Nama : Reynaldo Dean Pratama Kelas : XII – TITL 2 No. Absen : 22 UPS Nama : Reynaldo Dean Pratama Kelas : XII – TITL 2 No. Absen : 22
Pengertian & Fungsi UPS merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply. UPS memiliki pengertian yaitu perangkat hardware komputer yang berfungsi untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama tidak berfungsi (terhenti, pemadaman listrik). Jadi, UPS hanya akan berfungsi jika terjadi pemadaman listrik. Artinya, UPS hanya sebagai cadangan. Selain itu, di dalam perangkat UPS juga terdapat stabilizer. Stabilizer ini memiliki kegunaan untuk menstabilkan aliran listrik yang masuk.
Fungsi Lain Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti. (Manuver Genset) Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
Tipe – Tipe UPS Standby UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah. (0,1 – 2 kVA) Kekurangan Baterai tetap terpakai saat listrik padam Tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA Keunggulan Biaya rendah Efisiensi tinggi Desain kompak Keterangan Paling cocok untuk pengguna personal
Line Interactive Keunggulan Kekurangan Keterangan UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Bagian Inverter selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian baterai. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. (0,5 – 5 kVA) Keunggulan Reliabilitas tinggi Efisiensi tinggi Penyesuaian voltase baik Kekurangan Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA Keterangan Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu
Double Conversion Online Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. ( 5 – 60 kVA) Keunggulan Penyesuaian voltase yang sangat baik Mudah untuk disambungkan secara paralel Kekurangan Efisiensi rendah Harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA Keterangan Mendekati gambaran ideal UPS Menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Delta Conversion Online UPS ini 5kVA hingga 1.6MW ( 2000 kva).Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel. Kekurangan Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA Keunggulan Penyesuaian voltase yang sangat baik Efisiensi tinggi Keterangan Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar (srn)
Pada akhirnya, semua jenis UPS yang telah disebutkan di atas memiliki tujuannya masing-masing dan tidak ada satu jenis pun yang dapat menjadi tipe yang paling ‘ideal’. Kalian harus dapat mengenal betul kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan diletakkan sebelum menentukan jenis apa yang akan digunakan
CARA MERAWAT UPS YANG BAIK DAN BENAR Untuk UPS baru pastikan untuk mencharge terlebih dahulu selama kurang lebih 8 jam hingga 12 jam agar performa baterainya bagus. Gunakan UPS sesuai spesifikasinya atau beban seharusnya. Jaga UPS agar tidak sampai kehabisan baterai ketika memback up pemadaman listrik. (Segera lakukan , manuver genset) Letakkan UPS pada tempat yang agak terbuka agar hawa panas yang dihasilkan ketika beroperasi bisa tersirkulasi dengan baik. Lakukan pengecekan secara rutinitas
Diagram Kerja UPS Double Conversion Online
Penghitungan Waktu Backup UPS Waktu backup = baterai ah x (volts/load) x (1/power factor) Contoh Peristiwa : Anton memiliki PC dengan daya sebesar 400W, dikarenakan sering terjadi pemadaman bergilir didaerah rumahnya, Anton membeli sebuah UPS dengan daya sebesar 600W dan 2 buah baterai yang terpasang pada UPS tersebut. Lalu berapa lama UPS dapat membantu PC anton agar dapat hidup ketika pemadaman listrik terjadi? Waktu Backup = 7 x ((12×2)/400) x (1/1.4) = 7 x 0.06 x 0.7 = 0.294 jam atau setara dengan 17,64 menit Keterangan : Load : konsumsi tenaga yang dibutuhkan Power Factor : bervariasi untuk setiap device-nya, rata-rata power factor sebesar 1.4 Voltase : tegangan listrik pada baterai, jika dihubungkan secara seri setiap baterai memiliki tegangan sebesar 12v Baterai Ah : Arus listrik yang digunakan untuk baterai, Baterai Ah dari UPS memiliki nilai 7 Catatan : 1 Kw = 1,25 KVA ; 1 KVA = 0,8 Kw
Genset Bagian-bagian Pada Generator Set ( Genset ) Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Sistem Pelumasan Sistem Bahan Bakar Sistem Pendinginan Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas. .
1.1. Cara Kerja Sistem Pelumasan Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan- ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
Pompa penyemperot bahan bakar Pompa bahan bakar Pompa tangan untuk bahan bakar Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan Saringan bahan bakar/penyaringan akhir Penutup bahan bakar otomatis Injektor Tanki Pipa pengembalian bahan bakar Pipa bahan bakar tekanan tinggi Pipa peluap.
Sistem Bahan Bakar Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan) Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar.
Gambar 2. Sistem bahan bakar Pompa penyemperot bahan bakar Pompa bahan bakar Pompa tangan untuk bahan bakar Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan Saringan bahan bakar/penyaringan akhir Penutup bahan bakar otomatis Injektor Tanki Pipa pengembalian bahan bakar Pipa bahan bakar tekanan tinggi Pipa peluap.
3.1 Cara Kerja Sistem Pendingin Sistem Pendinginan Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin. Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit) 3.1 Cara Kerja Sistem Pendingin Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.
Gambar 3. Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit) Pompa air untuk pendingin mesin Pompa air untuk pendinginan intercooler Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan) Radiator Thermostat Bypass (jalan potong) Saluran pengembalian lewat radiator Kipas.
Susunan Konstruksi Pada Generator 1. Stator 2. Rotor 3. Exciter Rotor 4. Exciter Stator 5. N.D.E. Bracket 6. Cover N.D.E 7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E 8. Bearing N.D.E 9. Bearing Circlip N.D.E 10. D.E.Bracket?Engine Adaptor 11. D.E.Screen 12. Coupling Disc 13. Coupling Bolt 14. Foot 15. Frame Cover Bottom 16. Frame Cover Top 17. Air Inlert Cover 18. Terminal Box Lid 19. Endpanel D.E 20. Endpanel N.D.E 20. Endpanel N.D.E 21. AVR 22. Side Panel 23. AVR Mounting Bracket 24. Main Rectifier Assembly – Forward 25. Main Rectifier Assembly – Reverse 26. Varistor 27. Dioda Forward Polarity 28. Dioda Reverse Polarity 29. Lifting Lug D.E 30. Lifting Lug N.D.E 31. Frame to Endbracket Adaptor Ring 32. Main Terminal Panel 33. Terminal Link 34. Edging Strip 35. Fan 36. Foot Mounting Spacer 37. Cap Screw 38. AVR Access Cover 39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly 40. Auxiliary Terminal Assembly
Sekian & Terima Kasih