ETIKA PENYELESAIAN UTANG DALAM PERBANKAN SYARIAH Oleh : Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H
Pengertian Utang Menurut UU No. 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan. Pengertian utang yang sebenarnya bukanlah hanya utang yang timbul dari perjanjian pinjam meminjam uang saja (utang dalam pengertian sempit), akan tetapi dari perjanjian–perjanjian lain di mana akibat salah satu pihak melakukan tindakan wan prestasi telah mendudukan pihak yang dirugikan dalam perjanjian itu sebagai kreditur yang berhak untuk menuntut penggantian biaya, rugi dan bunga yang di nilai dalam bentuk uang (utang dalam pengertian luas ). Definisi utang dalam RUU Kepailitan (Revisi) ; “Utang adalah kewajiban yang di nyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib di penuhi oleh debitur dan bila tidak di penuhi memberi hak kepada kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitur”.
Utang-Piutang dalam Islam يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسمى فاكتبوه وليكتب بينكم كاتب بالعدل ولا يأب كاتب أن يكتب كما علمه الله فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق الله ربه ولا يبخس منه شيئا فإن كان الذي عليه الحق سفيها أو ضعيفا أو لا يستطيع أن يمل هو فليملل وليه با (البقرة : 282). وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم بعضا فليؤد الذي اؤتمن أمانته وليتق الله ربه ولا تكتموا الشهادة ومن يكتمها فإنه آثم قلبه والله بما تعملون عليم (البقرة : 283) عن عائشة رضي الله عنها أن النبي صلعم اشترى طعما من يهودى إلى اجل رهنه درعا من حديد (رواه البخاري)
Prinsip etika bagi orang yang berutang piutang adalah: Menepati Janji Menyegerakan Pembayaran Utang Dilarang Menunda-nunda Pembayaran Utang Lapang Dada Ketika Membayar Utang Tolong Menolong dan Memberi Kemudahan.
BAGAIMANA PROSES DAN CARA PENYELESAIAN HUTANG MENURUT AJARAN ISLAM ? Rescheduling Reconditioning Restructuring Rescue Operation Hiwalah Kafalah al-Taflis Sandra Badan
AKIBAT HUKUM SESEORANG YANG DINYATAKAN PAILIT Dilarang melakukan tindakan hukum terhadap hartanya, kecuali untuk keperluan hidupnya, karena dalam harta itu tersangkut hak orang lain. Boleh ditahan demi kemaslahatan dirinya dan sekaligus para kreditornya. Hartanya dijual untuk membayar utang-utangnya. Harta orang lain yang masih utuh harus dikembalikan kepada pemiliknya. Bila tidak dipenjarakan, harus diawasi secara terus menerus.
Kesimpulan…. وإن كان ذو عسرة فنظرة إلى ميسرة وأن تصدقوا خير لكم إن كنتم تعلمون (البقرة :280). Artinya: “Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia kelapangan. Dan menyedekahkan (sebagaian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (Q.S. al-Baqarah: 280).
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Sekian… Terima Kasih…. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته