Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan Rencana Induk & Target Pencapaian Akhir 2007 Kedeputian Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan Bastian S.Sihombing Deputi Infrastruktur, Lingkungan, dan Pemeliharaan
FACTS = CHALLENGES +1,000 Km garis pantai rusak 21 8 Airport rusak 24 Kab / Kota Sistem Jaringan PDAM rusak 8 Airport rusak 24 Pelabuhan rusak/hancur 120 Jembatan arteri rusak/hancur 2.495 Km jalan utama hancur 3.440 Km Jaringan Tegangan Listrik rusak 107.216 Ha Jaringan Irigasi rusak 126.146 M2 Area Sungai rusak 69.058 M2 Rawa dan Pantai Rusak 1,052 Gedung pemerintahan rusak/hancur 2,000 Sekolah rusak/hancur 114 Pusat layanan kesehatan rusak/hancur 120,000+ Rumah hancur 2,500 Guru meninggal 167,228 Murid kehilangan sekolah 4,717 Boat hilang 20,000 Ha tambak rusak/hancur 60,000 Ha sawah rusak/hancur 100,000 Usaha mikro hilang FACTS = CHALLENGES Sekitar 1000 Kilometer Garis Pantai (beserta kehidupan di dalamnya) RUSAK
ARAH KEBIJAKAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI INFRASTRUKTUR Memfasilitasi terselenggaranya kembali interaksi kehidupan dalam seluruh aspek (sosekbud) Menyiapkan kapasitas dan jaringan infrastruktur (sosekbud) dalam semua tatanan dan tataran secara memadai agar interaksi kehidupan secara sektoral dan regional dapat terselenggara dengan baik
Kebijakan Membangun Kembali Infrastruktur Memprioritaskan penyediaan prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar serta prasarana untuk memperlancar logistik. Menetapkan prioritas utama pada pembangunan kembali perumahan, air minum, sanitasi, dan drainase. Memprioritaskan pelaksanaan rehabilitasi prasarana akses masuk (entry point), antara lain pelabuhan laut dan bandara udara strategis beserta jaringan jalan pendukungnya. Membangun kembali sistem transportasi dan komunikasi yang memadai untuk mendukung kelancaran hubungan antar wilayah di dalam propinsi dan antar propinsi, serta luar negeri. Membuka entry point dan jalur jalan utama (nasional), dilanjutkan dengan pembukaan jalur transportasi yang terintegrasi untuk memperlancar distribusi logistik yang effisien dan pengembangan wilayah Merehabilitasi fasilitas telekomunikasi yang ada dan merekonstruksi fasilitas komunikasi baru melalui teknologi nir-kabel untuk memberikan kemudahan akses telekomunikasi baik secara lokal, SLJJ, maupun SLI. Merehabilitasi fasilitas distribusi energi dan kelistrikan sebagai upaya mendukung kembalinya aktivitas sosial dan perekonomian. Memprioritaskan rehabilitasi jaringan distribusi kelistrikan Mengarahkan upaya rekonstruksi untuk mendukung diversifikasi sumber energi listrik.
Rencana Induk Blue Print Bidang infrastruktur menangani beberapa sub bidang: Sub Bidang Transportasi mencakup Jalan dan Jembatan transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, pencarian dan penyelamatan (search and rescue), serta meteorologi dan geofisika. 2. Sub Bidang Energi dan Listrik mencakup penyediaan bahan bakar minyak (BBM) dan penyediaan tenaga listrik. Sub Bidang Pos dan Telematika mencakup pelayanan pos serta komunikasi telepon dan media elektronik. 3. Sub Bidang Air Minum dan Sanitasi meliputi: air minum, air limbah, persampahan, dan drainase kota. 4. Sub Bidang Sumber Daya Air meliputi irigasi, sungai, drainase makro, pengendalian banjir, dan pengamanan pantai. Cakupan kegiatan yang termasuk dalam kategori Sub Bidang Prasarana dan Sarana Lainnya antara lain pasar, prasarana penyelamatan (escape facilities), sistem peringatan dini (early warning system), dan jaringan utama tambak untuk perikanan budidaya. Rencana Induk Blue Print
STRATEGIC APPROACH Program Utama BRR saat ini dilakukan utamanya pada Infrastruktur Strategis. Hal ini mengingat waktu, manfaat dan nilai infrastruktur yang besar Infrastruktur yang Non Strategis tetap ditangani tetapi penanganannya diserahkan kepada stakeholder yang lebih dekat ke lokasi.
SEKTOR YANG DITANGANI Perhubungan dan Telekomunikasi Jalan dan Jembatan SDA dan Energi Fasilitas dan Bangunan Umum Air Minum dan Sanitasi Pemeliharaan Infrastruktur Jl. Ir. Muhammad Thaher No.20 Lueng Bata Banda Aceh 23247 Telp.0651-636666 Fax. 0651- 637777
Sub Sektor Perhubungan Udara : Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, meliputi perpanjangan Runway dengan kapasitas Boeing 747-400, Pembangunan Jalan Masuk menuju bandara dan pengembangan jalan masuk ke Blang Bintang. Pembangunan Airstrip di beberapa lokasi antara lain Blang Keujeren, Singkil, Sibigo, Pulau Tuanku, Nias (Sirombu dan Teluk Dalam). Bandara regional di Simeulue, Gunung Sitoli, Rembele, Sabang, Meulaboh, Tapak Tuan dan Blang Pidie.
Sub Sektor Perhubungan Laut Pengembangan Pelabuhan Laut Utama Lhokseumawe ( Industri dan Internasional ), Sabang ( Logistik dan Hub Pelabuhan Internasional ) dan Malahayati ( Logistik , industri dan internasional). Pengembangan Pelabuhan regional dan nasional di Tapak Tuan, Meulaboh ( Logistik ), Calang ( Logistik ), Sinabang (Logistik), dan Kuala Langsa ( CPO ). Pemasangan Fasilitas Penunjang Keselamatan Pelayaran. Pengadaan Kapal Laut ( Ro-Ro) dan Kapal Penyeberangan.
Sub Sektor Perhubungan Darat. Pembangunan Terminal Utama Bis di Banda Aceh, dan regional di Kabupaten/ Kota sepanjang lintas Timur, Barat dan Tengah NAD. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di Lamteng (Pulau Nasi ), Sinabang, Balohan, Pulau Banyak dan Labuhan Haji. Penyediaan Prasarana dan Sarana Damri, berupa pengadaan bus dan pembangunan pool kendaraan. Pembangunan Terminal Bus Besar dan Regional Pembangunan fasilitas penunjang seperti : Pengadaan fasilitas keselamatan LLAJ, Pembangunan Tempat Pengujian Kendaraan Bermotor ( PKB ), Kendaraan Pengawasan, Jembatan Timbang.
Sub Sektor Telekomunikasi Pembangunan Insfrastruktur Telekomunikasi: Backbone Telekomunikasi Aceh – Medan berupa Optical Fiber Transmission System of East Route Microwave transmission System of West Route ICT Infrastructure (base on VSAT & WiFi) 2. Rehabilitasi Sarana dan prasarana Meteorologi dan Geofisika di NAD dan Nias 3. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana POS Membangun kantor POS disetiap kabupaten kota dan pengembangan dukungannya pada kecamatan strategis. 4. Early Warning System (EWS) Mendukung pengadaan Infrastruktur EWS
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR PERHUBUNGAN & TELEKOMUNIKASI
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR PERHUBUNGAN & TELEKOMUNIKASI (Lanjutan)
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR PERHUBUNGAN & TELEKOMUNIKASI (Lanjutan)
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR PERHUBUNGAN & TELEKOMUNIKASI (Lanjutan)
Sub Sektor Jalan dan Jembatan : Peningkatan Struktur dan Kapasitas Banda Aceh – Meulaboh dan melanjutkan jalan Meulaboh – Batas Sumut di lintas Barat. Sebelum jalan Banda Aceh – Meulaboh selesai, menfungsikan jalan yang ada (jalan Kabupaten / TNI) untuk mendukung mobilitas manusia dan barang di lintas barat. Memelihara jalan Geumpang – Tutut – Meulaboh sebagai jalan penghubung jalur lintas tengah dan lintas timur (Meulaboh – Banda Aceh).Meningkatkan jalan lintas timur dari Banda Aceh – Batas Sumut Meningkatkan jalan arteri nasional lintas tengah. Meningkatkan jalan lingkar Pulau Simeulu, Sabang dan Nias. Mendukung pengembangan jalan strategis di Kota Banda Aceh. Memperbaiki jalan kolektor dan lokal yang rusak akibat tsunami dan yang diperlukan untuk membuka daerah terisolasi.
Jalan dan Jembatan PROGRAM JALAN FUNDING JALAN LINTAS BARAT BRR + USAID + JICS JALAN LINTAS TENGAH BRR + PUSAT + JBIC JALAN LINTAS TIMUR BRR + PUSAT + ADB + AFD JALAN LINTAS TIMUR BARAT: BAGIAN UTARA BAGIAN SELATAN BRR PEMDA + PUSAT JALAN KABUPATEN STRATEGIS DI 23 KABUPATEN/KOTA BRR + (12 MDF) + PEMDA LINGKAR SIMEULEU BRR + PEMDA NAD + IDB LINGKAR NIAS BRR + PEMDA SUMUT + MDF
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN STRATEGIS Panjang jalan (km) Lokasi Lebar Jalan (m) 2006 2007 Sumber Pendanaan Banda Aceh - Sigli (East Coast Road) 7 19.1 ADB Lhokseumawe 8.2 Geumpang Meulaboh Tutut 4.5 5 16.0 30.0 APBN BRR Keumala Tangse 4.0 Banda Aceh Calang 126.0 USAID 6 119,0 JICS Tapaktuan 102.0 Batas Sumatera Utara 76.6 Penanggalan – Lipat Kajang 10.4 Nasreuhe Lubuk Baik Suak Buloh Lasikin Maudil 5.0 14.0 Balohan Sabang Iboih 9.5 13.3 Kuala Tuha Lamie 2.6 10.0 Jalan Kota Banda Aceh (New Town) 2 x 7 2.0 Lingkar Nias Gn. Sitoli Tuhemberua Lahewa Afulu 2.5 42.5 Binaka Lahusa Teluk Dalam 7.0 31.8 Miga Moi Lolowa’u Sirombu 6.0 38.0
JALAN & JEMBATAN
Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten TA. 2005 TA. 2005 TA. 2005 Jalan Nasional Prov. NAD Prov. NAD & Kepulauan Nias Kota Banda Aceh Kota Sabang Kab. Aceh Besar Kab. Pidie Kab. Bireun Kab. / Kota Lhokseumawe Kab. Aceh Utara Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh Barat Kab. Simeulue Kab. Nagan Raya TA. 2006 TA. 2006 Jalan Nasional Prov. NAD Prov. NAD & Kepulauan Nias TA. 2007 TA. 2007 Jalan Nas. ditangani BRR Pusat Jalan Provinsi ditangani BRR Pusat TA. 2006 Seluruh Kab / Kota NAD & kab. Nias dan NiasSelatan TA. 2007 PENANGANAN SEKTOR JALAN DAN JEMBATAN PROGRAM TA 2005 – 2007 Jalan Kabupaten Ditangani Regional
PROGRAM TA 2006 – 2007 SUMBER DAYA AIR
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI SEKTOR SUMBER DAYA AIR DAN ENERGI PROGRAM TA 2005 – 2007 ENERGI JTM : Jaringan Tegangan Menengah JTR : Jaringan Tegangan Rendah SR : Sambungan Rumah
Potensi Pembangkit Listrik di NAD Geothermal Power Potensial 589.42 MWe SABANG/ JABOI 74.14 MWe KRUENG RAYA 250.00 MWe SEULAWAH 250.00 MWe GAYO LESTEN 15.28 MWe Hydro Power Potensial 1,482.50 MW Meureudu (RES) 17.0 m³/det : 62.60 MW Teunom (RES) 41.6 m³/det : 41.10 MW Jambo Aye (RES) 72.12 m³/det : 471.90 MW Peusangan (RES) 13.57 m³/det : 88.90 MW Remesen (RES) 10.30 m³/det : 101.80 MW Peureulak (RES) 38.80 m³/det : 20.80 MW Tampur-Tamiang (RES) 99.35 m³/det : 126.90 MW Bidin (RES) 31.30 m³/det : 98.60 MW Tawar/ Bidin (RES) 7.40 m³/det : 73.30 MW Tawar/ Jambo Air (RES) 7.40 m³/det : 41.90 MW Pantan Dedalu (ROR) 3.20 m³/det : 7.90 MW Lawe Alas (RES) 50.00 m³/det : 268.10 MW Lawe Mamas (ROR) 10.80 m³/det : 65.80 MW CADANGAN BATU BARA : Meurebo & Kec Kaway XVI sekitarnya diperkirakan sebesar : 571 Juta Ton. Cadangan tersebar : 1,7 Milyar Ton
Sistem Meulaboh (Isolated) Sistem Lhokseumawe Gardu Induk : 90 MVA PLTD Isolated : 14 MW B. Puncak Sistem : 60 MW Sistem Banda Aceh Gardu Induk : 60 MVA Bbn Pck PLTD Isolated : 3 MW B. Puncak Sistem : 25 MW Sistem Langsa Gardu Induk : 70 MVA PLTD Isolated : 14 MW B. Puncak Sistem : 38 MW Sistem SIGLI Gardu Induk : 20 MVA Bbn Pck PLTD : 4 MW B. Puncak Sistem: 16 MW Sistem Meulaboh (Isolated) Gardu Induk : - Pembangkit : 15.5 MW B. Puncak Sistem : 6 MW Sistem Subulussalam (isolated) Gardu Induk : - Pembangkit : 11 MW B. Puncak Sistem : 16 MW
SISTEM KELISTRIKAN WILAYAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM Sistem Lhokseumawe Gardu Induk : 90 MVA B. Puncak Sistem : 65 MW Sistem Banda Aceh Gardu Induk : 60 MVA B Puncak Sistem : 45 MW Sistem Langsa Gardu Induk : 70 MVA B. Puncak Sistem : 50 MW Sistem SIGLI Gardu Induk : 20 MVA B. Puncak Sistem: 16 MW Sistem Meulaboh (Isolated) B. Puncak Sistem : 18 MW Sistem Subulussalam (isolated) B. Puncak Sistem : 16 MW
REHABILITATION PLAN (2005 – 2006) original version
REHABILITATION PLAN (2005 – 2007) actual version
RECONSTRUCTION PLAN (2007 – 2009)
Program Strategis Jangka Panjang Sektor Energi & Ketenagalistrikan Wilayah NAD & Nias
Air Minum dan Sanitasi Program TA.2006 PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN DRAINASE PROP. NAD. Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Sektor Persampahan dan Drainase TA. 2006 Peningkatan Prasarana Dan Sarana Persampahan Kab. Pidie, Aceh Utara, Simeulu Bireun Aceh Jaya, Aceh Timur, Aceh Barat Pembangunan Jaringan Drainase Kab. Aceh Barat dan Aceh Besar Program Air Minum dan Sanitasi TA.2006 PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH NIAS Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Sektor Air Minum, Air Limbah, Persampahan dan Drainase TA. 2006 Studi Perencanaan Rinci (DED) kegiatan TA. 2006 ABT Sektor Air Minum, Air Limbah Persampahan, Drainase Nias & Pulau Tello Peningkatan Prasarana Dan Sarana Persampahan Kab. Nias dan Nias Selatan Pembangunan Jaringan Penyediaan Air Bersih Kab. Nias dan Nias Selatan PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH N.A.D Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Sektor Air Bersih dan Air Limbah NAD. Pembangunan Jariangan Penyediaan Air Bersih Kab. Aceh Besar, Aceh Barat, Simeulu, Bireun, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Besar, Aceh Jaya. Pembangunan Jaringan Pembuangan Air Limbah Kab. Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Jaya
Air Minum dan Sanitasi TA.2007 REGIONAL II REGIONAL I REGIONAL III Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kec. Sampoinet, Kec. Teunom, Kota Sabang Pembangunan Sarana Dan Prasarana air Limbah Peukan Bada, Kota Calang REGIONAL II Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Sigli, Kec. Sawang Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Limbah Lhokseumawe, Langsa Pembangunan Sisitem Persampahan Kota Langsa Air Minum dan Sanitasi TA.2007 REGIONAL III Pembangunan Sarana Dan Prsarana Air Bersih Kec. Seunagan Timur, Kec.Blang Pidie, Susoh, Simeulu Timur, Samatiga, Kawai 16 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Limbah Aceh Barat Daya, Simeulu, Aceh Barat Pembangunan Sistem Persampahan Kec. Simeulu Timur, Seunangan, Johan Pahlawan Pembangunan Saluran Primer (L= 910,236 M) Kec. Blang Pidie, Jl. Pahlawan (L=1000m), Kec. Simeulue Timur, Jl. Nasional (L=1.300m), Kec. Seunagan REGIONAL IV Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kec. Singkil Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Limbah Aceh Selatan, Singkil Pembangunan Sistem Persampahan Kab. Singkil Pembangunan Saluran Primer Kota Tapak Tuan, Jl. T. Umar, Kec. Simpang Kiri REGIONAL V Pembangunan Sistem Persampahan Kab. Singkil Pembangunan Saluran Primer Jl. T. Umar, Kec. Simpang Kiri, Kab. Aceh Singkil Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kec. Singkil Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Limbah, Kab. Aceh Singkil Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Limbah, Kab. Aceh Selatan Pembangunan Saluran Primer Kota Tapak Tuan, kab. Aceh Selatan REGIONAL VI Pembangunan Sistem Persampahan Nias dan Nias Selatan Pembangunan Sistem Jaringan Air Minum Nias dan Nias Selatan Pembangunan Sistem Saluran Drainase Nias dan Nias Selatan
Fasilitas dan Bangunan Umum 1. Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Peran Perempuan Merehabilitasi dan membangun prasarana dan sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan yang rusak seperti; rumah sakit, sekolah-sekolah pada tiap tingkat termasuk dayah, serta pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan penyediaan children center. 2. Bidang Agama,Sosial, Budaya : Merehabilitasi dan merekonstruksi 1) simbol-simbol keagamaan (sarana prasarana peribadatan seperti mesjid dan meusanah), 2) sarana dan prasarana pelayanan (seperti kandep agama, kantor dinas syariah, kantor majelis permusyawaratan ulama, 3) sarana dan prasarana budaya (seperti memugar warisan budaya yang rusak, menyediakan fasilitas kepemudaan dan keolahragaan; 4) kelembagaan agama dan adat dalam kegiatan sosial masyarakat (lembaga agama, adat, dan sosial lainnya tingkat mukim dan gampong seperti pembangunan meunasah dan bale sebagai tempat bermusyawarah). 3. Bidang Ekonomi dan Bisnis Merehabilitasi dan merekonstruksi pangkalan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, sarana irigasi serta pusat-pusat penjualan lainnya. 4. Bidang Perumahan, Infrastruktur, Lingkungan dan Pemeliharaan Merehabilitasi dan membangun kembali sarana dan prasarana gedung seperti kantor PLN dan kantor pos serta pusat peringatan dini (early warning system). 5. Bidang Kelembagaan : Merehabilitasi dan merekonstruksi sarana dan prasarana 1) Hukum, Keamanan, Ketertiban, dan Ketahanan Masyarakat (pengadilan, kejaksaan, keamananan dan ketertiban serta sarana pendukung lainnya); serta 2) Pemerintahan Propinsi dan Kabupaten/Kota (infrastruktur pemerintahan untuk mendukung proses pelayanan publik).
PROGRAM TA 2006 – 2007 SEKTOR FASILITAS DAN BANGUNAN UMUM
Pemeliharaan Infrastruktur Mendukung Program pemeliharaan Infrastruktur oleh Pemda melalui pembentukan unit Swakelola Membantu Kelengkapan Peralatan Pemeliharaan Perkuatan SDM Untuk Pemeliharan dan Swakelola Pengoperasian Pengoperasian infrastruktur yang dikerjakan oleh NGO, oleh BRR dan / atau Pemda membentuk peluang kerjasama swasta dengan pemda untuk pengoperasian infrastruktur yang feasible.
PROYEK TA 2007
NILAI TOTAL PROYEK TA 2007 PER SEKTOR No Sektor Administrasi Proyek Design / Perencanaan Supervisi / Pengawasan Konstruksi / Pelaksanaan Total Nilai Proyek 1 Perhubungan dan Telekomunikasi Rp.11.983.550.000,- Rp. 3.195.000.000,- Rp. 7.585.082.000,- Rp. 528.824.173.000,- Rp. 551.587.805.000,- 2 Jalan dan Jembatan Rp. 26.127.140.000,- Rp. 3.329.000.000,- Rp. 23.158.158.000,- Rp. 691.395.135.000,- Rp. 744.009.433.000,- 3 Air Minum dan Sanitasi Rp. 9.460.216.440,- Rp. 9.800.000.000,- Rp. 6.000.000.000,- Rp. 233.788.879.000,- Rp. 259.049.095.440,- 4 Sumber Daya Air dan Energi Rp. 24.401.202.000 Rp. 8.529.300.000,- Rp. 10.130.746.000,- Rp. 577.258.644.000,- Rp. 620.319.892.000,-
PRIORITAS TAHUN 2007
DIREKTORAT PERHUB & TELKOM Prioritas TA 2007 DIREKTORAT PERHUB & TELKOM Sub Sektor Perhub. Darat Pembangunan Sistem Keselamatan Transportasi Darat NAD – NIAS (rambu, trafict light, marka jalan, guardrail, dll) dan Pelabuhan di Meulaboh Sub Sektor Perhub. Laut Pembangunan Tahap II Pel.Malahayati, Sabang, Calang, Sinabang, Lhokseumawe, Langsa Sub Sektor Perhub. Udara Pengembangan Bandara SIM dan Cut Nyak Dhien Sub Sektor Postel & Meteorologi Lanjutan Pembangunan Jaringan Telekomunikasi NAD – NIAS Sub Sektor Transp. Nias Pengembangan Bandara Binaka, Pelabuhan Gunung Sitoli & Teluk Dalam
DIREKTORAT JALAN & JEMBATAN Prioritas TA 2007 DIREKTORAT JALAN & JEMBATAN Jalan Nasional Pembebasan Tanah Jalan USAID Banda Aceh – Meulaboh Banda Aceh – Sigli (ADB), Sigli – Lhokseumawe Meulaboh – Tapaktuan – Batas Sumut Keumala – Geumpang Geumpang – Pameu Jalan Propinsi Strategis Banda Aceh – Ulee Lheu (ADB) Beureunuen – Keumala Geumpang – Tutut – Meulaboh Bireuen – Takengon Sabang – KM 0 (P.Weh) Sinabang – Lasikin – Naserehe (P. Siemeulu) Jalan Akses New Town Kutacane – Batas Sumut Jalan Kabupaten / Kota Untuk menangani kabupaten/kota dengan kriteria : Jalan terkena tsunami, akses ke lokasi perumahan pengungsi, jalan strategis kabupaten/kota.
DIREKTORAT AIR MINUM & SANITASI Prioritas TA 2007 DIREKTORAT AIR MINUM & SANITASI Memastikan keberlanjutan distribusi air minum & tersedianya sanitasi yg baik di barak – barak s/d pertengahan 2007 Menyiapkan sarana & prasarana air minum & sanitasi untuk mendukung pembangunan perumahan Rehab & Rekons system distribusi air minum pada level kota (city wide), system persampahan (TPA) & serta system sanitasi (IPLT) di beberapa kota yg terkena tsunami spti: Banda Aceh, Jantho, Calang, Meulaboh Regionalisasi PDAM sebagai badan usaha yg sehat, profesional & menguntungkan Membuat master plan untuk bidang air minum & sanitasi untuk Prov NAD & Nias Regionalisasi Raw Water
DIREKTORAT SDA & ENERGI Prioritas TA 2007 DIREKTORAT SDA & ENERGI SDA Lanjutan Rehabilitasi Jaringan Irigasi/ ETESP (16.595 Ha) Peningkatan Jaringan Irigasi yang segera dapat dimanfaatkan (64.961 Ha) Pengamanan Pantai kawasan perkotaan Banda Aceh (4.200 m’) Lanjutan pengaman pantai kawasan perkotaan & lokasi strategis di kawasan pantai barat, timur & nias (17.514 m’) Pengendalian Banjir di kawasan permukiman & pusat ekonomi (88.306 m’) ENERGI Rehabilitasi Jaringan Listrik Peningkatan kapasitas & keandalan sistem pasokan, penyaluran, dan pelayanan tenaga listrik (Diesel, Rehabilitasi Pembangunan Gardu Induk) Pengembangan & Pembangunan Kapasitas PLTMH ( < 1 Mw) & JTR (Jaringan Tegangan Rendah)
QUALITY ASSURANCE Kedepan, isu quality assurance akan makin kompleks Ditemukan beberapa konstruksi dgn kualitas yg rendah Perlu perkuatan pengawasan melalui mekanisme : - Quality Control (Konsultan Pengawas) - Quality Assurance (BRR) - PMCS (Procurement Monitoring Consultant Services) - SPI (Satuan Pengawas Intern) - SAK (Satuan Anti Korupsi) - BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah) - BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) BRR telah memulai perkuatan melalui : - Klausul kontrak (standarisasi dokumen kontrak) - Perkuatan peralatan Quality Assurance untuk tes lapangan Langkah – langkah selanjutnya : - Perkuatan peralatan Quality Control di Kabupaten - Koordinasi pengawas antara QC, QA, SPI, SAK, BPKP, BPK - Penempatan staf BRR di Satker ?
Policy
Planning Proses Long List seluruh kebutuhan pembangunan Prioritasi mulai dari yang paling penting dan perlu sampai paling bawah Tentukan kriteria (lingkungan, kebutuhan, teknik, ekonomi) BRR, Pemerintah Pusat, Pemda NAD, Kabupaten/Kota dan Donor/LSM) ber-sama2 membangun tugas diatas Masing2 lembaga mengambil peran dalam pembangunan BRR dalam hal RR akan mengambil bagian dalam infrastruktur yang bersifat strategis dan penting Kriteria (membuka keterisolasian, kebutuhan yang menyentuh masyarakat dan pendidikan)
Early Warning Planning yang bersifat subjective Pelelangan yang tidak transparan Pertemuan dengan kontraktor Memiliki preferensi pada kontraktor tertentu Evaluasi yang subjective Kekuatan antara panitia dan Kasatker yang tidak balance Pengawasan yang tidak ketat Lebih memiliki preferensi kepada kontraktor dibanding konsultan Pengendalian konstruksi yang lemah
ISU STRATEGIS Adanya NGO membangun rumah tanpa Fasum (Watsan) Perkuatan kelembagaan PDAM & DKP (Watsan) Pengadaan lahan, kelancaran lalu lintas ke & di daerah terkena tsunami & mengurangi kesenjangan pembangunan antar kabupaten (Jalan Jembatan) Planning & implementasi sistim transportasi yang terintegrasi antar moda (Perhub). Pengembangan potensi energi bersih & terbarukan (energi) Peningkatan kapasitas jaringan transmisi tegangan tinggi 150KV untuk membuka isolasi daerah & pengembangan potensi ekonomi (Energi) Perbaikan kualitas & proses pelaksanaan pelelangan. Quality Assurance untuk semua pekerjaan infrastruktur & bangunan umum.
QUALITY ASSURANCE Kedepan, isu quality assurance akan makin kompleks Ditemukan beberapa konstruksi dgn kualitas yg rendah Perlu perkuatan pengawasan melalui mekanisme : - Quality Control, QC (Konsultan Pengawas) - Quality Assurance, QA (BRR) - PMCS (Procurement Monitoring Consultant Services) - SPI (Satuan Pengawas Internal) - SAK (Satuan Anti Korupsi) - BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah) - BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) BRR telah memulai perkuatan melalui : - Klausul kontrak (standarisasi dokumen kontrak) - Perkuatan Peralatan Quality Assurance untuk tes lapangan Langkah – langkah selanjutnya : - Perkuatan Peralatan Quality Control di Kabupaten - Koordinasi Pengawasan antara QC, QA, SPI, SAK, BPKP, BPK - Penempatan staf BRR di Satker