bahkan sering dipakai untuk memikul beban.

Struktur Dinding Julistiono H (93:2003) memaparkan struktur dinding bangunan dibedakan menjadi bagian struktural dan nonstruktural. Bagian struktural Bagian struktural adalah bagian atau elemen dari suatu bangunan yang mampu menerima pembebanan dan meneruskannya atau menahannya sehingga bangunan tersebut tetap berdiri tegak dan teguh. Bagian nonstruktural Bagian nonstruktural adalah bagian atau elemen bangunan yang tidak mampu menerima pembebanan sehingga jika bagian atau elemen ini dibebani, akan labil (berubah bentuk, bergeser atau runtuh).

Plesteran Dinding Pada dinding Gedung Marba terjadi pengkroposan dan retak-retak sehingga perlu dilakukan pemlesteran ulang. Untuk melakukan pemlesteran diperlukan komposisi semen, kapur, pasir dan air yang tepat. Campuran untuk pemlesteran menurut Ir. Iman Subarkah (5:2000), yaitu : 1 k (kapur) : 1 sm (semen merah) : 1-2 p (pasir) 1 k : 0,5 tr : 2,5-3 p 1,25 k : 2 p 1 PC : 3 p 1 PC : 1 tr : 4 p

Cara memlester dinding : 1. Membersihkan area yang ingin di plaster. 2. Jika pengerjaan pada musim kemarau disarankan disiram terlebih dahulu bagian bata merah atau batako yang sudah terpasang. 3. Menyiapkan beberapa peralatan seperti : jidar, unting-unting, meteran, paku, benang dan palu. 4. Membuat patokan ketebalan yang dipasang vertikal sebagai pedoman. Paku tembok bagian atas dan gantungkan unting-unting jaraknya 3 cm dari dinding. 5. Mengulangi cara sebelumnya pada bagian sudut yang lain, gunanya untuk menentukan kerataan bidang horisontal. 6. Usahakan ketebalan sama dengan sudut yang lainnya.

7. Ikatkan benang ke paku pertama dan tarik ke paku yang ada di sudut lainnya serta buat titik tanpa melepas benang. 8. Hubungkan bagian bawah dan buat titik-titik paku seperti langkah sebelumnya. 9. Setelah ketebalan titik paku selesai, langkah selanjutnya menyelesaikan patokan jidar. 10. Lempar adukan segaris lurus dari paku bawah hingga menjadi seperti polisi tidur yang menempel di dinding. 11. Gesek jidar dari paku atas ke paku yang bawah hingga tercetak dan membentuk seperti rel. Lakukan hal yang sama pada titik berikutnya. 12. Untuk hasil yang terbaik biarkan kepalan kering kurang lebih 1 hari.

Tahap-tahap pekerjaan acian yang baik menurut Husein Umar (II-21:2002) Acian Dinding Tahap-tahap pekerjaan acian yang baik menurut Husein Umar (II-21:2002) 1. Syarat sebelum finishing acian adalah pekerjaan plesteran harus memenuhi standar terlebih dahulu. 2. Basahi pleteran yang sudah kering menggunakan air sampai benar-benar jenuh. Maksud dari pembasahan. 3. Buat adukan menggunakan semen dengan perbandingan sesuai merk semen.

4. Tempelkan adukan basah ke dinding, kemudian ratakan dengan jidar agar permukaan lebih rata. 5. Gosok dan ratakan sampai permukaan benar-benar rata. 6. Setelah kering bisa dicek dengan menggunakan jidar apakah hasilnya sudah rata. Pengecekan bisa dilakukan menggunakan sinar. Karena permukaan yang bergelombang apabila terkena cahaya akan terlihat.

Perbaikan cat Kerusakan dan cara memperbaiki cat menurut Permen PU Nomor 24 tahun 2008. 1. Apabila menggelembung (glsstering), cara memerbaikinya, adalah : a. Kerok lapisan cat yang menggelembung dan halusakan permukaan dengan kertas amplas dan b. Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaannya tertutup rata. 2. Berbintik (biitiner), cara memerbaikinya, adalah : a. Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna, b. Gosok permukaan yang akan di cat dengan kertas amplas sampai halus dan c. Beri lapisan baru (yang sudah disaring sampai permukaan cukup rata.

3.Retak-retak (cracking), cara memerbaikinya, adalah: a. Kerok seluruh lapisan cat dan permukaannya, haluskan dengan kertas amplas kemudian bersihkan dan b. Beri lapisan cat baru. 4.Perubahan warna (discolourration), cara memerbaikinya, adalah : a. Pilih jenis cat yang lain dan b. Lakukan kembali persiapan permuakaan dan lapisi dengan cat dasar tanah alkali. 5.Garis-garis kuas (Brush Marks),cara pembuatannya, adalah : Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas amplas, bersihkan dan di cat dengan cara pengecetan yang benar dan kekentalan yang cukup.

6. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (sagging), cara memerbaikinya, adalah : a. Biarkan cat mengering dengan baik dan b. Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan ketas amplas, kemudian lakukan pengecatan ulang. 7. Kurang mengkilap daripada seharusanya (lost of gloss), cara memerbaikinya, adalah : a. Amplas dan ulang pengecatan kayu pada lapisan cat yang sudah tua atau kurang mengkilap dan b. Kerok seluruh lapisan cat dari permuakaan sebelum melakukan pengecatan baru.

SIMPULAN Dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan perbaikan dinding khususnya pada Gedung Marba di Jalan Let. Jend. Suprapto, berikut ini. Perbaikan yang dapat dilakukan pada dinding Gedung Marba adalah pemlesteran, pengacian dan pengecatan ulang. Pemlesteran tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, karena dapat menimbulkan rongga- rongga udara pada lapisan plaster tersebut yang membuat lapisan tidak tahan lama dan air akan lebih mudah meresap.

DAFTAR PUSTAKA H, Julistiono. 2003. Menggambar Struktur Bangunan. Jakarta. PT Grasindo. Subarkah, Ir Iman. 2000 . Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung. Idea Dharma Indraswara, M Sahid. 2011. “Kajian Konservasi Gedung Marba”. MODUL Vol.11. No.1 Januari 2011 Shiddiq, Arrasyid. “Makalah Dinding Bangunan”. https://dokumen.tips/documents/makalah-dinding- bangunandocx.html. (20 Oktober 2017) https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dig ilib.mercubuana.ac.id/manager/n!%40file_skripsi/Isi2824830037569. pdf&ved=0ahUKEwib6r- C8YfXAhXLLY8KHRojBog4KBAWCCgwAg&usg=AOvVaw0KY GMSR_dueLh3HCtimbiv