KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT JENIS (sepesies)
Pengertian keanekaragaman hayati tingkat jenis Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati pada tingkatan jenis / species juga ditunjukkan oleh adanya variasi di antara individu mahkluk hidup yang berbeda jenis tapi paling tidak berada pada tingkatan genus / famili yang sama.
Contoh famili Fellidae : kucing, harimau, singa famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri familia graminae : rumput teki, padi, jagung genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis) genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)
famili Fellidae 4. familia graminae 2. famili Palmae 3. famili Papilionaceae 4. familia graminae
5. genus Ipomoea 6. genus Ficus
Keanekaragaman Hayati Indonesia Memiliki tumbuhan tipe indo-malaysia (flora malesiana), misalnya tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae seperti meranti (shorea sp.) dan kayu garu (Gonystylus bancanus). Memiliki fauna tipe asia (oriental), australia, dan peralihannya. Misalnya gajah dan harimau (tipe oriental), kuskus dan bandicot (tipe australia), dan babirusa dan anoa (peralihan). Memiliki berbagai flora dan fauna langka. Misalnya harimau sumatra, tapir, dan burung cendrawasih merupakan fauna langka di Indonesia, sedangkan flora langkanya antara lain nangka celeng (Arthocarpus elasticus) dan sukun berbiji (Artocarpus communis). Memiliki banyak flora dan fauna endemik, misalnya jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) dan Rafflesia arnoldii.
Manfaat Keanekaragaman Hayati sumber pangan, perumahan, dan kesehatan; sumber pendapatan; sumber plasma nutfah; manfaat ekologi; manfaat keilmuan; manfaat keindahan.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati Pembiakan secara in situ adalah pembiakan/ pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo. Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya dengan suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misalnya penangkaran hewan di kebun binatang.
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati 1. Aktivitas yang menurunkan keanearagaman hayati Penebangan hutan; pencemaran lingkungan; penggunaan pestisida; seleksi bibit unggul yang mendesak bibit tanaman asli (lokal), sehingga menyebabkan erosi gen (erosi plasma nutfah). 2. Aktivitas yang meningkatkan keanekaragaman hayati Reboisasi; pembuatan taman kota; pemuliaan tanaman.